mendapatkan penilaian cukup dan 3 peserta 25 masih mempunyai penilaian kurang, dari segi kemampuan mendesain menunjukan hanya 2
peserta 15 yang mendapat penilaian baik dan sisanya 10 peserta 85 mendapat penilaian cukup, dari segi kemampuan dan ketelitian dalam
menyablon 8 peserta 70 mendapatkan nilai baik, 3 peserta 25 mendapat penilaian cukup dan 1 peserta 5 mendapat penilaian kurang,
kemudian dari kemampuan proses awal hingga akhir dalam keterampilan mencetak, dari total 12 peserta 11 peserta 90 mendapat penilaian baik
dan 1 peserta 10 mendapat penilaian cukup. Dari hasil wawancara bersama instuktur mengenai data hasil
evaluasi di atas dapat disimpulkan bahwa rata-rata peserta pelatihan lab skill
keterampilan percetakan yang dinilai dari aspek sikap, pengetahuan dan pemehaman keterampilan mayoritas dari mereka sudah cukup baik
dalam memahaminya, mereka antusias dalam mengikuti pelatihan keterampilan tersebut karena dirasa keterampilan percatakan sangat
penting diikuti sebagai bekal keahlian mereka untuk masa depan.
7. Tahap terminasi
Tahap ini merupakan tahap pemutusan hubungan secara formal dengan komunitas sasaran dengan tujuan agar peserta pelatihan mandiri
dan mencari pengalaman di luar yang lebih menantang, namun dalam pemutusan hubungan ini pihak yayasan tidak serta merta memutuskannya
begitu saja, melainkan peserta disalurkan pada perusahaan sektor-sektor bisnis percetakan yang ada di sekitar Depok sesuai keahlian yang telah
mereka pelajari, karena YABIM bekerja sama dengan komunitas
percetakan se-Depok, bagi yang memenuhi persyaratan yang ditawarkan pihak mitra maka peserta bisa bekerja di tempat tersebut. Namun bagi
mereka yang telah menyelesaikna program lab skill biasanya mereka juga ada yang membuka usaha sendiri atau berkelompok.
“Penyaluran ada, bentuknya kita jelaskan bahwa jika mereka ingin yang lebih baik dan menambah pengalaman kita salurkan
mereka karena kita punya komunitas percetakan se-Depok, peserta bisa ditempatkan disana jika mereka memenuhi kriteria mitra kerja
kita”
68
C. Faktor Pendukung dan Penghambat dalam Program Keterampilan Percetakan
Dalam setiap kegiatan apapun bentuknya cukup wajar jika ada sebuah faktor pendukung dan penghambatnya, sama halnya dengan program
keterampilan percetakan yang ada di YABIM Depok, selama proses observasi dan wawancara, penulis menemukan beberapa faktor pendukung
dan penghambat dalam pelaksanaan keterampilan percetakan ini yaitu:
1 Faktor Pendukung
a. Sudah lengkapnya fasilitas yang menunjang dalam pelatihan
keterampilan percetakan. Yakni sudah tersedianya sebuah gedung yang didalamnya terdapat alat-alat yang berkaitan dengan cetak mencetak
yang mempunyai fungsi masing-masing. b.
SDM dari instruktur yang ada sudah cukup baik, dimana instruktur didatangkan dari orang yang sudah berpengalaman pada dunia kerja
khususnya bidang percetakan dan desain grafis, bapak Abdul Basit dan Bapak Bahtiar mereka sudah mepunyai pengalaman kerja selama
68
Wawancara Pribadi dengan Bapak Abdul Basit Instruktur Lab Skill Percetakan tanggal 10 Desember 2009