Hipotesis Penelitian Terdahulu Pengaruh Marketing Endorser (Cristiano Ronaldo)Terhadap Keputusan Pembelian Clear Men Shampoo (Studi Kasus Pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan)

D. Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang telah ditetapkan, maka hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Marketing Endorser Cristiano Ronaldo berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian Shampoo Clear Men pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan. 2. Variabel expertise yaitu menyangkut keahlian yaitu pengetahuan selebriti tentang produk yang diiklankan dan objektivitas yaitu kemampuan selebriti memberi keyakinan dan percaya diri pada konsumen tentang suatu produk, merupakan variabel paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian Shampoo Clear Men pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan.

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah: a. Mengetahui pengaruh marketing endorser Cristiano Ronaldo terhadap keputusan pembelian Shampoo Clear Men pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan. b. Mengetahui variabel yang paling dominan mempengaruhi keputusan pembelian Shampoo Clear Men pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan adalah : a. Bagi peneliti Penelitian ini merupakan suatu kesempatan bagi penulis untuk melihat dan memahami penerapan teori-teori dan literatur yang penulis peroleh di bangku perkuliahan, dan mencoba membandingkannya dengan praktek yang ada di lapangan. Dengan demikian akan menambah pemahaman penulis dalam bidang manajemen khususnya dibidang pemasaran yaitu promosi. b. Bagi pihak lain Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi dalam melakukan penelitian dengan objek ataupun masalah yang sama di masa yang akan datang, maupun untuk penelitian lanjutan.

F. Metode Penelitian 1.

Batasan Operasional Variabel Batasan operasional dalam penelitian ini adalah: a. Variabel independen X, yaitu seberapa besar pengaruh Cristiano Ronaldo yang terdiri dari variabel attractiveness , trustworthiness , expertise . b. Variabel dependen Y, keputusan pembelian, yaitu keputusan pembelian pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan.

2. Definisi Operasional Variabel

Definisi variabel akan menuntun peneliti untuk memenuhi unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Definisi dari massing-masing variabel yang diteliti adalah : a. Attractiveness Menurut Rossiter dan Percy dalam Royan 2004:18, attractiveness adalah daya tarik selebriti yang terdiri dari tingkat kesukaan masyarakat likeability dan tingkat kesamaan dengan personality yang diinginkan konsumen similarity, dimana keduanya tidak bisa dipisahkan dan harus saling berdampingan. Daya tarik selebriti meliputi keramahan, menyenangkan secara personal, fisik dan pekerjaan sebagai beberapa dari dimensi penting dari konsep daya tarik Shimp, 2003:461. b. Trustworthiness Trustworthiness atau kepercayaan mengacu pada kejujuran, integritas kesesuaian atau kemampuan yang menggambarkan kewibawaan dan dapat dipercayainya seorang pendukung Shimp, 2003:470. Trustworthiness juga menyangkut seberapa besar kepercayaan masyarakat terhadap endorser yang dapat mempengaruhi brand awarness yang akhirnya dapat mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. c. Expertise Menyangkut keahlian yaitu pengetahuan selebriti tentang produk yang diiklankan dan objektivitas yaitu kemampuan selebriti memberi keyakinan dan percaya diri pada konsumen tentang suatu produk Royan, 2004:8. d. Keputusan pembelian Y Keputusan pembelian yaitu kegiatan konsumen memilih suatu produkjasa dalam melakukan keputusan pembelian Shampoo Clear Men. Indikatornya adalah sesuai dengan kebutuhan, informasi yang jelas, memiliki kelebihan merek, dan melakukan pembelian ulang karena puas. Tabel 1.4 Definisi Operasional Variabel Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Ukur Attractiveness daya tarik selebriti yang terdiri dari tingkat kesukaan masyarakat likeability dan tingkat kesamaan dengan personality yang diinginkan konsumen similarity, dimana keduanya tidak bisa dipisahkan dan harus saling berdampingan. Daya tarik selebriti meliputi keramahan, menyenangkan secara personal, fisik dan pekerjaan sebagai beberapa dari dimensi penting dari konsep daya tarik 1. Penampilan fisik 2.Kepribadian 3. Image anak muda 4. Profesi Likert Trustworthiness mengacu pada kejujuran, integritas dan dapat dipercayainya seorang pendukung 1.Dapat dipercaya 2. Keandalan Likert Expertise Menyangkut keahlian yaitu pengetahuan selebriti tentang produk yang diiklankan dan objektivitas yaitu kemampuan selebriti memberi keyakinan dan percaya diri pada konsumen tentang suatu produk 1.Keahlian Selebriti pendukung 2.Wawasan tentang produk Likert Keputusan Pembelian Y Kegiatanperilaku yang muncul sebagai respon terhadap objek 1.Pencarian informasi 2.Pertimbangan Likert untuk membeli 3.Kepercayaan pada selebriti mempengaruhi keputusan pembelian Sumber : Royan 2004 : 8, diolah.

