Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h K e r j a K a r y a w a n D i v i s i I I A I n a l u m I n t e r n a l A u d i t o r P a d a P T . I N A L U M , 2 0 0 9 .
U S U R e p o s i t o r y © 2 0 0 9
-2 -1
1 2
Regression Studentized Residual
-1 1
2
Regressi on Standardiz
ed Predict ed Val
ue Dependent Variable: gairah_kerja
Scatterplot
Berdasarkan grafik scatter plot dapat dilihat bahwa titik-titik menyebar secara acak di atas sumbu Y, sehingga dapat dinyatakan regresi tidak mengalami gangguan
heterokedastisitas. Artinya model regresi layak untuk memprediksi variabel Gairah kerja Y berdasarkan Variabel Desain Kerja X pada divisi IIA
Inalum Internal Auditor di PT.Inalum, Kuala Tanjung.
D. Hasil Uji Regresi Linier Sederhana.
Data penelitian ini diuji dengan uji normalitas dan memenuhi asumsi tersebut. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan Analisis Regresi. Dalam
menganalisis regresi digunakan metode enter yaitu dengan memasukkan semua variabel
Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h K e r j a K a r y a w a n D i v i s i I I A I n a l u m I n t e r n a l A u d i t o r P a d a P T . I N A L U M , 2 0 0 9 .
U S U R e p o s i t o r y © 2 0 0 9
kedalam analisis yang dapat diketahui variabel mana yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependent.
Tabel 4.7 Variables EnteredRemovedb
Model Variables Entered
Variables Removed
Method 1
Desain_kerjaa .
Enter a All requested variables entered.
b Dependent Variable: gairah_kerja
Tabel diatas menunjukkan bahwa tidak ada variabel yang dikeluarkan removed dengan kata lain variabel independent yaitu Desain Kerja telah dimasukkan kedalam
perhitungan regresi dan yang menjadi variabel dependent adalah Gairah Kerja. Hasil output selanjutnya adalah Correlation yang menggambarkan hubungan antara satu
variabel dengan variabel lainnya yang dimasukkan dalam pengolahan regresi.
Tabel 4.8 Correlation
Desain kerja Gairah Kerja
Desainke rja
Pearson Correlation 1
,820 Sig. 1-tailed
,000 N
20 20
GairahKe rja
Pearson Correlation ,820
1 Sig. 1-tailed
,000 N
20 20
Correlation is significant at the 0.01 level 1-tailed.
Bagian pertama tabel 4.8 dapat disimpulkan bahwa besar hubungan antara desain pekerjaan dengan gairah kerja yang dihitung dengan koefisien korelasi sebesar 0.820 hal
ini menujukkan hubungan yang sangat erat mendekati 1 di antara desain pekerjaan dan gairah kerja. Arah hubungan positif tidak ada tanda negatif pada angka 0.820
menujukkan semakin diefektifkannya desain kerja akan membuat gairah kerja cendrung meningkat.
Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h K e r j a K a r y a w a n D i v i s i I I A I n a l u m I n t e r n a l A u d i t o r P a d a P T . I N A L U M , 2 0 0 9 .
U S U R e p o s i t o r y © 2 0 0 9
Tingkat koefisien korelasi satu sisi dari output diukur dari probabilitas menghasilkan angka 0.000 atau praktis 0 oleh karena probabilitas jauh di bawah 0,05
maka korelasi antara desain kerja dan gairah kerja sangat nyata.
Tabel 4.9
Model Summaryb
Model R
R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate Durbin-Watson
1 .820a
.672 .654
2.26668 1.992
a Predictors: Constant, desain_kerja b Dependent Variable: gairah_kerja
Hasil Output SPSS selanjutnya yaitu model summary yang menunjukkan nilai R square yaitu sebesar 0.672 yang berarti 67.2 Gairah Kerja dapat dijelaskan oleh
variabel independent desain kerja yang berpengaruh signifikan terhadapnya. Sedangkan sisanya 32.8 dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak dijelaskan pada penelitian ini.
Tabel 4.10
Coefficientsa
a Dependent Variable: gairah_kerja
Sumber: Hasil Pengolahan Data SPSS Pengujian variabel independen terhadap variabel dependen dapat dilihat dari Uji t
yang digunakan untuk menguji signifikansi memakai hipotesis sebagai berikut:
Model Unstandardized
Coefficients Standardize
d Coefficient
s T
Sig. Collinearity
Statistics B
Std. Error
Beta Toleran
ce VIF
1 Constant
7.592 4.817
1.576 .041
Desain_kerja .942
.155 .820
3.077 .006
1.000 1.000
Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h K e r j a K a r y a w a n D i v i s i I I A I n a l u m I n t e r n a l A u d i t o r P a d a P T . I N A L U M , 2 0 0 9 .
