Skala Pengukuran Variabel Jenis Data Metode Pengumpulan Data Gambaran Umum Perusahaan BlackBerry

33

3.4 Definisi Operasional

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Pengukuran Promosi Pesaing X 1 Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh pesaing smartphone berbasis Android, iOS, dan Windows Phone untuk menginformasikan dan mempengaruhi konsumen untuk membeli produk mereka 1. Iklan yang menarik 2. Pameran dagang 3. Brosur yang lengkap 4. Hadiah dan potongan harga Likert Ketersediaan Fitur BBM pada Platform Lain X 2 Aplikasi pesan instan BBM yang dapat diunduh secara gratis pada smartphone berbasis Operating System OS selain OS Blackberry 1. Manfaat BBM 2. Kelebihan BBM dibanding aplikasi sejenis lainnya 3. Kemudahan penggunaan BBM Keputusan Berhenti Menggunakan BlackBerry Y Keputusan yang diambil konsumen untuk tidak lagi membeli dan menggunakan smartphone BlackBerry dan mengganti dengan smartphone merek lain 1. Tidak tertarik pada keluaran terbaru smartphone Blackberry 2. Tidak tergiur promosi BlackBerry 3. Berhenti menggunakan BBM dan beralih pada aplikasi pesan instan lainnya Likert Sumber: diolah oleh peneliti

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, Universitas Sumatera Utara 34 pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden, dengan menggunakan skala 1 sampai dengan 5, dengan bobot pemetaan sebagai berikut: Tabel 3.2 Instrumen skala Likert No Skala Skor 1 Sangat Setuju SS 5 2 Setuju S 4 3 Kurang Setuju KS 3 4 Tidak Setuju TS 2 5 Sangat Tidak Setuju STS 1 Sumber: Sugiyono 2012: 133

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian

3.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono 2012: 115 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang masih aktif kuliah yang pernah menggunakan smartphone Blackberry kemudian beralih kepada smartphone lain berbasis Android, iOS, atau Windows Phone.

3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2012: 116. Karena mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang pernah menggunakan smartphone Universitas Sumatera Utara 35 merek Blackberry jumlahnya tidak diketahui, maka untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Burns dan Bush, 2010: 409: � = � 2 � 2 Keterangan: n = jumlah sampel z = Nilai standar normal yang besarnya tergantung tingkat keyakinan, bila tingkat keyakinan = 0,95 tingkat signifikansi = 0.05 → Z = 1,96 bila tingkat keyakinan = 0,99 tingkat signifikansi = 0.01 → Z = 2,58 p = Estimasi proporsi populasi q = 1 – p e = Penyimpangan yang ditolerir Berdasarkan hasil pra survei yang dilakukan peneliti terhadap 30 orang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, mahasiswa yang memenuhi kriteria pernah menggunakan BlackBerry kemudian beralih kepada smartphone lain berbasis Android, iOS, atau Windows Phone sekitar 23 orang, sehingga dapat ditemukan estimasi proporsi populasi p sebesar 77 atau sama dengan 0,77. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah: � = � 2 � 2 � = , 2 , , , 2 � = , � = orang Universitas Sumatera Utara 36 Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Menurut Sugiyono 2012: 122, purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun kriteria yang telah ditentukan yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang pernah menggunakan BlackBerry kemudian beralih kepada smartphone lain berbasis Android, iOS, atau Windows Phone.

3.7 Jenis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 jenis sumber data yaitu: 1. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden di lokasi penelitian dan diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan. 2. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen baik dari buku, jurnal, dan situs internet untuk mendukung penelitian.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 metode yaitu: 1. Daftar Pertanyaan Kuesioner Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan sejumlah daftar pertanyaan atau pernyataan yang tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, 2012: 199. Kuesioner pada penelitian ini terdiri dari Universitas Sumatera Utara 37 pertanyaan-pertanyaan yang bersumber dari indikator-indikator variabel penelitian. 2. Studi Dokumentasi Metode pengumpulan data melalui buku, jurnal, majalah, situs internet yang yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan dan menjadi bahan referensi pendukung bagi peneliti.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas

