53
persepsi dengan standar yang tinggi sehingga tidak dapat dipenuhi oleh lembaga, ada yang sedang dan ada juga yang rendah.
Pengaruh harapan terhadap kepuasan mahasiswa digambarkan oleh Middie Sopiatin, 2010: 36 sebagai berikut :
Gambar 2. Pengaruh Harapan terhadap Kepuasan Mahasiswa
Dari gambar di atas dapat dikatakan bahwa antara yang diharapkan dengan yang ideal tidak boleh terlalu jauh dengan yang diterima. Semakin dekat yang
diterima dengan yang selayaknya atau yang ideal, akan semakin dapat dipenuhi kepuasan mahasiswa.
54
B. Penelitian yang Relevan
Sebagai salah satu kegiatan penelitian, maka peneliti menggunakan kajian relevan dan pencarian beberapa literatur seperti tugas akhir, laporan penelitian,
maupun jurnal-jurnal online. Dari serangkaian hasil penelitian yang dapat dikaitkan dengan kepuasan mahasiswa terhadap ruang belajar terbuka atau open
learning space, dipilih untuk dijadikan acuan relevan seperti berikut ini : 1.
Penelitian yang dilakukan pada tahun 2014 oleh Yudi Purnomo, dkk pada tahun 2014 dari program studi Arsitektur Universitas Tanjungpura, dengan
judul penelitian : “Konsep Ruang Terbuka Publik Mahasiswa sebagai
Penghubung Antar Unit di Universitas Tanjungpur a”. Pada penelitian ini,
bagaimana ruang terbuka kampus khususnya di Universitas Tanjungpura dapat menjadi ruang publik merupakan rumusan permasalahan yang
diangkat. Teknik observasi, kuesioner dan pemetaan perilaku merupakan metode pengumpulan data penelitian. Hasil dari ketiga metode tersebut
dianalisis menggunakan crosstab chi-square dan analisis diskriminan untuk mengidentifikasi ada atau tidaknya hubungan antara pemilihan ruang publik
terhadap sifat responden dalam melihat ruang ruang publik serta untuk mengklasifikasikan preferensi responden terhadap komponen dan kriteria
perancangan ruang publik. Hasil penelitian menyimpulkan bahwa rumusan kriteria perancangan ruang publik mahasiswa di Universitas Tanjungpura
sangat tergantung kepada faktor seorang mahasiswa melihat lokasi atau tempat ruang tersebut. Faktor jenis kelamin, faktor sifat dan bentuk
kegiatan, waktu dan lamanya berkegiatan, frekuensi melakukan kegiatan,
55
teman, serta alasan menjadi faktor penentu dalam merumuskan konsep
perancangan.
2. Penelitian dilakukan pada tahun 2014 oleh Stephen Siu Yu Lau, dkk dari
jurusan arsitektur, di bawah tanggung jawab Southeast University, dengan judul :
“Healthy Campus by Open Space Design : Approaches and Guidelines”.
Penelitian ini membahas strategis desain arsitektur dan landscape untuk green campus dan ruang terbuka dengan target mengurangi
tingkat stres mahasiswa dalam belajar dengan mengatur desain lingkungan kampus seperti pengaturan tata perkotaan. Berdasarkan tinjauan literatur,
terdapat tiga perspektif yang berlaku untuk desain fisik pedagogis dalam pembelajaran di ruang terbuka, yaitu : kebun atau taman di mana tanaman
hijau menghasilkan efek restoratif, ruang fleksibel yang mengakomodasi kebutuhan fungsional seluruh kegiatan mahasiswa, dan bangunan hijau yang
menggabungkan ruang terbuka sebagai katalis untuk ekosistem yang terintegrasi. Pendekatan desain yang sesuai desain landscape , desain tata
ruang , dan desain hijaulingkungan hijau yang menjadi studi kasus dalam penelitian. Perbandingan dua universitas dengan konteks perkotaan yang
berbeda dilakukan untuk mengidentifikasi tantangan dan peluang untuk menerapkan pendekatan desain ini. Kampus yang sehat harus mencakup
ruang terbuka yang beragam untuk memenuhi tujuan yang berbeda. Kerangka
kerja yang
mengintegrasikan tiga
pendekatan akan
dikombinasikan untuk menghasilkan rubrik desain yang berkelanjutan.