Kepariwisataan Pantai Baru dan Kontribusinya Terhadap Total Pendapatan Rumah Tangga Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul.

(1)

KEPARIWISATAAN PANTAI BARU DAN KONTRIBUSINYA

TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA

DESA PONCOSARI KECAMATAN SRANDAKAN

KABUPATEN BANTUL

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta untuk memenuhi sebagian persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

Disusun Oleh: Kartika Dewi 11405241006

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GEOGRAFI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


(2)

LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi yang berjudul o'Kepariwisataan

Pantai

Baru Dan

Kontribusinya Terhadap

Total

Pendapatan Rumah Tangga Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten

Bantul"

yang disusun

oleh

Kartika

Dewi,

MM:

I 1405241006 ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diujikan.

Yogyakarta, 4 November 20 15 Pembimbing

Drs. Heru Pramono, SU


(3)

(4)

ST]RAT PER}IYATAAN

Dengan ini saya m.uryatakan batrwa skripsi ini adalah benar=benar karya saya

sendiri. Sepanjang pengetahuan saya, tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan orang lain kecuali sebagai acuan atau kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya ilmiah yang

Tanda tangan adalah asli. Jika

tidak asli, saya berikutnya.

4 November 2015

KartikaDewi

NII\{. 11405241006 t'/ -.

tr

/\

,)

"t

] ..:


(5)

v

Motto

If You Plant for a year, plant a seed

If for ten years, plant a tree. If for hundred years, teach the people. When you sow a seed once, you will reap a single harvest. When you

teach the people, you will reap a hundred harvest

(K’uan-Tzu, 551-479 B.C)

Persembahan

Ku persembahkan karya ini kepada:

 Ibu Sulasmi dan Bapak Siswadi yang selalu mencintai saya tanpa lelah. Ucapan terimakasih, doaku, dan usahaku tidak akan pernah cukup untuk membalas cinta Ibu dan Bapak.

Kubingkiskan karyaku untuk:

 Kedua adikku, Syifa Fauziah dan Muhammad Harun, yang selalu memberikan semangat dan dorongan.

 Sahabat-sahabat kos yang sibuk dengan dunianya sendiri, Si Filsuf Butet, Si Linguis Aisa, dan Si Teknisi Komputer Cindy.

 Keluarga Susana Budiarti S. Pd yang telah menyediakan naungan selama saya penelitian, terimakasih untuk kebaikannya.

 Sahabat-sahabatku Ebi Nenek, Si Maniak Anime Lisna, Selly Lapet, Eko Shinwha Chanjo, Arini, Agnes Kunti. You rockin my life, buddies.

 Teman-Temanku Geografi Kelas A 2011 yang sebagian besar telah wisuda terlebih dulu.Semoga kita tetap utuh.

 Teman-teman Pendidikan Geografi Kelas B NR 2011 terimakasih atas rasa kekeluargaannya dan kebersamaannya.

 Terimakasih kepada teman-teman MPA Mahameru yang telah menjadi bagian dari petualangan hidupku karena mereka saya pernah mendaki gunung.


(6)

vi

KEPARIWISATAAN PANTAI BARU DAN KONTRIBUSINYA TERHADAP TOTAL PENDAPATAN RUMAH TANGGA

DESA PONCOSARI KECAMATAN SRANDAKAN KABUPATEN BANTUL

Oleh: KartikaDewi 11405241006

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Kepariwisataan di Pantai Baru. (2) Faktor-faktor yang mendorong rumah tangga bekerja di sektor pariwisata. (3) Jenis pekerjaan rumah tangga di sektor pariwisata. (4) Jenis pekerjaan rumah tangga di sektor non pariwisata. (5) Pendapatan rumah tangga dari sektor pariwisata. (6) Pendapatan rumah tangga dari sektor non pariwisata. (7) Total pendapatan rumah tangga. (8) Kontribusi pendapatan dari sektor pariwisata terhadap total pendapatan rumah tangga.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan analisis kuantitatif yang dilaksanakan di obyek pariwisata Pantai Baru, Desa Poncosari. Populasi sasaran dalam penelitian ini adalah rumah tangga yang kepala rumah tangga dan anggotanya terlibat di sektor pariwisata yaitu rumah tangga di Dusun Ngentak yang berjumlah 249 unit rumah tangga. Pengambilan sampel menggunakan teknik Insidental Sampling Quota. Jumlah sampel ada 67 unit rumah tangga. Metode pengambilan data yaitu dengan observasi, dokumentasi, dan wawancara. Teknik pengolahan data menggunakan editing, koding, tabulasi. Teknik analisa data menggunakan deskriptif kuantitatif yaitu mengelompokkan data dalam tabel frekuensi lalu dipresentasikan.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: (1) Kepariwisataan di Pantai Baru sudah baik dan layak untuk didatangi oleh wisatawan. (2) Faktor – faktor yang mendorong rumah tangga bekerja di sektor pariwisata adalah untuk menambah penghasilan, susah mencari pekerjaan, dan mengisi waktu luang. (3) Jenis pekerjaan di sektor parwisata antara lain: pemilik warung makan, pekerja warung makan, penjaga parkir, penjaga toilet, penjaga atraksi APV. (4) Jenis pekerjaan rumah tangga di sektor non pariwisata antara lain: petani, buruh tani, buruh serabutan, pedagang, wirausaha, peternak, karyawan, tambak, nelayan. (5) Pendapatan rumah tangga dari sektor pariwisata sebagian besar responden (88,2 persen) memiliki pendapatan kurang dari atau sama dengan Rp 1.900.000,00 dan rata-ratanya adalah Rp 1.316.044,00. (6) Pendapatan rumah tangga dari sektor non pariwisata sebagian besar responden (83,3 persen) memiliki pendapatan kurang dari atau sama dengan Rp 1.300.000,00 dan rata-ratanya adalah Rp 997.537,00. (7) Total pendapatan rumah tangga sebagian besar responden (74,6 persen) memiliki pendapatan rendah yaitu kurang dari atau sama dengan Rp 2.733.333,00 dan rata-ratanya adalah Rp 2.313.580,00. (8) Kontribusi pendapatan sektor pariwisata terhadap total pendapatan rumah tangga adalah 59,6 persen (sedang).


(7)

vii

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas rahmat, nikmat dan hidayah-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas akhir skripsi dengan judul “Kepariwisataan Pantai Baru dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul”. Penulisan ini dimaksudkan guna memenuhi syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penulisan ini tidak dapat selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis menyampaikan terima kasih atas segala bantuan, bimbingan, dukungan serta saran-saran dalam penyusunan tugas akhir ini, kepada Yth.:

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta beserta jajarannya yang telah memberikan kebijakan sehingga penulis dapat menyelesaikan studi.

2. Dekan Fakultas Ilmu Sosial Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan arahan, kebijakan dan izin penelitian.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta, yang telah memberikan izin penelitian dan dukungan dalam penulisan tugas akhir skripsi ini.

4. Bapak Drs. Heru Pramono, SU, selaku dosen pembimbing yang telah memberikan dukungan, arahan dan bimbingan dari awal hingga akhir penulisan tugas akhir skripsi ini.


(8)

viii

5. Ibu Mawanti Widyastuti, M. Pd, selaku dosen narasumber yang telah memberikan saran dan arahan dalam penyelesaian tugas akhir skripsi ini. 6. Ibu Nurul Khotimah, M.SI, terimakasih karena telah menjadi dosen

pembimbing akademik yang telah memberikan arahan dan bimbingan selama menempuh studi di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta.

7. Seluruh Bapak/Ibu dosen yang telah memberikan bekal ilmu selama penulis mengikuti kuliah di Jurusan Pendidikan Geografi Fakultas Ilmu Sosial, Universitas Negeri Yogyakarta

8. Bapak Agung Yulianto, S.E, selaku admin Jurusan Pendidikan Geografi yang telah memberikan bantuan.

9. Ibu Sulasmi dan Bapak Siswadi kedua orangtuaku tercinta yang telah memberikan motivasi, bantuan material maupun non material, kasih sayang, doa, nasihat dan pengorbanan yang tiada habisnya.

10.Kedua adikku, Syifa Fauziah dan Muhammad Harun, terimakasih atas segala dukungan dan bantuannya.

11.Penduduk Desa Poncosari dan Dusun Ngentak, serta Bapak Suwandi selaku pengelola obyek pariwisata Pantai Baru.

12.Sahabat-sahabatku dari Pendidikan Geografi 2011 yang selalu memberikan semangat dan dukungan sehingga tugas akhir ini dapat terselesaikan.

13.Seluruh pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah berperan serta membantu dalam pembuatan tugas akhir ini.


(9)

ix

Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat memberikan cakrawala, ilmu dan manfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri, serta sebagai dharma bakti penulis kepada almamater tercinta.

Yogyakarta,18 November 2015


(10)

x

DAFTAR ISI

halaman

ABSTRAK ... vi

KATA PENGANTAR ... vii

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR GAMBAR ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 5

C. Pembatasan Masalah ... 5

D. Rumusan Masalah ... 5

E. Tujuan Penelitian ... 6

F. Manfaat Penelitian ... 6

BAB II KAJIAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Kajian Geografi ... 8

2. Kajian Pariwisata ... 11

3. Kajian tentang Rumah Tangga ... 16

4. Kajian Pendapatan dan Kontribusi ... 17

B. Penelitian yang Relevan ... 19

C. Kerangka Berfikir ... 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian ... 24

B. Variabel Penelitian ... 25

C. Definisi Operasional Variabel ... 26

D. Populasi Penelitian ... 30

E. Sampel Penelitian ... 31

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 33

G. Teknik Pengolahan Data ... 35

H. Teknik Analisis Data ... 36

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Daerah Penelitian ... 38

B. Kondisi Demografi ... 42

C. Fasilitas Umum ... 49

D. Temuan Sasaran Penelitian ... 50

1. Karakteristik Responden ... 50

2. Kepariwisataan Pantai Baru ... 53

3. Faktor Pendorong Penduduk Bekerja di Sektor Pariwisata ... 64

4. Aktifitas Ekonomi di Sektor Pariwisata ... 65


(11)

xi

6. Pendapatan Responden dari Sektor Pariwisata ... 69 7. Pendapatan Responden dari Sektor non Pariwisata ... 71 8. Total Pendapatan Rumah Tangga ... 72 9. Kontribusi Pendapatan Pariwisata Terhadap Total

Pendapatan Rumah Tangga ... 73

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 76 B. Saran ... 77


(12)

xii

DAFTAR TABEL

Nomor halaman

1. Penelitian yang Relevan ... 19

2. Tata Guna Lahan Desa Poncosari ... 42

3. Data Penduduk Desa Poncosari berdasarkan kelompok umur... 45

4. Data Penduduk Desa Pencosari menurut Usia Berdasarkan Pendidikan Formal Tahun 2011 ... 46

5. Jumlah Penduduk berdasarkan pekerjaan ... 48

6. Jumlah Gedung Sekolah, Guru beserta Murid ... 49

7. Karakteristik Responden Berdasarkan Umur ... 51

8. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan ... 52

9. Status Perkawinan Responden ... 53

10. Kunjungan Wisatawan Domestik Tahun 2011-2015 ... 63

11. Faktor Pendorong Penduduk Bekerja di Sektor Pariwisata ... 64

12. Jenis Pekerjaan di Sektor Pariwisata ... 66

13. Mulai Bekerja di Sektor Pariwisata ... 67

14. Jenis Pekerjaan Rumah Tangga di Sektor non Pariwisata ... 69

15. Pendapatan Responden dari Sektor Pariwisata ... 70

16. Pendapatan Responden dari sektor pariwisata ... 72


(13)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Nomor halaman

1. Kerangka Berpikir ... 23

2. Peta Administratif Desa Poncosari ... 40

3. Jalan Menuju Pantai Baru dari Dusun Ngentak ... 57

4. Mushala di Pantai Baru ... 58

5. Salah Satu Toilet di Pantai Baru ... 58

6. Kincir Angin PLTH Pandansimo ... 59

7. Tempat Parkir Bisa dan Kereta Mini ... 60


(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Indonesia merupakan salah satu negara yang mengembangkan kepariwisataanya. Letak Indonesia yang strategis, yaitu terletak di antara dua benua dan dua samudera, memudahkan para wisatawan mancanegara untuk mengunjungi Indonesia. Kondisi geografis yang demikian memberikan peluang besar untuk pengembangan pariwisata. Lautan dan daratan Indonesia memiliki potensi wisata yang mengagumkan.

