Defenisi Operasional Variabel Penelitian Aspek Pengukuran

Sedangkan untuk data pengumpulan prestasi belajar di kumpulkan dengan melihat rata-rata nilai raport bulanan untuk bulan Mei 2013 siswa kelas V SD Bodhicitta Medan tahun ajaran 20122013 untuk pelajaran IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia, dan Bahasa Inggris.

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder mencakup data gambaran umum Sekolah Dasar Yayasan Perguruan Bodhicitta Medan meliputi data jumlah siswa dengan mencatat dokumen yang diperoleh dari bagian administrasi sekolah.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Microtoise 2. Timbangan injak berkapasitas 100 kg, ketelitian 0,1 kg 3. Formulir food recall 4. Formulir food frequency 5. Daftar Komposisi Bahan Makanan DKBM 6. Daftar Angka Kecukupan Gizi DAKG 7. Software Nutri Survey 8. WHO Antropometri

3.6 Defenisi Operasional Variabel Penelitian

1. Anak sekolah dasar yaitu anak yang duduk di bangku sekolah dasar kelas lima yang merupakan penganut vegetarian dan non vegetarian. Universitas Sumatera Utara 2. Anak Vegetarian adalah anak yang mengkonsumsi bahan makanan dari sumber nabati yaitu, serelia, biji-bijian, kacang-kacangan, sayur, buah. 3. Pola konsumsi anak sekolah dasar adalah tingkat konsumsi energi dan protein yang dimakan anak sekolah dasar yang vegetarian dan non vegetarian. 4. Jumlah protein adalah banyaknya nilai protein gr dalam bahan makann pada makanan yang dikonsumsi. 5. Jumlah energi adalah banyaknya nilai energi kalori dalam bahan makanan yang dikonsumsi 6. Status gizi adalah pencapaian tinggi badan dan proporsi tubuh pada saat tertentu melalui ukuran indeks antropometri TBU dan IMTU. 7. Prestasi belajar adalah rata-rata nilai mata pelajaran Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan Bahasa Inggris anak sekolah SD Bodhicitta Medan berdasarkan nilai rapor bulanan untuk bulan Mei 2013 tahun ajaran 20121013.

3.7 Aspek Pengukuran

1. Tingkat kecukupan gizi diukur dengan melihat tingkat konsumsi energi dan protein yang dikonsumsi, dengan menggunakan rumus: Keterangan: TK = Tingkat Kecukupan K = Konsumsi KC = Kecukupan yang dianjurkan Universitas Sumatera Utara Setelah itu dihitung rata-rata seharinya dan dibandingkan dengan daftar kecukupan gizi yang dianjurkan. Menurut Supariasa, dkk 2002 tingkat kecukupan energi dan protein dapat digolongkan sebagai berikut: - Defisit : 70 AKG - Kurang : 70 - 80 AKG - Sedang : 80 - 99 AKG - Baik : ≥ 100 2. Penilaian status gizi dengan menggunakan indikator TBU dan IMTU dengan merujuk pada standar buku WHO 2005 dengan kategori sebagai berikut: Indikator Status gizi Keterangan TBU Normal Pendek Sangat Pendek Tinggi - 2 SD sampai 2 SD - 3 SD sampai - 2 SD - 3 SD 2 SD IMTU Sangat Gemuk Gemuk Resiko gemuk Normal Kurus Sangat Kurus 3 SD 2 SD sampai 3 SD 1 SD sampai 2 SD - 2 SD sampai 2 SD - 2 SD sampai 2 SD -3 SD 3. Prestasi belajar diukur dengan melihat nilai ulangan dan rapor dengan kriteria penilaian sebagai berikut: - Kurang : Nilai rata-rata ≤ 7 - Baik : Nilai rata-rata 7 – 10

3.8 Pengolahan dan Analisa Data