33
3.4 Definisi Operasional
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi
Operasional Indikator
Skala Pengukuran
Promosi Pesaing X
1
Kegiatan pemasaran yang dilakukan oleh
pesaing smartphone berbasis Android,
iOS, dan Windows Phone untuk
menginformasikan dan mempengaruhi
konsumen untuk membeli produk
mereka 1.
Iklan yang menarik
2. Pameran dagang
3. Brosur yang
lengkap 4.
Hadiah dan potongan harga
Likert Ketersediaan
Fitur BBM pada Platform Lain
X
2
Aplikasi pesan instan BBM yang
dapat diunduh secara gratis pada
smartphone berbasis Operating System
OS selain OS Blackberry
1. Manfaat BBM
2. Kelebihan BBM
dibanding aplikasi sejenis
lainnya
3. Kemudahan
penggunaan BBM
Keputusan Berhenti
Menggunakan
BlackBerry Y
Keputusan yang diambil konsumen
untuk tidak lagi membeli dan
menggunakan smartphone
BlackBerry dan mengganti dengan
smartphone merek lain
1. Tidak tertarik
pada keluaran terbaru
smartphone Blackberry
2. Tidak tergiur
promosi BlackBerry
3. Berhenti
menggunakan BBM dan beralih
pada aplikasi pesan instan
lainnya Likert
Sumber: diolah oleh peneliti
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
Universitas Sumatera Utara
34
pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden, dengan
menggunakan skala 1 sampai dengan 5, dengan bobot pemetaan sebagai berikut:
Tabel 3.2 Instrumen skala Likert
No Skala
Skor
1 Sangat Setuju SS
5 2
Setuju S 4
3 Kurang Setuju KS
3 4
Tidak Setuju TS 2
5 Sangat Tidak Setuju STS
1 Sumber: Sugiyono 2012: 133
3.6 Populasi dan Sampel Penelitian
3.6.1 Populasi
Menurut Sugiyono 2012: 115 populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang masih aktif kuliah yang pernah menggunakan smartphone Blackberry kemudian beralih kepada
smartphone lain berbasis Android, iOS, atau Windows Phone.
3.6.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut Sugiyono, 2012: 116. Karena mahasiswa Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang pernah menggunakan smartphone
Universitas Sumatera Utara
35
merek Blackberry jumlahnya tidak diketahui, maka untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Burns dan Bush, 2010: 409:
� = �
2
�
2
Keterangan: n
= jumlah sampel z
= Nilai standar normal yang besarnya tergantung tingkat keyakinan, bila tingkat keyakinan = 0,95 tingkat signifikansi = 0.05
→ Z = 1,96 bila tingkat keyakinan = 0,99 tingkat signifikansi = 0.01
→ Z = 2,58 p
= Estimasi proporsi populasi q
= 1 – p
e = Penyimpangan yang ditolerir
Berdasarkan hasil pra survei yang dilakukan peneliti terhadap 30 orang mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara, mahasiswa
yang memenuhi kriteria pernah menggunakan BlackBerry kemudian beralih kepada smartphone lain berbasis Android, iOS, atau Windows Phone sekitar 23
orang, sehingga dapat ditemukan estimasi proporsi populasi p sebesar 77 atau sama dengan 0,77. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi
dalam penelitian ini adalah: � =
�
2
�
2
� = ,
2
, ,
,
2
� = ,
� = orang
Universitas Sumatera Utara
36
Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling. Menurut Sugiyono 2012: 122, purposive sampling adalah teknik penentuan
sampel dengan pertimbangan tertentu. Adapun kriteria yang telah ditentukan yaitu mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang pernah
menggunakan BlackBerry kemudian beralih kepada smartphone lain berbasis Android, iOS, atau Windows Phone.
3.7 Jenis Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 jenis sumber data yaitu: 1.
Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden di
lokasi penelitian dan diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara yang
memenuhi kriteria yang telah ditentukan. 2.
Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen baik dari
buku, jurnal, dan situs internet untuk mendukung penelitian.
3.8 Metode Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 metode yaitu: 1.
Daftar Pertanyaan Kuesioner Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan sejumlah
daftar pertanyaan atau pernyataan yang tertulis kepada responden untuk dijawabnya Sugiyono, 2012: 199. Kuesioner pada penelitian ini terdiri dari
Universitas Sumatera Utara
37
pertanyaan-pertanyaan yang bersumber dari indikator-indikator variabel penelitian.
