Perencanaan Permintaan dan Pasokan

35

4.3 Manajemen Rantai Pasokan Kertas

Strategi manajemen rantai pasokan PTKL dan kesesuaiannya dengan strategi kompetitif akan dibahas lebih jauh pada subbab-subbab selanjutnya. Strategi rantai pasokan dalam pembahasan ini difokuskan pada pengelolaan permintaan dan pasokan untuk strategi operasi, pengelolaan persediaan untuk strategi logistik, dan outsorcing untuk strategi pemasok.

4.3.1 Perencanaan Permintaan dan Pasokan

Perkiraan permintaan dilakukan setiap tahun dengan mempertimbangkan kecenderungan pada periode sebelumnya dan disesuaikan dengan evaluasi perkembangan pasar dan harga serta kesiapan internal. Hasilnya kemudian ditetapkan sebagai target penjualan perusahan yang disajikan dalam RKAP Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan. Persiapan penyusunan target tersebut dimulai sejak pertengahan tahun sebelum akhirnya ditetapkan pada awal tahun berikutnya. RKAP juga sebenarnya mencakup perencanaan suplai pasokan perusahaan secara keseluruhan terhadap target penjualan yang sudah ditetapkan tersebut, seperti perkiraan kebutuhan bahan baku, tenaga kerja, jam kerja efektif, dan sebagainya. Dalam implementasinya, rencana-rencana tersebut sangat mungkin terkoreksi sebab kondisi- kondisi riil yang terjadi di lapangan. Sifat produksi yang dimulai sebagai respon terhadap permintaan konsumen menjadi salah satu faktor yang tidak bisa secara tepat diprediksi setiap saat. Selain itu, performa mesin-mesin produksi bisa saja terkendala sehingga mengganggu pencapaian target penjualan. Perkiraan permintaan demand forecast menjadi dasar bagi semua perencanaan dalam rantai pasokan. Semua proses push pada rantai pasokan dilakukan sebagai antisipasi permintaan konsumen, sedangkan proses pull dilaksanakan sebagai respon terhadap permintaan konsumen. Untuk proses dorong push, seorang manajer harus merencanakan tingkat aktivitas, menjadikannya produksi, transportasi, atau aktivitas terencana lainnya. Sedangkan untuk proses tarik pull, seorang manajer harus merencanakan tingkat kemampuan kapasitas dan persediaan namun bukan dalam jumlah aktual yang akan dilaksanakan. Untuk kedua contoh tersebut, langkah yang pertama kali harus diambil adalah memperkirakan permintaan konsumen Chopra and Meindl, 2001. Menurut Chopra dan Meindl 2001, permintaan harus dibedakan dengan penjualan. Permintaan yang sebenarnya diperoleh dengan memperhitungkan pula permintaan yang tidak dapat dipernuhi akibat stockout, perilaku pesaing, penetapan harga dan promosi. Kegagalan dalam memperhitungkan faktor-faktor ini hanya akan menghasilkan forecast yang tidak representatif akan realitas yg terjadi. Sebagai sebuah perusahaan yang sudah cukup lama berpengalaman dalam industri kertas, PTKL saat ini memiliki pelanggan yang mayoritas bersifat tetap. Keadaan ini seharusnya memudahkan PTKL dalam melakukan perencanaan dan pengelolaan permintaan dari para rekanan pelanggannya karena salah satu ketidakpastian bisa diminimalkan. Aktivitas promosi dan pemberian potongan harga, dengan demikian, tidak banyak lagi dilakukan. Dalam pengelolaan data historis, jumlah pesanan kertas pada PTKL ternyata tidak bisa secara cepat diperoleh untuk setiap periode bulan tertentu. Padahal, dari data pesanan yang masuk baik yang dapat dipenuhi atau tidak, jumlah permintaan bisa lebih didekati. Akses yang cepat untuk mengkuantifikasi jumlah pesanan pada setiap periode akan membantu proses forecasting lebih