100
Tabel 4.59.b. Hasil perhitungan kebutuhan BBM pada rute
Jalan Dr. Cipto gerakan belok kanan - Simpang Bangkong pendekat timur
Terbgn Awal
S1-U 0,014
0,014 0,015
0,011 S2-T
0,045 0,385
0,061 0,020
V
konstan
S1-U ke S2-T 0,018
0,023 0,019
0,021 Akselerasi
S1-U ke S2-T 0,011
0,011 0,009
0,009 0,088
0,433 0,104
0,061 Kebutuhan BBM litersmp
Pagi Siang
Sore
Total Kebutuhan BBM Indikator
Asaltujuan Tundaan
sumber : hasil olahan data primer
5. Kebutuhan BBM untuk meninggalkan simpang
Dari hasil perhitungan tundaan dapat diketahui tundaan rata-rata yang terjadi pada masing-masing simpang. Nilai tundaan tersebut akan digunakan untuk menghitung
kabutuhan bahan bakar minyak untuk meninggalkan masing-masing simpang.
Tabel 4.60.a. Kebutuan bahan bakar minyak untuk meninggalkan Simpang Milo
D simpang Kebutuhan
rata-rata BBM
detiksmp litersmp
Awal 460,88
0,179 Terbangun
32,18 0,013
Siang Awal
56,84 0,022
Sore Awal
74,72 0,029
Pagi Waktu
Kondisi
sumber : hasil olahan data primer
Tabel 4.60.b. Kebutuan bahan bakar minyak untuk meninggalkan Simpang Bangkong
D simpang Kebutuhan
rata-rata BBM
detiksmp litersmp
Awal 838,05
0,326 Terbangun
96,10 0,037
Siang Awal
137,52 0,053
Sore Awal
111,77 0,043
Pagi Waktu
Kondisi
sumber : hasil olahan data primer
Setelah dilakukan perhitungan konsumsi bahan bakar untuk menempuh rute tertentu dengan berdasarkan pada tundaan tiap pendekat, maka berikut ini dilakukan
perhitungan konsumsi bahan bakar minyak untuk menempuh ruas jalan Brigjen Katamso yang berada diantara Simpang Milo dan Simpang Bangkong dengan menggunakan tundaan
rata-rata simpang dan jarak serta kecepatan tempuh rata-rata untuk arah timur ke barat
101
maupun arah barat ke timur pada waktu puncak pagi, puncak siang dan puncak sore untuk kondisi awal.
Tabel 4.61.a. Hasil perhitungan kecepatan tempuh untuk meninggalkan dua simpang
setelah menempuh ruas jalan diantara simpang arah timur ke barat
Rerata Rerata
Rerata Total tundaan
Kebutuhan waktu tempuh
jarak tempuh kec. tempuh
simpang rata-rata BBM
detik meter
kmjam kmjam
litersmp Awal
30,39 33,23
1.298,92 0,534
Terbangun 30,39
30,39 128,28
0,079 Siang
Awal 26,32
26,32 194,35
0,105 Sore
Awal 27,79
27,79 186,49
0,101 273,00
Pagi Waktu
Kondisi
sumber : hasil olahan data primer
Tabel 4.61.b. Hasil perhitungan kebutuhan BBM untuk meninggalkan dua simpang
setelah menempuh ruas jalan diantara simpang arah barat ke timur
Rerata Rerata
Rerata Total tundaan
Kebutuhan waktu tempuh
jarak tempuh kec. tempuh
simpang rata-rata BBM
detik meter
kmjam kmjam
litersmp Awal
21,91 21,905
1.298,92 0,539
Terbangun Siang
Awal 26,15
26,147 194,35
0,105 Sore
Awal 27,90
27,900 186,49
0,101 Waktu
Kondisi Pagi
273,50
sumber : hasil olahan data primer
102
4.3. Pembahasan
Lokasi penelitian dilakukan merupakan salah satu jalan utama di kota Semarang yang menghubungkan Semarang bagian timur yang salah satu peruntukannya adalah
sebagai kawasan permukiman dengan pusat kota Semarang yang merupakan pusat berbagai macam aktivitas, baik pemerintahan, pendidikan maupun perdagangan. Selain itu,
jalan tersebut juga merupakan jalan masuk arus lalu lintas yang berasal dari luar kota Semarang yang akan masuk ke kota Semarang.
Dari hasil survei di lapangan diketahui bahwa penataan dan penggunaan lahan yang berada di sekitar persimpangan sudah sarat dengan berbagai macam kegiatan seperti
perkantoran, perdagangan dan pendidikan yang dari tahun ke tahun mempunyai kecenderungan untuk selalu meningkat. Peningkatan aktivitas yang terjadi di sekitar
persimpangan tersebut akan mengakibatkan terjadinya penumpukan kegiatan pada satu lokasi, namun demikian penumpukan kegiatan tersebut tidak diimbangi dengan
peningkatan kapasitas jalan.
4.3.1. Kondisi daerah studi
1. Simpang Milo
Gambar 4.7. Simpang Milo