3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah didapat setelah penelitian yang merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan yaitu kuesioner. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2012: 172. Pengujian validitas menggunakan pendekatan koefisien korelasi yaitu dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Masing- masing skor butir pertanyaan dilihat harga korelasinya. Bila harga korelasi positif dan r hitung  0,3 maka butir pertanyan tersebut dinyatakan valid atau memiliki validitas konstruk yang baik. Pengujian validitas instrumen dilakukan pada 30 orang diluar sampel yang akan dilakukan kepada mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara karena jumlah dari populasi yang melebihi untuk diambil sebagai sampel maka penelitian ini masih dapat dilakukan di lokasi tersebut. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS versi 17.0. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 38 1. Jika r hitung r tabel maka pernyataan dinyatakan valid. 2. Jika r hitung r tabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan Ginting dan Situmorang, 2008: 176. Uji reliabilitas dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika r alpha positif atau dari r tabel maka pernyataan reliabel. 2. Jika r alpha negatif atau dari r tabel maka pernyataan tidak reliabel. Pengujian reliabilitas menggunakan bantuan software SPSS versi 17.0 dengan kriteria Situmorang dan Lufti, 2014: 92: 1. Nilai Cronbach Alpha 0,8, artinya reliabilitas sangat baik atau sangat meyakinkan. 2. Nilai 0,7 Cronbach Alpha 0,8, artinya reliabilitas baik. 3. Nilai Cronbach Alpha 0,7, artinya reliabilitas kurang meyakinkan.

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Analisis Statistik Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis yang dilakukan dengan cara memperoleh, menyusun, mengelompokkan, menganalisis, kemudian menginterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi. Analisis statistik deskriptif disusun berdasarkan Universitas Sumatera Utara 39 responden dan variabel penelitian. Analisis statistik deskriptif yang digunakan antara lain distribusi frekuensi, rata-rata mean dan standar deviasi.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik harus dipenuhi sebelum melakukan analisis regresi Ginting dan Situmorang, 2008: 206. Adapun beberapa kriteria asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu: 1. Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov-Smirnov Ginting dan Situmorang, 2008: 202. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp.sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual berdistribusi normal. 2. Uji Heteroskedastisitas Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu variabel independen homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan menggunakan uji Glejser. Dasar pengambilan keputusan pada uji heteroskedastisitas yaitu jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05, kesimpulannya adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. 3. Uji Multikolinearitas Multikolinearitas merupakan suatu kondisi yang ada dalam analisis regresi berganda apabila variabel-variable predictor tidak independen sebagaimana Universitas Sumatera Utara 40 yang disyaratkan tetapi saling berkorelasi satu sama lain Churchill, 2005: 269. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas tidak terjadi multikolonieritas. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 10 maka tidak terjadi multikolinearitas.

3.10.3 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Persamaan yang digunakan adalah: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + + e Dimana: Y = Keputusan Berhenti Menggunakan BlackBerry a = Konstanta b 1 , b 2 = Koefisien regresi X 1 = Promosi Pesaing X 2 = Ketersediaan Fitur BBM pada Platform Lain e = Variabel Pengganggu Standard error

3.10.4 Uji Hipotesis

1. Uji Signifikan Parsial Uji - t Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh satu variabel bebas secara parsial individual menerangkan variasi variabel terikat. Kriteria pengujiannya sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 41 a. H : b 1 , b 2 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. b. H 1 : b 1 , b 2 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan adalah: H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H 1 diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 2. Uji Signifikan Simultan Uji - F Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas X1, X2 mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y secara serentak. Dimana kriteria pengujiannya sebagai berikut: a. H : b 1 , b 2 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. b. H 1 : b 1 , b 2 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Kriteria pengambilan keputusan: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H 1 diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 3. Koefisien Determinasi � 2 Koefisien Determinasi � 2 digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Jika koefisien determinasi � 2 semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan variabel bebas menerangkan variabel terikat dimana 0 � 2 1. Universitas Sumatera Utara 42 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan BlackBerry

