JENIS DAN DESAIN PENELITIAN

35 Tabel 3.1 Panduan pertanyaan wawancara Pertanyaan Tujuan Pertanyaan Gambaran penyakit Sejak kapan Anda menderita MG? Menurut Anda pribadi, apa itu MG? Bagaimana gejala awal yang Anda alami? Rapport, mengetahui kondisi awal mula subjek menderita penyakit MG. Ketika mengetahui kalau Anda menderita MG, bagaimana perasaan Anda? Pikiran Anda? Apa yang Anda lakukan? Mengetahui respon awal penderita dan apa yang dilakukan. Pengobatan seperti apa saja yang pernah Anda lakukan? Mengetahui sudah sampai tahap mana pengobatan yang dijalani Permasalahan yang dihadapi Bagaimana aktivitas Anda sebelum sakit? Apa dampak MG bagi aktivitas Anda? Melihat perubahan dan dampak aktivitas sosial penderita Bagaimana relasi anda dengan orang- orang di sekitar anda sebelum sakit? Apa dampak MG bagi relasi Anda? Mengetahui bagaimana relasi sosial subjek sebelum dan sesudah MG. Ketika menjalani pengobatan, apa yang Anda rasakan dan pikirkan? Melihat bagaimana subjek dalam menjalani pengobatan Hal apa yang membuat Anda downtertekan terkait MG? Mengetahui hal yang membuat penderita tertekan Berkaitan dengan tugas utama misal mahasiswa, bagaimana Anda mengatasi masalah yang timbul berkaitan dengan tugas utama? Melihat strategi coping terkaitan tugas utama Coping Apa yang Anda lakukan untuk menghadapi permasalahan- permasalahan yang dialami? Melihat strategi coping yang digunakan Faktor yang mempengaruhi coping Apakah Anda mengikuti komunitas penderita MG? Apakah Anda merasakan manfaatnya? Melihat apakah dukungan sosial mempengaruhi strategi coping penderita MG. Bagaimana juga respon orang-orang terdekat? keluarga, teman, pasangan Mengetahui respon orang- orang disekitarnya. 36

E. ANALISIS DAN INTERPRETASI DATA

Analisis data merupakan proses berkelanjutan yang bisa saja melibatkan proses pengumpulan data, interpretasi, dan pelaporan hasil secara bersama-sama. Langkah-langkah yang akan digunakan untuk melakukan analisis isi terarah berbasis penerapan kategori secara deduktif mencangkup langkah-langkah berikut ini Supraktiknya, 2015: 1. Langkah pertama adalah menyusun sebuah matriks kategorisasi Elo Kyngas, 2008. Jika pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, maka kepada para partisipan, akan diajukan pertanyaan utama yang bersifat terbuka tentang aneka pengalaman yang dialami oleh partisipan, serta diikuti dengan pertanyaan-pertanyaan lanjutan yang lebih terarah sekitar kategori-kategori yang sudah ditentukan sebelumnya Hsieh Shannon, 2005. 2. Langkah kedua adalah melakukan coding atau pengodean. Tujuan penelitian dengan analisis isi terarah adalah mengidentifikasi dan mengkategorikan semua bentuk manifestasi dari fenomen tertentu yang sedang diteliti. Menurut Hsieh dan Shannon 2005, ada dua kemungkinan cara untuk melakukan pengodean. Cara pertama dimulai dari peneliti membaca keseluruhan transkip, kemudian menandai setiap bagian teks yang merepresentasikan fenomen yang sedang diteliti. Setelah itu, peneliti menentukan kode dari semua bagian teks yang sudah ditandai dengna menggunakan kode-kode yang sudah PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 37 ditentukan dalam matriks kode; setiap bagian teks yang dipandang merepresentasikan fenomen yang diteliti tetapi tidak cocok dimasukkan ke dalam salah satu kode pada matriks kode diberik kode baru atau tambahan. Cara kedua dimulai juga dengan membaca keseluruhan transkip wawancara, kemudian langsung dilakukan pengodean dengan kode-kode yang sudah ditentukan di matriks kode. Data-data yang tidak bisa segera dimasukkan ke dalam salah satu kode akan ditandai. Selesai pengodean, bagian-bagian teks yang belum bisa dimasukkan ke dalam salah satu kode, dianalisis untuk menentukan apakah bagian-bagian tersebut merepresentasikan satu atau lebih kategori baru atau hanya merupakan subkategori dari salah satu kode yang sudah tersedia Hsieh Shannon, 2005.

F. KREDIBILITAS PENELITIAN

Kredibilitas penelitian terdiri atas validitas kualitatif dan reliabilitas kualitatif. Validitas kualitatif dimaknai sebagai upaya pemeriksaan terhadap akurasi hasil penelitan dengan menerapkan prosedur-prosedur tertentu. Gibbs, 2007 dalam Creswell, 2014. Salah satu metode validasi yang digunakan peneliti adalah melakukan member checking. Peneliti akan mengecek kembali ke partisipan untuk memastikan keakuratan rumusan tema yang telah dibuat oleh peneliti berdasarkan hasil wawancara. Selain itu, metode lainnya adalah dengan external auditor.