email ke sekolah, tes terlalu banyak dan menyita waktu dan pikiran macam-macam tes anatara lain: tes tertulis tes akademik, psikotes,
tes lisan wawancara dan membaca Al Qur’an bagi yang beragama islam, dan tes microteaching dari pukul 06.00-15.00 WIB. Padahal
pada waktu saya sudah masuk ternyata ada yang tidak melalui semua tes sesuai standar rekrutmen sekolah karena hanya mengikuti
tes microteaching dan wawancara bahkan ada yang hanya dilihat dari pengalaman mengajar dan standar nilai yang dibutuhkan
sekolah saja. Sehingga dapat menimbulkan kecemburuan antar
calon tenaga pendidik lainnya”.
20
Menurut pernyataan Ibu Adenta Mefi Saputri sebagai guru baru yang pernah mengikuti proses rekrutmen, beliau mendapatkan kendala yang sama
yaitu keterlambatan email yang masuk ke sekolah. Kendala selanjutnya yaitu terlalu banyak tes pada saat seleksi rekrutmen sehingga hal tersebut dapat
membuat pikiran kurang konsentrasi dalam mengerjakan soal –soal. Kendala
terakhir yaitu pada saat masuk menjadi guru di sekolah tersebut terdapat guru baru yang tidak mengikuti tes seluruhnya sesuai ketetapan sekolah sehingga
mengakhibatkan kecemburuan antar pegawai yang akhirnya berpengaruh terhadap kinerjanya di sekolah.
Menurut pernyataan yang disampaikan di atas dalam proses rekrutmen dimana melalui beberapa tahap dari mulai strategi yang digunakan sekolah yang
menggunakan sumber internal dan eksternal maupun metode terbuka dan metode tertutup semuanya tergantung kebutuhan sekolah.
f. Persyaratan Standar Tenaga Pendidik
Seorang tenaga pendidik itu harus mempunyai standar kompetensi yang mendukung dalam pencapaian secara maksimal dalam mengajar.
“Kompetensi guru sebagaimana yang dimaksud dalam pasal 8 Undang-undang Republik Indonesia nomor 14 tahun 2005 meliputi kompetensi pedagogik,
kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional. ”
21
20
Saputri, op, cit.,
21
Ahmadi, op.cit., h. 55
Karena dengan seperti itu setidaknya tenaga pendidik mempunyai kualitas yang sudah dimiliki dan kemudian dapat diaplikasikan pada saat mereka
mengajar di kelas secara langsung. Sehingga guru dapat menyesuaikan metode dan media apa yang tepat digunakan dalam mengajar sesuai dengan keahlian
dan pemahaman siswa akan lebih meningkat. Kompetensi pedagogik akan terlihat pada waktu tes microteaching
berlangsung, yaitu kemampuan dalam persiapan mengajar yang akan terlihat ketika calon tenaga pendidik memilih metode, penguasaan materi, dan cara
melakukan evaluasi akan materi yang telah disampaikan. Kompetensi kepribadian akan terlihat ketika calon guru menunjukkan kepribadian yang
dewasa, arif, percaya diri, dan menunjukkan etos kerja yang tinggi. Kompetensi sosial terlihat saat calon tenaga pendidik berinteraksi dengan peserta didik,
kemampuan untuk beradaptasi dengan kondisi kelas dan kondisi peserta didik yang mempunyai latar belakang yang berbeda-beda, baik sosial budaya,
ekonomi keluarga, agama dan sebagainya. Kompetensi profesional terlihat secara keseluruhan yang telah dilakukan oleh calon tenaga pendidik pada saat
menjalankan tes microteaching. Karena disini tenaga pendidik menjalankan profesinya yang sebenarnya tidak dapat dilakukan oleh sembarang orang. Saat
menunjukkan kompetensi profesional ini calon tenaga pendidik harus bekerja keras untuk memancarkan kemampuan dalam menguasai ilmu keguruan dan
mampu menerangkan strategi pembelajaran untuk mengantarka peserta didik dalam mencapai tujuan pendidikan. Disamping standar kompetensi diatas guru
perlu memiliki persyaratan standar sebagai tenaga pendidik yaitu sebagai berikut:
1 Standar Mental
Dimana tenaga pendidik harus memiliki kemampuan dalam mengemban tugas dari sekolah dengan mental dan pemikiran yang sehat, dapat mencintai
peserta didiknya, mampu mengabdi sesuai tugas yang diberikan, dan berdidi kasih yang tinggi atas tugas dan jabatan yang diberikan kepadanya. Menurut