ii produksi tambahan. Selisih antara pendapatan dan biaya produksi merupakan
keuntungan atau kerugian Sunarjono, 2004. Menghitung nilai tambah yang dihasilkan digunakan rumus value added
yaitu: NT = NP- NBB + NBP. Kriteria uji : Nilai Tambah Tinggi bila NP NBB + NBP dan Nilai Tambah Rendah NP NBB+ NBP Suryana,1990.
2.3. Kerangka Pemikiran
Pengupasan bawang merah merupakan salah satu usaha yang memanfaatkan bawang merah sebagai bahan baku utama, dimana bawang merah
ini kemudian dijual di pasar untuk konsumen. Dalam hal ini pengadaan input, yaitu jumlah komoditi bahan baku bawang merah dan ketersediaan tenaga kerja
sangat dibutuhkan. Bawang merah dapat dibeli oleh konsumen dalam bentuk belum di kupas
dan juga dapat diperoleh dalam bentuk bawang merah telah di kupas untuk dikonsumsi. Selain itu, melalui proses pengupasan akan diperoleh nilai tambah.
Nilai tambah untuk usaha pengupasan bawang merah ini adalah nilai bahan baku produk olahan bawang yang telah dikupas dikurangi dengan total nilai bahan
baku dan bahan penunjang. Dimana nilai bahan baku diperoleh dari perkalian antara jumlah bahan baku yang dibutuhkan dengan harga beli bahan baku,
sedangkan nilai bahan penunjang yang digunakan dikali dengan harga bahan penunjang. Dengan adanya proses pengupasan bawang merah ini tentu
membutuhkan tenaga kerja, sehingga tercipta kesempatan kerja bagi tenaga kerja yang pada akhirnya dapat mengurangi tingkat pengangguran di daerah penelitian.
Proses pengupasan bawang merah ini tentu saja tidak terlepas dari biaya tata niaga. Biaya tata niaga yang dikeluarkan oleh pengusaha yang berpengaruh
Universitas Sumatera Utara
ii terhadap penerimaan atau pendapatan antara lain; biaya pembelian bawang,
tenaga kerja, listrik dan air, telepon dan transportasi. Sedangkan untuk mengetahui seberapa besar produksi bawang merah yang di kupas dan penerimaan yang
diterima oleh pengusaha, maka bawang merah yang di kupas tersebut harus di jual dengan harga yang sesuai agar penerimaan dan pendapatan yang diperoleh agar
dapat menutupi biaya tata niaga yang telah dikeluarkan serta dapat bersaing di pasar. Fluktuasi harga bawang merah, yang selalu berubah merupakan ancaman
bagi usaha pengupasan bawang merah karena berpengaruh langsung terhadap keuntungan yang diperoleh pengusaha.
Tenaga kerja pengupas bawang merah menghasilkan bawang merah yang telah terkupas. Kemudian tenaga kerja ini memperoleh pendapatan dari hasil
pekerjaannya. Mereka bekerja rata-rata 6 jam dalam satu hari. Jumlah upah yang diterima sangat tergantung dari kecepatan mereka mengupas bawang merah.
Ketersediaan input yang cukup sangat mendukung besarnya produksi yang dihasilkan Produktivitas tenaga kerja yang tinggi pada akhirnya mengakibatkan
pendapatan yang diperolehnya juga tinggi. Hal ini tentunya berpengaruh terhadap penggunaan input produksi yang pada akhirnya juga akan meningkatkan jumlah
produk bawang merah yang terkupas. Proses pengupasan bawang merah juga tidak terlepas dari kendala-kendala
yang dihadapi, untuk mengatasi kendala-kendala, maka perlu dilakukan upaya- upaya untuk mengatasinya. Berikut ini skema kerangka pemikiran disajikan pada
Gambar 2.2.
Universitas Sumatera Utara
ii
Gambar 2. Skema Kerangka Pemikiran
2.4. Hipotesis Penelitian