dibahaskan dalam berbagai forum IMF, Bank Dunia, Kumpulan 15 G15, negara- negara Commonwealth dan sebagainya.
98
Pedagang dan spekulator dana keuangan dalam pasaran pertukaran internasional telah dikaitan dengan kejatuhan nilai mata uang negara-negara ASEAN. Serangan
spekulatif terhadap mata uang ASEAN bermula dengan mata uang Bath Thailand. Sasaran berikutnya adalah mata uang Peso Filipina, Dolar Singapura, Dolar Brunei,
Rupiah Indonesia dan Ringgit Malaysia. Hal ini menyebabkan mata uang tersebut mengalami nilai tukar yang sangat rendah.
99
Krisis yang melanda sejak Juli 1997 adalah berbeza daripada apa yang pernah berlaku pada pertengahan dekade 1980-an karena pada waktu itu nilai mata uang negara
tidak mempengaruhi. Kejatuhan nilai mata uang yang berpanjangan menyebabkan semua sektor terpengaruh dan memperlahankan pertumbuhan ekonomi. Sifat ekonomi
dunia kini yang semakin global menyebabkan apa yang berlaku di negara luar akan turut memberi dampak kepada negara.
100
Krisis moneter ini dikatakan telah mendatangkan pelbagai implikasi buruk ke atas negara-negara Asia, tidak terkecuali Malaysia.
Walaupun ekonomi Malaysia sebelum ini tersenarai diantara ekonomi dunia yang paling aktif dan berdaya saing, serta mempunyai asas-asas ekonomi yang kukuh, namun
Malaysia tidak terlepas daripada menerima padah kemelesetan ekonomi serantau.
2. Puncak Krisis
98
Ibid.
99
Ibid.
100
Ibid., h. 478
Krisis moneter yang melanda Malaysia pada bulan Juli 1997 didorong oleh beberapa faktor yang menyebabkan Malaysia mengalami tekanan yang amat berat
sekali. Krisis moneter ini amat berkait rapat dengan kejatuhan nilai mata uang. Walaupun Malaysia diakui oleh banyak pakar ekonomi termasuk dari Barat, mempunyai
asas ekonomi yang kukuh, namun kekukuhan itu masih belum cukup untuk menjamin negara ini terlepas dengan masalah besar yang dihadapi oleh semua negara ASEAN,
yaitu kejatuhan nilai mata uang yang melampau. Pada umumnya, punca sebenar krisis moneter ini masih belum dapat kenal pasti. Namun begitu, terdapat beberapa pandangan
yang mengatakan bahwa krisis ekonomi ini berlaku akibat daripada kelemahan sistem keuangan dan dasar perekonomian negara itu sendiri dan juga faktor luaran.
101
Ada juga yang berpendapat bahwa krisis ini berpunca daripada dasar pemerintah yang lemah,
bank dan sektor koprat tidak kokoh, prasarana keuangan yang lemah, kehadiran moral hazard
, tiada ketelusan dalam institusi keuangan, kebergantungan pada hutang jangka pendek berasaskan mata uang asing dan rejim pertukaran yang tetap.
102
Menurut IMF, krisis moneter ini berpuncak daripada kelemahan sistem keuangan dan pola pemerintahan sesebuah negara. Struktur keuangan yang lemah berlaku karena
wujud kekurangan pengawasan sektor keuangan, penilaian dan pengurusan risiko keuangan yang lemah serta mengekalkan kadar tukaran mata uang yang relatif tetap.
Keadaan ini membolehkan bank dan badan-badan non-bank meminjam sejumlah modal
101
Nor Aini Haji Idris,dkk, Kegawatan Ekonomi…, h. 66
102
Wawancara peribadi dengan Chamhuri Siwar. Universiti Kebangsaan Malaysia, 12 Maret 2008
internasional yang besar dalam jangka masa yang pendek, tanpa perantaraan dan dalam bentuk mata uang asing. Kelemahan sistem pemerintahan negara seperti penglibatan
pemerintahan dalam sektor swasta, kelemahan dalam akutansi korporat dan fiskal serta dalam penyebaran maklumat tentang keuangan telah menambahkan lagi masalah
keuangan ini.