Sebelum dikenal dengan nama BlackBerry, perusahaan asal Kanada ini dikenal dengan nama Research in Motion. Berawal dari perusahaan kecil dengan modal hasil pinjaman, Research In Motion RIM berkembang menjadi perusahaan yang paling di kagumi dan dihormati dari Kanada. Hal ini dikarenakan keuletan dan keinginan untuk terus berkembang. Kisah sukses perusahaan dengan nama lengkap Research In Motion Ltd, berawal dari keinginan seorang pemuda yang di drop out dari kampusnya untuk membuktikan diri. Adalah seorang Yunani bernama Mike Lazardis yang berimigrasi dari Turki ke Kanada pada tahun 1967. Pada usia 23 tahun Lazardis mendapat kenyataan pahit karena di keluarkan dari Universitas Waterloo, dimana dia mendalami teknik elektro http:www.berryindo.com. Lazardis mendapat pinjaman modal usaha dari teman dan keluarganya. Dengan modal tersebut, Lazardis dan dua temannya mendirikan RIM di Waterloo, Ontario Kanada tahun 1984. Kontrak kerja pertama RIM datang dari General Motor Kanada untuk mengerjakan otomasi industri dan bertahan dalam beberapa tahun pertama dengan berpindah dari kontrak ke kontrak. RIM berhasil mendapatkan penghasilan 1 juta dan memiliki sekitar 12 orang karyawan. RIM mulai tertarik pada perangkat digital nirkabel ketika menerima kontrak dari Roger Cantel Mobile Communications, operator pager dan telepon seluler pada tahun 1987. Dalam kontraknya, RIM bertugas mencari tahu potensi dari sistem jaringan Universitas Sumatera Utara 43 digital nirkabel baru yang dikenalkan Ericsson. Selanjutnya RIM berhasil membuat modem radio nirkabel berukuran mini. http:www.berryindo.com. Tahun 1991 RIM mengembangkan software untuk mendukung sistem e- mail nirkabel. Dalam mengembangkan ini, RIM bekerja sama dengan dua perusahaan besar seperti Ericsson, dan Anterior Technologi. Ericsson berhasil mengenalkan modem radio portabel tahun 1992, Anterior Technologi bertugas menyediakan gateway untuk sistem e-mail sementara RIM menyediakan aplikasi pemograman. Kerjasama tiga pihak ini berhasil menciptakan sistem e-mail nirkabel dengan konektivitas tak terputus. Karena dirinya lebih mahir mengelola riset dan teknologi daripada keuangan, Lazardi mempekerjakan James Balsillie pada tahun 1992 untuk mengurus keuangan perusahaan dan pengembangan bisnis. Basile akhirnya menjadi salah satu direktur RIM, setara dengan Lazardis. Karena kemampuan dan kredibilitasnya, RIM dipercaya untuk bekerja sama dengan banyak perusahaan besar seperti Microsoft, IBM, Bell South Wireless Data dan banyak lagi http:www.berryindo.com. Perkembangan RIM dibantu oleh sejumlah investor Kanada pada tahun 1995 melalui pembentukan suatu perusahaan swasta. Working Ventures Canadian Fund Inc. melakukan investasi pertama senilai 5.000.000 untuk menyelesaikan pengembangan perangkat keras dan lunak pager dua arah RIM https:anggamaulana20.wordpress.com. Produk yang merupakan titik balik RIM dalam mengembangkan bisnis perangkat e-mail nirkabel adalah pager yang diberi nama Interctive pager. Produk ini dikenalkan tahun 1996 di PCS tradshow. Saat diluncurkan ke publik pada tahun 1997, Interctive pager yang Universitas Sumatera Utara 44 dijual seharga 675 menjadi produk yang sangat dikenal dan digemari. Pada tahun 1998 RIM mendapat banyak kontrak untuk membuat Interctive pager untuk banyak perusahaan besar seperti IBM, Panasonic Corp, Mobile Integrated Technologies, dan Telxon Corp. Akhir tahun 1998 RIM mengenalkan versi upgrade dari Interctive pager yang lebih hebat, kecil, murah dan punya daya tahan lebih lama. Setelah dua produk Interctive pager sukses di pasaran, akhirnya RIM memutuskan untuk fokus di perangkat e-mail korporat dengan mengenalkan produk barunya, yaitu BlackBerry pada tahun 1999 http:www.berryindo.com. Pemilihan nama BlackBerry sendiri mempunyai cerita. Pada tahun 1998, RIM mengunjungi Lexicon Branding Inc, perusahaan yang berbasis di California, Amerika Serikat untuk meminta bantuan untuk mencarikan nama bagi produk mereka. Saat itu, RIM masih bimbang memilih satu di antara dua nama: MegaMail dan ProMail. David Placek, pendiri Lexicon, dan timnya ternyata punya gagasan lain. Setelah mencari kata-kata asosiasi secara bebas, seseorang menyarankan nama strawberry untuk menyampaikan kegembiraan dan kesegaran. Kemudian salah satu anggota tim lain menyarankan kata blackberry. RIM mengikuti saran dari Placek untuk menambahkan dua huruf kapital pada kata tersebut. Maka lahirlah sebuah brand baru bernama BlackBerry http:teknologi.inilah.com. Sejak tahun 1999 BlackBerry terus berkembang baik dari sisi perangkatnya yang makin canggih, solusi layanan e-mail-nya, serta perusahaan hardware dan software yang mendukungnya. RIM juga menciptakan perangkat Universitas Sumatera Utara 45 BlackBerry yang di sertai fitur telepon baik lewat jaringan GSM maupun CDMA. Tahun 2004, RIM merayakan ulang tahunnya yang ke 20 serta pencapaian pengguna layanan BlackBerry yang menembus angka 1 juta di seluruh dunia. http:www.berryindo.com Salah satu keunggulan fitur e-mail milik BlackBerry adalah BlackBerry Enterprise Service BES. Yang merupakan sebuah paket software penghubung yang merupakan bagian dari platform nirkabel BlackBerry. BES berupa sebuah software