Prinsip Pendekatan Realistic Mathematics Education RME

commit to user 22 Titik awal proses belajar dengan pendekatan Matematika realistik menekankan pada konsepsi yang sudah dikenal oleh siswa. Setiap siswa mempunyai konsep awal tentang ide-ide Matematika. Setelah siswa terlibat secara bermakna dalam proses belajar, maka proses tersebut dapat ditingkatkan ke tingkat yang lebih tinggi. Pada proses pembentukan pengetahuan baru tersebut, siswa bertanggung jawab terhadap proses belajarnya sendiri. Peran guru hanya fasilitator belajar. Idealnya, guru harus mampu membangun pengajaran yang interaktif. Guru harus memberi kesempatan kepada siswa untuk secara aktif menyumbang pada proses belajar dirinya, dan secara aktif membantu siswa dalam menafsirkan persoalan real. Upaya mengaktifkan siswa dapat diwujudkan dengan cara 1 mengoptimalkan keikutsertaan unsur-unsur proses mengajar belajar, dan 2 mengoptimalkan keikutsertaan seluruh siswa. Pengoptimalan seluruh siswa sangat terkait dengan bagaimana siswa merespon setiap persoalan yang dimunculkan guru dalam kelas, baik respon secara lesan, tertulis atau bentuk-bentuk representasi lain seperti demonstrasi. Selain itu untuk mengoptimalkan keikutsertaan seluruh siswa juga diperlukan komunitas Matematika yang kondusif, dalam arti bahwa lingkungan belajar yang mempercakapkan tentang Matematika tersebut harus mampu membangkitkan setiap siswa untuk berpartisipasi aktif. Berdasarkan beberapa pendapat di atas maka peneliti dapat menyimpulkan bahwa pendekatan Realistic Mathematics Education RME adalah pendekatan pembelajaran yang memandang matematika sebagai kegiatan manusia dan harus dikaitkan dengan realitas sehingga siswa dapat melakukan proses penemuan kembali secara terbimbing.

