Metode Penentuan Daerah Penelitian Metode Penentuan Sampel Metode Pengumpulan Data Metode Analisa Data

ii

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Metode Penentuan Daerah Penelitian

Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive dengan pertimbangan di sentra ini terdapat jumlah pengusaha dan pengupas bawang merah terbanyak, yaitu di Kelurahan Pandauhulu Hilir, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan.

3.2. Metode Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah pengusaha dan pengupas bawang merah di Kelurahan Pandauhulu Hilir, Kecamatan Medan Timur, Kota Medan. Pengusaha bawang merah berjumlah 30 orang dan jumlah pengupas bawang sebanyak 90 orang. Jumlah ini diperoleh setelah penulis melaksanakan survei pendahuluan. Metode penarikan sampel dilakukan dengan menggunakan metode sensus dimana seluruh populasi dijadikan sampel, yaitu berjumlah 30 orang. Sedangkan pengambilan sampel untuk pengupas bawang dengan cara simple random sampling, yaitu berjumlah 30 orang. Hal ini sesuai dengan teori Bailey yang menyatakan untuk penelitian menggunakan analisa statistik, ukuran responden minimal 30 Hasan, 2002.

3.3. Metode Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung melalui wawancara kepada responden dengan menggunakan daftar pertanyaan kuesioner yang dibuat Universitas Sumatera Utara ii terlebih dahulu. Sedangkan data sekunder merupakan data pelengkap yang diperoleh Badan Pusat Statistik dan literatur yang mendukung penelitian ini.

3.4. Metode Analisa Data

Untuk menguji hipotesis 1, dianalisis secara deskriptif, yaitu dengan melihat berapa ketersediaan bahan baku dalam usaha pengupasan bawang merah. Untuk menguji hipotesis 2, dianalisis menggunakan tabulasi sebagai berikut : TB = BV + BT Dimana : TB = Total biaya BV= Biaya variabel BT = Biaya tetap Soekartawi,1995. Untuk menguji hipotesis 3, dianalisis menggunakan dihitung dengan menggunakan rumus value added sebagai berikut: NT = NP- NBB + NBP Dimana : NT = Nilai tambah Rp NP = Nilai produk hasil olahan Rp NBB = Nilai bahan baku Rp NBP = Nilai bahan penujang yang digunakan dalam proses produksi Rp Kriteria uji : Nilai tambah tinggi bila NP NBB + NBP Nilai tambah rendah bila NP NBB+ NBP Suryana,1990. Universitas Sumatera Utara ii Untuk menguji hipotesis 4, dianalisis secara deskriptif, yaitu dengan melihat berapa besar kesempatan kerja dalam usaha pengupasan bawang merah. Untuk menguji hipotesis 5, dianalisis secara deskriptif, yaitu dengan melihat berapa jumlah pendapatan pengusaha dan pekerja dalam usaha pengupasan bawang merah. a. Jumlah pendapatan pengusaha bawang merah TR = Y.Py Dimana: TR = Total penerimaan total revenue penjualan bawang merah kupas Y = Produksi yang diperoleh dalam usaha pengupasan bawang merah Py = Harga jual bawang merah kupas b. Jumlah pendapatan pengupas bawang merah TR = Y.Py Dimana: TR = Jumlah bawang merah yang dikupas Y = Pendapatan yang diperoleh dalam usaha pengupasan bawang merah Py = Upah per kg jual bawang merah kupas Untuk menguji hipotesis 6, dianalisis melalui regresi berganda dengan persamaan: Ŷ = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + b 4 X 4 + ε Dimana : Ŷ = Pendapatan pengusaha a = parameter intercept b 1 ,b 2 ,b 3 ,b 4 = parameter koefisien regresi Universitas Sumatera Utara ii X 1 = Jumlah bahan baku X 2 = Harga beli X 3 = Harga jual X 4 = Jumlah tenaga kerja ε = error of term Untuk menguji hipotesis 7, dianalisis melalui regresi berganda dengan persamaan: Ŷ = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 Dimana : Ŷ = Pendapatan pekerja a = parameter intercept b 1 ,b 2 = parameter koefisien regresi X 1 = Jumlah bahan baku X 2 = Jumlah bawang merah yang dikupas Untuk menguji hipotesis 8, dianalisis secara deskriptif, yaitu dengan menjelaskan upaya yang dilakukan pengusaha dan pekerja bawang merah kupas. 3.5. Definisi dan Batasan Operasional 3.5.1. Definisi Operasional