Menurut Eva Banowati (2011 : 240), perkembangan pariwisata di Indonesia telah dimulai sejak tahun 1960 dengan dibangunnya beberapa hotel mewah di berbagai kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Yogyakarta, Denpasar, Medan Bandung. Indonesia merupakan negara dengan potensi wisata yang besar seperti wisata alam, wisata budaya, wisata olahraga, wisata pendidikan, wisata sejarah dan sebagainya.

Pengembangan pariwisata yang dilakukan secara optimal mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi sehingga perlu adanya upaya dan kerjasama dari para pelaku wisata, masyarakat, dan pemerintah sehingga pariwisata di Indonesia menjadi lebih baik dan menarik perhatian para wisatawan domestik maupun mancanegara. Badan Pusat Statistik mencatat bahwa jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia pada April 2014 mencapai 726,3 ribu kunjungan. Jumlah ini naik 12,41 persen dibanding jumlah kunjungan wisatawan mancanegara pada April 2013 yaitu sebanyak 646,1 ribu (BPS. No 41/06/Th. XVII, 2 Juni 2014). Data tersebut munjukkan


(15)

2

bahwa pariwisata di Indonesia selalu berkembang dan pelayanannya ditingkatkan.

Pembangunan pariwisata di Indonesia dikembangkan dan dikelola oleh masing-masing daerah tanpa campur tangan langsung dari pemerintah pusat, hal ini dilakukan sejak berlakunya otonomi daerah. Prioritas dan pembangunan tiap wilayah berbeda-beda tergantung dengan potensi yang dimiliki oleh wilayah tersebut. Pengembangan pariwisata diharapkan menjadi sektor andalan tiap daerah yang memiliki ciri khas masing-masing. Pengembangan pariwisata juga dapat menciptakan lapangan pekerjaan di sekitar daerah wisata sehingga dapat meningatkan laju pertumbuhan ekonomi dan menghasilkan devisa bagi daerah tersebut. Pariwisata memiliki manfaat di bidang perekonomian, selain itu pariwisata juga memiliki manfaat dibidang sosial yakni, kebudayaan dan pendidikan.

Pembangunan pariwisata di Daerah Istimewa Yogyakarta semakin pesat dengan banyaknya pembangunan hotel dan peran penduduknya yang ikut aktif dalam mengembangkan potensi pariwisata di daerahnya. Tiap wilayah di Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki potensi pariwisata dengan ciri khas masing-masing.

Kabupaten Bantul merupakan salah satu kabupaten di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Kabupaten Bantul berbatasan dengan Kota Yogyakarta dan Kabupaten Sleman di sebelah utara, sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Gunung Kidul, sebelah selatan Samudera Hindia, sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Kulon Progo. Kabupaten Bantul secara


(16)

3

administrasi terdiri dari 17 kecamatan, wilayah terkecil adalah Kecamatan Srandakan seluas 1.832 ha (3,61% dari luas Kabupaten Bantul), sedangkan wilayah terluas adalah Kecamatan Dlingo seluas 5,587 ha (11,02% dari luas Kabupaten Bantul).

Salah satu objek pariwisata yang dikembangkan di Kabupaten Bantul adalah Pantai Baru. Pantai Baru terletak di Dusun Ngentak, Desa Pocosari Kecamatan Srandakan. Pantai Baru merupakan pantai yang segaris dengan Pantai Parangtritis, Pantai Depok, dan Pantai Kuwaru. Pantai Baru memiliki suasana yang sejuk karena banyak pohon-pohon cemara yang tumbuh disekitarnya. Pantai baru dijadikan objek wisata pada tahun 2008 yang dilakukan secara swadaya oleh penduduk sekitar. Penduduk menyadari potensi pariwisata di daerah mereka sehingga banyak yang memanfaatkannya sebagai tempat usaha. Banyak penduduk yang mendirikan warung-warung yang menyajikan hidangan kuliner untuk wisatawan yang berkunjung ke Pantai Baru. Kepariwisataan Pantai Baru kini berkembang dengan adanya bantuan dari pemerintah setempat.

Walaupun telah berkembang namun bukan berarti kepariwisataan di Pantai Baru tidak mendapatkan kendala. Kendala yang biasa ditemui adalah sepinya pengunjung pada hari Senin hingga Jumat, ruang parkir bis yang belum memadai, tidak dilalui oleh kendaraan umum, tidak ada home stay bagi wisatawan yang ingin menginap sehingga wisatawan harus pergi ke tempat penginapan lain yang jauh dari Pantai Baru, serta tidak ada atraksi khas pariwisata Pantai Baru yang dapat menarik banyak wisatawan. Jumlah


(17)

4

wisatawan yang mengunjungi Pantai Baru akan mempengaruhi jumlah pendapatan rumah tangga yang diperoleh oleh penduduk dari aktivitas ekonomi di sektor pariwisata. Pantai Baru memberikan kontribusi terhadap pendapatan rumah tangga penduduk dan hambatan lainnya yaitu banyaknya penduduk yang membuka warung makan di sekitar pantai dengan menu yang sama yaitu makanan seafood. Hambatan tersebut menjadi tantangan bagi pemilik warung untuk pandai melakukan promosi. Keterbatasan pengetahuan dan keterbatasan modal juga menjadi hambatan dalam pengembangan pariwisata di Pantai Baru. Kebijakan Pemerintah daerah setempat juga dapat berpengaruh terhadap objek wisata Pantai Baru.

Pantai Baru memberikan kontribusi terhadap pendapatan rumah tangga penduduk. Penelitian mengenai kontribusi Pantai Baru terhadap pendapatan penduduk bertujuan untuk mengetahui banyaknya sumbangan pendapatan dari sektor pariwisata terhadap total pendapatan rumah tangga dimasukkan dalam persen. Pendapatan rumah tangga dari sektor pariwisata dipengaruhi oleh jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pantai Baru. Kondisi sarana dan prasarana di Pantai Baru juga mempengaruhi wisatawan yang datang berkunjung. Pengembangan sarana dan prasarana serta kepariwisataan di Pantai Baru diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan sehingga dapat meningkatkan jumlah pendapatan rumah tangga dari sektor pariwisata dan meningkatkan kontribusi Pantai Baru terhadap pendapatan rumah tangga penduduk.


(18)

5

Berdasarkan permasalahan di atas, maka penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kepariwisataan Pantai Baru dalam kontribusinya terhadap total pendapatan rumah tangga penduduk Desa Poncosari. Penelitian berjudul “Kepariwisataan Pantai Baru dan Kontribusinya terhadap Total Pendapatan Rumah Tangga Desa Pocosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul”.

B. Identifikasi Masalah

1. Kepariwisataan Pantai Baru.

2. Faktor-faktor yang mendorong rumah tangga bekerja di sektor pariwisata. 3. Jenis pekerjaan rumah tangga di sektor pariwisata.

4. Jenis pekerjaan rumah tangga di sektor non pariwisata. 5. Besar pendapatan rumah tangga dari sektor pariwisata. 6. Besar pendapatan rumah tangga dari sektor non pariwisata. 7. Total pendapatan rumah tangga.

8. Kontribusi pendapatan dari sektor pariwisata terhadap total pendapatan -rumah tangga.

C. Pembatasan Masalah

Karena semua masalah yang diidentifikasi dianggap penting, maka tidak ada pembatasan masalah.

D. Rumusan Masalah

1. Bagaimana kepariwisataan di Pantai Baru?

2. Apa saja faktor-faktor yang mendorong rumah tangga bekerja di sektor pariwisata?


(19)

6

4. Apa jenis pekerjaan rumah tangga di sektor non pariwisata? 5. Berapa besar pendapatan rumah tangga dari sektor pariwisata? 6. Berapa besar pendapatan rumah tangga dari sektor non pariwisata? 7. Berapa total pendapatan rumah tangga?

8. Bagaimana kontribusi pendapatan dari sektor pariwisata terhadap total pendapatan rumah tangga?

E. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui kepariwisataan di Pantai Baru.

2. Mengetahui faktor-faktor yang mendorong rumah tangga bekerja di sektor pariwisata.

3. Mengetahui jenis pekerjaan rumah tangga di sektor pariwisata. 4. Mengetahui jenis pekerjaan rumah tangga di sektor non pariwisata. 5. Mengetahui besar pendapatan rumah tangga dari sektor pariwisata. 6. Mengetahui besar pendapatan rumah tangga dari sektor non pariwisata. 7. Mengetahui total pendapat rumah tangga.

8. Menghitung kontribusi pendapatan dari sektor pariwisata terhadap total pendapatan rumah tangga.

F. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Menambah kajian untuk studi Geografi Pariwisata dan Geografi Ekonomi.

b. Dapat dijadikan referensi bagi penelitian yang sejenis di masa yang akan datang.


(20)

7

2. Manfaat Praktis a. Bagi Pemerintah

Dapat menjadi pertimbangan dalam upaya pengembangan kepariwisataan di Pantai Baru sehingga nantinya dapat dijadikan salah satu objek wisata pantai yang menarik di Kabupaten Bantul, sehingga dapat meningkatkan pendapatan penduduk.

b. Bagi Masyarakat

Sebagai pertimbangan peluang untuk mengembangkan usaha di sektor pariwisata sehingga dapat meningkatkan pendapatan rumah tangga.

c. Bagi Pendidikan

Dapat sebagai bahan kajian pada mata pelajaran Geografi SMA kelas X pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006 pada bab tiga yaitu menganalisis hidrosfer dan dampaknya terhadap kehidupan di muka bumi. Pada Kurikulum 2013 (K-13), dapat digunakan sebagai bahan kajian pelajaran Geografi SMA kelas XI yaitu kompetensi dasar menyajikan contoh tindakan bijaksana pada pemanfaatan sumber daya alam bidang pertanian, pertambangan, industri, dan pariwisata dalam bentuk makalah atau bentuk publikasi lainnya.


(21)

8

BAB II

KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Deskripsi Teori 1. Kajian Geografi

a. Pengertian Geografi

Menurut Ferdinand von Richtofen (dalam Suharyono dan Moch. Amin, 1994: 13) mengatakan bahwa geografi sebagai ilmu yang mempelajari gejala dan sifat-sifat permukaan bumi dan penduduknya, disusun menurut letaknya, dan menerangkan baik tentang terdapatnya gejala-gejala dan sifat-sifat tersebut secara bersama maupun tentang hubungan timbal baliknya gejala-gejala dan sifat-sifat itu.

Pengertian Geografi menurut hasil Seminar dan Lokakarya tahun 1988 di IKIP Semarang, geografi adalah ilmu yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut pandang kelingkungan dan kewilayahan dalam konteks keruangan (Suharyono dan Moch Amien, 1994:15).

Armin K. Lobeck (dalam Suharyono dan Moch. Amin, 1994: 13) mengemukakan definisi geografi sebagai study of the relationship existing between life and the physical environment.

b. Pendekatan Geografi

Menurut Bintarto dan Surastopo (1991 : 12 – 24) terdapat tiga pendekatan Geografi, yaitu:

1) Pendekatan Keruangan

Analisa keruangan mempelajari perbedaan lokasi mengenai sifat-sifat penting atau seri sifat-sifat penting.

2) Pendekatan Ekologi

Pendekatan Ekologi adalah studi interaksi antara organisme hidup dengan lingkungan.


(22)

9

3) Pendekatan Kompleks Wilayah

Pendekatan Kompleks Wilayah adalah kombinasi antara analisa keruangan dan analisa ekologi.

