Latar Belakang Masalah PENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN MELALUI PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME)PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 03 JATEN KARANGANYAR TAHUN PELAJARAN 2010 2011

commit to user 1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi yang semakin pesat, pelaksanaan pendidikan perlu ditingkatkan baik pendidikan nonformal masyarakat, pendidikan formal sekolah maupun pendidikan informal keluarga. Terutama pendidikan formal yang memberikan kontribusi yang cukup besar pada seseorang dalam hal kemampuan akademis, sehingga berbagai upaya meningkatkan baik kualitas maupun kuantitas pendidikan sangat diperlukan. Kalangan dunia pendidikan menyadari bahwa proses pembelajaran akan lebih efektif apabila siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Dengan berpartisipasi, siswa akan mengalami, menghayati, dan menarik dirinya untuk membelajarkan suatu pelajaran. Hasil belajar yang demikian akan lebih baik, disamping tentu saja kualitas siswa dibina dan dikembangkan. Kegiatan pembelajaran di sekolah dapat berlangsung dengan baik, apabila ada komunikasi timbal balik antara guru dengan siswa. Oleh karena itu, komunikasi harus diciptakan sehingga pesan yang disampaikan dalam bentuk materi pelajaran dapat diterima oleh siswa. Guru diharapkan mampu membimbing aktivitas dan kreativitas siswa dalam mencapai tujuan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran atau pendekatan yang sesuai. Matematika sebagai salah satu ilmu dasar yang memiliki ciri objek yang abstrak, pola pikir deduktif dan konsisten, juga tidak dapat dipisahkan dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Terbukti dengan banyaknya permasalahan dalam kehidupan sehari-hari yang berhubungan dengan Matematika dan pembahasannya. Pentingnya belajar Matematika tidak lepas dari perannya dalam segala jenis dimensi kehidupan. Banyak persoalan kehidupan yang memerlukan kemampuan menghitung dan mengukur. Menghitung mengarah pada aritmatika dan mengukur mengarah pada geometri merupakan fondasi atau dasar dari Matematika.Menurut GBPP mata pelajaran Matematika di SD 1994:70, 1 commit to user 2 tujuan khusus pengajaran Matematika yaitu menumbuhkan dan mengembangkan ketrampilan berhitung sebagai alat dalam kehidupan sehari-hari serta mengembangkan pengetahuan dasar Matematika untuk bekal belajar lebih lanjut. Namun kenyataannya menunjukkan bahwa masih banyak siswa sekolah dasar yang masih rendah kemampuan berhitungnya. Berbagai persepsi mengenai mata pelajaran Matematika menjadi beban psikologis yang menjangkiti para siswa di setiap jenjang pendidikan. Matematika menjadi ditakuti karena dianggap sulit. Hampir semua pokok bahasan dalam mata pelajaran Matematika selalu ada soal cerita. Sebuah model soal sering menjadi momok bagi sebagian besar siswa. Oleh karena itu, maka setiap guru mata pelajaran Matematika perlu berusaha mencari gagasan guna mencari solusinya agar siswa tidak merasa kesulitan dalam mengerjakan soal yang berbentuk cerita. Pada umumnya siswa mengalami hambatan ketika mereka diberi tugas oleh guru untuk menyelesaikan soal cerita. Mereka mengalami kesulitan dalam memahami soal dan membuat kalimat Matematikanya. Fenomena semacam ini terjadi di SD Negeri 03 Jaten Karanganyar, dari hasil wawancara dengan guru kelas IV SD Negeri 03 Jaten dan dikuatkan oleh hasil observasi peneliti di kelas IVA menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pokok bahasan pecahan tergolong masih rendah. Hal ini teridentifikasi dari tahun – tahun sebelumnya yang menunjukkan nilai yang dicapai siswa masih rendah, dan dikuatkan oleh hasil tes awal yang diberikan guru yang menunjukkan bahwa nilai rata-rata siswa dalam menyelesaikan soal cerita pecahan mencapai 47,18 dan siswa yang tuntas hanya 13 siswa atau 33,33 dari 39 siswa, jadi 26 siswa atau 66,67 masih mendapatkan nilai di bawah KKM Kriteria Ketuntasan Minimal. Fakta diatas menunjukkan kualitas proses dan hasil pembelajaran yang dilaksanakan guru masih kurang optimal dan tidak sesuai harapan. Menurut hasil pengamatan peneliti dan wawancara dengan guru di SD Negeri 03 Jaten, rendahnya kemampuan menyelesaikan soal cerita pada pokok bahasan pecahan ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu a kesulitan memahami soal cerita yang terdiri dari kesulitan menentukan yang diketahui dan ditanyakan dari soal pecahan yang disebabkan siswa kurang memahami bahasa soal karena kemampuan bahasa commit to user 3 yang lemah dan kurangnya diberi latihan soal cerita dengan langkah penyelesainya; b kesulitan membuat kalimat Matematika yang terdiri dari kesulitan dalam menuliskan langkah penyelesaian yang jelas karena siswa kurang memperhatikan kejelasan langkah jawabannya dan terbiasa menjawab hanya langsung hitung saja; c kesulitan dalam menyelesaikan soal pecahan yang disebabkan siswa kurang memahami konsep pecahan; d kesulitan menyelesaikan soal pecahan yang senilai yang disebabkan siswa kurang paham konsep pecahan senilai juga kurangnya latihan soal; dan e guru belum menemukan metode atau pendekatan yang tepat untuk mengajarkan materi secara menarik dan menyenangkan bagi siswa. Berbagai hal yang muncul tersebut terkait dengan kesulitan siswa dalam menyelesaikan soal cerita pecahan. Untuk itu perlu diterapkan suatu keadaan yang membangun motivasi siswa untuk belajar dikarenakan