Pengertian Fakir dan Miskin

ikhlas kepada Allah dan Rasul-Nya. tidak ada jalan sedikitpun untuk menyalahkan orang-orang yang berbuat baik. dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang, Q.S. al-Taubah : 91.

2. Pengertian Fakir dan Miskin

Berkenaan dengan fenomena kemiskinan, Al-Qur’an menyebut istilah miskin dalam bentuk tunggal sebanyak 11 kali dan menyebutnya dalam bentuk jamak, masakin, debanyak 12 kali. Jadi secara keseluruhan Al-Qur’an menyebut istilah miskin sebanyak 23 kali. Dilihat dari segi kebahasaannya istilah miskin berasal dari kata kerja sakana, yang akar hurufnya terdiri atas s-k-n. Perkataan sakana mengandung arti diam, tetap, jumud dan statis. al-Ashfahani mendefinisikan miskin adalah seorang yang tidak memiliki apapun. Istilah miskin menggambarkan akibat dari keadaan diri seseorang atau sekelompok orang yang lemah. Ketika seseorang itu tidak berhasil mengembangkan potensi dirinya secara optimal, yakni potensi kecerdasaan, mental dan keterampilan, maka keadaan itu akan berakibat langsung pada kemiskinan, yakni ketidakmampuan mendapatkan, memilki dan mengakses sumber-sumber rizki sehingga ia tidak memiliki sesuatu apapun untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Orang miskin memiliki tenaga untuk bekerja, tetapi ia tidak melatih dan membiasakan dirinya untuk menjadi pekerja yang terampil. Orang miskin juga memiliki potensi untuk mengembangkan dirinya tetapi tidak berhasil menjadi pekerja yang ulet. Mereka memilih pola hidup sakana yang berarti diam, jumud dan statis tidak mengembangkan skill atau keterampilan dan keahlian dalam hidupnya karena malas. Akibatnya miskin. 29 Namun menurut Gunawan Sumodiningrat dalam bukunya kemiskinan teori, fakta dan bijakan , penyebab kemiskinan tidak hanya disebabkan karena seseorang diam, apatis, malas dan tidak mengembangkan skill nya yang di istilahkan dengan kemiskinan KulturalCulture of poverty, Akan tetapi juga seseorang menjadi miskin karena lebih bersifat hambatan kelembagaan atau strukturnyna memang bisa menghambat seseorang untuk meraih kesempatan-kesempatannya sehingga masyarakat tidak dapat ikut menggunakan sumber-sumber pendapatan yang sebenarnya tersedia bagi mereka. 30 Menurut Tadjuddin Noer Effendi “ kemiskinan ini meliputi kekurangan fasilitas pemukiman yang sehat, kekurangan pendidikan, kekurangan komunikasi dengan dunia sekitarnya, kekurangan perlindungan dari hukum dan pemerintah. 31 Selanjutnya Sajogyo menggunakan satuan kilogram beras ekuivalen untuk menentukan kriteria batas garis kemiskinan penduduk. 1. Sangat Miskin Penduduk yang termasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang mempunyai penghasilan di bawah setara dengan 240 kg beras ekuivalen setiap orang dalam setahun untuk penduduk yang hidup di perdesaan, dan mereka yang berpenghasilan setara dengan 360 kg beras untuk penduduk yang tinggal di perkotaan. 29 Ibid, h. 20 30 Gunawan Sumodiningrat, Kemiskinan: Teori, Fakta dan Kebijakan, h.16 31 Tadjuddin Noer Effendi, Sumber Daya Manusia, Peluang kerja, dan kemiskinan , Yogyakarta: Tiara Wacana, 1993, h. 203 2. Miskin Penduduk yang temasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang mempunyai penghasilan setara dengan 240 kg beras sampai 320 kg beras per tahun untuk penduduk yang tinggal di desa, dan mereka yang berpenghasilan setara dengan 360 kg beras sampai 480 kg beras per tahun untuk penduduk yang tinggal di kota. 3. Hampir Cukup Penduduk yang termasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang mempunyai penghasilan setara 320 kg beras sampai 480 kg beras per tahun untuk penduduk yang tinggal di desa, dan mereka yang mempunyai penghasilan setara 480 kg beras sampai 720 kg beras per tahun untuk penduduk yang tinggal di kota. 4. Cukup Penduduk yang termasuk dalam kelompok ini adalah mereka yang mempunyai penghasilan setara dengan lebih dari 480 kg beras setiap orang selama setahun di daerah perdesaan, dan mereka yang mempunyai penghasilan setara 720 kg beras setiap orang selama setahun untuk daerah perkotaan. 32 . Sementara itu, istilah fakir di dalam bahasa Indonesia berasal dari kosa kata bahasa Arab faqir dalam bentuk tunggal dan fuqara’ dalam bentuk jamak yang secara kebahasaan, menurut Al-Raghib al-Ashfahani, memilik empat pengertian. Pertama, perkataan faqir berarti orang yang membutuhkan Allah. Kebutuhan ini merupakan eksistensial yang berkenaan 32 Gunawan Sumodiningrat, Kemiskinan: Teori, Fakta dan Kebijakan, h.8 dengan eksistensi manusia, yakni bahwa setiap manusia secara universal membutuhkan Allah sebagaimana dinyatakan di dalam ayat yang berikut: b ? cd2 + ef f g iW Z e ;: G8j; k _ l mLn  ? N A4C “Wahai seluruh manusia kalian fuqara’ yakni membutuhkan Allah, sedangkan Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”. Q.S. Fathir: 15. Kedua, perkataan faqir berarti membutuhkan. Dalam pengertian bahwa setiap orang membutuhkan makanan dan minuman serta kebutuhan fisik-biologis lainnya untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Ketiga, perkataan faqir berarti tidak memilki, tidak mengakses, dan tidak mendapatkan sembilan bahan pokok sembako untuk memenuhi kebutuhan hidup setiap hari sehingga ia menjadi faqir, yakni membutuhkan pertolongan dan bantuan dari yang memilki kemampuan. Keempat perkataan faqir berarti faqr al-nafs, yakni jiwa yang tidak memiliki, tidak mengakses, dan tidak mendapatkan siraman rohani untuk pengayaan batin. 33 Para ulama fiqih sepeti Imam Hanafi berpendapat bahwa fakir adalah orang yang tidak memilki penghasilan tetap dan tidak ada yang memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Sementara itu Imam Syafi’i berpendapat bahwa fakir adalah orang yang tidak dapat mencukupi kebutuhan dasar. Sementara itu, orang miskin adalah orang yang memiliki pekerjaan tetap tetapi penghasilannya tidak dapat memenuhi kebutuhannya sehari- hari . 34 33 Asep Usman Ismail, dkk. Pengamalan Al-Qur’an Tentang Pemberdayaan Kaum Dhu’afa, h. 20-21 34 Hasan Shadili, ed, Fakir dalam Ensiklopedi Indonesia Edisi Khusus, Jilid 7, Jakarta: PT Ichtiar Baru Van Hoeve, 2001, h. 3977 Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa istilah fakir dan miskin pada dasarnya sama yakni seseorang yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar hidupnya karena keterbatasan mereka. Namun antara fakir dan miskin ada derajat yang membedakannya yakni istilah fakir lebih rendah derajatnya dari istilah miskin.

C. Pengertian Laboratorium Skill