Pendekatan geografi yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan ekologi yaitu studi mengenai interaksi antara organisme hidup dengan lingkungan.

c. Konsep Esensial Geografi

Menurut Suharyono dan Moch Amin (1994: 28-33) dalam Seminar dan Lokakarya Geografi (SEMLOK) tahun 1988 terdapat sepuluh konsep geografi, yaitu:

1) Konsep Lokasi

Konsep lokasi berkaitan dengan keadaan di sekitarnya dapat memberi arti yang sangat menguntungkan atau juga merugikan.

2) Konsep Jarak

Konsep jarak berkaitan erat dengan arti lokasi dan upaya pemenuhan kebutuhan atau keperluan pokok kehidupan (air, tanah subur, pusat pelayanan, pengangkutan barang dan penumpang.

3) Konsep Keterjangkauan

Konsep keterjangkauan tidak selalu berkait dengan jarak, tetapi lebih berkaitan dengan kondisi medan atau ada tidaknya sarana angkutan atau komunikasi yang dapat dipakai.

4) Konsep Aglomerasi

Aglomerasi merupakan kecenderungan persebaran yang bersifat mengelompok pada suatu wilayah yang relatif sempit yang paling menguntungkan baik mengingat kesejenisan gejala maupun adanya faktor-faktor umum yang menguntungkan. 5) Konsep Morfologi

Konsep morfologi menggambarkan perwujudan daratan muka bumi sebagai hasil pengangkutan atau penurunan wilayah (secara geologi) yang lazimnya disertai erosi dan sedimentasi.

6) Konsep Pola

Konsep pola berkaitan dengan susunan bentuk atau persebaran fenomena dalam ruang di muka bumi, baik fenomena yang bersifat alami (aliran sungai, persebaran vegetasi, jenis tanah, curah hujan) ataupun fenomena sosial budaya (permukiman, persebaran penduduk, pendapatan, mata pencaharian, jenis rumah, tempat tinggal dan sebagainya).


(23)

10

7) Konsep Nilai Kegunaan

Nilai kegunaan fenomena atau sumber-sumber di muka bumi bersifat relatif, tidak sama bagi semua orang atau golongan penduduk tertentu.

8) Konsep Interaksi/Interdependensi

Interaksi merupakan peristiwa saling mempengaruhi daya-daya, objek atau tempat satu dengan yang lain. Setiap tempat mengembangkan potensi sumber dan kebutuhan yang tidak selalu sama dengan apa yang ada di tempat lain.

9) Konsep diferensiasi areal

Diferensiasi areal adalah fenomena yang berbeda dari satu tempat ke tempat. Diferensiasi areal inilah yang mendorong terjadinya interaksi antara tempat yang satu dengan yang lain. 10)Konsep keterkaitan keruangan

Keterkaitan keruangan atau asosiasi keruangan adalah keterkaitan persebaran suatu fenomena dengan fenomena yang lain di satu tempa atau ruang, baik yang menyangkut fenomena alam, tumbuhan atau kehidupan sosial.

d. Geografi Pariwisata

Geografi pariwisata adalah studi terapan dari konsep-konsep, teori-teori, dan pendekatan-pendekatan geografi terhadap aspek-aspek pariwisata pada wilayah permukaan bumi (Heru Pramono, 2012 : 2).

Geografi pariwisata adalah geografi yang berhubungan erat dengan pariwisata. Secara umum, orang yang bergerak di bidang usaha perjalanan wisata sangat membutuhkan pengetahuan geografi pariwisata (Gamal Suwantoro, 1997: 28).

e. Geografi Ekonomi

Menurut Nursid Sumaatmaja (1981: 54), geografi ekonomi adalah cabang dari geografi manusia yang bidang studinya mencakup struktur keruangan aktivitas ekonomi.


(24)

11

Menurut Jones dan Dorkenwald (1950: 1), economic geography is by types of activities or industries: hunting, fishing, gathering of forest products dan lumbering, grazing, farming, mining, manufacturing, transportation and trade. Terjemahan Bahasa Indonesianya yaitu geografi ekonomi adala aktivitas atau industri: perburuan, perikanan, pengumpulan hasil hutan dan penebangan, penggembalaan, pertanian, pabrik, transportasi dan perdagangan.

2. Kajian Pariwisata

a. Pengertian Pariwisata

Berikut adalah beberapa pengertian pariwisata menurut para ahli 1) Pariwisata adalah faktor penting untuk menggalang persatuam

bangsa rakyatnya memiliki daerah yang berbeda, dialek, adat istiadat, dan cita rasa yang beraneka ragam pula (Salah Wahab, 2003 : 9).

2) Istilah pariwisata berhubungan erat dengan pengertian perjalanan wisata, yaitu sebagai suatu perubahan tempat tinggal sementara seseorang di luar tempat tinggalnya karena suatu alasan dan bukan untuk melakukan kegiatan yang menghasilkan upah (Gamal Suwantoro, 1997 : 3)

3) Pariwisata pada hakikatnya merupakan perjalanan yang dilakukan oleh wisatawan secara bebas, sukarela dan memiliki kaitan sangat erat dengan kehidupan dan eksistensi manusia itu sendiri (Muljadi, A.J, 2009: 21).


(25)

12

4) Pariwisata adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain (Janianton Damanik dan Helmut F. Weber, 2006: 1).

b. Pengertian Kepariwisataan

Menurut Chafid Fandeli (2001: 58) kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat yang ditujukan untuk menata kebutuhan perjalanan dan persinggahan.

Menurut I Ketut Suwena dan I Gusti Ngurah Widyatama (2010: 13) kepariwisataan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata dan dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah

tourism”.

c. Bentuk Pariwisata

Nyoman S. Pendit (melalui Hari Kayono, 1997: 16) mengemukakan bentuk pariwisata dapat diuraikan sebagai berikut:

1) Menurut asal wisatawan

Wisatawan dari dalam negeri disebut juga wisatawan domestik. Wisatawan dari luar negeri disebut juga wisatawan mancanegara.

2) Menurut jangka waktu

Apabila wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah tujuan wisata hanya beberapa hari saja disebut pariwisata jangka pendek. Apabila wisatawan yang berkunjung ke daerah tujuan wisata waktunya sampai berbulan-bulan disebut pariwisata jangka panjang.

3) Menurut jumlah wisatawan

Apabila wisatawan yang bepergian hanya seseorang atau satu keluarga disebut pariwisata tunggal. Apabila wisatawan yang bepergian satu kelompok atau rombongan yang berjumlah lima belas sampai dengan dua puluh orang atau lebih disebut pariwisata rombongan.


(26)

13

4) Menurut alat angkut yang digunakan

Alat angkut dalam pariwisata dapat dibagi menjadi beberapa kategori yaitu: pariwisata udara, pariwisata laut, pariwisata kereta api, pariwisata mobil.

d. Wisatawan

Wisatawan adalah konsumen atau pengguna produk dan layanan (Janianton Damanik dan Helmut F Weber, 2006: 19).

Menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1990 (melalui Muljadi, A. J 2010: 12) tentang Kepariwistataan, wisatawan adalah orang yang melakukan kegiatan wisata, sedangkan wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.

e. Objek Wisata

Objek wisata diatur dalam Pasal 4 Undang-Undang nomor 9 tahun 1990 tentang kepariwisatan. Dalam pasal tersebut dinyatakan bahwa objek dan daya tarik wisata terdiri dari:

1) Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, berupa keadaan alam serta flora dan fauna.

2) Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia berupa museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata argo, wisata tirta, wisata buru, wisata petualangan alam, taman rekreasi dan tempat hiburan.


(27)

14

f. Sarana dan Prasarana Wisata

1) Sarana Pariwisata

Sarana pariwisata adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung atau tidak langsung dan kelangsungan hidupnya tergantung dari wisatawan yang datang. Sarana pariwisata misalnya: biro perjalanan, angkutan wisata, akomodasi, restoran, hotel. (Muljadi, A. J, 2009: 13).

Sarana wisata merupakan kelengkapan daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya (Gamal Suwantoro, 1997: 22). 2) Prasarana Pariwisata

Prasarana pariwisata adalah perusahaan-perusahaan yang memberikan pelayanan kepada wisatawan, baik secara langsung atau tidak langsung dan kelangsungan hidupnya, tergantung dari wisatawan yang datang (Muljadi. A. J, 2009: 13).

Prasarana wisata adalah sumber daya alam dan sumber daya buatan manusia mutlak dibutuhkan wisatawan dalam perjalananya di daerah tujuan wisata seperti jalan, listrik, air, telekomunikasi, terminal, jembatan (Gamal Suwantoro, 1997: 21).


(28)

15

g. Atraksi Pariwisata

Atraksi adalah segala sesuatu yang menarik dan bernilai untuk dikunjungi dan dilihat, baik secara natural maupun bisa berlangsung setiap harinya serta khusus yang diadakan pada waktu tertentu. Atraksi-atraksi ini antara lain keindahan alam yang menakjubkan seperti gunung, lembah, ngarai, air terjun dan lain-lain berkaitan dengan keadaan alam sekitar. Selain keindahan alam juga atraksi yang berupa budaya, hasil cipta manusia berupa monumen, candi, museum, bangunan klasik, peninggalan purbakala, mandala budaya, arsitektur kuno, seni tari, musik/gamelan, adat, agama, adat istiadat, upacara, pekan raya, peringatan atau perayaan hari, atau kegiatan-kegiatan budaya, sosial, keolahragaan lainnya yang bersifat khusus, menonjol dan meriah (Nyoman S. Pendit, 2006: 21-22).

h. Jenis Pekerjaan di Sektor Pariwisata

Menurut Ambo Tuo (2001: 300) faktor ketersediaan lapangan pekerjaan perlu dipertimbangkan dalam pengembangan pariwisata. Pariwisata seyogyanya membuka peluang usaha dan penyerapan tenaga kerja terutama bagi peduduk sekitar. Jenis tenaga kerja dibutuhkan pada kegiatan pariwisata adalah pemandu wisata, pengelola penginapan, motel, hotel, losmen, restaurant, pengelola jasa rental perahu, jasa transportasi dan lainnya.

i. Pariwisata Merupakan Fenomena Ekonomi

Fenomena ekonomi dalam pariwisata mempunyai aspek yang cukup luas, secara makro kepariwisataan merupakan alat untuk mencapai tujan-tujuan umum ekonomi. Ada dua aspek dampak kepariwisataan terhadap ekonomi, yakni keuntungan-keuntungan dalam negeri dan kepariwisataan sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan umum ekonomi (Hari Karyono, 1997: 9).

Menurut Hari Karyono (1997: 9), keuntungan-keuntungan dalam negeri dari kepariwisataan antara lain:

1) Dorongan untuk memperluas lapangan kerja 2) Pasaran baru untuk hasil-hasil produksi tertentu 3) Mendorong penanaman modal asing

4) Memajukan pengembangan daerah

5) Mendistribusikan kembali pendapatan nasional

Sedangkan kepariwisataan sebagai alat untuk mencapai tujuan-tujuan umum ekonomi yaitu suatu alat pebangunan daerah dan mengurangi pengangguran.


(29)

16

j. Dampak Pengembangan Pariwisata Terhadap Kehidupan Ekonomi

Menurut Pearce (dalam Heru Pramono 2012: 41- 48), banyak kompleksitas muncul dari sifat industri yang bermacam-macam dan rentang untung ruginya yang dapat meluas pada atau dilahirkan oleh berbagai kelompok atau secara individu.