apabila kesulitan siswa tidak diatasi maka siswa akan mengalami kesulitan dalam menyelesaikan soal cerita pecahan di jenjang kelas selanjutnya. Salah satu cara untuk membangun motivasi siswa untuk belajar tersebut adalah dengan menerapkan metode atau pendekatan yang efektif dan dapat menunjang kegiatan pembelajaran. Metode atau pendekatan pembelajaran yang bermacam-macam menyebabkan guru harus selektif dalam memilih metode pembelajaran yang digunakan. Metode atau pendekatan yang efektif untuk mengajarkan suatu materi belum tentu efektif untuk mengajarkan materi lain. Setiap materi mempunyai karakteristik dan turut menentukan metode yang digunakan untuk menyampaikan materi tersebut. Begitu pula dalam pembelajaran soal cerita pecahan, guru harus bisa memilih dan menggunakan metode atau pendekatan yang sesuai dengan materi yang diajarkan. Pendekatan Realistic Mathematic Education RME di Indonesia dikenal dengan istilah Pendidikan Matematika Realistik Indonesia PMRI. Menurut Supinah Agus D.W 2009:71 secara garis besar PMRI atau RME adalah suatu teori pembelajaran yang telah dikembangkan khusus untuk matematika. Konsep matematika realistik ini sejalan dengan kebutuhan untuk memperbaiki pendidikan matematika di Indonesia yang didominasi oleh persoalan bagaimana commit to user 4 meningkatkan pemahaman siswa tentang matematika dan mengembangkan daya nalar. Pendekatan ini dipandang sebagai pendekatan yang banyak memberikan harapan bagi peningkatan hasil pembelajaran matematika. Pendekatan ini didasarkan pada anggapan Hans Freudental dalam Nyimas Aisyah, dkk 2007:7-3 bahwa matematika harus dikaitkan dengan realita dan matematika merupakan aktivitas manusia. Ini berarti matematika harus dekat dengan anak dan relevan dengan kehidupan nyata sehari-hari. Menurut pendekatan ini kelas Matematika bukan merupakan tempat memindahkan Matematika dari guru kepada siswa, tetapi tempat siswa menemukan kembali konsep Matematika melalui eksplorasi masalah-masalah nyata. Masalah ini bukan masalah yang selalu kongkrit dilihat oleh mata tetapi termasuk hal –hal yang mudah di bayangkan oleh siswa. Siswa tidak dipandang sebagai penerima pasif, tetapi harus diberi kesempatan untuk menemukan kembali ide dan konsep matematika di bawah bimbingan guru. Selain itu, dalam penerapannya RME PMR memadukan berbagai pendekatan pembelajaran lain yang dianggap unggul seperti pemecahan masalah, konstruktivisme, dan pendekatan pembelajaran yang berbasis lingkungan Suwarsono, 2001: 5-7. RME mampu membuat siswa aktif dan guru hanya berperan sebagai fasilisator, motivator, dan pengelola kelas yang dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Setiap siswa bebas mengemukakan dan mengkomunikasikan idenya dengan siswa lain. RME sangat membantu siswa untuk berpikir dari hal yang konkrit ke hal yang abstrak. Hal ini membuat pemahaman dan penguasaan siswa terhadap suatu konsep matematika dapat ditingkatkan sehingga kemampuan siswa dalam menyelesaikan masalah-masalah yang berkaitan dengan soal cerita Matematika juga akan lebih meningkat. Dari gambaran di atas menunjukkan bahwa pembelajaran Matematika perlu diperbaiki guna peningkatan kemampuan menyelesaikan soal cerita. Mengingat pentingnya Matematika dan kompleksitas permasalahan dalam Matematika. Idealnya usaha ini dimulai dari pembenahan proses pembelajaran yang dilakukan guru dengan menawarkan suatu pendekatan pembelajaran yang commit to user 5 dapat lebih membuat siswa aktif dalam pembelajaran pada umumnya dan meningkatkan kemampuan menyelesaikan soal cerita pada khususnya. Salah satu cara menerapkan pendekatan pembelajaran realistik RME Realistic Mathematic Education. Sehubungan dengan latar belakang di atas, peniliti tertarik untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas dengan judul “Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education RME Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Jaten Karanganyar Tahun Pelajaran 20102011”.

B. Perumusan Masalah

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Pelajaran Matematika Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education Pada Siswa Kelas V SD Negeri 04 Jaten Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2012/20

0 3 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIC Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Gempol Karanganom Kl

0 1 15

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Gempol Karanganom Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 6

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan Matematika Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Dalang

1 0 15

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan Matematika Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Dalangan Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan Matematika Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Dalanga

0 1 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PURWOTOMO NO.97 TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 20

PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATIon rme

1 0 12

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG IV SURAKARTA TAHUN 2017/2018 - UNS Institutional Repository

0 0 16

PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN MEDIA BLOK PECAHAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GEMEKSEKTI TAHUN AJARAN 20172018

0 0 19