3. Skala Pengukuran Variabel

Penelitian ini menggunakan Skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial Sugiyono, 2005:86. Skala Likert menggunakan lima tingkatan jawaban yang dapat dilihat pada berikut ini. Tabel 1.5 Instrumen Skala Likert No Pernyataan Skor 1 Sangat Setuju SS 5 2 Setuju S 4 3 Kurang Setuju KS 3 4 Tidak Setuju TS 2 5 Sangat Tidak Setuju STS 1 Sumber: Sugiyono 2005 diolah

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa Politeknik Negeri Medan yang berlokasi di Jalan Almamater No.1 Kampus USU, Medan. Waktu penelitian dimulai dari Bulan November 2010 sampai Januari 2011.

5. Populasi dan Sampel

a. Populasi Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya Sugiyono, 2005:72. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa laki-laki Politeknik Negeri Medan yang telah menggunakan Shampoo Clear Men yang jumlahnya tidak diketahui. Jumlah mahasiswa laki-laki Politeknik Negeri Medan angkatan 2008-2010 adalah 2253 orang. b. Sampel Sampel adalah bagian dari populasi yang diharapkan dapat mewakili populasi penelitian Kuncoro, 2003:107. Menurut Supramono dan Haryanto 2003:63, alternatif formula yang digunakan untuk menentukan sampel pada populasi yang sulit diketahui unidentified adalah sebagai berikut: 2 2 d q p Z n α = Keterangan: n = jumlah sampel Z α = nilai standar normal yang besarnya tergantung α bila α = 0,05 Z = 1,67 bila α = 0,01 Z = 1,96 p = estimator proporsi populasi q = 1-p d = penyimpangan yang ditolerir = 10 Untuk memperoleh n jumlah sampel yang besar dan nilai p belum diketahui, maka dapat digunakan p = 0,5. Dengan demikian, jumlah sampel yang mewakili populasi dalam penelitian ini adalah: 2 2 d q p Z n α = 2 2 1 , 5 , 5 , 96 , 1 = n = 96,04 = 96 orang Teknik pengambilan sampel menggunakan metode purposive Sampling , yaitu pemilihan sampel berdasarkan pertimbangantujuan tertentu yang disesuaikan dengan maksud penelitian , dengan kriteria bahwa responden yang dijadikan sampel penelitian adalah mahasiswa berjenis kelamin laki- laki dan pernah menggunakan Shampoo Clear Men.

6. Jenis dan Sumber data

a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari objek yang diteliti dan untuk kepentingan studi yang bersangkutan. Data primer diperoleh dengan memberikan pertanyaan questionnaire dan melakukan wawancara interview. b. Data Sekunder Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen dengan mempelajari berbagai tulisan melalui buku, jurnal, majalah, tabloid, informasi dari perusahaan ataupun internet untuk mendukung penelitian.

7. Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: a. Wawancara interview Pengumpulan data dengan mengadakan tanya jawab langsung kepada responden. b. Daftar pertanyaan Questionnaire Memberikan daftar pertanyaan kepada sampel yang dijadikan responden. c. Studi dokumentasi Mengumpulkan dan mempelajari informasi yang bersumber dari buku- buku, jurnal, majalah, dan internet yang berkaitan dengan penelitian.

8. Uji Validitas dan Reliabilitas

Validitas menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin diukur Ginting dan Situmorang, 2008:172. Instrumen yang valid berarti alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data mengukur itu valid Sugiyono, 2005:109. Pengujian validitas menggunakan pendekatan koefisien korelasi yaitu dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya, dan bila nilai korelasinya positif dan r hitung ≥ 0,3 maka butir pertanyaan tersebut dinyatakan valid. Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama akan menghasilkan data yang sama, dan bila koefisien korelasi r positif dan signifikan, maka instrumen tersebut sudah dinyatakan reliabel. Dalam penelitian ini pengujian validitas dilakukan pada 30 orang diluar sampel. Uji validitas dilakukan pada mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara dimana kriterianya adalah mahasiswa berjenis kelamin laki-laki dan pernah membeli Shampoo Clear Men. Uji validitas dan reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan program SPSS 16,00 for Windows.

9. Metode Analisis Data

Metode yang digunakan penulis dalam penelitian untuk analisis data adalah: a. Metode Analisis Deskriptif Yaitu metode penganalisaan yang dilakukan dengan cara menentukan data, mengumpulkan data, dan mengklasifikasikan data sehingga dapat diperoleh gambaran umum secara jelas mengenai objek yang diteliti. Data diperoleh dari data primer berupa questioner yang telah diisi oleh sejumlah responden. b. Uji Asumsi Klasik Sebelum melakukan analisis regresi, agar dapat perkiraan yang tidak bias dan efisiensi maka dilakukan pengujian asumsi klasik yang harus dipenuhi, yaitu:

1 Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal. Untuk Mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan analisis grafik dan uji statistik. c. Analisis Regresi Berganda Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya hubungan dan pengaruh variabel independen yang jumlahnya dua atau lebih. Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas attractiveness, trustworthiness, dan expertise terhadap variabel terikat keputusan pembelian. Analisis regresi berganda dalam penelitian ini menggunakan bantuan SPSS 16,00 for Windows. Adapun model persamaan yang digunakan yaitu: Y = a + b 1 X 1 + b 2 X 2 + b 3 X 3 + e Dimana: Y = keputusan pembelian a = konstanta b 1 , b 2 , b 3 = koefisien regresi X 1 = Attractiveness X 2 = Trustworthiness X 3 = Expertise e = standard error d. Uji Hipotesis Untuk mengetahui pengaruh variabel bebas terhadap keputusan pembelian maka dilakukan pengujian dengan menggunakan:

1 Uji Signifikan Parsial Uji-t

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh suatu variabel independen secara parsial individual terhadap variasi variabel dependen. Kriteria pengujiannya adalah: H : b 1 = b 2 = b 3 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. H : b 1 ≠ b 2 ≠ b 3 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan adalah: H diterima jika t hitung t tabel pada α = 5 H ditolak jika t hitung t tabel pada α = 5

2 Uji Signifikan Simultan Uji-F

Pengujian ini dilakukan untuk melihat apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Kriteria pengujiannya adalah: H : b 1 , b 2 , b 3 = 0, artinya secara serentak tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. H : b 1 , b 2 , b 3 ≠ 0, artinya secara serentak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen. Kriteria pengambilan keputusan adalah: H diterima jika F hitung F tabel pada α = 5 H ditolak jika F hitung F tabel pada α = 5 3 Koefisien Determinasi R 2 Koefisien Determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa besar kontribusi variabel bebas terhadap variabel terikat. Jika Koefisien Determinasi R 2 semakin besar mendekati satu menunjukkan semakin baik kemampuan X menerangkan Y. Dimana 0 R 2 1. sebaliknya, jika Koefisien Determinasi R 2 semakin kecil mendekati nol, maka akan dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap variabel terikat. BAB II URAIAN TEORETIS