yang ditanamkan di hp dan server e-mail yang berfungsi melakukan sinkronisasi e-mail dan pin antara perangkat mobile dengan desktop. Penjelasan singkat cara kerja BES yaitu setiap pesan yang masuk ke dalam e-mail penggguna account e-mail ini biasanya merupakan layanan e-mail terbatas milik prusahaan si pengguna yang membeli layanan BES akan di copy ke server. Pesan yang masuk ke server kenudian di olah sesuai dengan perangkat BlackBerry yang kita miliki. Baru setelah itu di kirimkan ke handphone kita. Pengirim e-mail masuk ke hp ini berjalan otomatis tanpa perlu kita yang melakukan koneksi, istilahnya push mail. Software ini sudah bekerja dengan banyak platform layanan e-mail dan terus di kembangkan oleh pihak RIM http:www.berryindo.com. Pihak RIM juga mengeluarkan layanan e-mail bagi pelanggan BlackBerry perorangan bernama BlackBerry Internet Service BIS. Sistem ini tidak menggunakan server pribadi seperti di BES, melainkan menggunakan server dari penyedia layanan e-mail umum milik pengguna. Oleh sebab itu untuk mempercepat akses transfer e-mail, BIS menggunakan basis e-mail POP 3 dan IMAP. E-mail jenis ini juga berlaku bagi account e-mail BlackBerry pengguna. Universitas Sumatera Utara 46 BIS mampu melayani 10 account dalam satu perangkat http:www.berryindo.com. BlackBerry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub operator selular Singapura. Perusahaan Starhub merupakan pengejewantahan dari RIM yang merupakan rekan utama BlackBerry. Di Indonesia, Starhub menjadi bagian dari layanan dalam segala hal teknis mengenai instalasi BlackBerry melalui operator Indosat. Indosat menyediakan layanan BlackBerry Internet Service dan BlackBerry Enterprise Server. Namun di tahun 2006, Indosat memutuskan untuk menangani sendiri kerjasamanya dengan RIM. Pasar BlackBerry kemudian diramaikan oleh dua operator besar lainnya di tanah air yakni XL dan Telkomsel. Beberapa tahun kemudian, muncul pula operator baru yaitu Smart Telecom BlackBerry http:cellularphonesindonesia.blogspot.com. Seri BlackBerry pertama yang dibawa oleh Indosat adalah 7730 dan menawarkan layanan BES. Awalnya, Indosat hanya menargetkan BlackBerry untuk kalangan korporasi. Dalam waktu 3 bulan sejak muncul di Desember 2004, pelanggannya sudah lebih dari 300 perusahaan. Beberapa bulan kemudian, barulah BlackBerry dilepas untuk kalangan individu dengan target pelanggan mencapai 5 ribu orang hingga akhir 2005. Akibat tuntutan pemerintah Indonesia, BlackBerry akhirnya membuka kantor perwakilan di Indonesia pada November 2010 http:niinels.blogspot.com. Tahun 2012 boleh dikatakan sebagai tahun yang kelam bagi BlackBerry. Setelah berhasil menggeser Nokia sebagai pemuncak di dunia mobile dalam Universitas Sumatera Utara 47 lingkup global pada umumnya dan pasar Indonesia pada khususnya, BlackBerry menjadi satu icon perangkat mobile yang agung dan mewah. Banyak yang tertarik untuk memiliki perangkat satu ini. Namun, dengan hadirnya perangkat-perangkat yang fokuskan pada penggunaan teknologi layar sentuh touchscreen dan layar lebar, produk BlackBerry yang identik dengan keyboard QWERTY-nya secara perlahan tergusur www.merdeka.com. Bahkan di tahun 2012 lalu, hanya tersisa 3 negara saja yang menjadi basis pasar terbesar produk besutan perusahaan asal Kanada ini yaitu India, Indonesia dan Nigeria. Dari fenomena itu, BlackBerry seakan tidak sanggup tahan geliat Samsung dengan Android dan Apple dengan iOS-nya. Tidak hanya itu, penolakan demi penolakan akan produk BlackBerry ini juga berlangsung dan terjadi di banyak negara khususnya Eropa. Posisi BlackBerry semakin terpuruk ketika Nokia mulai menggandeng Microsoft dengan merilis generasi Lumia yang gunakan Windows Phone di dalamnya, walaupun pasarnya juga masih terlalu kecil untuk kalahkan Android atau iOS. Di tengah banyaknya bermunculan produk yang gunakan Android, BlackBerry tetap berjalan walaupun harus terseok. Di akhir 2012, BlackBerry umumkan bahwa mereka akan merilis operating system BlackBerry 10 serta perangkat baru yang adopsi teknologi touchscreen yaitu Z10 www.merdeka.com. Pada tanggal 30 Januari 2013, produsen perangkat dan layanan BlackBerry, Research In Motion RIM meluncurkan perangkat berbasis BlackBerry 10 dengan meluncurkan BlackBerry Z10 dan Q10. CEO RIM Thorsten Heins juga mengumumkan perubahan nama perusahaan menjadi Universitas Sumatera Utara 48 BlackBerry. Perubahan nama ini diikuti perubahan kode perusahaan di lantai bursa saham. Di saham NASDAQ, perusahaan asal Kanada itu mengganti nama RIMM menjadi BBRY, sementara di bursa Toronto Stock Exchange nama yang tertera yaitu BB http:teknologi.news.viva.co.id. Ketika dihelatnya BlackBerry Live 2013 bulan Mei 2013 BlackBerry secara mengejutkan mengumumkan bahwa sebentar lagi produk unggulan mereka yaitu BBM dapat digunakan oleh pengguna Android dan iOS. Apabila BlackBerry mengizinkan BBM hadir di perangkat berbasis Android dan iOS, maka tidak menutup kemungkinan akan ada eksodus besar-besaran dari penggunanya yang memilih menggunakan produk lain. Pada bulan Oktober 2013, BlackBerry melepas aplikasi BBM ke platform iOS maupun Android. Kemudian pada bulan Juli 2014, aplikasi BBM dilepas ke platform Windows Phone.

