Perjanjian dengan Subham COMMITMENTS AND

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL TBK. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 83 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 29. KONTINJENSI lanjutan 29. CONTINGENCIES continued

b. Undang-Undang Pertambangan No. 42009

b. Mining Law No. 42009

Pada tanggal 16 Desember 2008, Dewan Perwakilan Rakyat menyetujui Undang- Undang Pertambangan Mineral dan Batubara yang baru, yang telah disahkan oleh Presiden pada tanggal 12 Januari 2009 menjadi UU No. 42009 “UU Minerba baru”. Berdasarkan Undang-undang tersebut, sistem Kontrak Karya tidak diberlakukan lagi untuk investasi di bidang pertambangan sejak berlakunya Undang-Undang ini. UU Minerba baru ini menegaskan bahwa Kontrak Karya yang sudah ada termasuk PKP2B yang dimiliki Grup tetap diberlakukan sampai jangka waktu berakhirnya Kontrak Karya yang bersangkutan. Namun demikian, ketentuan peralihan berdasarkan Undang-Undang ini tidak jelas dan memerlukan klarifikasi lebih lanjut melalui peraturan–peraturan pelaksanaan yang sebagian masih belum dikeluarkan oleh Pemerintah. On 16 December 2008, the Indonesian Parliament passed a new Law on Minerals and Coal Mining, which received the assent of the President on 12 January 2009 to become Law No. 42009 the “New Mining Law”. Pursuant to this Law, the Contract of Work “CoW” system shall no longer be available to mining investments subsequent to the enactment of the Law. While the Law confirms that existing CoWs will continue to be honoured including the Group’s CCoW, the transition provisions are unclear, and require clarification in some of them yet to be issued government regulations. Ada beberapa hal yang sedang dipelajari oleh para pemegang Kontrak Karya, termasuk Grup, antara lain: There are a number of issues which existing CoW holders, including the Group, are currently analysing, These include, among others:  Seperti disampaikan di atas, Undang- Undang ini menegaskan bahwa Kontrak Karya yang ada tetap berlaku hingga akhir masa berlakunya. Namun Undang-Undang ini mewajibkan Kontrak Karya yang ada untuk disesuaikan dalam jangka waktu satu tahun sejak berlakunya Undang-Undang ini tanpa penjelasan dan ketentuan yang jelas selain dari ketentuan-ketentuan yang berhubungan dengan Penerimaan Negara – juga tidak didefinisikan arti Penerimaan Negara, tetapi diasumsikan termasuk royalti dan pajak; dan  As noted above, while the new Mining Law confirms that existing CoWs shall continue to be honoured until their respective expiry, it however states that the terms of existing CoWs must be amended within one year of the enactment of the Law other than terms relating to State Revenue, which is not defined, but presumably includes royalties and taxes; and  Pemegang Kontrak Karya yang telah memulai aktivitasnya, wajib menyerahkan rencana aktivitas penambangan untuk seluruh wilayah Kontrak Karya yang bersangkutan dalam waktu satu tahun sejak berlakunya UU Minerba baru ini untuk disetujui oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral “Menteri ESDM”. Jika tidak disetujui, maka wilayah Kontrak Karya bisa dikurangi menjadi seluas wilayah untuk jenis izin yang serupa yang berlaku berdasarkan UU Minerba baru. AKT telah menyampaikan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya yang dimaksud dan menerima persetujuan dari Menteri ESDM untuk memulai periode operasi pada tanggal 15 September 2009.  Within one year of the enactment of the Law, CoW holders, which have already commenced some form of activity, are required to submit a mining activity plan for the entire CoW area for the balance of the CoW life to the Minister of Energy and Mineral Resources “MEMR” for approval. If this plan is not approved, the CoW area may be reduced to that allowed for similar licenses under the New Mining Law. AKT duly submitted the required plan Rencana Kerja dan Anggaran Biaya and received corresponding approval from MEMR and its operating period was confirmed to start on 15 September 2009.