Pantai Baru Sebagai Objek Wisata

57 Gambar 3. Jalan menuju Pantai Baru dari Dusun Ngentak 2 Prasarana dan sarana Pariwisata di Pantai Baru Prasarana dan sarana memiliki peranan penting dalam pariwisata karena keberadaanya dapat menunjang aktivitas pariwisata. Prasarana dan sarana pariwisata yang ada di Pantai Baru yaitu: a Sarana ibadah Pantai Baru memiliki sarana ibadah yang layak dan memadai. Umumnya sarana ibadah ini berupa mushola yaitu tempat ibadah umat muslim. Sarana ibadah yang dimiliki Pantai Baru tidak hanya satu melainkan ada beberapa kios yang menyediakan tempat ibadah. Berdasarkan hasil penelitian, kondisi sarana ibadah Pantai Baru layak digunakan oleh wisatawan. Jaraknya yang tidak begitu jauh dari lokasi wisata memudahkan wisatawan untuk melaksanakan ibadahnya. Kelayakan sarana ibadah yang terdapat di kawasan wisata merupakan salah satu tolak ukur dari baik buruknya manajemen wisata. 58 Gambar 4. Mushala di Pantai Baru b Sarana Toilet Umum Sarana toilet umum atau WC umum sangat penting keberadaanya terutama di kawasan pariwisata. Kebersihan toilet umum menjadi ukuran kualitas manajemen pariwisata. Berdasarkan hasil penelitian, sarana toilet umum di Pantai Baru layak digunakan. Setelah dipakai oleh pengunjung, pemilik atau penjaga toilet umum menyiram kembali toilet umum yang telah dipakai hingga bersih agar tidak menimbulkan bau yang tidak sedap. juga selalu dijaga oleh Gambar 5. Salah satu toilet di Pantai Baru 59 c Prasarana Listrik Prasarana listrik di objek pariwisata Pantai Baru tidak hanya menggunakan jasa PLN melainkan juga PLTH Pandansimo. PLTH Pandansimo adalah pembangkit listrik tenaga hybrid yang dibangun berdekatan dengan kawasan wisata. PLTH Pandansimo merupakan kerjasama dari pemerintah, pihak swasta, perguruan tinggi dan masyarakat sekitar. PLTH Pandansimo merupakan daya tarik untuk mengembangkan pariwisata di Pantai Baru. PLTH Pandansimo digunakan untuk mengaliri listrik sekitar 50 warung kuliner dan digunakan untuk mengaliri mesin pembuat es dan pompa air. Berdasarkan hasil penelitian, prasarana listrik di Pantai Baru mencukupi untuk aktivitas pariwisata. Gambar 6. Kincir Angin PLTH Pandansimo 60 d Tempat Parkir Tempat parkir di Pantai Baru tidak begitu luas, parkir untuk mobil pribadi dan sepeda motor dijadikan satu sedangkan parkir untuk bis pariwisata dan kereta mini dipisah karena membutuhkan lahan yang lebih luas. Tempat parkir belum diberi paving blok dan masih berupa tanah. Gambar 7. Tempat parkir bis dan kereta mini 3 Objek Wisata a Daya tarik wisata Daya tarik wisata di Pantai Baru berupa wisata alam, wisata kuliner dan karya wisata.Wisata alam adalah perjalanan wisata untuk menikmati keindahan alam Pantai Baru dan menikmati keteduhan Pantai Baru yang dikelilingi oleh pohon Cemara Udang. Pengunjung dapat menggelar tikar sendiri tanpa dipungut biaya. 61 Wisata kuliner adalah wisata untuk menikmati makanan khas di Pantai Baru berupa makanan laut seafood yang segar. Terdapat lebih dari 50 warung kuliner yang ada di Pantai Baru sehingga pengunjung dapat memilih tempat baik yang luas maupun yang sederhana. Karya wisata atau wisata pendidikan yaitu perjalanan untuk memperoleh gambaran, pengetahuan, dan perbandingan teori dan fakta dalam hubungannya dengan bidang tertentu. Karya wisata biasa dilakukan oleh pelajar dan mahasiswa. Wisata pendidikan di Desa Poncosari disajikan dalam bentuk paket wisata. Paket wisata berupa berkeliling desa dengan bersepeda dan dipandu oleh pemuda setempat. Peserta paket wisata bisa menyaksikan kehidupan sehari-hari warga Poncosari, mendapatkan pengetahuan tentang aktivitas perekonomian mikro pedesaan, memahami dasar nilai-nilai konservasi lingkungan, serta melihat perkembangan teknologi energi terbarukan dan pertanian modern Paket Wisata, 2013:1. b Atraksi ATV All Train Vehicle ATV adalah kendaraan segala medan yang dapat dikendarai oleh siapapun. ATV disediakan oleh pengelola wisata Pantai Baru agar wisatawan dapat berkeliling Pantai Baru menggunakan kendaraan yang mudah digunakan dan harus melewati jalur yang telah disediakan agar tidak mengganggu wisatawan yang lain. 62 Gambar 8. Wisatawan sedang menikmati ATV c Ritual Kebudayaan Penduduk Desa Poncosari masih memegang teguh ajaran leluhur dan ritual kebudayaan yang diwariskan oleh luluhur mereka. Ritual kebudayaan yang dilakukan di Pantai Baru yaitu Upacara Adat Labuhan atau Sedekah Laut. Upacara Labuhan merupakan salah satu ritual kebuyaan yang menjadi daya tarik wisata yang mengajarkan kearifan lokal penduduk Dusun Ngentak. Upacara Labuhan dilaksanakan setiap setahun sekali pada hari Minggu, minggu pertama bulan Syawal. Pemilihan hari Minggu bertujuan agar anak cucu yang tinggal jauh dari Desa Poncosari dapat berlibur dan menyaksikan upacara tersebut. Upacara Labuhan dilaksanakan oleh para nelayan di Desa Poncosari. Para nelayan mengadakan upacara Sedekah Laut untuk memohon kebebasan dari segala bahaya seperti ombak besar, angin besar, dan diberi penghasilan ikan yang melimpah. 63 Ritual kebudayaan yang dilaksanakan bertujuan untuk mempertahankan kearifan lokal dan melestarikan kebudayaan daerah.

