Pertemuan ketiga siklus II

79 Hasil pengamatan terhadap aktivitas guru dan siswa yang dilakukan oleh peneliti dan rekan peneliti selama proses pembelajaran matematika pada pertemuan pertama dan kedua siklus kedua sebagai berikut. a Sajian Hasil Observasi terhadap Aktivitas Guru dalam menerapkan Pendekatan Matematika Realistik Observasi terhadap aktivitas guru bertujuan untuk mengetahui apakah guru benar-benar telah menerapkan PMR sesuai dengan karakteristik PMR menurut Daitin Tarigan 2006, yakni: penggunaan konteks nyata masalah kontekstual sebagai titik tolak belajar matematika, penggunaan model yang menekankan penyelesaian secara informal sebelum menggunakan cara formal atau rumus, menghargai ragam jawaban dan kontribusi siswa, penggunaan metode interaktif dalam belajar matematika, serta mengaitkan sesama topik dalam matematika. Instrumen yang digunakan berupa lembar observasi yang terdiri dari 8 item menggunakan skala Guttman dengan dua pilihan jawaban, yaitu YaTidak skor 1 untuk jawaban Ya dan skor 0 untuk jawaban Tidak disertai dengan deskripsi singkat. Berdasarkan hasil pengamatan pada saat pembelajaran berlangsung, guru telah melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan Pendekatan Matematika Realistik sesuai dengan 80 karakteristik PMR. Guru telah menerapkan 8 item aspek yang ada, setiap aspek yang dilaksanakan diberi skor 1. Perhitungan secara kuantitatif diperoleh skor rata-rata aktivitas guru dalam menerapkan PMR selama siklus II adalah 8. b Sajian Keaktifan Siswa selama Proses Pembelajaran Siklus II Tabel 9. Hasil Observasi Keaktifan Belajar Matematika Siswa Siklus II NO Aspek yang diamati Rata ‐rata keaktifan siswa pada pertemuan 1 Rata ‐rata keaktifan siswa pada pertemuan 2 Rata ‐rata keaktifan siswa pada siklus II Keterang an 1 Siswa dapat menyebutkan contoh benda‐benda yang termasuk bangun datar yang sedang dipelajari 60,71 60,71 60,71 Tinggi 2 Siswa memperhatikan permasalahan kontekstual yang disampaikan oleh guru 78,57 85,71 82,14 Sangat tinggi 3 Siswa menyelesaikan permasalahan dengan cara mereka sendiri, baik secara individual maupun kelompok 75 85,71 80,36 Sangat tinggi 4 Siswa aktif bertanya ketika belum jelas mengenai petunjuk yang diberikan oleh guru 64,29 71,43 67,86 Tinggi 5 Siswa aktif bekerja sama dalam kelompok 71,43 89,29 80,36 Sangat tinggi 6 Siswa mampu menggunakan waktu secara efektif dalam pembelajaran 75 85,71 80,36 Sangat tinggi 7 Siswa berani menyampaikan hasil diskusi kelompoknya didepan kelas 78,57 100 89,29 Sangat tinggi 8 Siswa yang berbeda pendapat berani untuk menyanggah dan menyampaikan pendapat 64,29 60,71 62,50 Tinggi 9 Siswa mengkonstruk peyelesaian secara formal berdasarkan ketentuan umum yang ada 64,29 64,29 64,29 Tinggi 10 Siswa dapat menyelesaikan permasalahan lain yang dapat diselesaikan dengan menggunakan prosedur umum yang telah ditentukan 67,86 67,86 67,86 tinggi 81 Keterangan aktifitas siswa: 1. 80,01 – 100 = Sangat Tinggi 2. 60,01 - 80 = Tinggi 3. 40,01 – 60 = Sedang 4. 20,01 – 40 = Rendah 5. 0 – 20 = Sangat Rendah Berdasarkan tabel di atas tampak bahwa keaktifan siswa tinggi dan mengalami peningkatan dari siklus I. Indikator keberhasilan adalah 60. Rata-rata persentase hasil observasi keaktifan belajar matematika siswa siklus II sebesar 73,57.

c. Refleksi

Pelaksanaan tindakan pada siklus II ini sudah berjalan sesuai dengan yang diharapkan yaitu adanya peningkatan hasil belajar siswa sesuai dengan taraf minimal yang telah ditentukan, yaitu 75 dari jumlah siswa yang mengikuti proses pembelajaran telah mencapai nilai KKM sebesar 60, maka sudah tidak ada perbaikan tindakan lagi.

3. Peningkatan Hasil Belajar Matematika dan Keaktifan Siswa

mengenai Sifat- Sifat Bangun Datar pada Siklus I dan II a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil belajar matematika mengenai sifat-sifat bangun datar siswa kelas V SD Negeri Malangrejo Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman mengalami peningkatan setelah diterapkannya Pendekatan Matematika Realistik PMR. Hasil