Pengaruh Lingkungan Seleksi terhadap Komponen Hasil

57

5.4 SIMPULAN

1. Metode pedigri dengan lingkungan seleksi N suboptimum efektif untuk mendapat galur toleran pada kegiatan pemuliaan tanaman padi. 2. Metode pedigri yang dilakukan pada kondisi lingkungan seleksi yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan target dapat digunakan untuk mendapatkan galur adaptif. 58 6 KERAGAAN GALUR PADI HASIL SELEKSI METODE MODIFIKASI BULK DAN PEDIGRI DI DUA KONDISI LINGKUNGAN SELEKSI PADA LINGKUNGAN SUBOPTIMUM DAN OPTIMUM Abstract Use of fertilizer nitrogen N has been very high and cause a variety of negative effects for the environment. On the other hand there is still a farmer with limited capital to meet the needs of fertilizer N. Selection to produce rice lines that adapt to the conditions of low N suboptimum or indispensable. This study aimed to compare the effectiveness of a modified method of bulk and pedigree performed under conditions and optimum N suboptimum. The material used is the F 6 generation of two cross combinations which GaampaiIR77674 and ProgolAsahan, which were selected using a modified method of bulk and pedigri on two conditions N since F 4 generation as much as 344 lines and six varieties. The experiment was conducted at Muara Experimental Farm Bogor in the dry season of 2014. The experimental design using augmented design with three replications for varieties. N dose used was 34.5 kg ha -1 for conditions suboptimum and 138 kg N ha -1 for the optimum N conditions. The results showed that the method of selection and modification bulk pedigri on N suboptimum conditions effectively used to generate lines adaptive to low N. Keywords: environmental selection, selection methods, bulk modification, pedigri, N sub-optimum Abstrak Penggunaan pupuk nitrogen N sudah sangat tinggi dan menyebabkan berbagai pengaruh negatif bagi lingkungan. Di lain pihak masih terdapat petani dengan modal terbatas untuk memenuhi kebutuhan pupuk N. Seleksi untuk menghasilkan galur padi yang beradaptasi pada kondisi N suboptimum atau N rendah sangat diperlukan. Penelitian ini bertujuan membandingkan efektivitas metode modifikasi bulk dan pedigri yang dilakukan pada kondisi N suboptimum dan optimum. Materi yang digunakan adalah generasi F6 dari dua kombinasi persilangan yaitu GaampaiIR77674 dan ProgolAsahan, yang telah diseleksi menggunakan metode modifikasi bulk dan pedigri pada dua kondisi N sejak generasi F 4 sebanyak 344 galur dan enam varietas cek. Penelitian dilaksanakan di Kebun Percobaan Muara Bogor pada musim kemarau 2014. Rancangan percobaan menggunakan augmented dengan tiga ulangan bagi varietas cek. Dosis N yang digunakan adalah 34.5 kg ha -1 untuk kondisi N suboptimum dan 138 kg ha -1 untuk kondisi N optimum. Hasil penelitian menunjukkan bahwa seleksi metode modifikasi bulk dan pedigri pada kondisi 59 N suboptimum efektif digunakan untuk menghasilkan galur adaptif terhadap N rendah. Kata kunci: lingkungan seleksi, metode seleksi, modifikasi bulk, pedigri, N suboptimum