103
Bank Dunia turut memberi pandangan yang sama dengan IMF ini dengan mengatakan bahwa masalah utama krisis ini terletak pada sektor keuangan, yaitu berlaku
penyelewengan dan pengurusan liberalisasi keuangan yang lemah, serta keterbukaan dan ketersediaan yang tidak mencukupi menyebabkan pengambilan risiko yang berlebihan.
Kelemahan sektor keuangan ini menyebabkan investasi yang merugikan dan meningkatkan hutang tidak berbayar. Kemasukan investasi asing yang besar
menambahkan masalah ini, menambahkan permintaan domestik dan menyebabkan kadar tukar turut meningkat.
104
Menurut Mahathir, krisis ini mencirikan kelemahan dalam pengurusan sistem keuangan internasional. Beliau berpendapat menganai bahaya aliran spekulasi modal
jangka pendek yang tidak menentu terhadap pedagangan dan ekonomi negara. Spekulasi ‘besar’ boleh mempengaruhi pasaran keuangan untuk kepentingan mereka dengan
menjejaskan perekonomian negara kecil. Mata uang yang diperdagangkan yang menjadi semakin besar jika dibanding dengan perdagangan barang dan jasa yang tidak
mempengaruhi pergeseran mata uang yang seterusnya mengakibatkan berlakunya krisis
103
Nor Aini Haji Idris,dkk, Kegawatan Ekonomi…, h. 66
104
Ibid., h. 68
keuangan sesebuah negara. Oleh itu, beliau mensarankan pembentukan satu mekanisme internasional untuk mengawal aliran investasi jangka pendek.
105
Terdapat juga faktor lain yang dikenal pasti sebab berlakunya krisis moneter di Malaysia. Antaranya termasuklah faktor krisis keyakinan. Menurut Mahathir, apa yang
berlaku itu sebenarnya adalah krisis keyakinan yang menjadi salah satu faktor.
106
Umumnya, keyakinan ekonomi menjadi penentu investasi asing, khususnya dalam pasaran saham utama negara seperti di BSKL. Dalam tempo tiga bulan selepas kejatuhan
ekonomi, sebilangan investor yang dulunya menginvestasikan sahamnya dalam pasaran saham tempatan telah keluar dan mencari pasaran yang lebih aman dan selamat. Inilah
faktor yang menyebabkan pasaran saham Malaysia secara mendadak jatuh dengan kadar yang tinggi. Nilai mata uang Ringgit juga jatuh melebihi daripada 40,0, walaupun
Malaysia masih menjadi negara pengekspor penting dan rekan dagang utama dengan negara maju seperti Amerika. Hal ini sebenarnya adalah kesan keyakinan terhadap
pasaran mata uang Malaysia.
107
Oleh karena kuantitas Ringgit menjadi terlalu besar di pasaran saham berbanding permintaan terhadap Ringgit, maka keadaan ini telah
menekan harga Ringgit berbanding Dolar Amerika. Faktor kehilangan keyakinan sebagai punca kepada penarikan keluar investasi internasional secara besar-besaran yang
kemudiannya menyebabkan penurunan mata uang, kenaikan kadar bunga bank dan kejatuhan harga aset.
105
Ibid., h. 70
106
Ibid.
107
Ibid., h.71
Mahathir juga dengan lantang mengecam spekulator internasional dan secara khususnya George Soros sebgai ‘rasis’perkauman yang berniat bagi menjatuhkan
ekonomi Malaysia, Mahathir mula bertindak dengan mewujudakan ‘Tabung Penyelamatan’ bagi menghalang pedagang saham jangka pendek dalam perusahaan
utama, di samping mengancam untuk mengenakan tindakan keras yang lain, termasuklah menangkap mereka yang membantu agen sing yang melakukan ‘jualan
pendek’.
108
3. Dampak Krisis