1. Hami do tamu na ro
kamilah tamu yang datang a
Mambuat gadong hami. kami mengambil ubi
b Gadong ibuat hami.
diambil kami ubi c
Na dijouna do hita. kita yang dipanggilnya
d Mambuat sira do hita.
kami mengambil garam 2.
Pardengke do hamu. kamulah pemilik ikan
3. Hamu do mambuat hau gadong.
kamu yang mengambil kayu ubi 4.
Piso ibuat nasida. pisau diambil mereka
5. Parhauma do nasida.
mereka adalah pemilik ladang
2.3.3 Deiksis Tempat
Deiksis yang menyangkut pronomina demonstratif ini ditunjukkan oleh satuan leksikal yang berhubungan dengan arah dan ruang, yang berupa antara lain
; ini, itu, sini, situ dan sana.
Universitas Sumatera Utara
Pronomina aku dan saya berkorelasi dengan ini, yakni dekat dengan pembicara : engkau, kamu, dan anda berkorelasi dengan itu, yakni jauh dari
pembicara dan dekat dengan kawan bicara ; dia, ia, beliau berkorelasi dengan anu, yakni jauh baik dari pembicaraan maupun dari kawan bicara.
Kata sini dan situ selain dipakai untuk mengacu kepada menunjuk lokasi, di pakai juga untuk mengacu kepada pembicara dan menyapa yang diajak bicara,
seperti pada : “situ mau ke kampus?” Kata situ digunakan untuk menyapa yang diajak bicara . hal tersebut
karena pembicara tidak mau atau tidak dapat memilih salah satu bentuk sapaan karena alasan tertentu. Demikian pula kata sini, seperti kalimat berikut : “sini mau
kampus” Kata sini mengacu kepada diri pembicara. Pembicara tidak menggunakan
pronomina orang yang mengacu kepada dirinya karena ia tidak mau melakukannya, atau karena ia sengaja menyapa balik dengan istilah pronomina
penunjuk yang segolongan dengan situ. Contohnya :
1. Lehon jolo surat on tu ibana
beri dulu surat ini kepada dia 2.
Beta tu lapo an ayo ke kedai itu
3. Manganma hita jo dilapo on
makanlah dulu kita di kedai ini 4.
Marpungu do nasida di jabu on berkumpul mereka di rumah itu
Universitas Sumatera Utara
5. Di son ma jolo ho satongkin
di sini dulu kau sebentar 6.
Di san do nasida paimahon hita di sana mereka menunggu kita
7. Boan ma anggimi tu sadui marmeam
bawa adikmu kesana bermain 8.
Tarleleng do ahu di si paimahon agak lama aku disitu menunggu
9. On do dohononku : burju-burju hamu marsikkola
ini kukatakan baik-baik kalian bersekolah 10.
Di son do annon hita marrapot di sini nanti kita mengadakan rapat
2.3.4 Deiksis Waktu
Deiksis yang menyangkut waktu ini berhubungan dengan struktur temporal pembahasan aspek, kala dan nomina temporal ; Djajasudarma, 1993.
Leksem waktu bersifat deiktis apabila yang menjadi patokan si pembicara. Kata sekarang bertitik labuh pada saat si pembicara mengucapkan kata itu dalam
kalimat, atau yang disebut saat tuturan. Kata kemarin bertitik labuh pada satu hari belum saat tuturan, dan kata besok bertitik labuh pada satu hari sesudah tuturan
Purwo, 1964. Bahasa Indonesia mengungkapkan waktu dengan sekarang untuk waktu
kini, tadi dan dulu untuk waktu lampau, nanti untuk waktu yang akan datang. Hari
Universitas Sumatera Utara
ini, kemarin dan besok juga merupakan hal yang relative, dilihat dari kapan suatu ujaran diucapkan. Dalam bahasa Batak Toba mengungkapkan waktu seperti :
sogot, sonari, nantuari,dll.
Contohnya : 1.
Laho do ahu marsogot tu kampus. aku pergi besok ke kampus
2. Sonari ibana karejo
sekarang dia kerja 3.
Nantuari hulului ho Kemarin kucari kau
4. Marsogot laho ibana tu Jakarta
Dia pergi besok kejakarta. 5.
Andigan ho mulak? Kapan kamu pulang?
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Metode Dasar