Kerangka Penelitian METODOLOGI PENELITIAN

44 mencari seberapa kontribusi yang diberikan variabel x terhadap variabel y, dalam hal ini penulis menggunakan rumus sebagai berikut : 2 KD = r xy 2 x 100 Keterangan : KD : Kontribusi variabel x terhadap variabel y r xy 2 : Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y.

E. Kerangka Penelitian

Kerangka penelitian yang dilakukan penulis terdiri dari dua variabel yaitu; variabel bebas dan variabel terikat, yang uraiannya adalah sebagai berikut: 1. Variabel bebas yaitu mengenai Pendidikan Agama Islam Pendidikan Agama Islam, khususnya mengenai masalah akhlak, mempunyai pengaruh yang sangat besar terhadap prilaku siswa, karena turut mematangkan kepribadian manusia sehingga tingkah lakunya sesuai dengan apa yang diharapkan oleh bangsa ini. 3 Disinilah letak Pendidikan Agama Islam yang paling mendasar bagi manusia karena mempunyai hubungan yang tidak dapat dipisahkan dengan akhlak seseorang baik itu akhlak baik atau buruk yang sering diperaktekkan oleh manusia. Dalam proses Pendidikan Agama Islam pada usia sekolah menengah atas, perlu dikaitkan dengan nilai-nilai agama karena mereka telah sampai pada umur baligh, artinya bahwa mereka bertanggungjawab langsung kepada Allah SWT. 4 Berdasarkan hal diatas, variabel Pendidikan Agama Islam dapat diukur melalui angket kuesioner dengan menggunakan pendekatan dimensi dan indikator seperti pada tabel berikut: 2 Sudjana, Metode Statistik, Bandung: Tarsito, 1996, Cet. VI, h. 321 3 Hamzah Ya’kub, Ethika Islam, Bandung: CV. Diponogoro, 1993, Cet. VI, h. 57 4 Zakiyah Daradjat, Ilmu Jiwa Agama, Jakarta: Bulan Bintang, 2003, Cet. XVI, h. 93 45 Tabel 4 Kisi-Kisi Angket Untuk Variabel Bebas Pendidikan Agama Islam No Dimensi Indikator No. Item 1. Pendidikan Agama Islam  Terbiasa melakukan yang baik, indah, mulia, terpuji, menghindari yang buruk, jelek, hina dan tercela 1 – 21, 23  Senantiasa berhubungan dengan Allah SWT dan sesama manusia, terpelihara dengan baik dan harmonis 31 - 35 24 [  Mengetahui batas antara yang baik dan yang buruk dan dapat menempatkan sesuatu pada tempatnya 50, 58 2. Variabel terikat yaitu pembiasaan akhlak karimah siswa Dalam kenyataannya, perilaku manusia selalu bergerak dan berubah- rubah dalam dua kategori, yaitu perilaku baik dan perilaku buruk. Allah SWT telah menjadikan kedua keriteria itu baik dan buruk sebagai pilihan yang tersedia dan mungkin di tempuh oleh manusia. Firman Allah SWT yang artinya: “Dan kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan.” Q.S. al-Balad90 : 10. Hal demikian memang sering terjadi dikalangan siswa khususnya di SMK Khazanah Kebajikan. Rukun yang mengantarkan siswa pada budi pekerti yang baik seperti kesopanan, kedisiplinan belajar, kekuatan marah, syukur, tawakkal, kesungguhan, seakan-akan tenggelam. Adapun variabel pembiasaan akhlak karimah siswa dapat diukur melalui angket kuesioner sebagai berikut: Tabel 5 Kisi-Kisi Angket Untuk Variabel Terikat Pembiasaan Akhlak Karimah No Dimensi Indikator No. Item 1. Jujur  Berani mengatakan sesuatu yang benar  Jujur terhadap diri sendiri dan orang lain  Jujur sesuai dengan kenyataan yang sesungguhnya berupa perkataan dan perbuatan 22, 25, 26 2. Berani  Berani dalam menegakkan kebenaran 39, 40, 41 3. Sabar  Sabar atas cobaan dari Allah SWT  Sabar untuk tidak melakukan kemaksiatan 43, 44, 45, 46 4. Amanah  Senantiasa menyampaikan amanah orang tua  Senantiasa menyampaikan amanah guru dan teman 46, 59 5. Qonaah  Menerima dengan rela apa yang ada  Menerima dengan sabar ketentuan Allah 42, 47 6. Tekun  Senantiasa belajar setiap hari  Bekerja keras 53, 54, 55, 56 7. Peduli  Senantiasa peduli terhadap orang lain yang membutuhkan bantuan 57, 60 8. Ikhlas  Memberikan pertolongan tanpa pamrih  Bekerja dengan tidak mengharapkan balasan  Menjauhkan diri dari riya ketika mengerjakan amal baik 36, 37, 38 9. Berbakti  Tanggung jawab terhadap pelaksanaan ibadah wajib  Menghormati orang tua dan guru  Melaksanakan perintah guru 27, 28, 29, 30 10. Disiplin  Patuh terhadap peraturan dan tata tertib yang berlaku  Disiplin dan melaksanakan shalat wajib 51, 52, 48, 49

F. Hipotesis