88 aspek yaitu di atas indikator keberhasilan 60 kualifikasi tinggi dan
meningkat pada tiap siklusnya. Hasil rata-rata dari observasi keaktifan belajar matematika siswa pada siklus I sebesar 48,28 kualifikasi sedang
dan meningkat pada siklus II menjadi 73,57 kualifikasi tinggi. Dengan demikian target dalam penelitian ini sudah tercapai sehingga penelitian
berhenti sampai di siklus II. Pembelajaran dengan menggunakan pendekatan matematika realistik
mendukung tercapainya hasil belajar siswa yang optimal. Pada pembelajaran matematika realistik penggunaan konteks nyata masalah kontekstual
merupakan titik tolak dalam belajar matematika. Suatu pengetahuan akan menjadi bermakna bagi siswa jika proses pembelajaran dilaksanakan dalam
suatu konteks atau pembelajaran menggunakan masalah realistik. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan matematika jika ditinjau dari posisi
matematika dalam lingkungan sosial yakni sebagai tujuan praktis practical goal. Tujuan praktis berkaitan dengan pengembangan kemampuan siswa
untuk menggunakan matematika untuk menyelesaikan masalah yang terkait dengan kehidupan sehari-hari Ariyadi Wijaya, 2011:7.
Berdasarkan data-data yang diperoleh dalam penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri
Malangrejo Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman pada materi Sifat-Sifat Bangun Datar melalui penerapan Pendekatan Matematika Realistik
mengalami peningkatan.
89
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan Hasil Penelitian
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, maka dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar matematika siswa kelas V SD Negeri Malangrejo Kecamatan Ngemplak Kabupaten Sleman pada materi sifat-sifat bangun datar
menggunakan Pendekatan Matematika Realistik mengalami peningkatan. Hal ini ditunjukkan dengan peningkatan hasil belajar matematika siswa yang meningkat
pada setiap siklusnya, dengan persentase jumlah siswa yang sudah tuntas atau mencapai Kriteria Ketuntasan Minimum KKM dalam pembelajaran lebih dari
75 dari jumlah keseluruhan siswa. Hasil evaluasi akhir siklus I menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai diatas KKM ada 19 siswa 65,52, sedangkan
hasil evaluasi akhir siklus II menunjukkan bahwa siswa yang mendapat nilai diatas KKM ada 25 siswa 86,21. Peningkatan hasil belajar tersebut juga
didukung dengan adanya peningkatan keaktifan siswa pada saat pembelajaran matematika. Observasi terhadap keaktifan belajar matematika siswa mengalami
peningkatan. Peningkatan tersebut dapat dilihat dari persentase dari semua aspek yaitu di atas indikator keberhasilan 60 kualifikasi tinggi dan meningkat pada
tiap siklusnya. Hasil rata-rata dari observasi keaktifan belajar matematika siswa pada siklus I sebesar 48,28 kualifikasi sedang dan meningkat pada siklus II
menjadi 73,57 kualifikasi tinggi.
90 Guru telah menerapkan PMR sesuai dengan karakteristik PMR yakni:
penggunaan konteks nyata masalah kontekstual sebagai titik tolak belajar matematika, penggunaan model yang menekankan penyelesaian secara informal
sebelum menggunakan cara formal atau rumus, menghargai ragam jawaban dan kontribusi siswa, penggunaan metode interaktif dalam belajar matematika, serta
mengaitkan sesama topik dalam matematika. Dari hasil penelitian dilihat bahwa observasi terhadap aktivitas guru dalam menerapkan PMR menunjukkan guru
telah menerapkan pembelajaran sesuai dengan karakteristik Pendekatan Matematika Realistik. Guru telah menerapkan 8 item aspek yang ada dengan
memperhatikan jumlah benda yang dianalisis pada saat pembelajaran tidak terlalu banyak dan instruksi pada Lembar Kerja Siswa jelas. Dari pembelajaran yang
diterapkan guru tersebut siswa menjadi aktif dalam mengikuti pembelajaran sehingga hasil belajar siswa dapat meningkat.
B. Saran
Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan, penulis mempunyai beberapa saran sebagai berikut.
1. Bagi guru
a. Guru sebaiknya menggunakan Pendekatan Matematika Realistik dalam
pembelajaran matematika. b.
Sebaiknya guru selain berperan sebagai fasilitator juga memberikan penekanan materi terhadap siswa.
2. Bagi Kepala Sekolah
91 a.
Sebaiknya Kepala Sekolah menghimbau kepada guru untuk menggunakan Pendekatan Matematika Realistik dalam pembelajaran
matematika. b.
Sebaiknya Kepala Sekolah menambah referensi-referensi tentang Pendekatan Matematika Realistik sebagai bahan masukan bagi guru-guru
dalam mengajar. 3.
Bagi siswa a.
Sebaiknya siswa saat pembelajaran sedang berlangsung tetap fokus terhadap pelajaran.
b. Hendaknya media yang digunakan tidak untuk main-main.
92
DAFTAR PUSTAKA
Ariyadi Wijaya. 2012. Pendidikan Matematika Realistik Suatu Alternatif Pendekatan Pembelajaran Matematika. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Daitin Tarigan. 2006. Pembelajaran Matematika Realistik. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Direk
Ketagaan. Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT.Rika
Cipta. E. T. Ruseffendi. 1992. Pendidikan Matematika 3. Jakarta: Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi.
Hamzah B. Uno. 2005. Orientasi Baru Dalam Psikologi Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Martinis Yamin. 2008. Paradigma Pendidikan Konstruktivistik. Jakarta: Gaung Persada Press.
Pitadjeng. 2006. Pembelajaran Matematika Yang Menyenangkan. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.
Sarwiji Suwandi. 2011. Penelitian Tindakan Kelas PTK dan Penulisan Karya Ilmiah. Surakarta: Yuma Pustaka.
Suharsimi Arikunto, Suhardjono, Supardi. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Suharjo. 2006. Mengenal Pendidikan Sekolah Dasar, Teori dan Praktek. Jakarta: Dirjen Dikti.
Simbiring, R. K. 2008. “Apa dan Mengapa PMRI”. PMRI. Vol VI No 4. Hlm 60-61.
Subyantoro. 2009. Penelitian Tindakan Kelas. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro Semarang.
Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan RD. Bandung: Alfabeta.
Suharsimi Arikunto. 2002. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Erlangga.