Identifikasi Masalah Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Tinjauan Pustaka

Oleh karena, banyaknya produk yang dapat di hasilkan dari ubi kayu, maka pengembangan agribisnis ubi kayu menjadi sangat penting. Program pengembangan agribisnis itu sendiri bertujuan untuk mengembangkan agribisnis yang mampu menghasilkan produk pertanian yang berdaya saing, meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat petani, khususnya di pedesaan, mengembangkan ekonomi dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Anonimous, 2009 .

1.2. Identifikasi Masalah

Adapun masalah yang diidentifikasi dalam penelitian ini dibuat dalam bentuk pertanyaan penelitian berikut ini : 1. Bagaimana tingkat kelayakan usahatani ubi kayu di daerah penelitian ? 2. Bagaimana tingkat kelayakan usaha pengolahan ubi kayu di daerah penelitian ? 3. Bagaimana strategi pengembangan agribisnis ubi kayu di daerah penelitian?

1.3. Tujuan Penelitian

Universitas Sumatera Utara Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan di atas, maka penelitian diarahkan untuk mencapai tujuan : 1. Untuk menganalisis tingkat kelayakan usahatani ubi kayu di daerah penelitian. 2. Untuk menganalisis tingkat kelayakan usaha pengolahan ubi kayu di daerah penelitian. 3. Untuk menganalisis strategi pengembangan agribisnis ubi kayu di daerah penelitian.

1.4. Kegunaan Penelitian

1. Penelitian ini berguna sebagai bahan masukan dan informasi bagi petani dan pengolah ubi kayu dalam menjalankan usahanya 2. Penelitian ini berguna sebagai bahan informasi bagi pihak yang membutuhkan dan peneliti yang terkait. Universitas Sumatera Utara BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Tinjauan Pustaka

Studi kelayakan yang juga sering disebut dengan feasibility study merupakan bahan pertimbangan dalam mengambil suatu keputusan, apakah menerima atau menolak dari suatu gagasan usaha proyek yang direncanakan. Pengertian layak dalam penilaian studi kelayakan adalah kemungkinan dari gagasan usaha proyek yang akan dilaksanakan memberikan manfaat benefit, baik dalam arti finansial maupun dalam arti sosial benefit Ibrahim, 2009 . Studi kelayakan bisnis merupakan gambaran kegiatan usaha yang direncanakan, sesuai dengan kondisi, potensi, serta peluang yang tersedia dari berbagai aspek. Dengan demikian dalam menyusun sebuah studi kelayakan bisnis harus meliputi sekurang-kurangnya aspek-aspek berikut, diantaranya : 1. Aspek pasar dan pemasaran 2. Aspek teknis dan tehnologis 3. Aspek organisasi dan manajemen 4. Aspek ekonomi dan keuangan finansial 5. Aspek legal dan perizinan Ibrahim, 2009 . Studi kelayakan bisnisusaha biasanya menggunakan analisis kelayakan investasi dimana pada dasarnya sama dengan kegiatan investasi. Kelayakan investasi dapat dikelompokkan kedalam kelayakan finansial dan kelayakan ekonomi. Dalam Universitas Sumatera Utara analisis investasi, tujuan utama yang hendak dicapai adalah membandingkan biaya costs dan manfaat benefit dengan berbagai usulan investasi Soetriono, 2006 . Analisis finansial adalah analisis dimana suatu proyek dilihat dari sudut yang bersifat individual artinya tidak perlu diperhatikan apakah efek atau dampak dalam perekonomian dalam lingkup yang lebih luas. Dalam analisis finansial, yang diperhatikan adalah hasil total atau produktivitas atau keuntungan yang didapat dari semua sumber yang dipakai dalam proyek untuk masyarakat atau perekonomian secara keseluruhan, tanpa melihat siapa yang menyediakan sumber tersebut dan siapa yang menerima hasil proyek tersebut Kadariah, 1999 . Sebenarnya analisis ekonomi ini juga merupakan analisis finansial, hanya saja dalam melakukan perhitungan analisis ekonomi dan analisis finansial terjadi perbedaan. Dalam analisis ekonomi, variable harga yang dipakai adalah harga bayangan shadow price, sedangkan dalam analisis finansial, variable harga yang digunakan adalah data harga riil yang terjadi di masyarakat Soekartawi, 1995 . Dalam mengembangkan usahatani kegiatan utama yang dilakukan adalah peningkatan produksi barang pertanian yang dihasilkan petani, meningkatkan produktivitas pertanian serta mendorong pengembangan komoditas yang sesuai dengan potensi wilayah. Peningktan produksi pertanian apabila ingin meningkatkan pendapatan petani merupakan keharusan dalam pembagunan pertanian Hanani, 2003 . Teori produksi yang sederhana menggambarkan hubungan diantara tingkat produksi suatu barang dengan jumlah tenaga kerja yang digunakan untuk Universitas Sumatera Utara menghasilkan berbagai tingkat produksi barang tersebut. Dalam analisis ini dimisalkan bahwa faktor-faktor produksi lainnya adalah tetap jumlahnya yaitu modal dan tanah jumlahnya dianggap tidak berubah Sukirno, 2005 . Setiap petani dalam pengelolaan usahataninya mempunyai tujuan yang berbeda- beda. Ada tujuannya untuk memenuhi kebutuhan keluarga yang disebut usahatani subsisten, dan ada yang bertujuan mencari keuntungan disebut usahatani komersial. Petani ubi kayu umumnya bertujuan untuk mencari keuntungan dalam meningkatkan penghasilan pendapatannya bukan semata-mata untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Hal ini sesuai dengan pernyataan Adiwilaga 1982,dalam Rismayani 2007, bahwa ditinjau dari kebutuhan si pengusaha pertanian yang dijadikan tujuan dari usaha ialah untuk memperoleh keuntungan Rismayani, 2007 . Biaya usahatani merupakan pengorbanan yang dilakukan oleh produsen petani dalam mengelola usahanya dalam mendapatkan hasil yang maksimal. Dalam biaya usahatani, diklasifikasikan 2 jenis biaya : 1. Biaya tetap atau fixed cost Umumnya diartikan sebagai biaya yang relative tetap jumahnya dan terus dikeluarkan walaupun output yang diperoleh banyak atau sedikit. 2. Biaya tidak tetap atau variable cost Merupakan biaya yang besar-kecilnya dipengaruhi oleh produksi komoditas pertanian yang diperoleh Rahim, 2008 . Pendapatan usahatani merupakan selisih antara penerimaan dan semua biaya atau dengan kata lain pendapatan yang meliputi pendapatan kotor atau penerimaan Universitas Sumatera Utara total dan pendapatan bersih. Pendapatan kotor penerimaan total adalah nilai produksi komoditas pertanian secara keseluruhan sebelum dikurangi biaya produksi Rahim, 2008 . Perkembangan industri pemberian nilai tambah Pengolahan sangat membantu para petani memasarkan hasil usahanya, meningkatkan pendapatan daerah, membuka lapangan kerja dan menguntungkan berbagai pihak lain. Sebaliknya, industri pangan kita tidak akan pernah maju selama masih terus berkutat pada tahap primer. Hal ini akan berdampak pada penghasilan yang di dapat oleh petani tidak akan meningkat Husodo, 2004 .