2. Studi Dokumentasi
Metode pengumpulan data melalui buku, jurnal, majalah, situs internet yang yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan dan menjadi bahan referensi
pendukung bagi peneliti.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah didapat setelah penelitian yang merupakan data yang valid dengan alat ukur yang
digunakan yaitu kuesioner. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur Sugiyono, 2012: 172. Pengujian
validitas menggunakan pendekatan koefisien korelasi yaitu dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya. Masing-
masing skor butir pertanyaan dilihat harga korelasinya. Bila harga korelasi positif dan r
hitung
0,3 maka butir pertanyan tersebut dinyatakan valid atau memiliki validitas konstruk yang baik.
Pengujian validitas instrumen dilakukan pada 30 orang diluar sampel yang akan dilakukan kepada mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara karena jumlah dari populasi yang melebihi untuk diambil sebagai sampel maka penelitian ini masih dapat dilakukan di lokasi tersebut. Uji validitas
dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS versi 17.0. Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
38
1. Jika r
hitung
r
tabel
maka pernyataan dinyatakan valid. 2.
Jika r
hitung
r
tabel
maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas
adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan Ginting dan Situmorang, 2008: 176. Uji reliabilitas
dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: 1.
Jika r
alpha
positif atau dari r
tabel
maka pernyataan reliabel. 2.
Jika r
alpha
negatif atau dari r
tabel
maka pernyataan tidak reliabel. Pengujian reliabilitas menggunakan bantuan software SPSS versi 17.0
dengan kriteria Situmorang dan Lufti, 2014: 92: 1.
Nilai Cronbach Alpha 0,8, artinya reliabilitas sangat baik atau sangat meyakinkan.
2. Nilai 0,7 Cronbach Alpha 0,8, artinya reliabilitas baik.
3. Nilai Cronbach Alpha 0,7, artinya reliabilitas kurang meyakinkan.
3.10 Teknik Analisis Data
3.10.1 Analisis Statistik Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis yang dilakukan dengan cara memperoleh, menyusun, mengelompokkan, menganalisis,
kemudian menginterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi. Analisis statistik deskriptif disusun berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
39
responden dan variabel penelitian. Analisis statistik deskriptif yang digunakan antara lain distribusi frekuensi, rata-rata mean dan standar deviasi.
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik harus dipenuhi sebelum melakukan analisis regresi Ginting dan Situmorang, 2008: 206. Adapun beberapa kriteria asumsi klasik
yang harus dipenuhi, yaitu: 1.
Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov-Smirnov Ginting dan Situmorang,
2008: 202. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp.sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual
berdistribusi normal. 2.
Uji Heteroskedastisitas Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu
variabel independen homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak
terjadi heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas diuji
dengan menggunakan uji Glejser.
Dasar pengambilan keputusan pada uji heteroskedastisitas yaitu jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05,
kesimpulannya adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.
Uji Multikolinearitas Multikolinearitas merupakan suatu kondisi yang ada dalam analisis regresi
berganda apabila variabel-variable predictor tidak independen sebagaimana
Universitas Sumatera Utara
40
yang disyaratkan tetapi saling berkorelasi satu sama lain Churchill, 2005: 269. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel bebas tidak terjadi multikolonieritas. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance
dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 10 maka
tidak terjadi multikolinearitas.
3.10.3 Analisis Regresi Linier Berganda
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier berganda. Persamaan yang digunakan adalah:
Y = a + b
1
X
1
+ b
2
X
2
+ + e Dimana:
Y = Keputusan Berhenti Menggunakan BlackBerry
a = Konstanta
b
1
, b
2
= Koefisien regresi X
1
= Promosi Pesaing X
2
= Ketersediaan Fitur BBM pada Platform Lain e
= Variabel Pengganggu Standard error
3.10.4 Uji Hipotesis
1. Uji Signifikan Parsial Uji - t
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh satu variabel bebas secara parsial individual menerangkan variasi variabel terikat.
Kriteria pengujiannya sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
41
a. H
: b
1
, b
2
= 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
b. H
1
: b
1
, b
2
≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.
Kriteria pengambilan keputusan adalah: H
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
H
1
diterima jika t
hitung
t
tabel
pada α = 5
2. Uji Signifikan Simultan Uji - F
Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas X1, X2 mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat Y secara
serentak. Dimana kriteria pengujiannya sebagai berikut: a.
