Perencanaan dan Pengelolaan Persediaan

37 keberagaman dalam jenis kertas, gramatur, ukuran, dan sebagainya. Jadi, walaupun jumlah aggregat permintaan kertas dapat diperkirakan dengan baik, ketidakpastian dalam ragam kertas yang akan dipesan menjadi salah satu kendala mengapa proses pabrikasi tarik yang diterapkan.

4.3.2 Perencanaan dan Pengelolaan Persediaan

Bagi banyak perusahaan barang-barang persediaan inventory adalah aset diam current asset yang paling besar. Masalah persediaan dapat benar-benar menyebabkan kegagalan bisnis. Bila sebuah perusahaan tidak benar-benar memperhatikan aliran keluar barang yang dimiliki, akibat yang buruk akan menimpanya. Kehabisan sediaan stockout, pada titik yang ekstrim, dapat menyebabkan sebuah perusahaan berhenti berproduksi. Sebaliknya, jika perusahaan tersebut mempunyai persediaan yang berlebih, maka pertambahan biaya penyimpanan carrying cost bisa sebanding dengan selisih antara keuntungan dengan kerugian. Oleh karena itu, manajemen persedian yang baik akan memberikan sumbangsih besar pada keuntungan yang diperoleh perusahaan Levin, Kirkpatrick, dan Rubin, 1982. Peranan penting persediaan dalam rantai pasokan adalah meningkatkan jumlah permintaan yang bisa dipenuhi dengan memiliki produk yang siap dan tersedia ketika konsumen menginginkannya. Selain itu, persediaan juga berperan dalam mengurangi biaya dengan mengembangkan skala ekonomis yang mungkin dapat dicapai selama produksi dan distribusi. Persediaan dalam rantai pasokan tersebut dapat berupa bahan baku, bahan antara, dan barang jadi Chopra dan Meindl, 2001. Menurut Chopra dan Meindl 2001, persediaan memainkan peran yang penting dalam kemampuan suatu rantai pasokan dengan mendukung strategi kompetitif perusahaan. Jika strategi kompetitif perusahaan mensyaratkan tingkat daya respon yang tinggi, maka hal ini dapat dicapai dengan menempatkan persediaan dalam jumlah besar sedekat mungkin dengan konsumen. Begitu pun sebaliknya, sebuah perusahaan dapat memanfaatkan persediaan untuk menjadi lebih efisien dengan menguranginya dalam penyimpanan yang terpusat. Pertaruhan inilah daya respon dan efisiensi yang harus dicermati dalam pengendalian persediaan. Dalam sub pembahasan ini, persediaan yang dimaksud lebih menunjuk pada persediaan bahan baku, bukan pada persediaan produk jadi. Hal ini dikarenakan penyimpanan untuk produk jadi tidak dimaksudkan untuk mengantisipasi permintaan konsumen, akan tetapi hanya untuk menyediakan tempat sementara bagi produk-produk tersebut sebelum disalurkan kepada pemesan. Sedangkan penyediaan bahan-bahan baku dimaksudkan untuk menyiapkan kebutuhan produksi kertas bila sewaktu-waktu akan dimulai. Oleh karena itu, trade-off antara kemampuan menjaga keberlangsungan produksi daya respon dan usaha meminimumkan sediaan untuk mencapai efisiensi akan terjadi dalam pengelolaan persediaan bahan baku ini. Terdapat dua keputusan dasar terkait dengan persediaan, yaitu: 1. berapa banyak barang yang akan dipesan ketika persediaan barang tersebut perlu ditambah kembali, dan 2. kapan harus menambah kembali persediaan barang tersebut. Dalam pengelolaan persediaan oleh PTKL, pengawasan ketersediaan barang selalu dilakukan dengan mengontrol jumlah barang masuk dan keluar, waktu tunggu selama proses pengadaan. Setiap kontrol barang dalam gudang ini selalu disinkronisasikan dengan informasi sediaan pengaman, maksimum sediaan, tingkat pesan ulang, dan kuantitas pesan ekonomis dari barang tersebut. Dengan demikian dapat dievaluasi dan diketahui kemungkinan perubahan waktu tunggu dan implikasinya terhadap tingkat pesan ulang reorder level serta jumlahkuantitas pesan ekonomis. 38

4.3.3 Keputusan Pengadaan Sourcing