Desain pekerjaan sebagai motivasi dan tantangan bagi karyawan.

Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h K e r j a K a r y a w a n D i v i s i I I A I n a l u m I n t e r n a l A u d i t o r P a d a P T . I N A L U M , 2 0 0 9 . U S U R e p o s i t o r y © 2 0 0 9

4. Desain pekerjaan sebagai motivasi dan tantangan bagi karyawan.

Manajer mempunyai kesempatan untuk mempengaruhi motivasi karyawan melalui desain pekerjaannya. Desain pekerjaan yang baik akan membantu dalam mencapai dua tujuan yang terpenting yaitu menyelesaikan pekerjaan tepat waktu dan ketepatan dalam menggunakan kemampuan karyawan. Keutungan yang akan di dapat oleh karyawan dan atasan berasal dari kesuksesan desain pekerjaanya. Pekerjaan tidak akan dapat selesai tepat pada waktunya apabila desain pekerjaan dibuat asal-asalan. Desain pekerjaan yan buruk hanya akan membuat karyawan bosan dan frustasi dengan pekerjaan yang dilakukan. Manajer atau atasan mempunyai tanggung jawab dalam mendesain pekerjaan apabila atasan mengabaikan tanggung jawabnya dalam mendesain pekerjaan ini maka karyawan akan membuat desain pekerjaannya sendiri. Desain pekerjaan yang dibuat sendiri oleh karyawan bukan dibuat berdasarkan tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan tetapi dibuat berdasarkan oleh pengalaman kerja dari karyawan tersebut. Desain pekerjaan diawali dengan menentukan kewajiban karyawan, tugas dan aktivitas untuk setiap pekerjaan. Proses itu disebut dengan analisis pekerjaan, analisis pekerjaan terdiri dari isi pekerjaan, Deskripsi kerja, proses penyeleksian, orientasi dan pelatihan merupakan hal yang dipelajari melalui analisis pekerjaan. Setelah menyelesaikan analsis pekerjaan lalu diterusakan dengan desain pekerjaan. Desain pekerjaan adalah struktur pekerjaan untuk memperbaiki efisiensi bisnis dan kepuasan kerja karyawan. Pekerjaan yang tidak menarik dan membosankan akan menimbulakan beberapa permasalahan. Desain pekerjaan memberikan petunjuk bagaimana cara untuk mengsingkronkan antara karyawan dan pekerjaan mereka. Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h K e r j a K a r y a w a n D i v i s i I I A I n a l u m I n t e r n a l A u d i t o r P a d a P T . I N A L U M , 2 0 0 9 . U S U R e p o s i t o r y © 2 0 0 9 Desain pekerjaan yang baik paling tidak harus memliki 5 karakteristik berikut: 1 Desain pekerjaan yang dibuat paling tidak harus dapat mendorong karyawan untuk menggunakan berbagai kemampuan yang dimiliki. Berada di satu tempat secara terus menerus dan melakukan pekerjaan yang sama dalam waktu yang lama dan hanya menggunakan sedikit kemampuan karyawan dalam pekerjaannya lama kelamaan akan membuat siapa pun karyawan itu menjadi bosan dan pekerjaan menjadi tidak menarik kembali. Karyawan akan bekerja lebih baik dan bertahan lama ada pekerjaannya apabila diberikan pekerjaan yang beragam. 2 Desain pekerjaan harus mendorong karyawan agar total dalam pekerjaannya. Sebuah tugas yang sederhana sekalipun akan dapat memuaskan apabila seorang karyawan diberi tanggung jawab dalam pengerjaan seluruh tugas tersebut. 3 Desain pekerjaan harus dapat memungkinkan karyawan dalam mengerti secara signifikan tugas-tugas mereka. 4 Desain pekerjaan yang dibuat harus memungkinkan karyawan memiliki tanggung jawab, kebebasan, tantangan dan kesempatan untuk berkreasi. 5 Timbal balik adalah karakteristik yang terakhir dari desain pekerjaan. Desain pekerjaan yang baik adalah antisipasi dari kebutuhan komunikasi antara bawahan dan atasan kebanyakan dari mereka memerlukan komunikasi rutin dengan atasannya. Vira Renata Sari pohan : P e n g a r u h D e s a i n P e k e r j a a n T e r h a d a p G a i r a h K e r j a K a r y a w a n D i v i s i I I A I n a l u m I n t e r n a l A u d i t o r P a d a P T . I N A L U M , 2 0 0 9 . U S U R e p o s i t o r y © 2 0 0 9

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Riwayat Singkat PT. Indonesia Asahan Aluminium Inalum

Pada tanggal 6 Januari 1976, PT. Indonesia Asahan Aluminium INALUM sebuah perusahaan patungan antara pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium Co,Ltd. Didirikan dijakarta. Inalum adalah perusahaan yang membangun dan mengoperasikan proyek asahan sesuai dengan perjanjian induk. Perbandingan saham antara pemerintah Indonesia dan Nippon Asahan Aluminium pada waktu perusahaan didirikan adalah 10 dengan 90 . Pada bulan Juli 1979 perbandingan tersebut berubah menjadi 25 dengan 75 dan sejak bulan Juni 1987 menjadi 41.33 dengan 58,87 dan sejak bulan Pebruari 1997 menjadi 41,12 dengan 58,88. Untuk melaksanakan ketentuan dalam perjanjian induk pemerintah Indonesia kemudian mengeluarkan SK presiden No.5 Tahun 1976 yang melandasi terbentuknya otorita pengembangan proyek asahan sebagai wakil pemerintah yang bertanggung jawab atas lancarnya pembangunan dan pengembangan proyek Asahan. Inalum dapat dicatat sebagai pelopor dan perusahaan pertama di Indonesia yang bergerak dalam bidang industri peleburan aluminium dengan investasi 411 milyar Yen.

B. Sarana Utama 1. Pembangkit Listrik Tenaga Air PLTA

INALUM membangun dan mengoperasikan Pembangkit Listrik Tenaga Air yang terdiri dari Stasiun pembangkit Siguragura dan Tangga yang dikenal juga dengan PLTA