Dekomposisi Multiplier Sektor Pertanian

1.0136–1.0584. Kelima subsektor tersebut adalah kehutanan dan perburuan 21, industri gula 29, kelapa sawit 17, industri pemotongan ternak 19, dan tebu 16. Sedangkan subsektor pertanian yang memiliki tingkat keterbukaan sedang, dengan angka OM berkisar di antara 1.0894-1.1691 adalah jagung 14, pertanian perkebunan lainnya 18, industri penggilingan padi 27, perikanan sektor 22, peternakan dan hasil-hasilnya 20 dan padi 13. Terakhir untuk subsektor pertanian yang tergolong paling rendah tingkat keterbukaannya adalah sektor pertanian tanaman pangan lainnya 15, industri kayu, barang-barang dari kayu 31, industri minyak dan lemak 26, industri makanan, minuman dan tembakau 25, industri tepung segala jenis 28 dan industri pemintalan, tekstil, pakaian dan kulit 30. Seluruh subsektor ini memiliki angka OM berkisar diantara 1.2002 sampai dengan 1.6559.

6.3. Dekomposisi Multiplier Sektor Pertanian

Telah dijelaskan sebelumnya bahwa angka multiplier dari suatu aktifitas produksi dapat di dekomposisi atau di pecah menjadi beberapa bagian yaitu initial injection I, transfer multiplier M a1 – I, open loop multiplier [M a2 – I M a1 ], dan closed loop multiplier [M a2 – I M a1 . M a2 . Initial injection menjadi awal dari dampak yang dipancarkan oleh suatu aktifitas, besarannya sudah di tetapkan yaitu satu untuk setiap aktifitas. Selanjutnya, transfer multiplier TM menggambarkan bagaimana pengaruh injeksi awal tersebut pada suatu aktifitas terhadap aktifitas lain dalam satu blok yang sama setelah melalui keseluruhan sistem di dalam blok tersebut, sebelum berpengaruh terhadap blok yang lain. Kemudian open loop multiplier OLM atau cross-effect merupakan pengaruh dari satu blok ke blok yang lain. Injeksi pada salah satu sektor dalam sebuah blok tertentu akan berpengaruh terhadap aktifitas lain di blok yang lain setelah melalui keseluruhan sistem dalam blok yang lain tersebut. Terakhir closed loop multiplier CLM, yang menunjukkan bagaimana pengaruh dari suatu blok ke blok yang lain, untuk kemudian kembali pada blok semula. Apabila initial injection dijumlahkan dengan transfer multiplier, open loop multiplier dan closed loop multiplier akan diperoleh besaran total multiplier atau gross output multiplier untuk masing- masing sektor pertanian sesuai dengan bloknya. Seluruh multiplier yang disebutkan ini dapat dilihat lengkap pada Tabel 28. Pertama kali akan diulas mengenai transfer multiplier TM. Oleh karena dalam pembahasan ini yang dibicarakan adalah mengenai aktifitas dari sektor pertanian yang berarti menyangkut masalah produksi, maka blok neraca endogen yang menjadi fokus pembahasan analisis TM adalah blok produksi. Dalam konteks ini dapat dikatakan bahwa ada 5 subsektor pertanian yang mempunyai nilai TM paling besar dalam perekonomian Indonesia yakni subsektor industri tepung segala jenis 28 sebesar 1.2383, subsektor industri pemintalan, tekstil, pakaian dan kulit 30 sebesar 1.1974, subsektor industri pemotongan ternak 19 sebesar 1.0902, subsektor industri penggilingan padi 27 sebesar 1.0639, dan subsektor industri minyak dan lemak 26 sebesar 1.0053. Angka TM sebesar 1.0639 untuk komoditi padi mengandung arti apabila dilakukan injeksi terhadap komoditi padi sebesar 1 milyar rupiah, maka permintaan output yang tercipta pada blok produksi dalam sistem perekonomian secara keseluruhan adalah sebanyak 1.0639 milyar rupiah. Dimana permintaan output yang paling besar diciptakan komoditi padi adalah permintaan industri pupuk 33 sebesar 0.0638 milyar rupiah dan subsektor perdagangan 36 sebesar 0.0152 lihat tabel 30. 