PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD

PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL TBK. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 92 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated

34. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN

lanjutan

34. EVENTS AFTER

THE REPORTING PERIOD continued Perjanjian Fasilitas Pinjaman berjangka Standard Chartered Term Facility Agreement with Standard Chartered Pada tanggal 11 Januari 2012, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman berjangka dari Standard Chartered Bank senilai AS1 milyar untuk pendanaan akuisisi 51 saham Borneo Bumi dan 49 saham Bumi Borneo oleh Perusahaan dari LHHL dan BNBR. Fasilitas ini bertenor 60 bulan, dengan jadwal pembayaran kembali secara triwulanan dimulai sejak 30 September 2012. Tingkat bunga atas fasilitas ini adalah 5,65 di atas LIBOR untuk kreditor luar negeri dan 6,15 di atas LIBOR untuk kreditor dalam negeri. On 11 January 2012, the Company obtained a term facility agreement with Standard Chartered Bank amounting to US1 billion for the purpose of funding the acquisition of 51 equity shares of Borneo Bumi and 49 equity shares of Bumi Borneo by the Company from LHHL and BNBR. This facility has a tenor of 60 months, and is repayable on a quarterly basis commencing from 30 September 2012. The loan bears interest at 5.65 above LIBOR for lenders whose office is outside Indonesia and 6.15 above LIBOR for lender which office is inside Indonesia. Fasilitas pinjaman ini dijamin dengan saham- saham entitas anak yang dimiliki Perusahaan dan aset-aset AKT dan BMS. Terdapat pembatasan- pembatasan yang harus ditaati oleh Perusahaan sehubungan dengan fasilitas ini. This loan facility is collateralised with the Company’s shares in subsidiaries and AKT’s and BMS’s assets. There are covenants which must be met by the Company. Perjanjian Jasa Manajemen Management Service Agreement Perusahaan menandatangani Perjanjian Jasa Manajemen dengan AKT dan BMS pada tanggal 28 Maret 2012 atas jasa konsultasi yang diberikan Perusahaan kepada AKT dan BMS dalam hal operasional, pendanaan dan penjualan. Atas jasa ini , AKT dan BMS sepakat membayarkan sebagian dari hasil usahanya kepada Perusahaan dalam bentuk persentase penjualan. The Company signed a Management Service Agreement dated 28 March 2012 with AKT and BMS in relation to the consultation services provided to AKT and BMS in terms of their operational funding and sales activities. AKT and BMS agree to pay a management consultation fee based on a certain percentage of AKT’s and BMS’s sales. 35. MANAJEMEN RISIKO 35. RISK MANAGEMENT Kegiatan usaha Grup secara inherent dipengaruhi oleh berbagai jenis risiko keuangan: risiko pasar termasuk risiko nilai tukar, risiko harga dan risiko tingkat suku bunga, risiko kredit dan risiko likuiditas. Dalam hal ini, Grup berfokus pada pengelolaan ketidakpastian pasar keuangan untuk meminimalkan dampak negatif terhadap kinerja keuangan Grup. Pengelolaan risiko dipimpin oleh direksi yang mengidentifikasi, mengevaluasi dan menentukan kebijakan lindung nilai atas risiko keuangan jika dipandang perlu, dan menetapkan prinsip-prinsip untuk pengelolaan risiko secara keseluruhan, termasuk risiko pasar, kredit dan likuiditas. The Group’s activities are inherently subject to a variety of financial risks: market risk including foreign exchange risk, commodity price risk and interest rate risk, credit risk and liquidity risk. In respect thereof, the Group focuses on managing the unpredictability of financial markets so as to minimise potential adverse effects on the financial performance of the Group. Risk management is led by the directors which identifies, evaluates and sets the policy for the hedging of financial risks, where appropriate; and provides the guiding principles for managing the overall risks, including market, credit and liquidity risks. PT BORNEO LUMBUNG ENERGI METAL TBK. DAN ENTITAS ANAKAND SUBSIDIARIES Lampiran 93 Schedule CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2011 DAN 2010 Dinyatakan dalam jutaan Rupiah, kecuali dinyatakan secara khusus NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS 31 DECEMBER 2011 AND 2010 Expressed in millions of Rupiah, unless otherwise stated 35. MANAJEMEN RISIKO lanjutan 35. RISK MANAGMENT continued Risiko pasar Market risk i Risiko nilai tukar Penjualan, pendanaan dan sebagian besar pengeluaran Grup ditransaksikan dalam mata uang Dolar AS. Manajemen berpendapat bahwa pergerakan nilai tukar RupiahDolar AS tidak berdampak signifikan terhadap Grup karena hanya kurang lebih 20 dari pengeluaran Grup yang terjadi dalam mata uang Rupiah, sedangkan keseluruhan penjualan Grup dilakukan dengan mata uang Dolar AS. i Foreign exchange risk The Group’s sales, financing and the majority of its costs and operating expenditure are transacted in US Dollars. Management is of the opinion that the volatility in the RupiahUS exchange rate is not likely to have a significant impact on the Group, as only an estimated 20 of the Group’s costs and operating expenditure are transacted in Rupiah, while all of its sales are transacted in US Dollars. ii Risiko harga Kinerja operasi dan keuangan Grup dipengaruhi oleh harga coking coal yang secara fundamental ditentukan oleh permintaan dan penawaran coking coal dunia, Faktor lainnya seperti permintaan baja dunia. Grup secara proaktif mengelola risiko-risiko ini dan melakukan penyesuaian seperlunya meliputi strategi penumpukan persediaan batubara, rencana pertambangan dan jadual shipping, jadwal dan operasi pertambangan untuk mengurangi dampak fluktuasi tersebut di atas. ii Price risk The Group is exposed to fluctuations in coking coal prices, and may be adversely affected. Fundamentally, coking coal prices are determined by the worldwide supply and demand of the commodity and other factors such as world steel demand. The Group actively manages these risks via, among other things, adjusting its stockpiling, mine plan and shipping schedules, production schedule and mining operations as necessary to reduce the impact any the volatility. iii Risiko suku bunga Terdapat dua pinjaman yang terutang tingkat suku bunga tidak tetap sehingga terdampak risiko tingkat suku bunga. Walaupun demikian, Grup memonitor naik turunnya suku bunga dan berupaya untuk selalu meminimalisir pengaruh negatif atas fluktuasi suku bunga terhadap Grup, termasuk dengan menjaga rasio utang terhadap modal. iii Interest rate risk The Group has two borrowings that are subject to variable interest rates, and as such is exposed to interest rate changes. However, the Group monitors interest rates movements and the risk exposure to minimize any negative impact on Group, including maintaining a reasonable debt to equity ratio.