Kendala Dalam Pelayanan Sertifikat Hak Milik Atas Tanah Di BPN Kabupaten Humbang Hasudutan

V.4 Kendala Dalam Pelayanan Sertifikat Hak Milik Atas Tanah Di BPN Kabupaten Humbang Hasudutan

Dalam setiap pelayanan publik termasuk pelayaanan sertifikat hak milik atas tanah tentu masih terjadi kendala kendala baik untuk prosesnya maupun dalam birokrasinya. Kendala kendal tersebut tentu bukanlah sesuatu hal yang diinginkan oleh setiap pemberi pelayanan, kendala kendal tersebut diharapkan bisa diminimalisasikan atau bisa diatasi demi kelancaraan pelayanan kepada masyarakat. Demikian dalam pelayanan sertifikat hak milik atas tanah, masih ada kendala kendala yang masih sering dihadapi. Tabel 5.6 Kendala kendala pelayanan di BPN Kabupaten Humbang Hasundutan No Unsur Kendala kendala 1 Kepegawaian Sesuai struktur organisasi pada Kantor Pertahanan Kabupaten Humbang Hasundutan bahwa masih banyak Pejabat Eselon V yang masih belum terisi 6 belum terisiKosong sehingga dalam pelaksanaan tugas sehari-hari belum dapat terlealisasi sebagaimana mestinya Struktur Organisasi terlampir 2 Sarana dan Prasarana. • Bangunan Kantor yang sudah ada Sudah mempunyai Pengamanan Pagar halaman Gedung Kantor serta jerjak jendela Kantor sebagai pengamanan Kantor • kurangnya kendaraan roda dua untuk dipergunakan dalam rangka pelaksanaan tugas lapangan karena yang masih ada hanya 3 tiga buah dalam Tahun 2014. Serta masih diperlukan kendaraan roda 2 sebanyak 4 buah. 3 Peralatan Komputer selama Tahun 2014 yang ada hanya 20 buah, maka dibutuhkan untuk kelancaran pelaksanan tugas ditiap seksi dibutuhkan 3 tiga buah lagi Laptop 4 Teknis Belum tersedianya peta dasar untuk setiap kelurahan desa dalam kegiatan pegukuran dan pemetaan ;Didalam permohonan pengembalian batas banyak sertifikat yang dahulu tidak diploting pada peta, sehingga dalam pengukuran pengembalian batas banyak terjadi kendala dilapangan ini memakan waktu sampai 2 dua bulan. 5 Permasalahan Tanah Permasalahan tanah yang dihadapi di Kabupaten Humbang Hasundutan adalah bahwa kepemilikan atas tanah masih berstatus Tanah milik Adat dan penyelesaiannya harus diselesaikan secara hukum adat. Sumber : Kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Humbang Hasundutan expose rakerda 2015 Seperti yang diungkapakan oleh Kepala seksi Hak Tanah Dan Pendaftaran Tanah “Untuk BPN Kabupaten Humbang hasundutan, masih banyak kendala yang sering kami hadapi diantaranya kabupaten Humbang hasundutan masih termasuk kabuapten yang luas dengan 10 wilayah kecamatan, tentu untuk menjangkau setiap kecamatan, kami masih mengalami kesulitan, ditambah lagi jarak setiap kecamatan jaraknya yang berjauhan. Dan kami juga masih mengalami kesulitan dalam masalah teknis yakni belum tersedianya peta dasar untuk setiap desa kelurahan dalam kegiatan pengukuran dan pemetaan. Dan didalam permohonan pengembalian batas bnyak sertifikat yang dahulu tidak diploting pada peta sehingga dalam pengukuran pengembalian batas banyak terjadi kendala dilapangan. hasil wawancara 06 Mei 2015 Demikian halnya kendala kendala yang ditambahkan oleh Kasubsi Penetapan Hak Tanah “Selain kesulitan menjangkau setiap kecamatan, jumlah pegawai yang masih kurang di BPN ini, mengakibatkan ketidakseimbangan antara tugas dan jumlah pegawai, yang mengakibatkan mereka harus kerja lebih keras lagi untuk memberikan pelayanan yang baik kepada masyarakat. Untuk pengurusan sertifikat hak milik tanah juga sering mengalami masalah kepemilikan, apalagi dengan kebanyakan tanah dikabupaten humbang hasnudutan masih berstatus tanah adat tentu hal tersebut perlu penyelesain dengan hukum adat sebelum pengurusan sertifikat tanah. hasil wawancara 06 Mei 2015 Pegawai yang terlibat dalam pengurusan juga menambahkan kendala kendala lainnya yakni: “Untuk sarana dan prasarana, kami masih mengalami kekurangan, yakni masih kurangnya kendaraan untuk memperlancar pelaksanaan tugas lapangan melihat kondisi jarak dari satu kecamatan ke kecamatan lainnya terlalu jauh. Selain kendaraan, perlatan komputer juga masih dibutuhkan laptop untuk kelancaran tugas dalam pelayanan. hasil wawancara 06 Mei 2015

V.5 Upaya Pemerintah Dalam Meningkatkan Pelayanan Sertifikat Hak Milik Atas Tanah