Fungsi Kapal Motor Zending

19 Balige dengan sebuah kapal motor dan tiba di Kecamatan Palipi Desa Silaban Kabupaten Tapanuli Utara. 20

3.1.1 Fungsi Kapal Motor Zending

Sebelum kapal motor digunakan oleh zending Katholik, sarana transportasi yang digunakan oleh zending untuk melaksanakan misi pekabaran injilnya adalah dengan menggunakan solu dan berjalan kaki. Memang sejak awal mereka bisa saja langsung menggunakan kapal motor sebagai sarana transportasi namun hal tersebut tidak dilakukan. Mereka lebih memilih cara yang dilakukan oleh zending Protestan di mana mereka menggunakan solu sebagai sarana transportasi. Sarana yang juga digunakan masyarakat setempat untuk pergi dari satu tempat ke tempat lain. Pihak zending Katholik menganggap cara tersebut cukup berhasil untuk mendekati masyarakat setempat. Di samping itu orang-orang Batak di Samosir kurang menerima pengaruh bangsa Barat selain dari apa yang sudah dilakukan oleh zending Protestan yang memang sudah lebih dahulu masuk ke kalangan masyarakat Batak di Samosir khususnya Onan Runggu. Cara yang dilakukan zending Katholik tersebut dianggap kurang efektif dalam menarik perhatian masyarakat. Keadaan yang demikian dinilai oleh Pastor Pater sebagai kendala. Sebab walaupun zending Protestan tidak mempunyai sarana transportasi yang memadai, keberadaan mereka yang sudah terlebih dahulu 20 Wawancara dengan Roy Gultom, Kepala Perpustakaan Paroki St. Paulus Onan Runggu, Tanggal 18 Juli 2010 Universitas Sumatera Utara 20 menginjakkan kaki di tanah Toba sudah mendapat tempat di hati masyarakat sehingga hal tersebut tidak menjadi kendala bagi zending Protestan dalam penginjilan mereka. Oleh sebab itu kapal motor digunakan sebagai sarana pendukung pekabaran injil, karena dinilai dapat menjadi salah satu penarik bagi masyarakat. Dengan izin kepala Keuskupan Medan maka kapal motor tersebut mulai digunakan untuk kepentingan pekabaran injil. Dalam melaksanakan misinya Pastor Pater sudah mendapat kemudahan untuk pekabaran injil melalui sarana transportasi tersebut yang diperuntukkan sebagai alat mengunjungi penduduk untuk menjalankan misinya sebagai zending. Setelah beberapa bulan beliau sudah semakin dekat dengan maasyarakat dan kehadirannya sudah mulai dapat diterima oleh masyarakat. Dalam perjalanannya mengunjungi penduduk beliau sering dimintai tolong oleh masyarakat untuk ikut menyeberang ke kampung lain atau membawa barang-barang hasil bumi dengan kapal motornya. 21 Kebutuhan-kebutuhan masyarakat yang dinilai belum tercapai oleh kehadiran zending Protestan dapat diwujudkan dengan kontak komunikasi yang berlangsung Seiring berjalannya waktu kapal motor pastoran ini selain digunakan oleh pastoran sebagai sarana transportasi di Onan Runggu juga sebagai cara untuk menarik hati masyarakat sebab selama di perjalanan di dalam kapal terjadi kontak komunikasi dengan penduduk. Hal ini menurut Pater lebih efisien dalam menjalankan misinya. Dengan adanya kontak komunikasi tersebut, pihak zending dapat membaur dengan masyarakat sehingga mereka dapat diterima dengan tangan terbuka oleh masyarakat. 21 Wawancara dengan K. Pakpahan, Tokoh Masyarakat Onan Runggu, Tanggal 26 Juni 2010 Universitas Sumatera Utara 21 dalam kapal motor tersebut, seperti kebutuhan pendidikan yang menurut masyarakat masih kurang memadai. Komunikasi seperti inilah yang terjadi dengan setiap masyarakat pribumi yang menaiki kapal motor zending sehingga keberadaan kapal motor tersebut sangat berharga bagi Pastor Pater untuk mempermudah tugas beliau. Dalam jangka waktu yang tidak lama zending Katholik mendirikan pusat kesehatan yang terbuka bagi kalangan masyarakat, sehingga masyarakat lebih antusias untuk mengenal Katholik lebih dekat. Walaupun zending Protestan yang sudah lebih dahulu memperkenalkan diri dengan menyediakan berbagai fasilitas untuk masyarakat seperti pendidikan dan sarana kesehatan ternyata tidak menjadi ukuran bagi masyarakat Onan Runggu. Hal tersebut disebabkan adanya sifat masyarakat yang ingin lebih mengenal hal baru sehingga sarana kesehatan yang ditawarkan oleh Katholik lambat laun semakin diterima oleh masyarakat.

3.1.2 Dibangunnya Pelabuhan Onan Runggu