H : b
1
, b
2
= 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
b. H
1
: b
1
, b
2
≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
Kriteria pengambilan keputusan: H
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 H
1
diterima jika F
hitung
F
tabel
pada α = 5 3.
Koefisien Determinasi �
2
Koefisien Determinasi �
2
digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel independen terhadap variabel dependen. Jika koefisien
determinasi �
2
semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan variabel bebas menerangkan variabel terikat dimana 0
�
2
1.
Universitas Sumatera Utara
42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan BlackBerry
Sebelum dikenal dengan nama BlackBerry, perusahaan asal Kanada ini dikenal dengan nama Research in Motion. Berawal dari perusahaan kecil dengan
modal hasil pinjaman, Research In Motion RIM berkembang menjadi perusahaan yang paling di kagumi dan dihormati dari Kanada. Hal ini dikarenakan
keuletan dan keinginan untuk terus berkembang. Kisah sukses perusahaan dengan nama lengkap Research In Motion Ltd, berawal dari keinginan seorang pemuda
yang di drop out dari kampusnya untuk membuktikan diri. Adalah seorang Yunani bernama Mike Lazardis yang berimigrasi dari Turki ke Kanada pada tahun
1967. Pada usia 23 tahun Lazardis mendapat kenyataan pahit karena di keluarkan dari
Universitas Waterloo,
dimana dia
mendalami teknik
elektro http:www.berryindo.com.
Lazardis mendapat pinjaman modal usaha dari teman dan keluarganya. Dengan modal tersebut, Lazardis dan dua temannya mendirikan RIM di Waterloo,
Ontario Kanada tahun 1984. Kontrak kerja pertama RIM datang dari General Motor Kanada untuk mengerjakan otomasi industri dan bertahan dalam beberapa
tahun pertama dengan berpindah dari kontrak ke kontrak. RIM berhasil mendapatkan penghasilan 1 juta dan memiliki sekitar 12 orang karyawan. RIM
mulai tertarik pada perangkat digital nirkabel ketika menerima kontrak dari Roger Cantel Mobile Communications, operator pager dan telepon seluler pada tahun
1987. Dalam kontraknya, RIM bertugas mencari tahu potensi dari sistem jaringan
Universitas Sumatera Utara
43
digital nirkabel baru yang dikenalkan Ericsson. Selanjutnya RIM berhasil membuat modem radio nirkabel berukuran mini. http:www.berryindo.com.
Tahun 1991 RIM mengembangkan software untuk mendukung sistem e- mail nirkabel. Dalam mengembangkan ini, RIM bekerja sama dengan dua
perusahaan besar seperti Ericsson, dan Anterior Technologi. Ericsson berhasil mengenalkan modem radio portabel tahun 1992, Anterior Technologi bertugas
menyediakan gateway untuk sistem e-mail sementara RIM menyediakan aplikasi pemograman. Kerjasama tiga pihak ini berhasil menciptakan sistem e-mail
nirkabel dengan konektivitas tak terputus. Karena dirinya lebih mahir mengelola riset dan teknologi daripada keuangan, Lazardi mempekerjakan James Balsillie
pada tahun 1992 untuk mengurus keuangan perusahaan dan pengembangan bisnis. Basile akhirnya menjadi salah satu direktur RIM, setara dengan Lazardis. Karena
kemampuan dan kredibilitasnya, RIM dipercaya untuk bekerja sama dengan banyak perusahaan besar seperti Microsoft, IBM, Bell South Wireless Data dan
banyak lagi http:www.berryindo.com. Perkembangan RIM dibantu oleh sejumlah investor Kanada pada tahun
1995 melalui pembentukan suatu perusahaan swasta. Working Ventures Canadian Fund Inc. melakukan investasi pertama senilai 5.000.000 untuk menyelesaikan
pengembangan perangkat
keras dan
lunak pager
dua arah
RIM https:anggamaulana20.wordpress.com. Produk yang merupakan titik balik
RIM dalam mengembangkan bisnis perangkat e-mail nirkabel adalah pager yang diberi nama Interctive pager. Produk ini dikenalkan tahun 1996 di PCS
tradshow. Saat diluncurkan ke publik pada tahun 1997, Interctive pager yang
Universitas Sumatera Utara
44
dijual seharga 675 menjadi produk yang sangat dikenal dan digemari. Pada tahun 1998 RIM mendapat banyak kontrak untuk membuat Interctive pager untuk
banyak perusahaan besar seperti IBM, Panasonic Corp, Mobile Integrated Technologies, dan Telxon Corp. Akhir tahun 1998 RIM mengenalkan versi
upgrade dari Interctive pager yang lebih hebat, kecil, murah dan punya daya tahan lebih lama. Setelah dua produk Interctive pager sukses di pasaran,
akhirnya RIM memutuskan untuk fokus di perangkat e-mail korporat dengan mengenalkan
produk barunya,
yaitu BlackBerry
pada tahun
1999 http:www.berryindo.com.
