Taksonomi Bloom Edisi Revisi

agak berbeda atau berlainan. Eksekusi lebih cenderung kepada kemampuan menyelesaikan masalah secara skill dan algoritma daripada kemampuan teknik dan metode. Implementasi berhubungan dengan teknik dan metode daripada skill dan algoritma. d Menganalisis Membagi materi dalam beberapa bagian, menentukan hubungan antara bagian atau secara keseluruhan dengan melakukan penurunan, pengelolaan, dan pengenalan atribut. Analisis menekankan pada kemampuan merinci sesuatu unsur pokok menjadi bagian-bagian dan melihat hubungan antar bagian tersebut. Di tingkat analisis, seseorang akan mampu menganalisis informasi yang masuk dan membagi-bagi atau menstrukturkan informasi ke dalam bagian yang lebih kecil untuk mengenali pola atau hubungannya dan mampu mengenali serta membedakan faktor penyebab dan akibat dari sebuah skenario yang rumit. e Menilai atau Mengevaluasi Membuat keputusan berdasarkan kriteria dan standar melalui pengecekan dan kritik memecahkan ke dalam bagian, bentuk dan pola. Evaluasi mencakup kemampuan untuk membentuk suatu pendapat mengenai sesuatu atau beberapa hal, bersama dengan pertanggungjawaban pendapat itu yang berdasar kriteria tertentu. Adanya kemampuan ini dinyatakan dengan memberikan penilaian terhadap sesuatu. Kategori menilai terdiri dari checking mengecek dan critiquing mengkritik. Cheking adalah kemampuan untuk mengetes konsistensi internal atau kesalahan pada operasi atau hasil dan mendeteksi keefektifan prosedur yang digunakan. Critiquing adalah kemampuan memutuskan hasil atau operasi berdasarkan kriteria dan standar tertentu serta mendeteksi apakah hasil yang diperoleh berdasarkan suatu prosedur menyelesaikan suatu masalah mendekati jawaban yang benar. f Menciptakan Mengembangkan ide, produk, atau metode baru dengan cara menggabungkan unsur-unsur untuk membentuk fungsi secara keseluruhan dan menata kembali unsur-unsur menjadi pola atau struktur baru melalui perencanaan, pengembangan, dan produksi Menggabungkan unsur-unsur ke dalam bentuk atau pola yang sebelumnya kurang jelas. Siswa dikatakan mampu mencipta jika dapat membuat produk baru dengan merombak beberapa elemen atau bagian ke dalam bentuk atau stuktur yang belum pernah diterangkan oleh guru sebelumnya. Proses mencipta dapat dipecah menjadi tiga fase yaitu: masalah diberikan, dimana siswa mencoba untuk memahami soal, dan mengeluarkan solusi yang mungkin; perencanaaan penyelesaian, di mana siswa memeriksa kemungkinan dan memikirkan rancangan yang dilaksanakan; dan pelaksanaan penyelesaian, di mana siswa berhasil melaksanakan rencana. Karena itu, proses kreatif dapat diartikan sebagai awalan yang memiliki fase yang berbeda di mana akan muncul kemungkinan penyelesaian yang bermacam-macam sebagaimana yang dilakukan siswa yang mencoba untuk memahami soal generating. Langkah ini dilanjutkan dengan langkah yang mengerucut, dimana siswa memikirkan metode penyelesaian dan menggunakannya dalam rancangan kegiatan planning. Terakhir, rencana dilaksanakan dengan cara siswa menyusun penyelesaian producing. Tabel 2.2. Dimensi Proses Kognitif Anderson dan Krathwohl, 2001 Kategori dan Proses Kognitif Definisi dan Contoh 1. MENGINGATMengambil pengetahuan dari memori jangka panjang 1.1 Mengenali 1.2 Mengingat Kembali Menempatkan pengetahuan dalam memori jangka panjang yang sesuai dengan pengetahuan tersebut Misalnya mengenali bentuk persamaan kuadrat atau mengenali gambar fungsi kuadrat. Mengambil pengetahuan yang relevan dari memori jangka panjang Misal mengingat kembali rumusjumlah akar-akar persamaan kuadrat 2. MEMAHAMI  Mengkonstruksi makna dari materi pembelajaran, termasuk apa yang diucapkan, ditulis, dan digambar oleh guru 2.1 Menafsirkan 2.2 Mencontohkan 