1) Pekerjaan

2) Pembangunan regional 3) Akibat Ganda

4) Kompetisi Antar Sektoral 5) Inflasi Umum

6) Pendapatan Negara 7) Biaya dan Keuntungan 8) Pandangan Pembangunan 9) Pembangunan Lawan Operasi

Menurut Oka A. Yoeti (2008: 2dan 49) dampak pariwisata terhadap perekonomian sebagai akibat banyak wisatawan yang datang berkunjung pada suatu objek wisata sehingga dibutuhkan sarana akomodasi untuk melayani wisatawan. Dampak pariwisata terhadap perekonomian mencakup spektrum kebijakan yang luas, menyangkut kesempatan berusaha, kesempatan kerja, transportasi, akomodasi, prasarana, pengembangan wilayah, perpajakan, perdagangan, dan lingkungan.

k. Kajian Tentang Penduduk Lokal

Menurut Janianto Damanik dan Helmut F. Weber (2006: 23) penduduk lokal atau penduduk asli yang bermukim di kawasan wisata, menjadi salah satu pemain kunci dalam pariwisata, karena sesungguhnya merekalah yang akan menyediakan sebagian besar atraksi sekaligus menentukan kualitas produk wisata.

3. Kajian Tentang Rumah Tangga a. Pengertian Rumah Tangga

Menurut Ida Bagoes Mantra (2010: 16), rumah tangga adalah seseorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh fisik/sensus, dan biasanya tinggal bersama serta makan dari satu dapur.


(30)

17

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) (2015 : 1) rumah tangga biasa umumnya terdiri dari ibu, bapak, dan anak. Juga dianggap sebagai rumah tangga biasa antara lain:

1) Seseorang yang menyewa kamar atau sebagian bangunan sensus tetapi makannya diurus sendiri.

2) Keluarga yang tinggal terpisah di dua bangunan sensus tetapi makannya dari satu dapur, asal kedua bangunan sensus tersebut masih dalam (sub) blok sensus yang sama dianggap sebagai satu rumah tangga.

3) Pondokan dengan makan (indekos) yang pemondoknya kurang dari 10 orang. Pemondok dianggap sebagai anggota rumah tangga induk semangnya.

4) Beberapa orang yang bersama-sama mendiami satu kamar dalam satu bangunan sensus walaupun mengurus makannya sendiri-sendiri dianggap satu rumah tangga biasa.

5) Anggota TNI yang tinggal di asrama bersama keluarganya dan mengurus sendiri kebutuhan sehari-harinya.

b. Pengertian Anggota Rumah Tangga

Menurut Ida Bagoes Mantra (2010: 17) anggota rumah tangga adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik yang berada di rumah pada waktu pencacahan maupun yang sementara tidak ada. Anggota rumah tangga yang telah bepergian enam bulan atau lebih, dan anggota rumah tangga yang bepergian kurang dari enam bulan tetapi dengan tujuan pindah dan tamu yang tinggal di rumah tangga kurang dari enam bulan tetapi akan bertempat tinggal enam bulan atau lebih dianggap sebagai anggota rumah tangga.

4. Kajian Pendapatan dan Kontribusi

a. Pengertian Pendapatan

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) (2015: 1), pendapatan adalah meliputi upah dan gaji atas jam kerja atau pekerjaan yang telah diselesaikan, upah lembur, semua bonus tunjangan, perhitungan waktu-waktu tidak bekerja, bonus yang dibayarkan tidak teratur, penghargaan.


(31)

18

Pendapatan adalah jumlah penghasilan yang diterima oleh para anggota masyarakat untuk jangka waktu tertentu sebagai balas jasa atas faktor-faktor produksi yang mereka sumbangkan (Soediyono, 1992: 99)

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) (2015: 1) pendapatan rumah tangga adalah pendapatan yang diterima oleh rumah tangga bersangkutan baik yang berasal dari pendapatan kepala rumah tangga maupun pendapatan anggota-anggota rumah tangga.

b. Kajian Kontribusi

Kontribusi adalah uang iuran atau sumbangan (KBBI, 2005:592). Menurut Nurmanaf (melalui Rahmat Adi Santosa, 2010:21) kontribusi pendapatan dari satu jenis kegiatan terhadap total pendapatan rumah tangga tergantung pada produktifitas faktor produksi yang digunakan dari jenis kegiatan yang bersangkutan. Menurut Budiyono Nugroho (melalui Rahmat Adi Santosa, 2010: 28) besar kontribusi pendapatan terhadap total pendapatan dapat dihitung menggunakan rumus berikut:

= 100%

Keterangan:

P : Kontribusi pendapatan

QX : Rata – rata pendapatan rumah tangga di sektor pariwisata (dalam Rupiah)


(32)

19

B. Penelitian Yang Relevan

Tabel 1. Penelitian yang relevan

1 Peneliti Wiwid Widayani, Skripsi, UNY,Tahun 2013

Judul

Kepariwisataan Desa Wisata Candirejo Dan Kontribusinya Terhadap Total Pendapatan Rumah Tangga Desa Candirejo Kecamatan Borobudur Kabupaten Magelang

Metode Deskripif Kuantitatif

Tujuan

1. Mengetahui kepariwisataan Desa Wisata Candirejo.

2. Mengetahui faktor-faktor yang mendorong masyarakat bekerja di sektor pariwisata.

3. Mengetahui jenis pekerjaan di sektor pariwisata 4. Mengetahui jenis pekerjaan di sektor non pariwisata

5. Mengetahui pendapatan rumah tangga dari sektor non pariwisata 6. Mengetahui pendapatan rumah tangga dari sektor pariwisata 7. Mengetahui total pendapatan rumah tangga

8. Mengetahui kontribusi pendapatan sektor pariwisata terhadap total pendapatan rumah tangga.

Hasil Penelitian

1. Kepariwisataan Desa Wisata Candirejo meliputi wisata alam, wisata seni dan budaya, wisata agro, dan kerajinan

2. Faktor yang mendorong masyarakat bekerja di sektor pariwisata untuk menambah penghasilan.

3. Pekerjaan di sektor non pariwisata meliputi petani, pedagang, buruh, PNS dan lain-lain.

4. Rata-rata pendapatan keluarga sektor pariwisata Desa Candirejo sebesar Rp. 469, 913.

5. Rata-rata pendapatan keluarga dari sektor non pariwisata Desa Candirejo sebesar Rp. 1.147.807.

6. Rata-rata total pendapatan rumah tangga Desa Candirejo sebesar Rp. 1.617.719.

7. Kontribusi pendapatan sektor pariwisata terhadap total pendapatan rumah tangga Desa Candirejo sebesar 29,05%.

Persamaan

Mengkaji kepariwisataan dan kontribusi pendapatan dari sektor pariwisata; metode yang digunakan deskriptif kuantitatif, teknik pengumpulan data yang digunakan sama.

Perbedaan Tempat penelitian yang berbeda dan pendekatan yang digunakan berbeda.

2. Peneliti Sarah Saraswati, Skripsi, UNY, 2012

Judul

Dampak Agrowisata Sondokoro Terhadap Kehidupan Sosial Ekonomi Penjual Jasa Di Desa Ngijo Kecamatan Tasikmadu Kabupaten Karanganyar


(33)

20

Metode Deskripif Kualitatif

Tujuan Penelitian

1. Mengetahui Peluang kerja masyarakat di sekitar area Agrowisata Sondokoro.

2. Besar perubahan pendapatan penjual jasa di sekitar area Agrowisata Sondokoro.

3. Perubahan pola konsumsi penjual jasa di sekitar area Agrowisata Sondokoro.

4. Perubahan sosial yang terjadi akibat dari sikap menanggapi wisatawan.

5. Interaksi hubungan penjual jasa akibat kesibukan di obyek wisata terhadap anggota keluarga inti dan penjual jasa lain.

Hasil Penelitian

1. Peluang kerja yang dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar kawasan Agrowisata Sondokoro adalah membuka usaha baru.

2. Dari pendapatan sebelum dan sesudah masuk dalam sektor pariwisata diketahui selisih kenaikan rata-rata pendapatan sebesar Rp 487.356.

3. Pola konsumsi penjual jasa mengalami perubahan. 4. Terjadi perubahan sosial pada responden.

5. Interaksi antara keluarga dan penjual jasa mengalami perubahan ditandai dengan jarangnya acara keluarga yang diadakan responden. Persamaan

Mengkaji mengenai kondisi perekonomian penduduk dan pendapatan penduduk. Analisis data yang digunakan sama yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.

Perbedaan Tempat penelitian berbeda; metode yang digunakan berbeda. 3. Peneliti Sigit Sugiyanto, Skripsi, UNY, 2011

Judul

Kontribusi Pertapaan Santa Maria Rawaseneng Terhadap Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar Desa Ngemplak Kecamatan Kandangan Kabupaten Temanggung

Metode Deskriptif Kuantitatif Tujuan

Penelitian

1. Mengetahui besar kontribusi Pertapaan Santa Maria Rawaseneng terhadap kehidupan ekonomi masyarakat sekitar.

2. Mengetahui kontribusi Pertapaan Santa Maria Rawaseneng terhadap kehidupan sosial masyarakat sekitar..

3. Persepsi masyarakat sekitar terhadap keberadaan partapa Trappist.

Hasil Penelitian

1. Besar kontribusi pendapatan dari pertapaan terhadap total pendapatan rumah tangga dalam penelitian ini adalah 46,22%. 2. Kontribusi Pertapaan Santa Masia Rawaseneng terhadap kehidupan

sosial masyarakat sekitar berupa bidang kerohanian, kesehatan, dan layananan pendidikan.

3. Seluruh responden menyatakan bahwa petapa Trappist Pertapaan Santa Masia Rawaseneng berkelakuan baik, ramah terhadap orang


(34)

21

lain, sopan serta dapat dijadikan panutan. Persamaan

Mengkaji mengenai kontribusi terhadap kondisi perekonomian penduduk; metode yang digunakan sama yaitu deskriptif kuantitatif; teknik analisis yang digunakan sama yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi.

perbedaan Tempat penelitian yang berbeda; merupakan penelitian sosial dan ekonomi.

C. Kerangka Berpikir

Dusun Ngentak terletak di Desa Poncosari Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Dusun Ngentak memiliki salah satu pantai bernama Pantai Baru. Kepariwisataan Pantai Baru dikembangkan oleh penduduk Desa Poncosari secara swadaya sejak tahun 2008. Kepariwisataan di Pantai Baru semakin berkembang dengan adanya wisatawan yang berkunjung dan keikutsertaan rumah tangga Dusun Ngentak dalam mengelola Kepariwisataan Pantai Baru.

Kepariwisataan di Pantai Baru memberikan dorongan kepada penduduk Dusun Ngentak untuk bekerja di sektor pariwisata. Kepariwisataan di Pantai Baru menambah pekerjaan rumah tangga di Dusun Ngentak yaitu pekerjaan di sektor pariwisata dan pekerjaan di sektor non pariwisata. Pekerjaan di sektor pariwisata adalah semua kegiatan ekonomi di sektor pariwisata yang menghasilkan uang atau barang yang berada di sektor pariwisata. Pekerjaan di sektor non pariwisata adalah semua kegiatan ekonomi di sektor pariwisata yang menghasilkan uang atau barang yang berada di sektor pariwisata. Pekerjaan di sektor non pariwisata memberikan pendapatan atau penghasilan kepada rumah tangga Dusun Ngentak. Pekerjaan di sektor pariwisata juga mendatangkan pendapatan atau


(35)

22

penghasilan bagi rumah tangga Dusun Ngentak, namun pendapatan di sektor pariwisata dipengaruhi oleh jumlah wisatawan yang berkunjung.

Pendapatan rumah tangga dari sektor non pariwisata dan pendapatan rumah tangga dari sektor pariwisata kemudian dijumlahkan sehingga dapat diketahui besar total pendapatan rumah tangga di Dusun Ngentak. Kemudian, rata- rata jumlah pendapatan dari sektor pariwisata di bagi dengan rata – rata pendapatan rumah tangga (dari sektor pariwisata dan non pariwisata) kemudian dikalikan dengan 100 persen, sehingga diketahui besar kontribusi pendapatan dari sektor pariwisata.

Besar kontribusi pendapatan dari sektor pariwisata sangat penting untuk diteliti karena dapat mengetahui seberapa besar manfaat yang didapatkan penduduk dalam mengelola lingkungannya yang berupa dataran pantai dan dijadikan sebagai tempat pariwisata. Manfaat yang didapatkan oleh penduduk merupakan hasil kerja keras mereka dalam mengembangkan kepariwisataan di Pantai Baru.


