12
4 Pariwisata adalah kegiatan rekreasi di luar domisili untuk
melepaskan diri dari pekerjaan rutin atau mencari suasana lain Janianton Damanik dan Helmut F. Weber, 2006: 1.
b. Pengertian Kepariwisataan
Menurut Chafid Fandeli 2001: 58 kepariwisataan adalah keseluruhan kegiatan pemerintah, dunia usaha dan masyarakat yang
ditujukan untuk menata kebutuhan perjalanan dan persinggahan. Menurut I Ketut Suwena dan I Gusti Ngurah Widyatama 2010:
13 kepariwisataan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pariwisata dan dalam bahasa Inggris disebut dengan istilah
“tourism”.
c. Bentuk Pariwisata
Nyoman S. Pendit melalui Hari Kayono, 1997: 16 mengemukakan bentuk pariwisata dapat diuraikan sebagai berikut:
1 Menurut asal wisatawan
Wisatawan dari dalam negeri disebut juga wisatawan domestik. Wisatawan dari luar negeri disebut juga wisatawan
mancanegara. 2
Menurut jangka waktu Apabila wisatawan yang berkunjung ke suatu daerah
tujuan wisata hanya beberapa hari saja disebut pariwisata jangka pendek. Apabila wisatawan yang berkunjung ke
daerah tujuan wisata waktunya sampai berbulan-bulan disebut pariwisata jangka panjang.
3 Menurut jumlah wisatawan
Apabila wisatawan yang bepergian hanya seseorang atau satu keluarga disebut pariwisata tunggal. Apabila
wisatawan yang bepergian satu kelompok atau rombongan yang berjumlah lima belas sampai dengan dua puluh orang
atau lebih disebut pariwisata rombongan.
13
4 Menurut alat angkut yang digunakan
Alat angkut dalam pariwisata dapat dibagi menjadi beberapa kategori yaitu: pariwisata udara, pariwisata laut,
pariwisata kereta api, pariwisata mobil.
d. Wisatawan
Wisatawan adalah konsumen atau pengguna produk dan layanan Janianton Damanik dan Helmut F Weber, 2006: 19.
Menurut Undang-Undang No. 9 tahun 1990 melalui Muljadi, A. J 2010: 12 tentang Kepariwistataan, wisatawan adalah orang
yang melakukan kegiatan wisata, sedangkan wisata adalah kegiatan perjalanan atau sebagian dari kegiatan tersebut yang dilakukan
secara sukarela serta bersifat sementara untuk menikmati objek dan daya tarik wisata.
e. Objek Wisata
Objek wisata diatur dalam Pasal 4 Undang-Undang nomor 9 tahun 1990 tentang kepariwisatan. Dalam pasal tersebut dinyatakan
bahwa objek dan daya tarik wisata terdiri dari: 1
Objek dan daya tarik wisata ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, berupa keadaan alam serta flora dan fauna.
2 Objek dan daya tarik wisata hasil karya manusia berupa
museum, peninggalan purbakala, peninggalan sejarah, seni budaya, wisata argo, wisata tirta, wisata buru, wisata
petualangan alam, taman rekreasi dan tempat hiburan.