c. Wisatawan

Pada hari Senin hingga Jumat wisatawan yang berkunjung ke Pantai Baru tidak terlalu ramai. Pada hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional atau hari libur keagamaan jumlah wisatawan yang berkunjung meningkat. Wisatawan yang datang ke Pantai Baru umumnya wisatawan domestik, sangat jarang terlihat wisatawan mancanegara berkunjung ke Pantai Baru. Banyaknya wisatawan yang datang berkunjung ke Pantai Baru dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 10. Kunjungan wisatawan domestik tahun 2011-2015 Tahun Wisatawan Domestik Pertumbuhan 2011 42.361 2012 133.017 214 2013 139.606 4,7 2014 142.192 1,8 2015 115.597 - 18,7 Sumber: Data Primer, 2015 Berdasarkan Tabel 11, kunjungan wisatawan mulai tercatat pada tahun 2011. Pada tahun 2012 kenaikan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pantai Baru mengalami kenaikan 214 persen ini menunjukkan bahwa pengelola dan penduduk bersama-sama mengembangkan potensi pariwisata di Pantai Baru dengan baik sehingga Pantai Baru mulai dikenal oleh masyarakat luar. Pada tahun 2013 kenaikan wisatawan menjadi 4,7 persen. Pada tahun 2014, sangat sedikit kenaikan jumlah wisatawan ke Pantai Baru yaitu 1,8 64 persen. Pada tahun 2015, wisatawan yang berkunjung ke Pantai Baru mengalami penurunan hingga 18,7 persen. Penurunan jumlah wisatawan pada tahun 2015 disebabkan pencatatan data baru sampai bulan Agustus ketika peneliti melakukan pengambilan data. Data yang dicatat oleh pengelola berdasarkan jumlah kendaraan seperti motor, mobil, bus, dan kereta.

3. Faktor Pendorong Responden Bekerja di Sektor Pariwisata

Faktor pendorong responden Dusun Ngentak bekerja di sektor pariwisata dapat dilihat pada tabel berikut: Tabel 11. Faktor pendorong responden bekerja di sektor pariwisata Sumber: Data Primer 2015 Berdasarkan Tabel 11, dapat dilihat bahwa sebagian besar responden bekerja di Pantai Baru untuk menambah penghasilan 81,4 persen. Sebagian kecil responden bekerja di Pantai Baru karena susah mencari pekerjaan 12,7 persen. Sangat sedikit responden yang bekerja di Pantai baru untuk mengisi waktu luang 4,9 persen. Sangat sedikit pula responden yang berasal dari Dusun Ngentak yang bekerja di sektor pariwisata di Pantai Baru karena alasan lainnya yaitu ditugaskan dari Dinas Pariwisata Kabupaten Bantul sebagai penjaga retribusi 1,0 persen. Jadi dapat disimpulkan bahwa faktor pendorong penduduk Dusun Ngentak No Faktor Pendorong Frekuensi Persentase 1 Mengisi waktu luang 5 4,9 2 Menambah penghasilan 83 81,4 3 Susah mencari pekerjaan 13 12,7 4 Lainnya 1 1,0 Jumlah Reponden 102 100,0 Jumlah Unit Rumah Tanga 67 65 bekerja di pantai baru yaitu menambah penghasilan, susah mencari pekerjaan, mengisi waktu luang, dan faktor lain. Salah satu alasan dikembangkannya Pantai Baru sebagai objek wisata agar penduduk Dusun Ngentak yang belum memiliki pekerjaan dapat memiliki pekerjaan di Pantai Baru.