2.3 Mengklasifikasikan 2.4 Merangkum Mengubah satu bentuk gambaran menjadi bentuk lain Misalnya, membuat model matematika dari suatu masalah Menemukan contoh atau ilustrasi tentang konsep atau prisnsip Misalnya, memberi contoh tentang masalah-masalah yang melibatkan persamaan dan fungsi kuadrat Menemukan sesuatu dalam satu kategori Misalnya, mengklasifikasikan kelainan-kelainan mental yang telah diteliti atau dijelaskan Mengabstraksikan tema umum atau poin-poin pokok Misalnya, mengidentifikasi unsur-unsur Kategori dan Proses Kognitif Definisi dan Contoh 2.5 Menyimpulkan 2.6 Membandingkan Mengontraskan, memetakan, mencocokkan 2.7 Menjelaskan yang diketahui dan yang ditanyakan dari soal cerita persamaan dan fungsi kuadrat. Membuat kesimpulan yang logis dari informasi yang diterima Misalnya menginterpretasikan hasil sesuai permasalahan asal dalam soal cerita persamaan dan fungsi kuadrat. Menentukan hubungan antara dua ide, dua objek dan semacamnya Misalnya membandingkan penggunaan persamaan kuadrat dalam matematika dan fisika Membuat model sebab-akibat dalam sebuah sistem Misalnya, menjelaskan sebab-sebab terjadinya peristiwa penting pada abad ke-18 di Indonesia 3. MENGAPLIKASIKANMenerapkan atau menggunakan suatu prosedur dalam keadaan tertentu 3.1 Mengeksekusi Melaksanakan 3.2 Mengimplementasikan Menerapkan suatu prosedur pada tugas yang familier Misalnya memfaktorkan suatu persamaan kuadrat untuk menemukan akar- akarnya atau membuat sketsa grafik dari persamaan kuadrat . Menerapkan suatu prosedur pada tugas yang tidak familier Misalnya , menggunaan diskriminan pada konteks yang tepat. 4. MENGANALISIS  Memecah-mecah materi menjadi bagian-bagian penyusunnya dan menentukan hubungan-hubungan antarbagian itu dan hubungan antara bagian-bagian tersebut dan keseluruhan struktur atau tujuan. 4.1 Membedakan 4.2 Mengorganisasi 4.3 Mengatribusikan Membedakan bagian materi pelajaran yang relevan dari yang tidak relevan, bagian yang penting dari yang tidak penting Membedakan grafik fungsi kuadrat dan grafik bukan fungsi kuadrat. Menentukan bagaimana elemen-elemen bekerja atau berfungsi dalam sebuah struktur Misalnya, menentukan unsur-unsur yang diperlukan dalam menggambar grafik fungsi kuadrat Menentukan sudut pandang, bias, nilai, atau maksud dibalik materi pelajaran Misalnya, menunjukkan sudut pandang penulis suatu esai sesuai dengan pandangan politik si penulis 5. MENGEVALUASIMengambil keputusan berdasarkan kriteria danatau standar 5.1 Memeriksa Menemukan inkonsistensi atau kesalahan dalam suatu proses atau produk; menentukan apakah suatu proses atau produk memiliki konsistensi internal;menemukan efektivitas suatu prosedur Kategori dan Proses Kognitif Definisi dan Contoh 5.2 Mengkritik yang sedang dipraktikkan Misalnya, memeriksa kebenaran sebuah pernyataan yang berkaitan dengan persamaan dan fungsi kuadrat. Menemukan inkosistensi suatu produk dan kriteria eksternal ; menentukan apakah suatu produk memiliki konsistensi eksternal; menemukan ketepatan suatu prosedur untuk menyelesaikan masalah Misalnya, menentukan suatu metode terbaik dari metode-metode untuk menyelesaikan suatu persamaan kuadrat 6. MENCIPTA  Memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang orisinal. 6.1 Merumuskan 6.2 Merencanakan 6.3 Memproduksi Membuat hipotesis-hipotesis berdasarkan kriteria Misalnya, membuat hipotesis tentang sebab- sebab terjadinya suatu fenomenon. Merencanakan prosedur untuk menyelesaikan suatu tugas Misalnya, merencanakan proposal penelitian tentang topik sejarah tertentu. Menciptakan suatu produk untuk suatu tujuan tertentu Misalnya, membuat penyelesaian masalah dalam kehidupan sehari-hari dengan memanfaatkan materi persamaan dan fungsi kuadrat.