(36)

23

Gambar 1. Skema Kerangka Berpikir Kepariwisataan

Pantai Baru Dusun Ngentak

Faktor pendorong penduduk bekerja di sektor pariwisata

Pekerjaan Rumah Tangga di sektor non

Pariwisata

Pendapatan Rumah Tangga dari sektor Pariwisata

Pendapatan Rumah Tangga dari sektor non Pariwisata

Kontribusi Pendapatan dari sektor Pariwisata Rumah Tangga

Dusun Ngentak

Total Pendapatan Rumah Tangga

Wisatawan

Pekerjaan Rumah Tangga di sektor non Pariwisata


(37)

24

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian adalah suatu rencana tentang tata cara mengumpulkan, mengolah dan menganalisis data secara sistematis dan terarah agar penelitian dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sesuai dengan tujuannya (Moh. Pabundu Tika, 2005: 12).

Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan pengungkapan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang-kadang diberikan interpretasi atau analisis (Moh. Pabundu Tika, 2005: 4). Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang banyak dituntut menggunakan angka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran data serta penampilan dari hasilnya (Suharsimi Arikunto, 2006: 12).

Penelitian ini menggunakan pendekatan ekologi yaitu pendekatan dengan studi interaksi antara organisme dengan lingkungan. Ahli geografi mengartikan lingkungan sebagai semua keadaan yang mengelilingi manusia di setiap tempat di permukaan bumi (Bintartopo Surastopo Hadisumarmo, 1991: 100). Konsep geografi yang terdiri dari konsep lokasi, konsep jarak, konsep pola, konsep morfologi, konsep interaksi, konsep nilai kegunaan,


(38)

25

konsep aglomerasi. Bidang ilmu geografi yang terkait dengan penelitian ini adalah Geografi Pariwisata dan Georgrafi Ekonomi.

B. Variabel Penelitian

Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 118) variabel penelitian adalah objek penelitian atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel penelitian dalam penelitian ini meliputi:

1. Kepariwisataan Pantai Baru, dengan variabel sebagai berikut: a. Wisatawan, variabelnya meliputi:

1) Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pantai Baru. 2) Usaha untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang

berkunjung ke Pantai Baru.

3) Pengaruh kunjungan wisatawan terhadap pendapatan penduduk.

b. Objek Wisata, variabelnya meliputi

1) Sifat alami atau tidaknya objek wisata. 2) Pengelolaan objek wisata.

3) Usaha perbaikan objek wisata.

4) Perbandingan Pantai Baru dengan pantai lainnya. c. Sarana dan prasarana pariwisata, variabelnya meliputi

1) Kelayakan tempat ibadah. 2) Kelayakan WC umum. 3) Kelayakan jalan.


(39)

26

5) Sarana dan prasarana yang mendukung kepariwisataan Pantai Baru.

d. Penduduk, variabelnya meliputi:

1) Keramahan penduduk pada wisatawan.

2) Pengaruh pariwisata terhadap pergaulan penduduk. e. Jenis Pelestarian Budaya, variabelnya meliputi:

1) Kegiatan remaja di Desa Poncosari. 2) Pelaksanaan ritual kebudayaan.

3) Kepercayaan penduduk terhadap ritual kebudayaan. 2. Faktor-faktor yang mendorong angggota rumah tangga bekerja di

sektor pariwisata.

3. Jenis pekerjaan anggota rumah tangga di sektor pariwisata. 4. Jenis pekerjaan anggota rumah tangga di sektor non pariwisata. 5. Besar pendapatan rumah tangga dari sektor pariwisata.

6. Besar pendapatan rumah tangga dari sektor non pariwisata. 7. Total pendapatan rumah tangga.

8. Besar kontribusi pendapatan sektor pariwisata terhadap total pendapatan rumah tangga.

C. Definisi Operasional Variabel

Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah:

1. Kepariwisataan pantai baru adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan atktivitas pariwisata di Pantai Baru.


(40)

27

a. Wisatawan adalah konsumen atau pengguna produk dan layanan pariwisata. Variabel wisatawan meliputi:

1) Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pantai Baru adalah banyaknya wisatawan yang piknik ke Pantai Baru dalam jangka waktu tertentu.

2) Usaha untuk meningkatkan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pantai Baru adalah cara pengelola dan penduduk dengan mengerahkan tenaga dan pikiran dalam meningkatkan pelayanan seperti sarana dan prasarana agar jumlah wisatawan yang berkunjung ke Pantai Baru meningkat.

3) Pengaruh kunjungan wisatawan terhadap pendapatan penduduk adalah daya yang timbul dari kunjungan wisatawan terhadap pendapatan penduduk.

b. Objek wisata adalah segala sesuatu yang menjadi daya tarik bagi orang untuk mengunjungi suatu daerah tertentu. Variabel dari obyek wisata meliputi:

1) Sifat objek wisata adalah ciri khas yang tampak dari objek wisata

2) Pengelolaan objek wisata adalah kegiatan dalam menjalankan pariwisata di objek wisata agar pariwisata dapat berjalan dengan baik.


(41)

28

3) Usaha perbaikan objek wisata adalah kegiatan dengan mengerahkan tenaga dan pikiran untuk perubahan objek wisata ke arah yang baik.

4) Perbandingan Pantai Baru dengan pantai lainnya adalah perbedaan Pantai Baru dengan pantai lainnya.

c. Sarana dan prasarana pariwisata adalah kelengkapan faktor pendukung daerah tujuan wisata yang diperlukan untuk melayani kebutuhan wisatawan dalam menikmati perjalanan wisatanya. Variabel sarana dan prasarana meliputi:

1) Kelayakan tempat ibadah adalah patut tidaknya tempat ibadah digunakan oleh wisatawan.

2) Kelayakan toilet umum adalah kualitas WC atau toilet digunakan oleh wisatawan.

3) Kelayakan jalan adalah kualitas jalan yang digunakan oleh wisatawan.

4) Keberadaan prasarana listrik adalah patut atau tidaknya prasarana listrik digunakan oleh wisatawan.

5) Sarana dan prasarana yang mendukung kepariwisataan Pantai Baru adalah segala sesuatu yang dapat dipakai dan mendukung kepariwisataan di Pantai Baru.

d. Penduduk asli yang bermukim di kawasan wisata, menjadi salah satu pemain kunci dalam pariwisata, variabelnya meliputi:


(42)

29

1) Keramahan penduduk pada wisatawan adalah keakraban penduduk pada wisatawan sehingga menciptakan suasana yang menyenangkan.

2) Pengaruh pariwisata terhadap pergaulan penduduk adalah daya yang timbul dari interaksi antara kegiatan pariwisata dan penduduk

e. Jenis pelestarian budaya adalah upaya untuk menjaga keberadaan dan kelangsungan budaya. Variabelnya meliputi:

1) Kegiatan remaja di Desa Poncosari adalah aktivitas pemuda di Desa Poncosari.

2) Pelaksanaan ritual kebudayaan adalah kegiatan penduduk dalam menjalankan tradisi yang telah dilakukan secara turun temurun.

3) Kepercayaan penduduk terhadap ritual kebudayaan adalah paham penduduk terhadap tradisi.

2. Faktor-faktor yang mendorong anggota rumah tangga bekerja di sektor pariwisata adalah berbagai alasan (pertimbangan) sehingga anggota rumah tangga memilih bekerja di sektor pariwisata.

3. Jenis pekerjaan disektor pariwisata adalah semua kegiatan ekonomi di sektor pariwisata yang menghasilkan uang atau barang yang berada di sektor pariwisata.


(43)

30

4. Jenis pekerjaan di sektor non pariwisata adalah semua kegiatan ekonomi yang menghasilkan uang atau barang dari sektor non pariwisata.

5. Besar pendapatan dari sektor pariwisata adalah jumlah hasil kerja yang diperoleh responden dari sektor pariwisata selama satu bulan dihitung dalam rupiah.

6. Besar pendapatan dari sektor non pariwisata adalah jumlah seluruh hasil kerja yang diperoleh responden dari sektor non pariwisata selama satu bulan dihitung dalam rupiah.

7. Total pendapatan rumah tangga adalah jumlah penghasilan yang diperoleh seluruh anggota rumah tangga baik dari sektor pariwisata maupun non pariwisata dihitung dalam rupiah per bulan.

8. Besar kontribusi pendapatan rumah tangga dari sektor pariwisata adalah banyaknya sumbangan pendapatan dari sektor pariwisata terhadap total pendapatan rumah tangga dinyatakan dalam persen.

D. Populasi Penelitian

Populasi adalah himpunan individu atau objek yang banyaknya terbatas atau tidak terbatas (Moh. Pabundu Tika 2005:24). Populasi dalam penelitian ini adalah rumah tangga Desa Poncosari berjumlah 4227 rumah tangga dari 24 dusun. Tidak semua kepala rumah tangga di Desa Poncosari terlibat di sektor pariwisata sehingga populasi sasarannya adalah rumah tangga yang kepala rumah tangga dan anggotanya terlibat di sektor


(44)

31

pariwisata yaitu rumah tangga di Dusun Ngentak yang berjumlah 249 unit rumah tangga.

E. Sampel Penelitian

Sampel adalah sebagian dari objek atau individu-individu yang mewakili suatu populasi (Moh. Pabundu Tika 2005:24). Peneliti menggunakan metode Insidental Sampling Quota. Menurut Sugiyono, insidental sampling quota adalah teknik untuk menentukan sample dari populasi yang mempunyai ciri-ciri tertentu sampai jumlah kuota yang diingankan (2010: 124). Penentuan kuota sampel dalam penelitian ini menggunakan Rumus Slovin.

Peneliti memilih rumah tangga di Dusun Ngentak sebagai sampel penelitian karena penduduknya yang paling banyak merasakan manfaat langsung adanya obyek pariwisata Pantai Baru. Penduduk di Dusun Ngentak lebih banyak terlibat langsung dalam aktivitas ekonomi di Pantai Baru dibanding dusun lainnya.

Penentuan jumlah sampel dalam penelitian ini menggunakan rumus Slovin (Kusmayadi dan Endar Sugiarto, 2000: 74).

Rumus Slovin.

� = �

1 +��2

Keterangan: n : Ukuran Sampel N : Ukuran Populasi


(45)

32

dengan menggunakan rumus Slovin maka dari jumlah popilasi 249 perhitungan jumlah sampelnya adalah sebagai berikut:

� = 249

1 + 241 (01)2

� = 249

1 + 241 (0,01)2

� = 249 1 + 2,41

� = 249 3,41

� = 73,02

Perolehan jumlah sampel dari hasil perhitungan tersebut adalah sebanyak 73,02 yang dibulatkan menjadi 73 unit rumah tangga. Responden terdiri dari kepala rumah tangga dan anggota rumah tangga. 73 unit rumah tangga tersebut tidak semuanya terlibat dalam aktivitas perekonomian di sektor pariwisata. Ada enam unit rumah tangga yang tidak memiliki aktivitas perekonomian di sektor pariwisata, baik kepala rumah tangga maupun anggota rumah tangga sehingga tidak termasuk dalam daftar responden karena tidak memiliki pendapatan dari sektor pariwisata. Jadi unit rumah tangga yang menjadi sampel penelitian ada 67 unit rumah tangga. Responden terdiri dari 67 kepala rumah tangga dan 35 anggota rumah tangga.


(46)

33

F. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan cara bagaimana dapat memperoleh data mengenai variabel-variabel tertentu (Suharsimi Arikunto, 2002 : 126). Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden atau objek yang diteliti, atau ada hubungannya dengan yang diteliti (Moh. Pabundu Tika, 2005: 44). Data sekunder adalah data yang diperoleh seorang peneliti tidak langsung dari subjek atau objek yang diteliti, tetapi melalui pihak lain seperti instansi-instansi atau lembaga-lembaga yang terkait, perpustakaan, arsip, perorangan, dan sebagainya (Moh. Pabundu Tika, 2005 : 60).