4. Aktivitas Ekonomi di Sektor Pariwisata

a. Pekerjaan Rumah Tangga Di Sektor Pariwisata

Penduduk Dusun Ngentak secara swadaya membangun Pantai Baru sebagai salah satu objek wisata dengan mengandalkan suasana pantai yang sejuk dan kekayaan hasil laut. Penduduk mulai membangun warung kuliner, membangun jalan, dan mempromosikan Pantai Baru sebagai objek wisata. Wisatawan yang mengunjungi pantai baru juga banyak. Berdasarkan data kunjungan wisatawan terbukti bahwa setiap tahun lebih dari 100.000 pengunjung setiap tahunnya. Data tersebut juga dapat menujukkan bahwa perkembangan pariwisata di Pantai Baru berjalan dengan baik. Berkembangnya Pantai Baru sebagai objek wisata menambah lapangan pekerjaan di Dusun Ngentak. Pekerjaan disektor pariwisata adalah semua kegiatan ekonomi di sektor pariwisata yang menghasilkan uang dan barang yang berada di sektor pariwisata. Responden adalah kepala rumah tangga dan anggota rumah tangga. 66 Berikut adalah tabel pekerjaan responden di sektor pariwisata Pantai Baru: Tabel 12. Jenis pekerjaan responden di sektor pariwisata No Jenis Pekerjaan Kepala Rumah Tangga Anggota Rumah Tangga Jumlah ƒ ƒ ƒ 1 Pemilik warung makan 15 22,4 21 60,0 36 35,3 2 Pekerja di warung 7 10,4 8 22,9 15 14,7 3 Pemilik Toilet 7 10,4 1 2,9 8 7,8 4 Pedagang kaki lima 12 17,9 2 5,7 14 13,7 5 Penjaga Parkir 10 14,9 0,0 10 9,8 6 Penjaga RTV 10 14,9 0,0 10 9,8 7 Lainnya 6 9,0 2 5,7 8 7,8 Jumah 67 100,0 35 100,0 102 100,0 Jumlah Unit Rumah Tangga 67 Sumber: Data Primer, 2015 Berdasarkan Tabel 12, cukup banyak responden yang memiliki warung makan di Pantai Baru 35,3 persen. Pengelolaan warung makan dapat dikerjakan bersama anggota rumah tangga lainnya danatau membayar pekerja dari luar anggota rumah tangga. Sebagian kecil responden adalah pekerja di warung makan 14,7 persen Sebagian kecil responden bekerja sebagai pedagang kaki lima 14,7 persen. Pedagang kaki lima menjual siomay, sayuran, kacamata, mainan anak, makanan dan minuman. Sangat sedikit responden yang memiliki toilet 7,8 persen. Sebagian kecil responden bekerja sebagai penjaga parkir 9,8 persen penjaga RTV 9,8 persen dan pekerjaan lainnya seperti sopir kereta mini dan petugas retribusi 7,8 persen.

Dokumen yang terkait

Peranan Tenaga Kerja Wanita Dalam Rumah Tangga Nelayan dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Kecamatan Pantai Labuh Kabupaten Deli Serdang

0 48 77

Sistem Pengelolaan Kebun Campuran dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Di Desa Babakan, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta

0 7 154

Sistem Pengelolaan Kebun Campuran dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan rumah Tangga di Desa Babakan Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta

0 10 82

KAJIAN EKONOMI BIOGAS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF : KASUS PANTAI BARU, DESA PONCOSARI, KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2014.

1 6 15

KAJIAN EKONOMI BIOGAS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF : KASUS PANTAI BARU, DESA PONCOSARI, KAJIAN EKONOMI BIOGAS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF : KASUS PANTAI BARU, DESA PONCOSARI, KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHU

0 2 14

PENDAHULUAN KAJIAN EKONOMI BIOGAS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF : KASUS PANTAI BARU, DESA PONCOSARI, KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2014.

0 3 9

TINJAUAN PUSTAKA KAJIAN EKONOMI BIOGAS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF : KASUS PANTAI BARU, DESA PONCOSARI, KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2014.

0 3 16

PENUTUP KAJIAN EKONOMI BIOGAS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF : KASUS PANTAI BARU, DESA PONCOSARI, KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2014.

0 3 17

ADOPSI TEKNOLOGI BUDIDAYA SORGUM DI DESA PONCOSARI KECAMATAN SRANDAKAN KABUPATEN BANTUL | Nurkholipah | Agro Ekonomi 18148 36234 1 SM

0 0 12

Dusun Ngentak Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul)

0 0 14