Latar Belakang Sejarah Dan Peranan Kapal Motor Pribumi Bagi Perekonomian Masyarakat Di Onan Runggu 1942 – 1965

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kemajuan suatu wilayah tidak dapat dilepaskan dari perkembangan transportasi. 1 Hal ini tidak dapat dipungkiri mengingat transportasi memiliki peran yang penting dalam mobilitas penduduk di suatu wilayah. Transportasi merupakan suatu alat pemindah barang dan manusia dari tempat asal ke tempat tujuan. Sedangkan perjalanan adalah pergerakan orang dan barang antara dua tempat kegiatan yang terpisah untuk melakukan kegiatan perorangan atau kelompok dalam masyarakat. 2 Perjalanan dilakukan melalui suatu lintasan tertentu yang menghubungkan asal dan tujuan, menggunakan alat angkut atau kendaraan dengan kecepatan tertentu. Jadi perjalanan adalah proses perpindahan dari satu tempat ke tempat yang lain. Bentuk transportasi yang banyak mendukung hal tersebut antara lain adalah kapal sebagai transportasi air yang terus berkembang pada dewasa ini. Perlu diketahui bahwa transportasi melalui air telah ada jauh sebelum adanya transportasi darat. 3 Demikian pula bagi masyarakat Onan Runggu. Di daerah tersebut kapal menjadi salah satu bentuk transportasi yang paling dominan, dalam hal ini kapal 1 Sution Usman Adji dkk, Hukum Pengangkutan di Indonesia, Jakarta: PT Rinka Cipta, 1991, hlm. 65 2 M. Nur Nasution, Manajemen Transportasi, Jakarta: GHALIA INDONESIA, 2004, hlm. 14 3 Sutrisno Eddy, Kisah-kisah Penemuan Sepanjang Zaman Transportaasi, Jakarta: INOVASI, 2000, hlm. 70 Universitas Sumatera Utara 2 motor. Kapal motor telah menjadi kebutuhan penting dalam perekonomian masyarakat di Onan Runggu. Sebelum tahun 1930-an di daerah Onan Runggu belum ada kapal motor, sarana transportasi yang digunakan masyarakat Onan Runggu adalah perahu solu. Perahu tersebut digunakan oleh masyarakat untuk mengangkut hasil bumi keluar daerah Onan Runggu. Kapal motor masuk ke daerah Samosir pada tahun 1933 oleh Pastoran pada masa Zending Katholik yang berlabuh di Desa Silaban Kecamatan Palipi Kabupaten Tapanuli Utara. 4 Kapal motor pertama yang ada adalah kapal motor Pastoran 1933 yaitu kapal motor yang membawa pastor Pater Sybrandus dari Balige ke Samosir. Setelah inilah kemudian di tahun 1942 raja-raja Samosir akhirnya memiliki kapal motor yang digunakan untuk kelancaran ekonomi masyarakat. Hal ini di sebabkan oleh kapal pastoran yang digunakan oleh masyarakat sebagai alat angkutan tidak dapat lagi mengangkut pedagang yang semakin banyak. Kapal motor ini digunakan untuk mengangkut barang-barang hasil pertanian ke daerah Balige, Tiga Raja, Ajibata dan Porsea. Nama-nama kapal motor tersebut antara lain Kapal Nainggolan I, Kapal Tani, dan Baho Raja yang rutin berangkat 2x1 minggu untuk mengangkut penduduk yang Kapal motor tersebut digunakan juga oleh Pastoran untuk membantu masyarakat sebagai alat angkutan manusia dan barang-barang hasil bumi. Keadaan ini dilihat raja-raja daerah Samosir sebagai peluang ekonomi yang memiliki potensi cukup besar. Hal ini pula yang menjadi alasan bagi raja-raja daerah Samosir untuk menjadikan kapal motor sebagai salah satu alat angkutan. 4 Wawancara dengan Roy Gultom, Kepala Perpustakaan Paroki St. Paulus Onan Runggu, Tanggal 18 Juli 2010 Universitas Sumatera Utara 3 ingin berbelanja dan yang akan menjual hasil buminya ke pekan onan, serta barang- barang yang rutin harus keluar dari Pulau Samosir seperti bawang, pisang, padi, dan lainnya. 5 Uraian di atas merupakan alasan penulis sehingga tertarik untuk meneliti peran transportasi kapal motor sebagai pendorong perkembangan ekonomi pada masyarakat Onan Runggu. Di sini penulis memberi batasan waktu penelitian antara tahun 1942 sampai dengan tahun 1965. Tahun 1942 dipilih dengan alasan pada tahun tersebut merupakan tahun di mana untuk pertama kalinya raja sebagai penduduk pribumi di daerah Onan Runggu memiliki kapal motor. Sedangkan tahun 1965 dipilih sebagai waktu akhir penelitian karena pada tahun ini merupakan awal masuknya kapal motor lain dari luar daerah Samosir seperti Tiga Raja, Parapat, Porsea dan Balige yang berakibat pada semakin meningkatnya kuantitas kapal motor di Onan Runggu. Dengan demikian penulis hanya akan membahas peranan kapal motor bagi perekonomian masyarakat di Onan Runggu pada saat sarana transportasi ini masih didominasi oleh penduduk daerah Samosir. Hal inilah yang menjadi pemicu utama akan kebutuhan transportasi di Onan Runggu.

1.2 Rumusan Masalah