4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Pembuatan Gelatin Ikan
Pembuatan gelatin dari kulit ikan kakap merah
Lutjanus
sp. dilakukan menggunakan proses asam 3 CH
3
COOH dengan perendaman selama 24 jam Modifikasi Pelu
et al
. 1998. Gelatin ikan kakap merah
Lutjanus
sp. yang dihasilkan termasuk gelatin tipe A karena menggunakan larutan asam dan bahan
baku berasal dari kulit ikan kakap merah
Lutjanus
sp.. Kulit ikan yang akan digunakan dalam keadaan segar. Kesegaran bahan baku menentukan kualitas
gelatin yang dihasilkan. Semakin segar bahan baku maka kualitas gelatin akan semakin tinggi Ward dan Courts 1977. Karakteristik fisik gelatin dapat dilihat
pada Tabel 10. Tabel 10. Karakteristik fisik gelatin kulit ikan kakap merah
Lutjanus
sp.
Parameter Gelatin kulit ikan kakap
merah Lutjanus sp
Gelatin tipe A Tourtellote 1980
Rendemen 9,85
- Viskositas cP
18,2 2,0 – 7,5
Kekuatan gel bloom 285
75 - 300 pH
5,01 3,8 – 6,0
4.1.1 Rendemen
Rendemen merupakan salah satu parameter penting dalam pembuatan gelatin. Konversi kolagen menjadi gelatin dipengaruhi oleh suhu, waktu,
pemanasan dan pH Ward dan Courts 1977. Rendemen gelatin kulit ikan kakap merah
Lutjanus
sp. diperoleh dari perbandingan berat kering tepung gelatin yang dihasilkan dengan berat bahan segar. Berdasarkan karakteristik fisik gelatin
Tabel 10, didapatkan rendemen gelatin kulit ikan kakap merah
Lutjanus
sp. sebesar 9,85. Jumlah rendemen gelatin yang dihasilkan cukup tinggi. Semakin
besar rendemen yang dihasilkan maka semakin efesien perlakuan yang diberikan. Senyawa asam dapat melakukan pemutusan ikatan hidrogen dan struktur
koil kolagen dengan lebih baik dibandingkan senyawa basa sehingga kolagen yang terdapat dalam kulit ikan kakap merah
Lutjanus
sp. telah sepenuhnya terekstraksi.
4.1.2 Viskositas
Berdasarkan karakteristik fisik gelatin Tabel 10, didapatkan nilai viskositas larutan gelatin kulit ikan kakap merah
Lutjanus
sp. yang cukup tinggi yaitu sebesar 18,2 cP dan nilai tersebut tidak berada dalam kisaran karakteristik
gelatin tipe A Tourtellote 1980. Tingginya nilai viskositas dipengaruhi oleh distribusi molekul gelatin dalam larutan serta berat molekul dari gelatin. Menurut
Avena
et al
. 2006 semakin besar berat molekul dari gelatin maka distribusi molekul gelatin dalam larutan semakin lambat sehingga menghasilkan nilai
viskositas yang tinggi.
4.1.3 Kekuatan gel
Berdasarkan karakteristik fisik gelatin Tabel 10 didapatkan kekuatan gel gelatin hasil penelitian sebesar 285 bloom. Nilai ini berada dalam kisaran
karakteristik gelatin tipe A dan memenuhi syarat untuk diaplikasikan pada produk
marshmallow
. Kekuatan gel merupakan sifat fisik gelatin yang penting karena hubungannya dengan aplikasi pada produk. Kisaran nilai kekuatan gel gelatin
yang lazim diaplikasikan ke dalam produk
confectionery
adalah 175 – 250 bloom untuk permen
jelly
dan 200 – 300 bloom untuk
marshmallow
Edwards 1995. Kekuatan gel berhubungan dengan sifat khas gelatin sebagai pembentuk
gel. Gel terbentuk akibat ikatan hidrogen antara molekul gelatin Nussinovitch
1997. Kekuatan gel gelatin akan mempengaruhi elastisitas suatu produk yang dihasilkan. Kekuatan gel gelatin dipengaruhi oleh panjang rantai asam amino.
Semakin panjang rantai asam amino gelatin maka kekuatan gel semakin meningkat karena misel yang dibentuk gelatin kuat. Dengan demikian gelatin kulit
ikan kakap merah
Lutjanus
sp. dapat diaplikasikan pada
marshmallow
Stansby 1977.
4.1.4 Derajat keasaman pH