c. Prinsip Pendekatan Realistic Mathematics Education RME

Menurut Marpung 2009:2 dalam Fadjar Shadiq 2010:10 Tiga prinsip dasar yang mengawali RME, yaitu : guided reinvention and progressive mathematization, didactical phenomenology, serta self - developed models : commit to user 23 1 Guided Re-invention atau Menemukan Kembali Secara Seimbang Memberikan kesempatan bagi siswa untuk melakukan Matematisasi dengan masalah kontekstual yang realistik bagi siswa dengan bantuan dari guru. Siswa didorong atau ditantang untuk aktif bekerja bahkan diharapkan dapat mengkonstruksi atau membangun sendiri pengetahuan yang akan diperolehnya. Pembelajaran tidak dimulai dari sifat-sifat atau definisi atau teorema dan selanjutnya diikuti contoh-contoh, tetapi dimulai dengan masalah kontekstual atau realnyata yang selanjutnya melalui aktivitas siswa diharapkan dapat ditemukan sifat, definisi, teorema, ataupun aturan oleh siswa sendiri. 2 Didactical Phenomenology atau Fenomena Didaktik Topik-topik Matematika disajikan atas dasar aplikasinya dan kontribusinya bagi perkembangan Matematika. Pembelajaran Matematika yang cenderung berorientasi kepada memberi informasi atau memberitahu siswa dan memakai Matematika yang sudah siap pakai untuk memecahkan masalah, diubah dengan menjadikan masalah sebagai sarana utama untuk mengawali pembelajaran sehingga memungkinkan siswa dengan caranya sendiri mencoba memecahkannya. Dengan masalah kontekstual yang diberikan pada awal pembelajaran, dimungkinkan banyakberaneka ragam cara yang digunakan atau ditemukan siswa dalam menyelesaikan masalah. Dengan demikian, siswa mulai dibiasakan untuk bebas berpikir dan berani berpendapat, karena cara yang digunakan siswa satu dengan yang lain berbeda atau bahkan berbeda dengan pemikiran guru tetapi cara itu benar dan hasilnya juga benar ini suatu fenomena didaktik. Marpaung dalam Supinah Agus D.W 2009:37 Dengan memperhatikan fenomena didaktik yang ada di dalam kelas, maka akan terbentuk proses pembelajaran Matematika yang tidak lagi berorientasi pada guru, tetapi diubah atau beralih kepada pembelajaran Matematika yang berorientasi pada siswa atau bahkan berorientasi pada masalah commit to user 24 3 Self-delevoped Models atau model dibangun sendiri oleh siswa Pada waktu siswa mengerjakan masalah kontekstual, siswa mengembangkan suatu model. Model ini diharapkan dibangun sendiri oleh siswa, baik dalam proses matematisasi horisontal ataupun vertikal. Kebebasan yang diberikan kepada siswa untuk memecahkan masalah secara mandiri atau kelompok, dengan sendirinya akan memungkinkan munculnya berbagai model pemecahan masalah buatan siswa. Soedjadi dalam Supinah Agus D.W 2009:74 dalam pembelajaran Matematika realistik diharapkan terjadi urutan ”situasi nyata ” → ”model dari situasi itu” → ”model kearah formal” → ”pengetahuan formal”. Inilah yang disebut ”bottom up” dan merupakan prinsip RME yang disebut ”Self-delevoped Models” Prinsip RME menurut Van Den Heuvel-panhuizen dalam Supinah Agus D.W 2009:75 yang dikutip oleh Fadjar Shadiq adalah sebagai berikut : 1 Prinsip aktivitas, yaitu Matematika adalah aktivitas manusia. Pembelajar harus aktif baik secara mental maupun fisik dalam pembelajaran Matematika. 2 Prinsip realitas, yaitu pembelajaran seyogyanya dimulai dengan masalah-masalah yang realistik atau dapat dibayangkan oleh siswa. 3 Prinsip berjenjang, artinya dalam belajar Matematika siswa melewati berbagai jenjang pemahaman, yaitu dari mampu menemukan solusi suatu masalah kontekstual atau realistik secara informal, sampai mampu menemukan solusi suatu masalah matematik secara formal. 4 Prinsip jalinan, artinya berbagai aspek atau topik dalam Matematika jangan dipandang dan dipelajari sebagai bagian-bagian yang terpisah, tetapi terjalin satu sama lain sehingga siswa dapat melihat hubungan antara materi-materi itu secara lebih baik. 5 Prinsip interaksi, yaitu Matematika dipandang sebagai aktivitas sosial. Siswa perlu dan harus diberikan kesempatan menyampaikan strateginya dalam menyelesaikan suatu masalah kepada yang lain commit to user 25 untuk ditanggapi, dan menyimak apa yang ditemukan orang lain dan strateginya menemukan itu serta menanggapinya. 6 Prinsip bimbingan, yaitu siswa perlu diberi kesempatan terbimbing untuk menemukan re-invention pengetahuan Matematika.

d. Karakteristik Pendekatan Realistic Mathematic Education RME

Dokumen yang terkait

PENDAHULUAN Peningkatan Kreativitas Belajar Siswa Dalam Menyelesaikan Soal Cerita Pada Pelajaran Matematika Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education Pada Siswa Kelas V SD Negeri 04 Jaten Kecamatan Jaten Kabupaten Karanganyar Tahun Ajaran 2012/20

0 3 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN REALISTIC Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Gempol Karanganom Kl

0 1 15

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Matematika Dengan Pendekatan Realistic Mathematics Education (RME) Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 1 Gempol Karanganom Klaten Tahun Ajaran 2012/2013.

0 1 6

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan Matematika Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Dalang

1 0 15

PENDAHULUAN Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan Matematika Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Dalangan Sukoharjo Tahun Ajaran 2011/2012.

0 1 7

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PECAHAN MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN REALISTIC Peningkatan Kemampuan Menyelesaikan Soal Cerita Pecahan Matematika Melalui Pendekatan Realistic Mathematic Education (RME) Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Dalanga

0 1 16

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA MELALUI REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC PADA SISWA KELAS III SD NEGERI PURWOTOMO NO.97 TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 0 20

PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATIon rme

1 0 12

IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYELESAIKAN SOAL CERITA PADA SISWA KELAS V SD NEGERI PAJANG IV SURAKARTA TAHUN 2017/2018 - UNS Institutional Repository

0 0 16

PENERAPAN PENDEKATAN REALISTIC MATHEMATICS EDUCATION (RME) DENGAN MEDIA BLOK PECAHAN DALAM PENINGKATAN PEMBELAJARAN PECAHAN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI 1 GEMEKSEKTI TAHUN AJARAN 20172018

0 0 19