4.2 Hasil Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Pengetahuan Produk dan Kepercayaan Terhadap Keputusan Membeli Ulang Blackberry Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2 52 94

Pengaruh Kepuasan Dan Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU

5 40 121

Simbol Pada Emoticon Blackberry (Studi Deskriptif Pada Proses Komunikasi yang Menggunakan Emoticon Pada Blackberry Messenger sebagai bentuk komunikasi Non Verbal)

7 118 76

Pengaruh Harga, Kualitas Produk dan Promosi Terhadap Keputusan Pembelian Produk Teh Kotak Ultra pada Mahasiswa/i Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

14 122 117

Pengaruh Kepercayaan Dan Citra Perusahaan Terhadap Keputusan Pembelian Produk smartphone Samsung Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Usu

0 32 117

Pengaruh Harga dan Kualitas Produk Terhadap Keputusan Pembelian Produk Oriflame Pada Mahasiswa Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi USU

11 101 107

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KEPUASAN DAN LOYALITAS PEMILIK BLACKBERRY (Studi Pada Mahasiswa Pemilik Blackberry di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang)

0 5 37

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN PEMBELIAN ONLINE MELALUI BLACKBERRY MESSENGER (Studi kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung)

0 6 53

BAB I PENDAHULUAN - Pengaruh Kepuasan Dan Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU

0 0 9

Pengaruh Kepuasan Dan Pengetahuan Produk Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Smartphone Blackberry Pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi USU

1 0 10