Deiksis Deiksis Eksofora dan Deiksis Endofora

2.3.1 Deiksis

Deiksis adalah istilah teknis dari bahasa Yunani untuk salah satu hal mendasar yang kita lakukan dengan tuturan. Kata deiksis berasal dari kata Yunani deiktikos yang berarti „penunjukan‟ melalui bahasa secara langsung. Dalam bahasa Yunani, deiksis merupakan istilah teknis untuk salah satu hal yang mendasar yang dilakukan dalam tuturan. Sedangkan istilah deiktikos yang dipergunakan oleh tata bahasa Yunani dalam pengertian sekarang kita sebut kata ganti demonstratif. Sebuah kata dikatakan bersifat deiksis apabila referennya berpindah-pindah atau berganti-ganti, tergantung pada siapa yang menjadi si pembicara, dan tergantung pada saat dan tempat dituturkannya kata itu. Deiksis didefinisikan sebagai ungkapan yang terikat dengan konteksnya, contohnya dalam kalimat bahasa Indonesia saya mencintai dia, informasi dari kata ganti saya dan dia hanya dapat ditelusuri dari konteks ujaran. Ungkapan-ungkapan yang hanya diketahui hanya dari konteks ujaran itulah yang disebut deiksis. Bentuk linguistik yang dipakai untuk menyelesaikan „penunjukan‟ disebut ungkapan deiksis. Ketika anda menunjuk objek asing dan bertanya, aha i? = apa itu?, maka anda menggunakan ungkapan deiksis i = itu untuk menunjuk sesuatu dalam suatu konteks secara tiba-tiba. Ungkapan-ungkapan deiksis kadang kala juga disebut indeksikal. Ungkapan-ungkapan itu berada di antara bentuk-bentuk awal yang dituturkan oleh anak-anak yang masih kecil dan dapat digunakan untuk menunjuk orang dengan deiksis persona -hu = ku, atau untuk menunjuk tempat dengan deiksis spasial di son = di sini , di san = di sana, atau untuk menunjuk waktu dengan deiksis temporal sonari = sekarang, nantuari = kemarin. Universitas Sumatera Utara Dalam kegiatan berbahasa. kata-kata atau frasa-frasa yang mengacu kepada beberapa hal tersebut penunjukannya berpindah-pindah atau berganti- ganti, tergantung pada siapa yang menjadi pembicara, saat dan tempat dituturkannya kata-kata itu. Kata-kata seperti saya, dia, kamu rnerupakan kata- kata yang penunjukannya berganti-ganti. Rujukan kata-kata tersebut barulah dapat diketahui jika diketahui pula siapa, di mana, dan pada waktu kapan kata-kata itu diucapkan. Dalam bidang linguistik istilah penunjukan semacam itu disebut deiksis Yule, 2006:13.

2.3.2 Deiksis Persona