38
1. Jika r
hitung
r
tabel
maka pernyataan dinyatakan valid. 2.
Jika r
hitung
r
tabel
maka pernyataan dinyatakan tidak valid.
3.9.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas
adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan Ginting dan Situmorang, 2008: 176. Uji reliabilitas
dilakukan dengan kriteria sebagai berikut: 1.
Jika r
alpha
positif atau dari r
tabel
maka pernyataan reliabel. 2.
Jika r
alpha
negatif atau dari r
tabel
maka pernyataan tidak reliabel. Pengujian reliabilitas menggunakan bantuan software SPSS versi 17.0
dengan kriteria Situmorang dan Lufti, 2014: 92: 1.
Nilai Cronbach Alpha 0,8, artinya reliabilitas sangat baik atau sangat meyakinkan.
2. Nilai 0,7 Cronbach Alpha 0,8, artinya reliabilitas baik.
3. Nilai Cronbach Alpha 0,7, artinya reliabilitas kurang meyakinkan.
3.10 Teknik Analisis Data
3.10.1 Analisis Statistik Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis yang dilakukan dengan cara memperoleh, menyusun, mengelompokkan, menganalisis,
kemudian menginterpretasikan secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi. Analisis statistik deskriptif disusun berdasarkan
Universitas Sumatera Utara
39
responden dan variabel penelitian. Analisis statistik deskriptif yang digunakan antara lain distribusi frekuensi, rata-rata mean dan standar deviasi.
3.10.2 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik harus dipenuhi sebelum melakukan analisis regresi Ginting dan Situmorang, 2008: 206. Adapun beberapa kriteria asumsi klasik
yang harus dipenuhi, yaitu: 1.
Uji Normalitas Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data
terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan menggunakan pendekatan Kolmogrov-Smirnov Ginting dan Situmorang,
2008: 202. Dengan menggunakan tingkat signifikan 5 maka jika nilai Asymp.sig. 2-tailed diatas nilai signifikan 5 artinya variabel residual
berdistribusi normal. 2.
Uji Heteroskedastisitas Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu
variabel independen homokedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak
terjadi heteroskedastisitas.
Heteroskedastisitas diuji
dengan menggunakan uji Glejser.
Dasar pengambilan keputusan pada uji heteroskedastisitas yaitu jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05,
kesimpulannya adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. 3.
Uji Multikolinearitas Multikolinearitas merupakan suatu kondisi yang ada dalam analisis regresi
berganda apabila variabel-variable predictor tidak independen sebagaimana
Universitas Sumatera Utara
40
yang disyaratkan tetapi saling berkorelasi satu sama lain Churchill, 2005: 269. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara
variabel bebas tidak terjadi multikolonieritas. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance
dan VIF Variance Inflation Factor melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa dipakai adalah nilai Tolerance 0,1 atau nilai VIF 10 maka
tidak terjadi multikolinearitas.
3.10.3 Analisis Regresi Linier Berganda