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Data Primer

a. Observasi

Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan dan pencatatan secara sistematis terhadapa gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian. Observasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu observasi langsung dan observasi tidak langsung (Moh. Pabundu Tika, 2005:44). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang daerah penelitian, antara lain: kondisi geografis, demografis, dan sarana-prasana di wisata objek wisata Pantai Baru, serta menngamati penduduknya. Data yang diperoleh pada penelitian ini yaitu data sarana dan prasarana, data


(47)

34

kependudukan, data curah hujan, data kelembagaan desa. Instrument yang digunakan adalah check list (daftar pengamatan atau penaksiran) yaitu suatu daftar berisi nama objek atau fenomena yang akan diteliti atau diamati.

b. Wawancara

Menurut Nasution (melalui Moh. Pabundu Tika, 2005:49) wawancara (interview) adalah suatu komunikasi verbal. Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian. Wawancara dilakukan dengan cara bertanya langsung kepada responden. Responden adalah kepala rumah tangga dan anggota rumah tangga di Dusun Ngentak. Instrumen yang digunakan berupa kuosioner. Metode wawancara dilakukan untuk mengetahui identitas dan informasi responden mengenai:

1) Kepariwisataan Pantai Baru

2) Faktor-Faktor yang mendorong responden bekerja di sektor pariwisata.

3) Jenis pekerjaan responden di sektor pariwisata. 4) Jenis pekerjaan responden di sektor non pariwisata. 5) Besar pendapatan responden dari sektor pariwisata.


(48)

35

2. Data Sekunder

c. Dokumentasi

Menurut Suharsimi Arikunto (2002:206) dokumentasi adalah metode untuk mencari data mengenai variabel yang berupa catatan, transkip, buku surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, agenda dan sebagainya. Melalui dokumentasi akan diperoleh data sekunder dari berbagai instansi dan lembaga penelitian yang berkaitan dengan permasalahan penelitian yang berkaitan dengan permasalahan penelitian. Data yang dikumpulkan melalui dokumentasi antara lain: data monografi Desa Poncosari, peta administratif, gambar-gambar Desa Poncosari dan beberapa dokumen yang berkaitan dengan penelitian yang diunduh dari internet. Instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah flasdisk dan kamera.

G. Teknik Pengolahan Data

Dalam penelitian ini langkah-langkah pengolahan data yang dilakukan peneliti adalah sebagai berikut (Moh. Pabundu Tika, 2005: 63-66).

a. Editing

Editing adalah penelitian kembali data yang telah dikumpulkan dengan menilai apakah data yang telah dikumpulkan tersebut cukup baik dan relevan untuk diproses atau diolah lebih lanjut.


(49)

36

b. Koding

Koding adalah pengklasifikasian jawaban dari para responden menurut macamnya, dilakukan secara konsisten karena sangat menentukan reliabilitas.

c. Tabulasi

Tabulasi adalah proses penyusunan dan analisis data dalam bentuk tabel. Teknik pengeolahan dengan cara memasukkan data ke dalam tabel akan memudahkan peneliti dalam melakukan analisis data.

H. Teknik Analisis Data

a. Analisis Deskriptif

Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto (2000: 179), analisis deskriptif adalah mentransformasikan data mentah dalam bentuk data yang mudah dimengerti dan ditafsirkan; serta menyusun, memanipulasi dan menyajikan supaya menjadi suatu informasi.

Data yang diperoleh melalui penelitian kemudian dimasukkan ke dalam tabel frekuensi dengan persentase, selanjutnya dibahas dan diinterpretasikan, kemudian dari hasil interpretasi tersebut dapat ditarik kesimpulan. Analisis ini digunakan untuk mengetahui faktor-faktor yang mendorong penduduk bekerja di sektor pariwisata, jenis pekerjaan di sektor pariwisata dan non pariwisata, pendapatan penduduk dari sektor pariwisata, pendapatan dari non pariwisata, dan total pendapatan penduduk.


(50)

37

b. Analisis kuantitatif

Teknik analisis ini digunakan untuk mengetahui seberapa besar kontribusi dari sektor pariwisata terhadap total pendapatan rumah tangga di daerah penelitian. Besarnya kontribusi pendapatan total dapat diketahui menggunakan rumus berikut:

= � 100%

Keterangan:

P : Kontribusi pendapatan

Qx : Rata- rata pendapatan rumah tangga di sektor pariwisata (dalam Rupiah)

Qy : Rata – rata pendapatan rumah tangga (dalam Rupiah

Klasifikasi dari hasil perhitungan Kontribusi Pendapatan sebagai berikut:

Tabel: Kualifikasi kontribusi pendapatan Persen Kualifikasi 0% - 25% Sangat rendah 25,01% - 50% Rendah 50,01 – 75% Sedang 75% - 100% Tinggi (Sumber: Heru Pramono)


(51)

38

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Daerah Penelitian

1. Letak, Luas , dan Batas Pantai Baru

Objek wisata Pantai Baru secara administratif terletak di Dusun Ngentak, Desa Poncosari, Kecamatan Srandakan, Kabupaten Bantul. Secara administratif Desa Poncosari berbatasan langsung dengan wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Trimurti.

b. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Gadingsari Kecamatan Srandakan.

c. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. d. Sebelah barat berbatasan dengan Sungai Progo.

Berdasarkan letak astronomis atau garis lintang Desa Poncosari terletak antara 110o14’13’’BT dan 07057’37’’LS. Luas wilayah Desa Poncosari yaitu 1.186 ha terdiri dari 24 dusun dan 120 Rukun Tetangga (RT). Dusun yang berada di Desa Poncosari yaitu:

1) Dusun Singgelo 2) Dusun Talkondo 3) Dusun Godegan 4) Dusun Bayuran 5) Dusun Besole 6) Dusun Gunturgeni, 7) Dusun Polosiyo 8) Dusun Wonotinggal 9) Dusun Sambeng I 10)Dusun Sambeng II 11)Dusun Sambeng III 12)Dusun Jragan I


(52)

39

13)Dusun Jragan II 14)Dusun Bibis 15)Dusun Babakan 16)Dusun Kukap 17)Dusun Koripan 18)Dusun Jopaten 19)Dusun Bodoluwuh 20)Dusun Karang 21)Dusun Cangkring 22)Dusun Ngentak 23)Dusun Kuwaru.

Jarak dari pusat pemerintahan Kecamatan Srandakan yaitu 2,7 kilometer. Jarak dari pusat pemerintahan Desa Poncosari menuju Ibu Kota Kabupaten Bantul yaitu 15 kilometer. Jarak dari Kota Yogyakarta yaitu 25 kilometer.

Daerah sasaran penelitian adalah Dusun Ngentak. Batas daerah penelitian adalah sebagai berikut:

a. Sebelah utara berbatasan dengan Dusun Babakan dan Dusun Krajan. b. Sebelah timur berbatasan dengan Dusun Kwaru.

c. Sebelah selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. d. Sebelah barat berbatasan dengan Sungai Progo.

Jarak Dusun Ngentak dari Kota Yogyakarta kurang lebih 27 kilometer. Jarak Dusun Ngentak dari Kota Bantul kurang lebih 17 kilometer.


(53)

40


(54)

41

2. Topografi

Topografi merupakan keadaan tinggi rendahnya relief suatu tempat terhadap permukaan air laut. Secara umum, topografi Desa Poncosari berupa dataran rendah dengan ketinggian tanah rata-rata 0,2 meter di atas permukaan air laut (mdpl) (Sumber: Data Monografi Desa Poncosari: 2013)

3. Iklim

Iklim merupakan kebiasaan alam yang digerakkan oleh gabungan beberapa unsur, yaitu radiasi matahari, temperatur, kelembaban, awan, presifikasi, evaporasi, tekanan udara, dan angin. (Ance Gunarsih, 2008: 2). Suhu atau temperature adalah derajat panas atau dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu dengan menggunakan termometer.

Temperatur rata-rata udara Desa Poncosari adalah 30o C serta banyaknya curah hujan Desa Poncosari adalah 2000 hingga 3000 mm/tahun. (Sumber: Data Monografi Desa Poncosari Tahun 2013).

4. Luas Wilayah Menurut Penggunaan Lahan

Penggunaan lahan di suatu daerah selalu berubah-ubah sesuai dengan kebutuhan penduduknya.

Luas wilayah Desa Poncosari yaitu 1.186 ha terdiri dari tanah milik pribadi, tanah sultan (Sultan Ground) dan tanah Negara. Tanah tersebut dimanfaatkan oleh penduduk Desa Poncosari untuk berbagai jenis kegiatan yaitu:


(55)

42

Tabel 2. Tata guna lahan Desa Poncosari

No. Jenis Penggunaan Lahan Luas (ha) Persen

1 Lahan Sawah 417 35, 1

2 Lahan Bukan Sawah 86 7,3 3 Lahan Non Pertanian 683 57,6

Jumlah 1186 100,0

(Sumber: Srandakan Dalam Angka, 2013)

Berdasarkan Tabel 2 dapat diketahui bahwa cukup banyak lahan berupa persawahan seluas 417 ha (35,1 persen), maka penduduk Desa Poncosari sebagian besar bekerja sebagi petani. Sangat sedikit luas lahan bukan sawah yaitu 86 ha (7,3 persen), sedangkan lahan non pertanian jumlahnya banyak yaitu seluas 683 ha (57,6 persen). Lahan non pertanian ini dimanfaatkan oleh penduduk Desa Poncosari untuk membangun perumahan, pekarangan, tambak udang, peternakandan industri. Industri yang ada di Desa Poncosari antara lain industri pemecah batu, industri mebel, industri emping melinjo, industri gula jawa, industri kerajinan, industri tempe, industri tahu, dan industri genting.

B. Kondisi Demografi

a. Jumlah dan Kepadatan Penduduk

Jumlah penduduk adalah total jumlah penduduk yang tinggal di suatu tempat di wilayah tertentu dan tertera pada catatan pemerintah setempat. Badan Pusat Statistik mempublikasikan Srandakan Dalam Angka Tahun 2014 yang mencatat jumlah penduduk Desa Poncosari pada tahun 2014 adalah 12.098 orang.


(56)

43

Kepadatan penduduk adalah jumlah penduduk per satuan luas atau perbandingan antara jumlah penduduk di suatu wilayah dengan luas tertentu. Satuan luas yang digunakan dalam menghitung kepadatan penduduk adalah jiwa/km2. Kepadatan penduduk Desa Poncosari dapat dihitung menggunakan perhitungan berikut:

Kepadatan Penduduk = Jumlah Penduduk (jiwa )

Luas Wilayah (km2)

= 12.098 jiwa

11,86 km2

= 1.020 jiwa/km2

Hasil perhitungan kepadatan penduduk di Desa Poncosari adalah 1.020 jiwa/km2. Setiap satu kilometer persegi wilayah Desa Poncosari dihuni oleh 1.020 jiwa, artinya kepadatan penduduk di Desa Poncosari sudah tinggi.

b. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin dan Kelompok

Umur

1) Sex Ratio

Data Badan Pusat Statistik (BPS) mempublikasikan Kecamatan Srandakan Dalam Angka Tahun 2014, menyebutkan bahwa jumlah penduduk di Desa Poncosari berjumlah 12.098 jiwa.

Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Bantul, jumlah penduduk laki- laki adalah 5930 jiwa (49,0 persen) dan jumlah penduduk perempuan di Desa Poncosari adalah 6168 jiwa


(57)

44

(51,0 persen). Lebih banyak jumlah penduduk perempuan di Desa Poncosari daripada jumlah penduduk laki-laki.

Sex Ratio (rasio jenis kelamin) adalah perbandingan jumlah penduduk perempuan pada suatu daerah dalam waktu tertentu yang dinyatakan dengan banyaknya jumlah penduduk laki-laki. Jumlah penduduk laki-laki di Desa Poncosari adalah 5.930 jiwa dan jumlah penduduk perempuan adalah 6.168 jiwa. Perbandingan jumlah penduduk jenis kelamin laki-laki dan perempuan Desa Poncosari sebagai berikut:

Sex Ratio = Penduduk laki−laki (jiwa )

Penduduk Perempuan jiwa

× 100

= 5.930

6.168

× 100

= 96

Sex ratio Desa Poncosari adalah 96, artinya setiap 100 penduduk perempuan terdapat 96 penduduk laki-laki.

