lxxxix
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Dasar Negeri Pesawahan 01 Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap. Sekolah Dasar Negeri Pesawahan 01 merupakan sekolah
dasar di wilayah Desa Pesawahan, Kecamatan Binangun, Kabupaten Cilacap bagian timur.
Penelitian ini dilaksanakan selama 6 bulan Januari 2008 s.d. Juni 2008 atau selama satu semester.
B. Metode Penelitian
1. Observasi pendahuluan
Mengingat penelitian kualitatif mempunyai latar belakang alami keadaan apa adanya di lapangan, maka perlu dilakukan penjajagan, langkah penjajagan ini
mempunyai tujuan: a untuk memberikan keintiman peneliti dengan suasana yang akan diteliti, b penjajagan ini memberikan kesempatan bagi peneliti untuk
mempertajam dan menjaring fenomena-fenomena dari keadaan yang diteliti.
2. Bentuk dan metode penelitian
a. Bentuk
Bentuk penelitian dapat ditinjau dari tiga aspek, yaitu: tujuan, metode, dan bidang kajian Sukardi, 2003: 13. Dari tinjauan aspek tersebut maka bentuk
penelitian ini adalah:
xc 1
Ditinjau dari aspek tujuan, bentuk penelitian ini adalah penelitian terapan
apllied research
2 Ditinjau dari aspek metode, bentuk penelitian ini adalah deskriptif
3 Ditinjau dari bidang garapan, bentuk penelitian ini adalah penelitian
kependidikan. b.
Metode Metode pengumpulan data adalah cara-cara yang dapat digunakan oleh
peneliti untuk mengumpulkan data Suharsimi Arikunto, 1990: 134. Penelitian deskriptif merupakan metode penelitian yang berusaha
menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai apa adanya Best dalam Sukardi, 2003: 157. Penelitian ini juga disebut non eksperimen karena peneliti
tidak melakukan kontrol dan memanipulasi variabel penelitian Sukardi, 2003: 157.
Berdasarkan permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini lebih menekankan pada proses dan hasil yang menggambarkan secara sistematis fakta,
karakteristik objek maka metode yang dipakai adalah deskriptif kualitatif, dengan menampilkan komentar-komentarpendapat informan sehingga peneliti dapat
menganalisa secermat mungkin. Strategi yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kasus
case study
. Dalam pengumpulan data, peneliti telah merencanakan kegiatan yang akan mengungkap hal-hal atau informasi yang akan
digali, karena itu strategi ini termasuk studi kasus terpancang
ambedded case study
Sutopo, tt: 183.
xci
3. Sumber data
Sumber data adalah benda, hal atau orang tempat peneliti mengamati, membaca, atau bertanya tentang data Suharsimi Arikunto, 1990: 116.
Menurut Lofland dan Lofland dalam L.J. Moleong 1998: 112 sumber data dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan selebihnya adalah data
tambahan seperti dokumen-dokumen dan lain-lain. Sumber data dalam penelitian kualitatif dapat berupa manusia dengan tingkah
lakunya, peristiwa, dokumen dan benda-benda lain. Oleh karena itu sumber data dalam penelitian ini meliputi:
a. Informan; meliputi kepala sekolah, guru-guru, siswa
b. Arsip dan dokumen; meliputi GBPP, program semester, RPP, buku penilaian,
catatan-catatan guru, dan sebagainya c.
Tempat dan peristiwa; meliputi ruang kelas, tempatkantor guru Suharsimi Arikunto, 1990: 150.
4. Teknik pengumpulan data
Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi
sistematis dan dipermudah olehnya Suharsimi Arikunto, 1990: 134. Dilihat dari bentuk dan metode penelitian serta sumber data yang akan
dipakai, maka pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan 4 media, yaitu: a kuesioner terbuka, b wawancara, c observasi, d dokumentasi Sukardi, 2003:
75. Dari teori-teori itu peneliti menggunakan teknik pengumpulan data, melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi.
xcii a.
Wawancara Cara ini dilakukan untuk mengetahui secara langsung data lapangan yang
sangat mendukung data primer, dengan tanya jawab langsung dan interaktif. “Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi antara peneliti
dan subjek yang menjadi sumber data” Sukardi, 2003: 79. Wawancara merupakan suatu proses interaksi dan komunikasi antara
peneliti dengan subjek yang menjadi sumber data. Lebih lanjut Sutopo tt: 58 mengemukakan bahwa tujuan utama melakukan wawancara adalah untuk
menyajikan konstruksi saat sekarang dalam suatu konteks mengenai pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan, motivasi, tanggapan atau persepsi
tingkat dan bentuk keterlibatan dan sebagainya. Seperti dikemukakan di atas, teknik wawancara yang digunakan dalam
penelitian ini adalah wawancara yang tidak dilakukan secara terstruktur ketat, melainkan dilakukan dengan bebas tidak terstruktur atau sering disebut teknik
wawancara mendalam. Dalam hal ini peneliti ingin mengetahuan tentang manajemen pengelolaan kelas dalam pembelajaran bahasa Jawa, strategi dan
penilaian dalam pembelajaran bahasa Jawa, metode dan alat peraga yang digunakan dalam pembelajaran bahasa Jawa, serta peran guru kelas dalam
pembelajaran bahasa Jawa. Setiap informan diberi pertanyaan-pertanyaan yang memungkinkan
informan dapat memberikan jawaban secara bebas atau terbuka. Kedalaman jawaban informan inilah yang menjadi tolok ukur pengetahuan dan pemahaman
tentang manajemen pengelolaan kelas, strategi dan penilaian dalam pembelajaran
xciii bahasa Jawa, metode dan alat peraga maupun peran guru dalam pembelajaran
bahasa Jawa. Sebelum peneliti melakukan wawancara, langkah awal adalah
menentukan informan yang tepat untuk digali informasinya. Peneliti membuat pedoman tentang sekitar pertanyaan yang akan diajukan pada informan. Hal ini
sangat diperlukan dalam rangka membatasi berlangsungnya wawancara yang tidak berkaitan dengan masalah yang diteliti. Hasil penelitian akan menghasilkan
konsep atau teori yang lengkap bila didukung oleh data yang menggambarkan secara lengkap. Catatan-catatan dari wawancara ini merupakan catatan lapangan
yang peneliti peroleh dari informan. Beberapa kelebihan wawancara:
1 Dapat memperoleh rata-rata jawaban yang relatif tinggi
2 Dapat mengontrol jawaban responden secara lebih teliti
3 Peneliti dapat mengontrol jawaban responden secara lebih teliti dengan
mempertimbangkan tingkah laku 4
Peneliti dapat memperoleh informasi yang tidak dapat diungkap dengan cara kuesioner Sukardi, 2003: 79.
