Faktor Yang Mempengaruhi Strategi Coping

21 Untuk beberapa orang dengan masalah yang spesifik, dukungan kelompok akan membantu seseorang melakukan coping tidak hanya karena mereka menyediakan sandaran, tetapi juga karena orang dapat mempelajari teknik untuk melakukan coping dari orang lain yang mengalami masalah yang mirip. g. Material Resources Uang dan barang yang dapat dibeli dengan uang dapat menjadi sumber yang nyata Adler et al., 1994; Sobel, 1994. Uang meningkatkan sejumlah pilihan yang tersedia untuk menghilangkan sumber stres atau mengurangi efek stres. Ketika seseorang dihadapkan dengan kesulitan hidup, dengan stresor yang kronis, atau dengan bencana besar, orang yang memiliki uang yang memiliki kemampuan untuk menggunakan uang dan berpengalaman memiliki tingkat stres lebih rendah dibandingkan orang yang tidak memiliki uang Lazarus dan Folkman, 1984.

B. MYASTHENIA GRAVIS 1. Definisi Myasthenia Gravis

Myasthenia Gravis MG adalah sebuah penyakit neuromuskular yang ditandai dengan kelemahan dan kelelahan otot skeletal Drachman, 2012. Sumber lain menambahkan bahwa MG adalah salah satu bentuk dari penyakit autoimun yang masih jarang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 22 terjadi dan tidak bisa disembuhkan, dengan kejadian 120.000 pada populasi umum Kulaksizoglu, 2007. Istilah Myasthenia Gravis berasal dari bahasa Latin yaitu myasthenia yang berarti kelemahan otot, dan gravis yang berarti berat atau serius Schact, Edmund Djalinusyah, 2001. MG disebabkan karena adanya penurunan sejumlah acetylcholine receptors AChRs yang tersedia pada neuromuscular junction disebabkan oleh antibody-mediated atuoimmune attack Drachman, 2012. Sistem kekebalan tubuh pada penderita memproduksi antibodi yang menghalangi kinerja atau menghancurkan sel-sel saraf pada otot. Acetylcholine adalah salah satu senyawa neurotransmitter yang dapat mengaktifkan reseptor otot untuk berkontraksi. Jika kinerjanya terhambat oleh antibodi, jalur sambungan saraf dan otot akhirnya terputus sehingga penderita akan mengalami kelemahan dan kelelahan otot Myasthenia Gravis, 2015. Kelemahan otot ini menyebabkan tidak terjadinya proses pergerakan otot Kulaksizoglu, 2007. Kelemahan meningkat selama penggunaan berulang kelelahan atau di akhir hari, dan mungkin bisa diatasi dengan istirahat atau tidur. Kondisi semakin memburuk atau malah menjadi cukup membaik mungkin akan terjadi setelah beberapa tahun pertama penyakit muncul. Infeksi lain atau penyakit sistemik dapat 23 memacu meningkatnya myasthenic weakness dan mungkin menimbulkan crisis Drachman, 2012.

2. Gejala

Penderita MG memiliki ciri-ciri yang ditunjukkan adanya kelemahan yang berubah-ubah terutama bila sedang beraktivitas .Juel, Vern C Massey, Janice M, 2007. Otot kranial yang berhubungan dengan tengkorak, khususnya otot kelopak mata dan ekstraokular, biasanya muncul awal pada penyakit MG; diplopia penglihatan ganda dan ptosis menurunnya kelopak mata umumnya menjadi keluhan pertama Drachman, 2012. Kelemahan otot mata ini menyebabkan kesulitan pada beberapa pasien seperti kesulitan menyetir, membaca, dan menonton televisi Juel, Vern C Massey, Janice M, 2007. Selain, kelemahan otot mata, gangguan pada oropharyngeal dan kelemahan anggota tubuh biasa juga terjadi. Gangguan pada oropharyngeal ini menyebabkan penderita mengalami dysathria penderita mengalami sulit berbicaracelat dan dysphagia sulit menelan Juel, Vern C Massey, Janice M, 2007. Kesulitan menelan mungkin terjadi sebagai hasil dari kelemahan langit-langit mulut, lidah, atau faring, sehingga menimbulkan regurgitasi naiknya makanan dari kerongkongan atau lambung tanpa disertai oleh rasa 24 mual maupun kontraksi otot perut yang sangat kuat atau aspirasi saat menghembus yang berupa keluarnya bentuk cairan atau makanan dari hidung. Adanya gangguan pada otot rahang juga sering terjadi pada penderita MG. Penderita mengeluhkan adanya kesulitan mengunyah permen atau daging yang keras Juel, Vern C Massey, Janice M, 2007. Cara berbicara mungkin juga akan menjadi sengau karena disebabkan kelemahan langit-langit di daerah mulut. Pada 85 pasien, kelemahan menjadi umum, mempengaruhi otot tungkai Drachman, 2012. Kelemahan pada anggota tubuh pada MG menyebabkan penderita mengalami kesulitan dan rasa lemas pada anggota gerak seperti tangan dan kaki Juel, Vern C Massey, Janice M, 2007. Selain itu pula, penderita juga mengalami kesulitan dalam mengekspresikan wajah dan tersenyum. Juel, Vern C Massey, Janice M, 2007. Gejala-gejala ini umumnya terjadi secara kambuhan dengan tingkat keparahan yang berbeda-beda pada tiap penderitanya Myasthenia Gravis, 2015. Timbulnya gejala-gejala ini dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti infeksi, sakit fisik, stres, suhu panas atau dingin, dan penggunaan obat tertentu Kohler, 2007 dalam Arpandy Halim, 2013.

3. Pengobatan

Hampir semua pasien Myasthenia Gravis dapat memiliki kehidupan yang produktif dengan diberikan treatment yang tepat. Ada 25 beberapa jenis treatment untuk penderita MG. Treatment yang banyak digunakan termasuk anticholinesterase medications, immunosuppresion, thymectomy, dan plasmapheresis atau intravenous immunoglobulin. a. Anticholinesterase Medications Obat ini berfungsi memperbaiki komunikasi antara saraf dan otot dengan hasil kekuatan otot menjadi lebih baik Myasthenia Gravis, 2015. Pyridostigmine adalah salah satu obat anticholisnesterase yang paling sering digunakan. Manfaat dari pyridostigmine dirasakan dalam 15-30 menit dan bertahan hingga tiga sampai empat jam, dengan respon yang bervariasi dari individu. Jumlah dosis disesuaikan kepada kebutuhan individu Drachman, 2012. b. Thymectomy Bukti yang ada menunjukkan bahwa 85 pasien mengalami peningkatan setelah thymectomy. Treatment ini memiliki keuntungan jangka panjang yaitu pada beberapa kasus pasien dapat mengurangi atau menghilangkan kebutuhan untuk melanjutkan pengobatan. Thymectomy harus dilakukan hanya pada pasien yang berada di usia pubertas sampai usia 55 tahun Drachman, 2012.