2) DepedencyRatio

Depedency Ratio atau angka beban ketergantungan adalah perbandingan antara jumlah penduduk umur tidak produktif (0 hingga 14 tahun dan 65 tahun ke atas) dengan jumlah umur produktif yaitu 15 tahun hingga 64 tahun. Angka beban ketergantungan menunjukkan besar kecilnya ketergantungan umur tidak produktif terhadap umur produktif. Angka beban ketergantungan penduduk suatu wilayah yang rendah menunjukkan


(58)

45

tingkat perekonomian dan tingkat kesejahteraan penduduk semakin baik.

Berikut adalah tabel pendududk Desa Poncosari berdasarkan kelompok umur:

Tabel 3. Data Penduduk Desa Poncosari berdasarkan kelompok umur

No Kelompok Umur

Laki-Laki Perempuan Jumlah

ƒ % Ƒ % ƒ %

1 0-4 461 7,8 451 7,2 912 7,6 2 5-9 434 7,3 391 6,2 825 6,9 3 10-14 390 6,6 525 8,4 815 6,8 4 15-19 382 6,4 380 6,1 762 6,4 5 20-24 353 6,0 357 5,7 710 5,9 6 25-29 457 7,7 434 6,9 819 6,8 7 30-34 435 7,3 412 6,6 847 7,1 8 35-39 432 7,3 396 6,3 828 6,9 9 40-44 459 7,7 481 7,7 940 7,8 10 45-49 455 7,7 508 8,1 963 8,0 11 50-54 362 6,1 407 6,5 769 6,4 12 55-59 338 5,7 351 5,6 689 5,8 13 60-64 268 4,5 281 4,5 549 4,6 14 65-69 195 3,3 274 4,4 469 3,9 15 70-74 222 3,7 250 4,0 427 3,6 16 75+ 287 4,8 370 5,9 657 5,5 (Sumber: Srandakan Dalam Angka: 2014)

Berikut dependency ratio penduduk Desa Poncosari DR = Penduduk tidak produktif (usia 0−14 dan 65 keatas )

Penduduk produktif (usia 15−54 )

× 100

= 2552+1553

7876

× 100

= 52

Depedency ratio penduduk Desa Poncosari adalah 52, artinya terdapat 52 penduduk umur tidak produktif per 100 penduduk


(1)

No

Pendapatan kepala rumah tangga Sektor non Pariwisata

Pendapatan Anggota Rumah Tangga Sektor non Pariwisata

Pendapatan kepala rumah tangga Sektor Pariwisata

Pendapatan Anggota Rumah Tangga Sektor Pariwisata

Total Pendapatan Pariwisata

Total Pendapatan Rumah Tangga

1 Rp 3.500.000 Rp 1.000.000 Rp 750.000 Rp 750.000 Rp 1.500.000 Rp 6.000.000 2 Rp 1.000.000 Rp 0 Rp 130.000 Rp 800.000 Rp 930.000 Rp 1.930.000 3 Rp 300.000 Rp 0 Rp 130.000 Rp 400.000 Rp 530.000 Rp 830.000 4 Rp 300.000 Rp 0 Rp 200.000 Rp 400.000 Rp 600.000 Rp 900.000

5 Rp 0 Rp 0 Rp 1.000.000 Rp 0 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000

6 Rp 0 Rp 0 Rp 1.000.000 Rp 0 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000

7 Rp 300.000 Rp 0 Rp 300.000 Rp 600.000 Rp 900.000 Rp 1.200.000 8 Rp 300.000 Rp 0 Rp 130.000 Rp 1.200.000 Rp 1.330.000 Rp 1.630.000

9 Rp 0 Rp 0 Rp 500.000 Rp 0 Rp 500.000 Rp 500.000

10 Rp 200.000 Rp 0 Rp 130.000 Rp 200.000 Rp 330.000 Rp 530.000 11 Rp 200.000 Rp 0 Rp 130.000 Rp 900.000 Rp 1.030.000 Rp 1.230.000 12 Rp 1.000.000 Rp 0 Rp 100.000 Rp 0 Rp 100.000 Rp 1.100.000 13 Rp 1.500.000 Rp 800.000 Rp 300.000 Rp 800.000 Rp 1.100.000 Rp 3.400.000 14 Rp 0 Rp 0 Rp 2.550.000 Rp 2.550.000 Rp 5.100.000 Rp 5.100.000 15 Rp 300.000 Rp 0 Rp 130.000 Rp 200.000 Rp 330.000 Rp 630.000 16 Rp 1.000.000 Rp 0 Rp 300.000 Rp 2.000.000 Rp 2.300.000 Rp 3.300.000 17 Rp 300.000 Rp 0 Rp 600.000 Rp 0 Rp 600.000 Rp 900.000 18 Rp 2.000.000 Rp 0 Rp 3.000.000 Rp 1.250.000 Rp 4.250.000 Rp 6.250.000 19 Rp 800.000 Rp 0 Rp 300.000 Rp 4.920.000 Rp 5.220.000 Rp 6.020.000 20 Rp 1.000.000 Rp 600.000 RP 1.000.000 Rp 0 Rp 1.000.000 Rp 2.600.000 21 Rp 200.000 Rp 0 Rp 300.000 Rp 800.000 Rp 1.100.000 Rp 1.300.000 22 Rp 200.000 Rp 0 Rp 800.000 Rp 1.600.000 Rp 2.400.000 Rp 2.600.000 23 Rp 0 Rp 0 Rp 2.500.000 Rp 0 Rp 2.500.000 Rp 2.500.000


(2)

24 Rp 0 Rp 0 Rp 2.500.000 Rp 0 Rp 2.500.000 Rp 2.500.000 25 RP 675.000 Rp 0 Rp 675.000 Rp 0 Rp 675.000 Rp 1.350.000 26 Rp 200.000 Rp 360.000 Rp 500.000 Rp 500.000 Rp 1.000.000 Rp 1.560.000 27 Rp 2.050.000 Rp 1500.000 Rp 500.000 Rp 0 Rp 500.000 Rp 4.050.000 28 Rp 1.100.000 Rp 0 Rp 800.000 Rp 0 Rp 800.000 Rp 1.900.000 29 Rp 1.500.000 Rp 0 Rp 200.000 Rp 1.000.000 Rp 1.200.000 Rp 2.700.000 30 Rp 1.000.000 Rp 400.000 Rp 300.000 Rp 450.000 Rp 750.000 Rp 2.150.000 31 Rp 400.000 Rp 200.000 Rp 600.000 Rp 0 Rp 600.000 Rp 1.200.000 32 Rp 2.000.000 Rp 4.000.000 Rp 1.200.000 Rp 0 Rp 1.200.000 Rp 7.200.000 33 Rp 1.000.000 Rp 0 Rp 1.000.000 Rp 0 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 34 Rp 300.000 Rp 500.000 Rp 1.200.000 Rp 0 Rp 1.200.000 Rp 2.000.000 35 Rp 1.000.000 Rp 0 Rp 1.000.000 Rp 0 Rp 1.000.000 Rp 2.000.000 36 Rp 1.500.000 Rp 2.000.000 Rp 2.000.000 Rp 0 Rp 2.000.000 Rp 5.500.000 37 Rp 800.000 Rp 0 Rp 200.000 Rp 350.000 Rp 550.000 Rp 1.350.000 38 Rp 800.000 Rp 0 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 400.000 Rp 1.200.000 39 Rp 2.000.000 Rp 0 Rp 200.000 Rp 800.000 Rp 1.000.000 Rp 3.000.000

40 Rp 0 Rp 0 Rp 500.000 Rp 0 Rp 500.000 Rp 500.000

41 Rp 750.000 Rp 0 Rp 200.000 Rp 1.000.000 Rp 1.200.000 Rp 1.950.000 42 Rp 500.000 Rp 4.000.000 Rp 1.300.000 Rp 0 Rp 1.300.000 Rp 5.800.000 43 Rp 1.000.000 Rp 0 Rp 800.000 Rp 0 Rp 800.000 Rp 1.800.000 44 Rp 500.000 Rp 0 Rp 500.000 Rp 200.000 Rp 700.000 Rp 1.200.000 45 Rp 200.000 Rp 1.500.000 Rp 200.000 Rp 800.000 Rp 1.000.000 Rp 2.700.000 46 Rp 200.000 Rp 0 Rp 1.000.000 Rp 0 Rp 1.000.000 Rp 1.200.000 47 Rp 2.500.000 Rp 240.000 Rp 300.000 Rp 1.400.000 Rp 1.700.000 Rp 4.440.000 48 Rp 1.000.000 Rp 0 Rp 5.500.000 Rp 0 Rp 5.500.000 Rp 6.500.000 49 Rp 1.000.000 Rp 160.000 Rp 300.000 Rp 950.000 Rp 1.250.000 Rp 2.410.000


(3)

50 Rp 0 Rp 0 Rp 850.000 Rp 0 Rp 850.000 Rp 850.000 51 Rp 800.000 Rp 0 Rp 130.000 Rp 300.000 Rp 430.000 Rp 1.230.000

52 Rp 0 Rp 0 Rp 800.000 Rp 0 Rp 800.000 Rp 800.000

53 Rp 500.000 Rp 0 Rp 300.000 Rp 0 Rp 300.000 Rp 800.000 54 Rp 1.000.000 Rp 0 Rp 2.500.000 Rp 0 Rp 2.500.000 Rp 3.500.000 55 Rp 0 Rp 0 Rp 2.950.000 Rp 1.000.000 Rp 3.950.000 Rp 3.950.000 56 Rp 0 Rp 0 Rp 1.000.000 Rp 0 Rp 1.000.000 Rp 1.000.000 57 Rp 300.000 Rp 400.000 Rp 800.000 Rp 0 Rp 800.000 Rp 1.500.000 58 Rp 200.000 Rp 200.000 Rp 800.000 Rp 0 Rp 800.000 Rp 1.200.000 59 Rp 300.000 Rp 1.000.000 Rp 850.000 Rp 0 Rp 850.000 Rp 2.150.000 60 Rp 500.000 Rp 0 Rp 130.000 Rp 800.000 Rp 930.000 Rp 1.430.000 61 Rp 500.000 Rp 0 Rp 300.000 Rp 0 Rp 300.000 Rp 800.000 62 Rp 500.000 Rp 0 Rp 1.200.000 Rp 0 Rp 1.200.000 Rp 1.700.000 63 Rp 500.000 Rp 0 Rp 300.000 Rp 1.500.000 Rp 1.800.000 Rp 2.300.000 64 Rp 800.000 Rp 0 Rp 300.000 Rp 700.000 Rp 1.000.000 Rp 1.800.000 65 Rp 700.000 Rp 0 Rp 130.000 Rp 2.000.000 Rp 2.130.000 Rp 2.830.000 66 Rp 500.000 Rp 0 Rp 130.000 Rp 400.000 Rp 530.000 Rp 1.030.000 67 Rp 2.500.000 Rp 0 Rp 130.000 Rp 900.000 Rp 1.030.000 Rp 3.530.000


(4)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN

DAN KEBUDAYAAN

TINIVERSITAS

NEGERI YOGYAKARTA

FAKULTAS

ILMU

SOSIAL

Alamat : Jl. Kolombo No, I Karangmalamgyog,,karta 552g1

Telp:_(0274) 586r68 psw: 247, 248, 244, 249 (0274t s4s702 Fax (0274) 548201 Laman : atp// www,un:t.ac.icl , www.,fi$.ury,.ac.id E-mail :

Nomo.r

:

l{)ftUN.34.tLtpLt

2OL5

Lamplran

:

-Hal

:PermohonanlzinObservasi Yth.