b. Observasi langsung
Observasi digunakan untuk mengetahui secara langsung kegiatan- kegiatan, atau kondisi-kondisi, fakta-fakta alami, tingkah laku dari responden
Sukardi, 2003: 78. Adapun observasi yang dilakukan peneliti yaitu observasi terbuka, artinya kehadiran peneliti dalam melakukan penelitian di tengah-tengah
kegiatan responden diketahui secara terbuka, sehingga antara responden dengan peneliti terjadi hubunganinteraksi yang wajar. Namun demikian untuk menjaga
xciv validitas data, peneliti melakukan juga observasi dengan teknik observasi tak
berperan. Artinya peneliti tidak terlihat langsung melakukan pengamatan terhadap informan tentang data-data tertentu. Guru yang dijadikan informan tidak
diberi tahu tentang hal apa yang sedang diobservasi oleh peneliti ketika di dalam kelas. Suharsimi Arikunto 1990: 334 menyarankan bahwa dalam kegiatan
observasi seorang peneliti sebaiknya menyiapkan format atau blangko instrumen. Hal ini perlu dilakukan agar pencatatan perilaku yang terjadi dapat ditunjukkan
secara lebih mendalam. Menurut Bogdan dan Biklen dalam Moleong 1998: 153 mengemukakan bahwa catatan lapangan adalah catatan tentang apa yang
didengar, dilihat, dialami dan dipikir dalam rangka pengumpulan data dan refleksi terhadap data dalam penelitian kualitatif. Lebih lanjut juga diberikan
beberapa petunjuk kepada peneliti mengenai catatan lapangan, seperti yang terangkum sebagai berikut:
1 Catatan lapangan seyogyanya segera langsung disusundigarap
2 Sebelum peneliti memberikan catatan lapangan informasi merupakan rahasia
agar tidak terjadi kerusakanrusaknya informasi tersebut 3
Catatan lapangan disusun secara kronologis 4
Catatan lapangan disusun sedemikian rupa sehingga dapat melukiskan menggambarkan gambaran yang lengkap dari suatu peristiwa.
c. Dokumentasi
Teknik ini dilakukan peneliti karena memungkinkan memperoleh informasi dari bermacam-macam sumber tertulis atau dokumen yang ada pada
responden atau tempat dimana responden melakukan tugaspekerjaannya Sukardi, 2003: 81. Dokumen dalam penelitian ini ada dua macam resmi dan
xcv tidak resmi, namun keduanya dapat digunakan dalam memperoleh informasi
secara maksimal yang dapat menggambarkan kondisi subjek atau objek yang diteliti dengan benar.
C. Validasi Data
Untuk menguji kebenaran data, maka dilakukan validasi data agar hasil penelitian berakurasi tinggi, dalam penelitian ini untuk mengembangkan validasi data
menggunakan teknik trangulasi. Denzim dalam Moleong 1998: 178 membedakan 4 macam triangulasi sebagai pemeriksaan yang meliputi: sumber, metode, penyidik, teori.
Disebutkan juga oleh Patton dalam Moleong 1998: 178 bahwa triangulasi dengan sumber berarti membanding dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu
informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode kualitatif, hal itu dapat dicapai dengan jalan: 1 membandingkan data hasil pengamatan data
dengan hasil wawancara, 2 membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakannya secara pribadi, 3 membandingkan apa yang dikatakan
orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu, 4 membandingkan keadaan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan
pandangan orang seperti rakyat biasa, orang yang berpendidikan menengahtinggi, orang yang berbeda, orang pemerintah, 5 membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu
dokumen yang berkaitan. Dalam hal ini jangan sampai banyak mengharap bahwa hasil pembandingan tersebut merupakan kesamaan pandangan, pendapat atau pemikiran, yang
penting di sini adalah bisa mengetahui adanya alasan-alasan terjadinya perbedaan tersebut Potton dalam Moleong, 1998: 178.
xcvi Adapun triangulasi yang akan digunakan dalam penelitian ini cenderung pada
triangulasi sumber data, yaitu mengumpulkan data sejenis dengan menggunakan sumber yang berbeda agar kebenaran data yang diperoleh dari sumber yang satu dapat
diuji dengan sumber yang lain. Dalam usaha untuk memperoleh kemantapan dan kebenaran data akan
menggunakan
Review Informan,
artinya laporan penelitian akan direview oleh informan kunci
untuk mengecek
hasil penelitian
yang sudah
disusun dapat
dipertanggungjawabkan. Pemilihan informan kunci akan ditentukan terhadap orang yang benar-benar menguasai permasalahan penelitian ini sehingga tidak terjadi salah persepsi.
D. Teknik Analisis Data