badan yang lebih baik. Hal ini menjadi latar belakang peneliti untuk mengetahui pola konsumsi, status gizi dan prestasi belajar anak vegetarian dan non vegetarian siswa sekolah
dasar di Yayasan Perguruan Bodhicitta Medan Tahun 2013.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka yang menjadi rumusan masalah adalah bagaimanakah, “ pola konsumsi, status gizi dan prestasi belajar pada anak
vegetarian dan non vegetarian sekolah dasar kelas V di Yayasan Perguruan Bodhicitta Medan Tahun 2013 ”
1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan pola konsumsi dan status gizi serta prestasi belajar anak vegetarian dan non vegetarian.
1.3.2 Tujuan khusus
1. Mengetahui pola konsumsi energi dan protein anak vegetarian dan non vegetarian di Yayasan Perguruan Bodhicitta Medan Tahun 2013
2. Mengetahui status gizi anak vegetarian dan non vegetarian di Yayasan Perguruan Bodhicitta Medan Tahun 2013
3. Mengetahui tingkat prestasi belajar siswa sekolah dasar baik yang vegetarian maupun nonvegetarian di sekolah dasar Perguruan Bodhicitta Medan Tahun
2013. 4. Mengetahui jenis vegetarian anak.
Universitas Sumatera Utara
1.4 Manfaat Penelitian
1. Sebagai masukan kepada Sekolah Dasar Perguruan Bodhicitta Medan Tahun 2013 tentang pola konsumsi, status gizi dan prestasi belajar anak vegetarian dan non
vegetarian. 2. Diharapkan juga penelitian ini bermanfaat bagi wali murid dan guru yaitu dengan
cara memberikan informasi tentang status gizi yang baik dapat meningkatkan prestasi belajar siswa sehingga guru tersebut akan menerapkannya kepada anak
didik mereka.
Universitas Sumatera Utara
7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anak Usia Sekolah
Anak Usia Sekolah AUS adalah anak yang berusia 6 – 12 tahun. Menurut Hurlock 1994, masa ini sebagai akhir masa kanak-kanak late childhood yang berlangsung dari
usia enam tahun sampai tibanya anak menjadi matang secara seksual, yaitu 13 tahun bagi perempuan dan 14 tahun bagi laki-laki, namun secara umum anak usia sekolah adalah anak
yang masuk sekolah dasar SD. Anak SD dibagi atas dua bagian, yaitu kelas rendah yang berumur 6 - 9 tahun dan kelas tinggi yang berumur 10 – 12 tahun.
Kebutuhan energi AUS lebih besar karena mereka banyak melakukan aktivitas fisik, misalnya olah raga, bermain atau membantu orang tua. Kecukupan energi pada usia ini
adalah 80-90 kkalkg BBhari dan kecukupan proteinnya adalah 1 gramkg BBhari Judarwanto, 2004. Kebutuhan energi borongan umur 10 - 12 tahun lebih besar dari pada
golongan umur 7-9 tahunan, hal ini dikarenakan pertumbuhan mereka lebih cepat, terutama penambahan berat badan. Mulai umur 10 - 12 tahun, kebutuhan gizi anak laki-laki berbeda
dengan anak perempuan. Anak laki-laki lebih banyak melakukan aktivitas fisik, sehingga memerlukan energi yang lebih banyak dari anak perempuan As’ad, 2002. Menurut
Damanik 2010, karakteristik AUS meliputi pertumbuhan gigi tidak secepat bayi, gigi merupakan gigi susu yang tidak permanen tanggal, lebih aktif memilih makanan yang
disukai, kebutuhan energi tinggi karena aktivitas meningkat, pertumbuhan lambat, dan mengalami pertumbuhan yang meningkat lagi pada masa pra remaja.
Universitas Sumatera Utara