Pemilihan nama BlackBerry sendiri mempunyai cerita. Pada tahun 1998, RIM mengunjungi Lexicon Branding Inc, perusahaan yang berbasis di California,
Amerika Serikat untuk meminta bantuan untuk mencarikan nama bagi produk mereka. Saat itu, RIM masih bimbang memilih satu di antara dua nama:
MegaMail dan ProMail. David Placek, pendiri Lexicon, dan timnya ternyata punya gagasan lain. Setelah mencari kata-kata asosiasi secara bebas, seseorang
menyarankan nama strawberry untuk menyampaikan kegembiraan dan kesegaran. Kemudian salah satu anggota tim lain menyarankan kata blackberry.
RIM mengikuti saran dari Placek untuk menambahkan dua huruf kapital pada kata tersebut.
Maka lahirlah
sebuah brand
baru bernama
BlackBerry http:teknologi.inilah.com.
Sejak tahun 1999 BlackBerry terus berkembang baik dari sisi perangkatnya yang makin canggih, solusi layanan e-mail-nya, serta perusahaan
hardware dan software yang mendukungnya. RIM juga menciptakan perangkat
Universitas Sumatera Utara
45
BlackBerry yang di sertai fitur telepon baik lewat jaringan GSM maupun CDMA. Tahun 2004, RIM merayakan ulang tahunnya yang ke 20 serta pencapaian
pengguna layanan BlackBerry yang menembus angka 1 juta di seluruh dunia. http:www.berryindo.com
Salah satu keunggulan fitur e-mail milik BlackBerry adalah BlackBerry Enterprise Service BES. Yang merupakan sebuah paket software penghubung
yang merupakan bagian dari platform nirkabel BlackBerry. BES berupa sebuah software yang ditanamkan di hp dan server e-mail yang berfungsi melakukan
sinkronisasi e-mail dan pin antara perangkat mobile dengan desktop. Penjelasan singkat cara kerja BES yaitu setiap pesan yang masuk ke dalam e-mail penggguna
account e-mail ini biasanya merupakan layanan e-mail terbatas milik prusahaan si pengguna yang membeli layanan BES akan di copy ke server. Pesan yang
masuk ke server kenudian di olah sesuai dengan perangkat BlackBerry yang kita miliki. Baru setelah itu di kirimkan ke handphone kita. Pengirim e-mail masuk
ke hp ini berjalan otomatis tanpa perlu kita yang melakukan koneksi, istilahnya push mail. Software ini sudah bekerja dengan banyak platform layanan e-mail
dan terus di kembangkan oleh pihak RIM http:www.berryindo.com. Pihak RIM juga mengeluarkan layanan e-mail bagi pelanggan BlackBerry
perorangan bernama BlackBerry Internet Service BIS. Sistem ini tidak menggunakan server pribadi seperti di BES, melainkan menggunakan server dari
penyedia layanan e-mail umum milik pengguna. Oleh sebab itu untuk mempercepat akses transfer e-mail, BIS menggunakan basis e-mail POP 3 dan
IMAP. E-mail jenis ini juga berlaku bagi account e-mail BlackBerry pengguna.
Universitas Sumatera Utara
46
BIS mampu
melayani 10
account dalam
satu perangkat
http:www.berryindo.com. BlackBerry pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada pertengahan
Desember 2004 oleh operator Indosat dan perusahaan Starhub operator selular Singapura. Perusahaan Starhub merupakan pengejewantahan dari RIM yang
merupakan rekan utama BlackBerry. Di Indonesia, Starhub menjadi bagian dari layanan dalam segala hal teknis mengenai instalasi BlackBerry melalui operator
Indosat. Indosat menyediakan layanan BlackBerry Internet Service dan BlackBerry Enterprise Server. Namun di tahun 2006, Indosat memutuskan untuk
menangani sendiri kerjasamanya dengan RIM. Pasar BlackBerry kemudian diramaikan oleh dua operator besar lainnya di tanah air yakni XL dan Telkomsel.
