36 c.
Substitusi pengganti pendidikan sekolah, pendidikan nonformal dapat mengganti fungsi sekolah terutama pada daerah-daerah yang belum
dijangkau oleh program pendidikan sekolah.
3. Bidang Garapan Pendidikan Non Formal
Pendidikan Non Formal memiliki fungsi sebagai penambah dan pelengkap pendidikan formal. Seperti yang diungkapkan pada UU RI No. 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 26 ayat 1 dan 2, menjelaskan bahwa: “Pendidikan non formal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang
memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, dan atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka
mendukung pendidikan sepanjang hayat, dan berfungsi mengembangkan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan
dan ketrampilan fungsional serta pengembangan sikap dan kepribadian
professional” Kemudian dalam Pasal 26 ayat 3 menjelaskan bahwa “pendidikan
nonformal meliputi pendidikan kecakapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudaan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan
keaksaraan, pendidikan ketrampilan dan pelatihan kerja , pendidikan kesetaraan, serta pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan peserta
didik”. Lalu ditambahkan pada Pasal 26 ayat 6, “satuan pendidikan nonformal meliputi lembaga kursus, lembaga
pelatihan, kelompok belajar, pusat kegiatan belajar PKBM, dan majelis taklim, serta satuan pendidikan yang sejenis. Hasil pendidikan nonformal
dapat dihargai setara dengan hasil program pendidikan formal setelah melalui proses penilaian penyetaraan oleh lembaga yang ditunjuk oleh
pemerintah pusat dan pemerintah daerah dengan mengacu pada standard
nasional pendidikan”.
37 Madrasah Diniyah merupakan bagian dari sistem pendidikan Non Formal
karena Madrasah Diniyah mengupayakan untuk menambah atau melengkapi pengetahuan Agama pada peserta didik. Seperti yang dinyatakan oleh
Departemen Agama RI 2003 : 49 pada pengelompokan Madrasah Diniyah, ada Madrasah Diniyah pelengkap, yaitu Madrasah Diniyah yang diikuti oleh
siswa sekolah umum atau madrasah sebagai upaya menambah atau melengkapi pegetahuan agama dan bahasa Arab yang sudah mereka peroleh di sekolah
umum. Selain itu, upaya pelayanan yang tidak bertumpu pada pengaturan terhadap aspek
–aspek penyelenggara pendidikan dan penyelenggaraannya diserahkan kepada masing
– masing Madrasah Diniyah.Oleh karena itu, Madrasah Diniyah masuk kedalam jalur Pendidikan Nonformal yang mampu
menyelenggarakan pendidikan dengan kurikulumnya sendiri dan tidak menutup kemungkinan untuk pelaksanaan pendidikan karakter masuk didalamnya.
4. Hasil Penelitian yang Relevan
Adapun penelitian yang relevan ataupun mempunyai kesamaan dengan yang dilakukan oleh peneliti adalah sebagai berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Sike Mart Riskatd 2012 berjudul
“Pelaksanaan Pendidikan Karakter di SD Negeri Keputran VII Tahun Ajaran 20112012”. Penelitian tersebut memiliki hasil penelitian yang
menunjukan bahwa kepala sekolah dan guru kelas memiliki pemahaman yang berbeda tentang pendidikan karakter. Selain itu, hasil lainnya yaitu