RM37  394  juta  13,9  dari  KDNK  berbanding  pada  tahun  1997  yang  mencatatkan defisit  sebesar  -RM  16  697  juta  atau    -6,3  dari  KDNK.  Lebihan  besar  dalam  neraca
pada  saat  itu  dan  juga  neraca  asas  telah  menyebabkan  neraca  pembayaran  secara keseluruhan  pada  tahun  1998  mencatat  RM40  301  juta  atau15,0  dari  KDNK
berbanding  pada  tahun  sebelumnya  yaitu  tahun  1997  sebesar    -RM  10  892  juta  atau  – 4,1.  Melihat  neraca  pembayaran  seperti  itu,  maka  diperlukan  kebijakan  agar  neraca
pembayaran relatif seimbang. Hal  ini berbuah manis terhadap porsi keseluruhan neraca pembayaran  pada  tahun  1999  yang  mencatatkan  lebihan  yang  lebih  kecil,  yaitu  RM17
819 6,4 dari KDNK. Prestasi ini didorong oleh kedudukan neraca perdangangan luar negeri yang lebih baik dan aliran masuk bersih modal jangka panjang.
5.  Mengairahkan Semula Sektor Yang Lesu
Berikutan  krisis  moneter  yang  melanda  Malaysia,  permintaan  telah  berkurang, penawaran  berlebihan  dan  langkaan  penawaran  berlaku.  Ekoran  dari  itu,  pengeluaran
sektor utama dan sekunder  merosot  manakala  nilai tambah sektor jasa  meningkat pada batas yang jelas lebih perlahan.
Salah satu sektor yang merosot adalah sektor pabrik yang mengalami penurunan sebesar  13,7  pada  tahun  1998,  berbanding  tahun  sebelumnya  yang  mencatatkan
peningkatan  yang  menggalakkan  yaitu 12,5. Kemerosotan  ini  disebabkan permintaan dalam  negeri  yang  lemah,  khususnya  dari  negara  Asia  Timur  yang  dilanda  krisis
keuangan serta peningkatan persaingan dalam pasar global bagi barang pabrik yang lesu oleh pertumbuhan permintaan dunia yang perlahan.
Pengeluaran  industri  berorientasikan  pasar  dalam  negeri  merosot  dengan  cukup signifikasi  sebesar  8,8  pada  tahun  1998  berbanding  pada  tahun  1997  kurang  lebih
15,4,  manakala  pengeluaran  industri  berorientasikan  pasar  ekspor  menurun  sebesar 2,9 berbanding pada tahun 1997, yaitu sebesar 9,7.
Sektor binaan turut mengalami kemerosotan yang jelas pada tahun 1998 dengan mencatatkan pertumbuhan  -23,0 berbanding pertumbuhan 9,5 pada tahun 1997. Ini
dipengaruhi  oleh  beberapa  faktor  seperti  kesulitan  memperoleh  dana  pinjaman,  bunga yang tinggi sebelum September 1998 dan kejatuhan harga saham.
Aktivitas  dari  binaan  yang  lamban  menjadi  salah  satu  sebab  kemerosotan  bagi sektor  pertambangan  walaupun  pada  tahun  1998  mengalami  sedikit  pertumbuhan  yaitu
1,8  berbanding  pada  tahun  1997  sebesar  1.  Pada  tahun  1999  sektor  pertambangan mengalami  penurunan  kepada  -3,1.  Hal  ini  disebabkan  dari  pengurangan  dalam
pengeluaran minyak mentah serta pengurangan dalam pengeluaran gas asli. Pada tahun 1998, sektor jasa mencatatkan pertumbuhan yang rendah, yaitu -0,8
berbanding  dengan  8,0  pada  tahun  1997.  Pertumbuhan  yang  rendah  ini  dipengaruhi oleh  beberapa  faktor  seperti  kurangnya  aktivitas-aktivitas  ekonomi,  pendapatan  benar
yang  lebih  rendah  dan  perdagangan  luar  yang  lesu.  Walau  bagaimanapun  pada  tahun 1999, sektor ini  mencatat pertumbuhan 3,3  yang  mana  ia disumbangkan oleh  sektor-
sektor  lain  seperti  wisata,  asuransi,  lahan  yang  mana  ianya  semakin  berkembang  pesat dan dijangka mencatat pertumbuhan yang kokoh sebesar 4,9 pada tahun 2000.
Peningkatan  dari  semua  sektor  yang  lesu  ini  didorong  oleh  beberapa  kebijakan pemerintah  antara  lain  seperti  ransangan  moneter  dan  fiskal  dari  pemerintah,  sistem
bunga yang rendah, membina fasilitas infrastruktur yang lebih banyak seperti rumah kos rendah  dan  menengah  yang  mampu  dimiliki  oleh  masyarakat  dan  kelonggaran  dalam
pinjaman di institusi keuangan. Tindak  balasan  Malaysia  terhadap  krisis  yang  terpenting  adalah  dengan
pengenalan  kawalan  nilai  tukar  mata  uang  terpilih.  Ini  perlu  karena  risiko  terhadap ketidakstabilan  yang  berpanjangan  lebih  dari  setahun  sejak  awal  krisis  walaupun
Malaysia  mempunyai  fondasi  ekonomi  yang  kokoh.  Langkah  ini  diambil  untuk mencapai  tujuan-tujuan  tertentu,  yaitu  menghapuskan  kebolehan  dari  spekulator  untuk
mendapatkan Ringgit dengan mengurangi Ringgit di pasar luar negeri dan membataskan bekalan  Ringgit  kepada  spekulator.    Selain  itu,  langkah  itu  juga  bertujuan  untuk
menstabilkan  aliran  modal  jangka  pendek  dan  dibangun  dengan  teliti  untuk meminimalkan kesan langkah tersebut kepada ekonomi.
119
6.  Membuka Islamic Windows