6.1 Pendahuluan

Nitrogen N merupakan salah satu unsur penting bagi pertumbuhan tanaman pada tahap vegetatif untuk meningkatkan hasil gabah Sui et al. 2013. N dapat diperoleh tanaman dari tanah, air, pupuk dan bahan organik atau sisa tanaman lain Alam 2006. Kekurangan N menyebabkan perkembangan tanaman padi terganggu, menurunnya klorofil daun dan berkurangnya jumlah anakan, menyebabkan penurunan bobot gabah dan hasil Fairhurst et al. 2007. Selain pupuk, pertumbuhan tanaman tergantung varietas yang digunakan karena mempunyai sifat genetis, morfologis, maupun fisiologis yang berbeda-beda Rahayu dan Harjoso 2011. Penggunaan pupuk N di seluruh dunia meningkat 7 kali lipat dalam 4 dekade terakhir Hirel et al. 2007 dan berdampak bagi lingkungan dan kesehatan makhluk hidup Fess et al. 2011. Di Indonesia, penggunaan pupuk urea mencapai 400-500 kg ha -1 atau setara 184-230 kg N ha -1 . Menurut Wahid 2003 pemberian N cukup 90-120 kg ha -1 atau setara 200-260 kg urea ha -1 . Namun di sisi lain masih banyak petani miskin yang tidak mampu memenuhi kebutuhan pupuk N karena harga mahal atau sulit akses mendapatkannya sehingga petani banyak kehilangan hasil Azwir dan Ridwan 2009; Hossain et al. 2005. Maka, untuk mengurangi penggunaan pupuk N dan tetap mensejahterakan petani miskin, diperlukan varietas padi yang adaptif terhadap kondisi N rendah Saito dan Futakuchi 2009. Beberapa penelitian yang ada sekarang ini dilakukan untuk mengetahui efisiensi N pada varietas tanaman yang sudah ada atau varietas unggul Jian-feng et al. 2011; Sinebo et al. 2004. Mekanisme serapan N, asimilasi dan remobilisasi selama pertumbuhan tanaman penting untuk diketahui dalam upaya peningkatan penggunaan N oleh tanaman Kant et al. 2010. N digunakan dalam dua tahap siklus kehidupan tanaman, yaitu pembentukan biomassa dan benih. Pada fase vegetatif, daun muda dan akar berperan sebagai sink untuk menyerap N anorganik dan penyimpanan asam amino melalui lintasan asimilasi nitrat. Sebanyak 95 dari varietas tersebut berasal dari program seleksi di input tinggi high input sehingga varietas yang dihasilkan selalu membutuhkan input tinggi untuk memaksimalkan hasil van Bueren et al. 2011; Murphy et al. 2007, Kimani et al. 2013. Menurut Delmer 2005 seleksi dan pengujian galur di lokasi dengan input rendah low input terutama N, diperlukan untuk memprediksi kemajuan seleksi dari metode yang digunakan. Metode pedigri dan bulk umum digunakan dalam program pemuliaan tanaman padi Kanbar et al.2011. Metode bulk memanfaatkan tekanan seleksi dan kompetisi antar individu tanaman. Pengaruh kompetisi dapat diperkecil dengan memodifikasi metode bulk modified bulk dimana genotipe diinginkan 60 tidak terbuang dan populasi lebih mengarah ke suatu karakter yang diinginkan Acquaah 2007. Pada metode pedigri, seleksi dan penggaluran dari genotipe yang diinginkan sudah dilakukan sejak generasi awal Miladinović et al. 2011; Asadi et al. 2004. Metode modifikasi bulk dan pedigri telah dilakukan terhadap generasi F 3 sampai F 5 di lingkungan N rendah N suboptimum dan N optimum. Kemudian galur-galur terpilih generasi F 6 , ditanam pada kondisi N suboptimum dan N optimum. Penelitian bertujuan untuk menguji efektivitas metode dan lingkungan seleksi untuk menghasilkan galur harapan padi yang mampu beradaptasi pada kondisi nitrogen suboptimum.

6.2 Metode

Percobaan dilaksanakan pada bulan April – Agustus 2014 di Kebun Percobaan Muara, Bogor. Jenis tanah latosol dan ketinggian tempat 240 mdpl. Data analisis tanah ditampilkan pada Tabel 6.1. Materi yang digunakan adalah F 6 berasal dari kombinasi GampaiIR77674 dan ProgolAsahan. Masing- masing kombinasi diseleksi menggunakan metode seleksi pedigri dan modifikasi bulk MBM di lingkungan optimum dan suboptimum N dari F 4 sampai F 5 . Jumlah galur yang digunakan pada generasi F 6 dari masing-masing metode dan lingkungan seleksi adalah 43 galur atau sebanyak 344 galur dari kedua lingkungan seleksi dan kedua metode, ditanam pada kondisi N suboptimum dan optimum, sehingga terdapat total 688 satuan percobaan. Percobaan ini menggunakan rancangan augmented. Perlakuan galur tidak diulang dan pengulangan hanya diberlakukan bagi cek. Cek yang digunakan adalah Gampai, IR77674, Progol, Asahan, Ciherang, Inpari 6, Inpari 23, Inpari 33. Setiap galur ditanam 1 bibit per lubang berumur 21 hari setelah semai pada plot berukuran 1.5 m x 2 m, jarak tanam 20 cm x 20 cm. Tabel 6.1. Hasil analisis tanah MT 4, KP Muara Bogor No Sifat tanah Nilai Kriteria 1 C-org 1.79 Rendah 2 N-total 0.17 Rendah 3 CN 11 Sedang 4 P 2 O 5 HCl 25 ppm 222 Sangat tinggi 5 P 2 O 5 Bray I ppm 8.8 Sangat rendah 6 K me100g 0.49 Sangat rendah 7 Mg me100g 2.02 Sedang 8 Ca me100g 11.11 Tinggi 9 KTK me100g 15.18 Rendah 10 pH 5.4 Masam Pada lahan kondisi N optimum, pupuk yang diberikan adalah Urea, SP- 36 dan KCl dengan dosis berturut-turut sebesar 300 kg ha -1 , 100 kg ha -1 dan 100 kg ha -1 . Sedangkan pada lahan kondisi suboptimum N, pupuk yang diberikan adalah Urea, SP-36 dan KCl dengan dosis masing-masing sebanyak