A. Penelitian Terdahulu

Penelitian yang berkaitan dengan marketing endorser dilakukan oleh Aswita 2007 dengan judul “Pengaruh Selebriti Pendukung Celebrity Endorser Aming terhadap Keputusan Memilih Tontonan Komedi Extravaganza pada Warga Kompleks Perumahan Wartawan Medan”. Kesimpulan yang diperoleh adalah variabel expertise, dan physical attractiveness daya tarik fisik secara bersama-sama berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel keputusan memilih tontonan komedi Extravaganza pada warga Kompleks Perumahan Wartawan Medan. Variabel yang paling dominan berpengaruh adalah phsical attractiveness daya tarik fisik. Arina 2007 juga melakukan penelitian yang berhubungan dengan marketing endorser dengan judul “Pengaruh Selebriti Pendukung Celebrity Endorser Luna Maya dalam Periklanan Sabun Lux terhadap Pembentukan Brand Image pada Mahasiswa S-1 Ekstensi Manajemen Universitas Sumatera. Kesimpulan yang diperoleh yaitu variabel independen visibility, credibility, attraction, power secara serentak berpengaruh positif dan signifikan terhadap pembentukan brand image pada mahasiswa ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Variabel attraction merupakan variabel yang paling dominan mempengaruhi pembentukan brand image pada mahasiswa ekstensi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

B. Pengertian Pemasaran

Dokumen yang terkait

Pengaruh Status Pionir Sebuah Merek Terhadap Sikap Konsumen Pada Kategori Minuman Isotonik Pocari Sweat (Studi Kasus Pada Mahasiswa Politeknik Negeri Medan)

4 71 71

Pengaruh Bauran Pemasaran Ritel Terhadap Keputusan Pembelian Ulang Mahasiswa Politeknik Negeri Medan Pada Toko Buku Gramedia Medan

6 79 130

Pengaruh Penempatan Posisi (Positioning) Terhadap Citra Merek (Brand Image) Pada Clear Men Shampoo (Studi Kasus : Mahasiswa S-1 Reguler Fakultas Ekonomi USU Medan)

2 65 105

Analisis pengaruh pemanfaatan endoser, brand image, dan trust/kepercayaan konsumen terhadap keputusan pembelian suatu produk: ( studi kasus pada mahasiswa UIN Jakarta konsumen tolak angin cair )

1 4 160

Analisis Pengaruh Iklan Televisi, Celebrity Endorser, Kualitas Produk dan Citra Merek terhadap Keputusan Pembelian pada Produk Kosmetik Berlabel "Wardah" (Studi Kasus pada Mahasiswa UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

1 19 179

Analisi pengaruh celebrity endorser, brand image,dan persepsi konsumen terhadap keputusan produk sabun lux :studi kasus mahasiswa uin syarif hidayatullah

1 11 122

Pengaruh Cristiano Ronaldo Sebagai Celebrity Endorser terhadap Brand Image pada Iklan Produk Shampoo Clear Men.

0 1 25

Pengaruh Celebrity Endorsers terhadap Minat Beli Konsumen Shampoo Clear Men pada Mahasiswa Universitas Kristen Maranatha (Studi Kasus Cristiano Ronaldo).

0 1 22

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER, BRAND IMAGE, BRAND TRUST TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN CLEAR SHAMPOO DI KOTA DENPASAR.

2 3 27

PENGARUH CELEBRITY ENDORSER DAN BRAND IMAGE TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN SAMPO (Studi Kasus Pada Merek Clear).

2 14 113