27 Struktur rantai pasokan kedua lebih sering terjadi pada jenis kertas industri bahan pengemas
dan pembungkus dan kertas koran. Distributor yang telah membeli kertas dari PTKL akan memasarkannya kepada jaringan konsumen lembaga yang dimilikinya. Dalam kasus kertas medium
liner misalnya, sasaran penjualannya adalah industri kemasan kotak karton gelombang, atau industri olahan lain yang membuat kemasan kartonnya sendiri. Contoh lain, pada kasus kertas koran,
konsumennya adalah perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang percetakan dan penerbitan. Jadi, kertas yang sampai di tangan konsumen akhir melalui jalur ini bukanlah produk kertas semata,
melainkan hadir dengan “rupa” yang berbeda; kemasan pada berbagai produk, koran, buku bacaan, dan sebagainya.
4.1.1 Anggota Rantai Pasokan
Rantai pasokan kertas PTKL, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 9, melibatkan beberapa pihak dengan peran dan aktivitasnya masing-masing. Berikut ini rincian untuk masing-masing anggota
rantai pasokan tersebut. a. Pemasok
PTKL menjalin hubungan dengan banyak pemasok dalam rangka memenuhi permintaan pelanggannya. Pemasok PTKL dapat dibedakan setidaknya dalam empat golongan, yaitu
pemasok bahan baku serat, pemasok bahan kimia, pemasok bahan embalase dan penunjang lain, dan pemasok barang-barang teknik. Pemasok bahan baku serat terbagi lagi dalam tiga
kelompok, yaitu pabrik-pabrik gula pemasok ampas tebu, perusahaan penghasil pulp, dan pengepul kertas bekas. Contoh bahan kimia yang dipasok untuk PTKL antara lain pati, bahan
pengisi, retention agent, anti-slime agent, dan lain-lain. Selanjutnya, yang dimaksud dengan bahan embalase dan penunjang lain yaitu bahan-bahan untuk keperluan pengemasan produk
seperti paper core, shrinkage film, kertas kraft dan bahan-bahan semacam oli, solar untuk mendukung kelancaran proses produksi. Golongan yang terakhir, barang teknik, mencakup
peralatan dan perlengkapan mesin, motor, listrik, transportasi, dan sebagainya. PTKL menganut strategi banyak pemasok dalam sistem pengadaannya. Para pemasok
ini sebelumnya sudah harus mengajukan diri untuk masuk dalam daftar rekanan mampu DRM PTKL. Beberapa persyaratan terlebih dahulu harus dipenuhi oleh calon pemasok,
antara lain meliputi akta notaris, SIUP Surat Izin Usaha dan Perusahaan, NPWP Nomor Pokok Wajib Pajak, dan data profil bisnis dan neraca perdagangan. Setelah masuk dalam
DRM, barulah sebuah perusahaan berhak mendapatkan penawaran saat PTKL akan melakukan pembelian barang.
Hubungan yang terjalin antara PTKL dengan para pemasok umumnya bersifat beli putus. Kontrak dengan perusahaan pemasok tertentu untuk suatu jangka waktu sangat jarang
dilakukan, dan hanya terjadi pada kasus-kasus khusus. b. Perusahaan Manufaktur
Pada rantai pasokan kertas, predikat perusahaan manufaktur diposisikan pada pabrik- pabrik penghasil kertas. Secara spesifik, dalam kasus ini, perusahaan manufaktur tersebut
adalah PTKL. Pusat kegiatan dan aktivitas rantai pasok dipandang melalui perspektif PTKL sebagai inti penggerak. PTKL memproduksi berbagai jenis dan variasi kertas berdasarkan
pesanan pelanggannya. Pesanan dapat datang melalui telepon, faks, email, atau surat. Setelah dilakukan negosiasi dan konfirmasi kepada calon pembeli mengenai harga, gramatur, ukuran,
kuantitas, kualitas, pembayaran, dan waktu pengiriman produk, dan telah ditetapkan dalam purchasing order PO, PTKL akan melakukan produksi kertas sesuai pesanan tersebut.