2.2. Landasan Teori

Dokumen yang terkait

Analisis Viabilitas Finansial Petani Ubi Kayu Di Kabupaten Serdang Bedagai (Studi Kasus: Kecamatan Pegajahan, Kabupaten Sergei)

4 90 63

Analisis Perbandingan Nilai Tambah Pengolahan Ubi Kayu Menjadi Tepung Mocaf Dan Tepung Tapioka Di Kabupaten Serdang Bedagai (Kasus: Desa Bajaronggi, Kecamatan Dolok Masihul Dan Kecamatan Sei Rampah).

7 51 92

Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Ubi Kayu (Manihot esculenta Crant) di Desa Petuaran Hilir Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai

5 67 57

Analisis Pengaruh Input Produksi Terhadap Produksi Usahatani Ubi Kayu Di Desa Sukasari Kecamatan Pegajahan Kabupaten Serdang Bedagai

2 52 76

Analisis Usahatani Dan Usaha Pengolahan Sukun (Artocarpus Altilis P.) Di Kabupaten Serdang Bedagai (Studi Kasus : Desa Bantan, Kecamatan Dolok Masihul Dan Desa Bengkel, Kecamatan Perbaungan, Kabupaten Serdang Bedagai)

8 96 92

Analisis Kebutuhan Modal Usahatani Bagi Meningkatkan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai

0 10 96

Analisis Kebutuhan Modal Usahatani Bagi Meningkatkan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 11

Analisis Kebutuhan Modal Usahatani Bagi Meningkatkan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai

0 0 2

Analisis Kebutuhan Modal Usahatani Bagi Meningkatkan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai

0 1 7

Analisis Kebutuhan Modal Usahatani Bagi Meningkatkan Kesejahteraan Petani Padi Sawah di Kecamatan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai

0 2 18