tepat dan cermat. Dari data target penjualan dan realisasinya selama tahun 2007, dapat diperhatikan bahwa sebenarnya penetapan angka-angka dalam RKAP tidak fluktuatif Tabel 15. Target penjualan dicanangkan pada rata-rata 12397 ton per bulannya dengan realisasi 85. Angka ini mendekati 36 tingkat kapasitas normal perusahaan sebesar 13 ribu ton per bulan. Penetapan seperti ini tentu saja karena sangat dipengaruhi oleh konsumen PTKL yang mayoritas bersifat pelanggan tetap. Tabel 15. Data penjualan kertas PTKL dibandingkan dengan target RKAP tahun 2007 Bulan Penjualan Ton RKAP Ton Januari 10939 12397 Februari 11399 11779 Maret 10909 12571 April 6047 12291 Mei 8185 12533 Juni 10216 12350 Juli 11539 12538 Agustus 10249 12533 September 11703 12344 Oktober 10219 12487 November 12914 12309 Desember 12308 12629 Rataan 10552 12397 Untuk menjaga kualitas produk dan kepercayaan pelanggan, PTKL membuat kuesioner kepuasaan yang diisi oleh para pelanggannya. Tindakan ini memang diharapkan dapat menjadi salah satu sumber informasi tentang perbaikan yang dapat diusahakan secara terus menerus oleh perusahaan. Dengan tingkat kualitas produk yang tinggi seharusnya PTKL terus berusaha untuk menambah rekanan pelanggannya. Misi mengembangkan kapasitas dan pasar untuk waktu yang akan datang ini memerlukan analisis penduhuluan tentang pangsa pasar, permintaan pasar potensial, dan perilaku pesaing. Dengan demikian, PTKL dapat melakukan repositioning dalam industri kertas agar dapat lebih berkelanjntan . Reaktivasi promosi dan melihat kembali pengaruh „permainan‟ harga terhadap permintaan pasar dapat menjadi salah satu usaha yang bisa dilakukan untuk memulai analisis pasar dan permintaan konsumen. Proses-proses dalam siklus pabrikasi manufacturing cycle termasuk dalam proses tarik. Artinya, adanya permintaan atau pesanan dari konsumen dibutuhkan untuk menginisiasi proses produksi. Dengan demikian, strategi operasi yang diterapkan adalah make-to-order. Perencanaan permintaan dan pasokan memang dilakukan oleh perusahaan dengan menerjemahkannya dalam RKAP, namun dalam keputusan operasinya produksi dilaksanakan atas dasar pesanan pelanggan. Perusahaan setidaknya melakukan tiga tingkat perencanaan: RKAP tahunan, rakor bulanan, dan jadwal produksi mingguanharian. Dalam RKAP, rencana dan kebutuhan produksi dihitung berdasarkan perkiraan permintaan awal target penjualan. Rencana ini dalam perjalanannya direview setiap bulan untuk disesuaikan dengan perkembangan penjualan, produksi, kebutuhan bahan baku, dan keuangan. Selanjutnya jadwal produksi untuk periode waktu tertentu disusun atas permintaan atau pesanan konsumen yang sudah masuk. Proses-proses pabrikasi yang bersifat tarik ini sepintas agak kontradiktif dengan informasi bahwa mayoritas pelanggan PTKL bersifat tetap. Akan tetapi, jika disesuaikan dengan aspek strategi kompetitif yang diambil, keputusan mendasarkan produksi pada order konsumen adalah tepat. Variasi produk, seperti yang telah dibahas sebelumnya, menjadi salah satu fokus perhatian perusahaan dalam memenuhi permintaan konsumennya. Variasi produk, dalam konteks industri kertas, bisa berarti 37 keberagaman dalam jenis kertas, gramatur, ukuran, dan sebagainya. Jadi, walaupun jumlah aggregat permintaan kertas dapat diperkirakan dengan baik, ketidakpastian dalam ragam kertas yang akan dipesan menjadi salah satu kendala mengapa proses pabrikasi tarik yang diterapkan.

4.3.2 Perencanaan dan Pengelolaan Persediaan