28 Aktivitas produksi PTKL bersifat make-to-order. Artinya, produksi baru dimulai ketika
ada pesanan dari pelanggan. Produksi dilakukan dengan mengolah bahan-bahan baku yang sudah distok dalam gudang. Stocking atau penyimpanan bahan-bahan baku dalam jumlah
tertentu selalu diterapkan oleh PTKL sebagai salah satu strategi persediaannya. Hal ini dilakukan untuk menjaga daya respon PTKL dalam hal pemenuhan pesanan dari pelangganya.
Setelah produk dihasilkan kemudian dilakukan pengemasan dan selanjutnya pengiriman produk ke konsumen. Untuk pengiriman, PTKL memanfaatkan jasa transportir karena
ketiadaan armada angkutan yang dimiliki sendiri oleh PTKL. Sistem pembayaran yang ditetapkan oleh PTKL untuk saat ini biasanya pembeli membayarkan setidaknya 50 persen dari
harga di awal kesepakatan sebelum proses produksi dimulai, dan 50 persen sisisanya setelah produk pesanan diterima oleh pelanggan.
c. Konverter Perusahaan Konversi Kertas Konverter juga merupakan pihak yang dilibatkan sebagai anggota rantai pasokan kertas
PTKL. Konverter disini bukan saja perusahaan yang hanya mengkonversi kertas ukuran besar menjadi kertas ukuran kecil yang dapat dikonsumsi langsung oleh konsumen akhir, akan tetapi
termasuk juga perusahaan kertas lain yang dengan alasan tertentu melakukan outsourcing produksi kertas kepada PTKL. Banyak perusahaan kertas yang juga memiliki pabrik
konverting di dalamnya. Perusahaan semacam ini biasanya menciptakan merek tertentu dan produknya dikenal di konsumen tingkat akhir.
Saat penelitian dilakukan, sekitar 80 persen produk kertas PTKL dibeli oleh pelanggan jenis konverter, yaitu PT Tjiwi Kimia. Perusahaan tersebut
– sekalipun mampu memproduksi kertas dengan mesin pabrik sendiri
– membeli produk kertas PTKL, terutama kertas HVS gramatur rendah.
d. Distributor atau Pedagang Besar Distributor atau pedagang besar memainkan peran yang signifikan dalam rantai pasokan
kertas. Jika perusahaan manufaktur memproduksi kertas dengan make-to-order, maka distributor atau pedagang besar cenderung menerapkan make-to-stock. Artinya, produk kertas
yang ada di distributor atau pedagang besar sengaja disiapkan untuk mengantisipasi ragam pesanan dari para pelanggannya. Dengan demikian, pembacaan kecenderungan permintaan
pasar harus mampu dilakukan pada tingkatan ini. Distributor umumnya adalah agen-agen kertas yang mengumpulkan berbagai varian
produk kertas baik dari satu atau lebih jenis kertas dari beberapa perusahaan kertas. Di tingkat ini, produk yang ditawarkan oleh distributor dapat berupa masih dalam ukuran besar
atau sudah dalam ukuran-ukuran kecil, bergantung dari target konsumennya. e. Ritel dan Konsumen
Produk-produk kertas dalam bentuk gulungan atau lembaran kecil yang sudah siap langsung dikonsumsi selanjutnya dipasarkan melalui toko-toko ritel, supermarket, atau pun
tempat-tempat penjualan lain. Dari ritel inilah konsumen akhir melakukan transaksi pembelian untuk produk-produk kertas tulis cetak, tisu, bungkus, dan lain-lain yang dibutuhkan. Untuk
menarik konsumen, ritel terkadang melakukan aktivitas pemasangan display produk atau pun menerapkan potongan harga untuk tingkat pembelian tertentu.
29
4.1.2 Entitas Rantai Pasokan