63
c. Standard Error of Estimated sebesar 1,632. Standard Error of Estimated,
disebut juga standar deviasi, mengukur variasi dari nilai yang diprediksi. Semakin kecil standar deviasi berarti model semakin baik.
4.6 Pembahasan
Berdasarkan analisis statistik deskriptif variabel, bauran promosi yang digunakan pesaing seperti iklan yang menarik, pameran dagang, brosur yang
berisi informasi yang lengkap, adanya diskon dan hadiah yang menarik didominiasi oleh jawaban sangat setuju dan setuju. Hal ini menunjukkan promosi
pesaing memang cukup menarik perhatian mahasiswa pengguna BlackBerry. Begitu juga dengan BBM yang dipandang bermanfaat bagi mahasiswa, mudah
digunakan, dan memiliki kelebihan, membuat para pengguna BlackBerry mungkin berpikir untuk beralih pada smartphone pesaing, karena smartphone lain
juga sudah menyediakan BBM. Setelah beralih pada pesaing, mantan pengguna BlackBerry mungkin tidak terlalu tertarik lagi pada produk baru BlackBerry
meskipun ada tawaran promosi yang menarik. Secara simultan atau serentak, promosi pesaing dan ketersediaan BBM
pada platform lain berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara untuk
berhenti menggunakan smartphone BlackBerry. Hal ini sesuai dengan hipotesis yang dirumuskan oleh peneliti. Hasil penelitian ini juga didukung oleh pendapat
yang dinyatakan oleh Lehmann dan Winer 2005: 163 bahwa konsumen yang merasa puas juga mungkin tidak akan melakukan pembelian ulang karena faktor-
faktor lain seperti penawaran promosi dari pesaing yang menarik. Walker, Jr. dan
Universitas Sumatera Utara
64
Mullins 2011: 236 juga berpendapat melalui diferensiasi pada penawaran produk mereka, suatu perusahaan dapat meraih dan mempertahankan keunggulan
kompetitif dan fitur produk merupakan salah satu sarana kompetitif untuk mendiferensiasikan produk perusahaan dari produk pesaing Kotler dan
Armstrong, 2008: 273, maka kehilangan diferensiasi sebagai keunggulan kompetitif akan membuat konsumen berhenti menggunakan produk tersebut.
Hubungan antara variabel promosi pesaing dan ketersediaan BBM pada platform lain terhadap variabel keputusan berhenti menggunakan BlackBerry
cukup erat yang ditunjukkan oleh nilai R sebesar 46,6 . Namun, nilai Adjusted R Square menunjukkan bahwa variabel promosi pesaing dan ketersediaan BBM
pada platform lain hanya dapat menjelaskan keputusan mahasiswa untuk berhenti menggunakan BlackBerry sebesar 19,3 , sedangkan sisanya yang cukup besar
yaitu sebesar 80,7 dapat dijelaskan oleh variabel-variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini seperti faktor harga, kualitas, referensi atau pengaruh dari
orang-orang terdekat seperti keluarga dan teman-teman. Menurut peneliti, hasil koefisien determinasi ini didukung oleh hasil uji t,
bahwa secara parsial hanya variabel promosi pesaing yang berpengaruh positif terhadap keputusan mahasiswa untuk berhenti menggunakan smartphone
BlackBerry tapi pengaruhnya bahkan tidak signifikan. Sedangkan variabel ketersediaan BBM pada platform lain justru berpengaruh secara negatif terhadap
keputusan mahasiswa untuk berhenti menggunakan smartphone BlackBerry. Dari analisis deskriptif variabel promosi pesaing, terlihat bahwa pernyataan kuesioner
didominasi oleh jawaban sangat setuju dan setuju. Hal ini menunjukkan
Universitas Sumatera Utara
65
responden cenderung setuju bahwa pesaing banyak melakukan berbagai aktivitas untuk mempromosikan produk mereka. Namun, berdasarkan hasil analisis data,
berbagai bauran promosi pesaing itu memang akan menarik perhatian para pengguna BlackBerry untuk mempertimbangkan beralih kepada smartphone lain
selain BlackBerry, tapi promosi pesaing bukanlah faktor paling penting yang akan mempengaruhi keputusan responden untuk berhenti menggunakan BlackBerry
karena pengaruhnya tidaklah signifikan. Sedangkan untuk variabel ketersediaan BBM pada platform lain yang
secara parsial berpengaruh secara negatif dan signifikan, artinya apabila ketersediaan BBM pada platform lain semakin besarditingkatkan, maka
keputusan konsumen untuk berhenti menggunakan BlackBerry akan semakin kecilberkurang. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa merasa dengan adanya
BBM pada platform lain, mahasiswa pengguna BlackBerry dapat berkomunikasi secara cepat dan mudah dengan pengguna smartphone merek lain selain
BlackBerry. Namun, hal ini hanya terjadi apabila kita memandang bahwa BBM merupakan satu-satunya faktor yang diperhatikan oleh pengguna BlackBerry.
Dalam faktanya, para mahasiswa mantan pengguna BlackBerry tidak terlalu menganggap ada atau tidaknya BBM dalam smartphone sebagai faktor
yang paling penting untuk dipertimbangkan. Hal ini antara lain disebabkan oleh banyaknya aplikasi pesan instan sejenis seperti Line, Whatsapp, Wechat, dan
sebagainya, yang dapat diunduh secara gratis. Hal ini diperkuat oleh analisis statistik deskriptif variabel ketersediaan BBM pada platform lain yang
menunjukkan bahwa konsumen tidak tertarik lagi untuk membeli keluaran terbaru
Universitas Sumatera Utara
66
smartphone BlackBerry meskipun ada promosi yang menarik didominasi oleh jawaban sangat setuju dan setuju. Sedangkan untuk pernyataan apakah konsumen
lebih memilih aplikasi sejenis lainnya misal Line, Wechat, Whatsapp, dsb. daripada BBM didominasi oleh jawaban kurang setuju. Artinya BBM memang
bermanfaat sehingga lebih disukai oleh para mahasiswa, namun dengan adanya aplikasi pesan instan sejenis lainnya, mahasiswa sedikit banyak juga akan
terpengaruh. Mereka menjadi ragu-ragu akan pentingnya BBM. Apabila BBM tidak tersedia pada platform lain, mereka dapat menggunakan aplikasi lainnya
yang memberikan kegunaan yang hampir sama dengan BBM. Berdasarkan wawancara dengan para responden, peneliti menemukan
bahwa keputusan responden untuk berhenti menggunakan BlackBerry tidak terlalu dipengaruhi oleh promosi pesaing maupun ketersediaan BBM pada
platform lain. Jawaban yang paling sering diberikan responden adalah mengenai kualitas BlackBerry yang tidak sebagus smartphone lain. Maka apabila ditambah
BlackBerry yang kehilangan faktor diferensiasinya, yaitu BBM yang dilepas pada platform lain, pelanggan kemungkinan besar akan berpikir untuk beralih pada
smartphone lain. Kualitas smartphone lain yang lebih bagus akhirnya juga memicu adanya rekomendasi word of mouth yang positif terutama dari keluarga
dan teman-teman, sehingga responden tertarik untuk menggunakan smartphone lain.
Universitas Sumatera Utara
67
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan