33
1. Rendemen dan Kadar Air Pati
Tahap pertama yang dilakukan dalam penelitian adalah ekstraksi pati. Ekstraksi ini dilakukan dengan cara basah. Rendemen pati hasil ekstraksi
ketiga jenis umbi dapat dilihat pada Tabel 5. Tabel 5. Rendemen pati berbagai jenis umbi-umbian
Jenis umbi Berat sebelum
dikupas a g
Berat sesudah dikupas b
g Berat pati
c g
Rendemen cb x 100
Ganyong 4500
3700 343.5
9.28 Kentang 3150
2983.3 218.1
7.31 Kimpul 3000
2786.2 343.6
12.33
Dari Tabel 5, dapat dilihat bahwa rendemen pati ganyong, kentang, kimpul berturut-turut sebesar 9.28, 7.31, dan 12.33. Rendemen ini,
selain parameter daya cerna pati, akan menjadi dasar pemilihan umbi untuk tahap penelitian selanjutnya. Menurut Damayanti 2002, rendemen pati
ganyong adalah 17-18 dan menurut Ridal 2003, rendemen pati kimpul adalah 16.54. Rendemen pati pada penelitian lebih kecil karena ekstraksi
pati hanya dilakukan satu kali. Dari Tabel 5, dapat dilihat bahwa rendemen pati yang paling tinggi adalah kimpul, yaitu sekitar 12.33. Semakin besar
rendemen semakin baik, karena rendemen yang tinggi akan menghemat biaya bahan baku. Rendemen yang lebih baik menjadi pertimbangan awal dalam
pemilihan umbi. Setelah pati dihasilkan, dilakukan pengukuran kadar air. Hasil
pengukuran kadar air dapat dilihat pada Tabel 6.
34 Tabel 6. Hasil pengukuran kadar air pati
Jenis umbi Kadar air b.b
1 2 Rata-rata Ganyong
7.95 7.37
7.66 Kentang 8.44
6.52 7.48 Kimpul 6.00
6.39 6.20
Dari Tabel 6 dapat dilihat bahwa kadar air pati berkisar antara 6- 8.44 dengan kadar air kimpul terendah yaitu 6.20. Pengukuran kadar air
ini dilakukan untuk memastikan kadar air cukup rendah. Kadar air yang rendah akan membuat pati lebih tahan disimpan karena kadar air yang rendah
membuat mikroba perusak sulit untuk hidup. Menurut Rahayu 2004, kadar air tepung terigu adalah 13-15. Masa simpan tepung terigu pada kadar air
dibawah 14 adalah satu tahun. Kadar air pati yang diuji lebih rendah dari kadar air tepung terigu sehingga diharapkan dapat disimpan lebih dari satu
tahun pada suhu ruang tanpa terjadi kerusakan akibat mikroba.
2. Hasil Pembuatan RS tipe III