U S U R e p o s i t o r y © 2 0 0 9
Ho : tidak ada pengaruh yang signifikan dari Desain Kerja terhadap Gairah Kerja. Ha : ada pengaruh yang signifikan dari Desain Kerja terhadap Gairah Kerja..
a. Dengan membandingkan t hitung dengan t tabel
Ho diterima jika t hitung t tabel pada = 5 Ha diterima jika t hitung t tabel pada = 5
b.Dengan berdasarkan probabilitas Ho diterima jika probabilitas 0.05
Ha diterima jika probabilitas 0.05 Keputusan Hasil Analisis Uji t
Terlihat bahwa pada kolom sig. significances adalah .006 atau probabilitas jauh dibawah 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima atau penilaian Desain kerja berpengaruh
secara signifikan terhadap Gairah Kerja. Hasil selanjutnya dari tabel 4.10 coefficients yang menunjukkan data hasil regresi
penelitian pada kolom Beta Unstandardized Coefficients . Jika hasil pengolahan SPSS tersebut dimasukkan kedalam rumus maka diperoleh persamaan regresi sebagai berikut:
Y = 7.592 + 0.942 X Interpretasi model:
Desain Kerja berpengaruh positif terhadap Gairah Kerja dengan koefisien regresi sebesar 0.942 Ini berarti apabila Desain Kerja diefektifkan maka Gairah Kerja akan
meningkat. Tanda r positif pada variabel Desain Kerja menunjukkan hubungan searah, artinya apabila Desain Kerja semakin baik, begitu juga sebaliknya t hitung = 3.077 t
tabel 1.576 dan probabilitas 0.006 0.05, ini berarti Desain Kerja memiliki pengaruh yang cukup signifikan terhadap Gairah Kerja pada signifikansi 5.
Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h K e r j a K a r y a w a n D i v i s i I I A I n a l u m I n t e r n a l A u d i t o r P a d a P T . I N A L U M , 2 0 0 9 .
U S U R e p o s i t o r y © 2 0 0 9
Desain pekerjaan yang dibuat untuk membantu pekerjaan karyawan pada divisi IIA Inalum Internal Auditor memiliki peran penting dalam hal meningkatkan gairah kerja
karyawannya hal ini dapat diperjelas dengan melihat hasil dari penelitian di atas menunjukkan bahwa dari 20 orang karyawan pada divisi IIA Inalum Internal Auditor di
PT.Inalum, 67.2 Gairah Kerja karyawan dapat dijelaskan oleh Desain Kerja sedangkan sisanya 32.8 dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini
yaitu kemampuan, prestasi kerja, peluang untuk berprestasi, kepastian harapan, iklim kerja dll.. Desain pekerjaan pada bagian IIA tersebut memberikan pengaruh yang relatif
besar terhadap gairah karyawan, Sehingga dalam hal ini penulis dapat menyimpulkan bahwa Desain pekerjaan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi dalam
meningkatnya gairah kerja karyawan.
Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h K e r j a K a r y a w a n D i v i s i I I A I n a l u m I n t e r n a l A u d i t o r P a d a P T . I N A L U M , 2 0 0 9 .
U S U R e p o s i t o r y © 2 0 0 9
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Desain Kerja berpengaruh signifikan terhadap Gairah Kerja dengan koefisien
regresi sebesar 0,942. Hal ini berarti bahwa dengan adanya kejelasan Desain Kerja yang diberikan perusahaan kepada karyawan akan meningkatkan Gairah
Kerja Karyawan. 2.
Desain Kerja mempunyai pengaruh dominan terhadap gairah Kerja karyawan, dengan hasil determinan R square sebesar 67.2 ini berarti Desain Kerja sudah
tersusun dengan baik dan menjadi salah satu faktor dalam yang mempengaruhi Gairah Kerja karyawan.
B. Saran
1. Perusahaan diharapkan tetap mempertahankan kejelasan dalam mendesain
pekerjaan seperti : kapan saat terbaik untuk melakukan pekerjaan, siapa yang akan melakukan pekerjaan, berapa banyak pekerjaan yang harus dilakukan dan
bagaimana ketentuan yang harus dijalankan sehingga pekerjaan dapat diselesaikan tepat waktu dengan begitu perusahaan dapat mempertahankan gairah
karyawannya dalam bekerja. 2.
Walaupun setiap karyawan telah dibekali dengan desain pekerjaan, tetapi dalam halini diharapkan atasan tetap mendampingi dan selalu memberi arahan kepada
setiap karyawannya dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan agar terciptakeserasian tujuan dalam menyelesaikan setiap pekerjaan