Beberapa tahun kemudian, muncul pula operator baru yaitu Smart Telecom BlackBerry http:cellularphonesindonesia.blogspot.com.
Seri BlackBerry pertama yang dibawa oleh Indosat adalah 7730 dan menawarkan layanan BES. Awalnya, Indosat hanya menargetkan BlackBerry
untuk kalangan korporasi. Dalam waktu 3 bulan sejak muncul di Desember 2004, pelanggannya sudah lebih dari 300 perusahaan. Beberapa bulan kemudian,
barulah BlackBerry dilepas untuk kalangan individu dengan target pelanggan mencapai 5 ribu orang hingga akhir 2005. Akibat tuntutan pemerintah Indonesia,
BlackBerry akhirnya membuka kantor perwakilan di Indonesia pada November 2010 http:niinels.blogspot.com.
Tahun 2012 boleh dikatakan sebagai tahun yang kelam bagi BlackBerry. Setelah berhasil menggeser Nokia sebagai pemuncak di dunia mobile dalam
Universitas Sumatera Utara
47
lingkup global pada umumnya dan pasar Indonesia pada khususnya, BlackBerry menjadi satu icon perangkat mobile yang agung dan mewah. Banyak yang tertarik
untuk memiliki perangkat satu ini. Namun, dengan hadirnya perangkat-perangkat yang fokuskan pada penggunaan teknologi layar sentuh touchscreen dan layar
lebar, produk BlackBerry yang identik dengan keyboard QWERTY-nya secara perlahan tergusur www.merdeka.com.
Bahkan di tahun 2012 lalu, hanya tersisa 3 negara saja yang menjadi basis pasar terbesar produk besutan perusahaan asal Kanada ini yaitu India, Indonesia
dan Nigeria. Dari fenomena itu, BlackBerry seakan tidak sanggup tahan geliat Samsung dengan Android dan Apple dengan iOS-nya. Tidak hanya itu, penolakan
demi penolakan akan produk BlackBerry ini juga berlangsung dan terjadi di banyak negara khususnya Eropa. Posisi BlackBerry semakin terpuruk ketika
Nokia mulai menggandeng Microsoft dengan merilis generasi Lumia yang gunakan Windows Phone di dalamnya, walaupun pasarnya juga masih terlalu
kecil untuk kalahkan Android atau iOS. Di tengah banyaknya bermunculan produk yang gunakan Android, BlackBerry tetap berjalan walaupun harus terseok.
Di akhir 2012, BlackBerry umumkan bahwa mereka akan merilis operating system BlackBerry 10 serta perangkat baru yang adopsi teknologi touchscreen
yaitu Z10 www.merdeka.com. Pada tanggal 30 Januari 2013, produsen perangkat dan layanan
BlackBerry, Research In Motion RIM meluncurkan perangkat berbasis BlackBerry 10 dengan meluncurkan BlackBerry Z10 dan Q10. CEO RIM
Thorsten Heins juga mengumumkan perubahan nama perusahaan menjadi
Universitas Sumatera Utara
48
BlackBerry. Perubahan nama ini diikuti perubahan kode perusahaan di lantai bursa saham. Di saham NASDAQ, perusahaan asal Kanada itu mengganti nama
RIMM menjadi BBRY, sementara di bursa Toronto Stock Exchange nama yang tertera yaitu BB http:teknologi.news.viva.co.id.
Ketika dihelatnya BlackBerry Live 2013 bulan Mei 2013 BlackBerry secara mengejutkan mengumumkan bahwa sebentar lagi produk unggulan mereka
yaitu BBM dapat digunakan oleh pengguna Android dan iOS. Apabila BlackBerry mengizinkan BBM hadir di perangkat berbasis Android dan iOS, maka tidak
menutup kemungkinan akan ada eksodus besar-besaran dari penggunanya yang memilih menggunakan produk lain. Pada bulan Oktober 2013, BlackBerry
melepas aplikasi BBM ke platform iOS maupun Android. Kemudian pada bulan Juli 2014, aplikasi BBM dilepas ke platform Windows Phone.
4.2 Hasil Penelitian