Gub_ernur Kepala Daerah Th, I propinsi

DIy

Cq. Kepala Biro Administrasi pembangunan prop.

DIy

f0

i

Atrt;

,ll5

Bersama ini kami mohon dengan hormat, kiranya Bapaulbu

berkenan memberikan izin bagi :

Nama /

NIM

: Kaitika Dewi/ lt40-5241006

Pekerjaan

: Mahasiswa program pendidikan Geografi

A'amat

,

ilj#l:'ffll?i_I:ffi1i,:ff"f#1"

untul< me l ak

sanakan'*l*,?::

T"f

li :

*:

ff

1:

1,r,?r.{.1s un ke gi atan_ s eb agai b erikut :

Bulan 3 Agustus 2015 s/d 3 Nolembe'r 2Ot5

l:9r:,T1,:1,r,,r,

: Desa_poncisari r<..u_utun

S.;;"d;k;;KJ'euntut

Tujuan/maksud

: penelitian Tugas Akhir Skripsi Dengan

Judut

'

;T..::::yl:-Tr_ i;n,ui'"su.u

Pendapatan

Rumah

cran_

Kontribusinya tertadap

Totar Tangga penduduk Desa

pon.rr"ri'"il:r#;;

Srandakan Kabupaten Baniul',

Atas perhatian, kerjasama dan bantuan yang diberikan, kami ucapkan terima kasih.

NrP. 19620321 r98903

I

00i

Tembusan:

L

Kepala Bappeda Kab. Bantul

2. Kepala BpS Kab. Bantul

3. Kepala DISBUDPAR Kab. Bantul

4. Kepalapengelola Obyek Wisata pantai Baru 5. Camat Kecamatan Srandakan

6. Kepala Desa poncosari

7, Mahasiswa yang bersangkutan 8. Arsip Jurusan/prodi


(5)

operatorl @yahoo.com

PEMERINTAH DAERAH DAERAH ISTIMEWA

YOGYAKARTA

SEKRETARIAT DAERAH

Kompleks Kepatihan, Danurejan, Terepon (0274) 562g1

I

-

s62814(Hunting)

YOGYAKARTA 55213

SURAT KETEMNGAN / IJIN ozolREGlvl33tgtzots

Membaca Surat : DEKAN FAKULTAS ILMU SOSIAL

ranggat

:4AGUSTUS2015 Nomor

Perihal

: f 837/UN.3 4.14tpLt ZOl s

: lJlN PENELITTAN/R|SET Mengingat; 1' Peraturan Pemerintah Nomor4l

Tahun 2006, tenlang perizinan bagl perguruan Tinggi Asing, Lembaga penelitian dan

[::n"""T,::tn'n Asing' Badan usaha Asing dan orarig Rsing aaunimera"ruran r"git.n penelitian dan pengembangan di

2' Peratulan Menteri Dalam Negeri Nomor20 Tahun 2011, tentang pedoman penelitian

dan pengembangan di Lingkungan Kementrian Dalam Negeri dan pemerintah Daerah;

3' Peraturan Gubemur Daerah lstimewa Yogyakarta

Nomor

37 Tahun 200g, tentang Rincian Tugas dan Fungsi satuan organisasi di Lingkungan sekretariat Daerah dan sekretariat Dewan perwakilan Rakyat Daerah.

4' Peraturan Gubemur Daerah lstimewa Yogyakarta Nomor

1 g rahun z0og tenlang pedoman pelayanan perizinan,

Rekomendasi Pelaksanaan Survei' Penelitian, Pendataan, Pengembangan, Pengkajian, dan strdi

Lupungun di Daerah lstimewa yogyakarta. ollJlNKAN untuk melakukan kegiatan survei/penelitian/pendataan/pengembangan/pengkajian/studi

rapangan kepada:

Nama

:MRTIKA

DEWI

v

-- 'v-" rv.v'|\s,rqr,*uvr

ro]

Nrp/NrM :11405241006

Aramat : FAKULTAS_rlruru sosrAL, uNrvERSrrAS

NEGERT yocyAKARTA

JUdUI

: KEPARIWISATAAN PANTATF4TU DAN

KONTRiBUiINYA

;ili,'i,O,

TOTAL

p E N DAPATAN

RU MAH TAN_c

g{F

Er,r'o rjo u

i'

ob se p o N cosARt KE cAMATAN

SMNDAKAN KABUPATEN BANTU' _ Lokasi :

WAKTU :4 AGUSTUS 2015 Vd 4 NOVEMBER 2015 Dengan Ketentuan

1' Menyerahkan surat keterangan/ijin survei/penelitian/pendataan/pengembangan/pengkajian/studi

lapangan *) dari pemerintah Daerah Dly kepada Bupati/warikota merarui institusi yang benvenang mengeruarkan

ijin dimaksud;

2

Menyerahkan soft copy hasil penelitiannya bait<

kepada Gubemur Daerah lstimewa yogyakarta melalui Biro Administrasi pembangunan setda

|;:Y,f|j'rffi:ff|jf;:|co?ffi5un

mensunssah (upload) melatuiwebsire aobans.roslaprov.go.id dan menunjukkan cetakan asriyans sudah

3

ljin Ini hanya dipergunakan untuk keperluan ilmiah, dan pemegang

ijin wajib mentaari ketentuan yang berraku

di rokasi kegiatan;

:

iHil:ffJ.';H,lffi[:[}t

fffi[?jffi

[:

;'.s;;;;;,i,**""

surat ini kembari."b"r,, berakhirwaktunya'sererah mensajukan

5' ljin yang diberikan dapat dibatalk"n t"*"ktr-*"ktu apablla pemegang

ijin ini tidak memenuhi ketentuan yang berraku.

Tembusan :

1. GUBERNUR DAEMH ISTIMEWA YOGYAKARTA (SEBAGAI LAPORAN) 2.. BUPATI BANTUL C.Q BAPPEDA BANTiJi " "

"

^

IVE,F

#E

XNru FAKULTAS ltr,Ir u S os

Iar.]l

r.rve RSI TAS N EG E RI YoGYAKARTA


(6)

i

'.,

PEMERINTAH KABUPATEN BANTUL

(,.

'

)

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

/,r^T^. \

\.H;1

i

tBAppEDA)

o.. _rr1

Jln.Robert Wolter Monginsidi No. 1 Bantul 55711, Telp. 367533 , Fax. (02741367796 i:r

ri:';:::

Website: bappeda.bantulkab.go.id Webrnail: qepp9qa-@laqlg|Ege.Sgjg

SIJRA'I' KEl'IiRANGAN/IZI N

Nomor : 070

/

Reg

/

3378 / 51 / 2015 Menunjuk Surat

Mengingat

Diizinkan kepada Nama

P. T / Alamat

NIP/NlM/No. KTP Nomor Telp./HP Tema/Judul Kegiatan

Lokasi Waktu

Dari :

Sekretariat Daerait DIY Tanggal

:

04 Agustus 2015

a.

Peraturan Daerah Nomor 17 Tahun 2007 tentang Pembentukan Oganisasr Lembaga Teknis Daerah Di Lingkungan Pemerintah Kabupaten Bantu sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 16 Tahun 2009 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Nomor 17

Tahun 2007 tentang Pembentukan Oganisasi Lembaga Teknis Daerah Di

Lingkungan Pemerinlah Kabupaten Bantul;

b.

Peraturan Gubernur Daerah lstimewa Yogyakarta Nomor 1B Tahun 200g tentang Pedoman Pelayanan Perijinan, Rekomendasi Pelaksanaan Survei, Penelitian, Pengembangan, Pengkajian, dan Studi Lapangan di Daerah lstimewa Yogyakarta;

c.

Peraturan Bupati Bantul Nomor 17 Tahun 2011 tentang ljin Kuliah Kerja Nyata (KKN) dan Praktek Lapangan (PL) Perguruan Tinggi di Kabupaten Bantul.

:

KARTIKA DEWI

:

Fakultas Ilmu Sosial UNY Karangmalang

.

11405241006

:

0823283A2798

:

KEPARIWISATAAN

PANTAI

TIARU

DAN

KONTRIBUSINYA TERHADAP TOTAL PENDAPA"TAIi{ RUMAH TANGGA PENDUDUK

DESA PONCOSARI KECAMATI\N SRANDAKAN KABUPATEN BANTUL

:

DESA PONCOSARI

:

05 Agustus 2015 s/d 04 Nopember 2015

Nomor : 070/REGA//33181201 5

Perihal : lJlN PENELITIAN

Dengan ketentuan sebagai berikut:

1

Dalam melaksanakan kegiatan tersebut harus selalu berkoordinasi (menyampaikan maksud dan tuluan) dengan institusi Pemerintah Desa setempat serta riinas alau instansi terkait untuk rnendapatkan petunjuk seperlunya;

2. Wajib menjagar keterliban dan rnematuhi peraturan perundangan yang berlaku;

3. lzin hanya digr"rnakan untL:k kegiatan sesuai izin yanl; diberikan;

4. Pemegang izin wajib melaporkan pelaksanaan kegiatan bentr-rk softcopy' (CD) dan hardcopy kepada Pemerintah Kabupaten Banlul c.q Bappeda Kabupaten Bantul setelah selesai melaksanakan kegiatan;

5. Izin dapat dibatalkan sewaktu-waktu apabila tidak rnemenuhi ketentuan tersebut di atas; 6. Memenuhi ketentuan, etika dan norrna yang berlaku di lokasi kegiatan; dan

7. lzin ini tidak boleh disalahgunakan untuk tuluan tertentu yang dapat mengganggu kelertiban umum dan kestabilan pemerintah.

Diketuarkandi

:Bantul

Pada tanggal : 05 Agustus 201 5

@epadaYth.

1. Bupati Kab. Bantul (sebagai laporan)

2. Kantor Kesatuan Bangsa dan Politik Kab. Bantul

3. Ka. Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kab. Bantul

4. Pengelola Pantai Baru Pandansimo

ffiet<an Fakultas llmu Sosial, Universitas Negeri yogyakarta 6. Yang Bersangkutan (Pemohon)

dan

DsP/l

10199703 1004


Dokumen yang terkait

Peranan Tenaga Kerja Wanita Dalam Rumah Tangga Nelayan dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Rumah Tangga di Kecamatan Pantai Labuh Kabupaten Deli Serdang

0 48 77

Sistem Pengelolaan Kebun Campuran dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan Rumah Tangga Di Desa Babakan, Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta

0 7 154

Sistem Pengelolaan Kebun Campuran dan Kontribusinya Terhadap Pendapatan rumah Tangga di Desa Babakan Kecamatan Wanayasa, Kabupaten Purwakarta

0 10 82

KAJIAN EKONOMI BIOGAS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF : KASUS PANTAI BARU, DESA PONCOSARI, KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2014.

1 6 15

KAJIAN EKONOMI BIOGAS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF : KASUS PANTAI BARU, DESA PONCOSARI, KAJIAN EKONOMI BIOGAS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF : KASUS PANTAI BARU, DESA PONCOSARI, KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHU

0 2 14

PENDAHULUAN KAJIAN EKONOMI BIOGAS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF : KASUS PANTAI BARU, DESA PONCOSARI, KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2014.

0 3 9

TINJAUAN PUSTAKA KAJIAN EKONOMI BIOGAS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF : KASUS PANTAI BARU, DESA PONCOSARI, KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2014.

0 3 16

PENUTUP KAJIAN EKONOMI BIOGAS SEBAGAI SUMBER ENERGI ALTERNATIF : KASUS PANTAI BARU, DESA PONCOSARI, KECAMATAN SRANDAKAN, KABUPATEN BANTUL, DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TAHUN 2014.

0 3 17

ADOPSI TEKNOLOGI BUDIDAYA SORGUM DI DESA PONCOSARI KECAMATAN SRANDAKAN KABUPATEN BANTUL | Nurkholipah | Agro Ekonomi 18148 36234 1 SM

0 0 12

Dusun Ngentak Desa Poncosari Kecamatan Srandakan Kabupaten Bantul)

0 0 14