3. Dimensi Pengetahuan Taksonomi Edisi Revisi

Dimensi pengetahuan Tabel 2.2 merupakan dimensi tersendiri dalam taksonomi Bloom edisi revisi. Dalam dimensi ini akan dipaparkan empat jenis kategori pengetahuan. Tiga jenis pertama dalam taksonomi revisi ini mencakup semua jenis pengetahuan yang terdapat dalam taksonomi Bloom, namun mengganti sebagian nama jenisnya dan mengubah sebagian subjenisnya ke dalam kategori-kategori yang lebih umum. Sementara kategori keempat, yaitu pengetahuan metakognitif dan subjenisnya semuanya baru.

a. Pengetahuan Faktual

Pengetahuan faktual meliputi elemen-elemen dasar yang digunakan oleh para pakar dalam menjelaskan, memahami, dan secara sistematis menata disiplin ilmu mereka. Pengetahuan faktual berisikan elemen-elemen dasar yang harus diketahui siswa jika mereka akan mempelajari suatu disiplin ilmu atau menyelesaikan masalah dalam disiplin ilmu tersebut. Pengetahuan faktual terbagi menjadi dua subjenis yaitu: 1 pengetahuan tentang terminologi contohnya pengetahuan mengenai definisi dan bentuk umum persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat, simbol-simbol pokok dan istilah yang digunakan dalam materi persamaan dan fungsi kuadrat, mengenali grafik fungsi kuadrat. 2 pengetahuan tentang detail-detail dan elemen-elemen yang spesifik. Fakta-fakta yang spesifik adalah fakta-fakta yang dapat disendirikan sebagai elemen-elemen yang terpisah dan berdiri sendiri Pengetahuan tentang unsur-unsur persamaan kuadrat.

b. Pengetahuan Konseptual

Pengetahuan konseptual mencakup pengetahuan tentang kategori, klasifikasi, dan hubungan antara dua atau lebih kategori pengetahuan yang lebih kompleks dan tertata. Pengetahuan konseptual meliputi skema, model, mental, dan teori yang mempresentasikan pengetahuan manusia tentang bagaimana suatu materi kajian ditata dan distrukturkan, bagaimana bagian-bagian informasi saling berkaitan secara sistematis, dan bagaimana bagian-bagian ini berfungsi bersama. Pengetahuan konseptual terdiri dari tiga subjenis yaitu: 1 pengetahuan tentang klasifikasi dan kategori meliputi kategori, kelas, pembagian, dan penyusunan spesifik yang digunakan dalam pokok bahasan yang berbeda; 2 pengetahuan tentang prinsip dan generalisasi Pengetahuan tentang perbedaan persamaan kuadrat dan fungsi kuadrat. Prinsip dan generalisasi cenderung mendominasi suatu disiplin ilmu akademis dan digunakan untuk mempelajari fenomena atau memecahkan masalah -masalah dalam disiplin ilmu. Salah satu tanda dari seorang ahli pokok bahasan adalah kemampuan untuk mengenali pola-pola yang bermakna contohnya generalisasi dan menghidupkan pengetahuan pola-pola yang relevan ini dengan sedikit usaha kognitif; dan 3 pengetahuan tentang teori, model, dan struktur. Klasifikasi dan kategori merupakan landasan bagi prinsip dan generalisasi. Prinsip dan generalisasi menjadi dasar bagi teori, model, dan struktur.

Dokumen yang terkait

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika pokok bahasan alat optik berdasarkan taksonomi Solo :|bpada siswa kelas II Cawu 3 SLTP 9 Jember tahun pelajaran 2001/2002

0 37 67

Analisis kesalahan siswa dalam menyelesaikan soal fisika pokok bahasan alat optik berdasarkan taksonomi Solo: Pada siswa kelas II Cawu 3 SLTP 9 Jember tahun pelajaran 2001/2002

0 5 67

Efektifitas penggunaan metode resitasi dan kartu kerja terhadap hasil belajar fisika siswa kelas II cawu III pokok bahasan struktur inti dan radioaktifitas di MAN 2 Jember tahun pelajaran 2000/2001

0 4 105

Pengaruh pendekatan problem posing terhadap pemahaman konsep matematika siswa

0 14 225

Penerapan variasi stimulus untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi pokok bahasan pendapatan nasional kelas X di SMA Negeri 12 Kota Tangerang Selatan

0 8 187

Pengajuan Soal problem posing oleh Siswa

0 11 6

BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian - Pengaruh pembelajaran dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching Learning) terhadap hasil belajar siswa pada pokok bahasan pencemaran lingkungan di Kelas X SMA Negeri 1 Kumai Tahun Ajaran 2014/2015 - Di

0 0 14

Kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal-soal uraian terstruktur pokok bahasan teori kinetik gas pada kelas XI semester II MAN Model Palangka Raya tahun ajaran 2014/2015 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 22

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 28

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah terhadap keterampilan komunikasi sains dan hasil belajar siswa kelas X SMA Muhammadiyah 1 Palangkaraya pada pokok bahasan gerak lurus semester 1 tahun ajaran 2016/2017 - Digital Library IAIN Palangka Raya

0 0 25