141 Tabel 30. Dekomposisi Multiplier Sektor Pertanian Effect Account 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 25 26 27 28 29 30 31 Initial Injection 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 Tr ans fe r mu ltiplier Ma 1 - I 1 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 2 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 3 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 4 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 5 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 6 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 7 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 8 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 9 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 10 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 11 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 12 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 OWN 0.0862 0.0969 0.0989 0.1746 0.1376 0.1112 0.5228 0.3152 0.0999 0.1218 0.1358 0.2860 0.7822 0.5022 0.3857 0.5525 0.1887 PROD 0.1733 0.3095 0.2390 0.3142 0.3450 0.3189 0.5674 0.5161 0.3266 0.4405 0.8207 0.7193 0.2817 0.7360 0.4650 0.6449 0.7801 TOTAL 0.2595 0.4064 0.3379 0.4888 0.4826 0.4301 1.0902 0.8313 0.4265 0.5624 0.9565 1.0053 1.0639 1.2383 0.8507 1.1974 0.9688 141 142 Tabel 30. Lanjutan Effect Account 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 25 26 27 28 29 30 31 O p en Loo p Mu lti pl ie r Ma 2 – I Ma 1 1 0.7454 0.5205 0.5585 0.5261 0.2842 0.5045 0.303 0.2973 0.1975 0.2011 0.1286 0.1343 0.5441 0.1441 0.2125 0.0533 0.0561 2 0.0915 0.0532 0.0626 0.1168 0.0243 0.0521 0.0536 0.0495 0.0507 0.0743 0.0197 0.0131 0.0669 0.017 0.0453 0.0067 0.012 3 0.0163 0.0459 0.0458 0.061 0.0334 0.0527 0.078 0.0803 0.0801 0.0619 0.1262 0.0625 0.0738 0.0922 0.1112 0.1062 0.1804 4 0.0245 0.1036 0.102 0.093 0.0652 0.0782 0.1592 0.1563 0.1218 0.1428 0.2657 0.1241 0.1157 0.1823 0.1718 0.2704 0.24 5 0.0825 0.1728 0.1194 0.1312 0.3758 0.1564 0.2817 0.2695 0.4619 0.4265 0.2247 0.5305 0.1336 0.444 0.1359 0.3456 0.3931 6 0.0914 0.0679 0.0728 0.0885 0.0415 0.0658 0.0569 0.0551 0.05 0.0562 0.0384 0.033 0.0759 0.0376 0.0476 0.029 0.037 7 0,5524 0.407 0.4304 0.4235 0.2499 0.3932 0.276 0.2701 0.2164 0.2197 0.158 0,1673 0.4286 0.1766 0.204 0.111 0.1291 8 0.1224 0.1131 0.1147 0.1195 0.0866 0.1131 0.1077 0.1072 0.1064 0.0949 0.1053 0.0925 0.1289 0.1042 0.1021 0.0924 0.136 9 0.0998 0.0847 0.0864 0.0869 0.0641 0.0835 0.0722 0.0714 0.0699 0.064 0.0595 0.0616 0.0922 0.0653 0.061 0.0523 0.0733 10 0.0538 0.0897 0.0859 0.0955 0.083 0.0752 0.1257 0.1219 0.1253 0.137 0.1607 0.1238 0.0952 0.1438 0.1129 0.1718 0.1646 11 0.0467 0.0825 0.0784 0.0896 0.0791 0.0687 0.1197 0.1159 0.1214 0.1332 0.153 0.12 0.0874 0.1383 0.1069 0.1649 0.1579 12 0.0442 0.0925 0.0639 0.0703 0.2012 0.0837 0.1508 0.1443 0.2473 0.2284 0.1203 0.284 0.0715 0.2377 0.0728 0.1851 0.2105 OWN 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 PROD 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 0.0000 TOTAL 1.9709 1.8336 1.8207 1.9017 1.5883 1.7271 1.7846 1.7388 1.8488 1.8399 1.5600 1.7466 1.9139 1.7831 1.3840 1.5887 1.7899 142 143 Tabel 30. Lanjutan Effect Account 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 25 26 27 28 29 30 31 C lose d l o o p M u lt ip lier Ma 2 – I Ma 2 Ma 1 1 0.2412 0.2105 0.2165 0.2257 0.1502 0.1993 0.1889 0.1847 0.1717 0.1756 0.1680 0.1485 0.2266 0.1655 0.1584 0.1543 0.1739 2 0.0342 0.0298 0.0307 0.0320 0.0213 0.0283 0.0267 0.0261 0.0243 0.0248 0.0237 0.0210 0.0321 0.0234 0.0224 0.0217 0.0245 3 0.1779 0.1561 0.1603 0.1672 0.1119 0.1477 0.1408 0.1378 0.1284 0.1312 0.1261 0.1114 0.1680 0.1241 0.1183 0.1163 0.1309 4 0.4333 0.3800 0.3904 0.4070 0.2723 0.3596 0.3427 0.3352 0.3123 0.3192 0.3067 0.2710 0.4090 0.3019 0.2877 0.2826 0.3183 5 0,5842 0.5107 0.5250 0.5467 0.3652 0.4834 0.4586 0.4486 0.4173 0.4264 0.4085 0.3617 0.5494 0.4028 0.3845 0.3758 0.4233 6 0.0674 0.0590 0.0606 0.0632 0.0422 0.0558 0.0530 0.0518 0.0482 0.0493 0.0473 0.0418 0.0635 0.0466 0.0445 0.0435 0.0490 7 0,2960 0.2587 0.2660 0.2772 0.1849 0.2449 0.2324 0.2273 0.2114 0.2162 0.2070 0.1831 0.2784 0.2040 0.1949 0.1904 0.2145 8 0.1769 0.1549 0.1592 0.1660 0.1109 0.1466 0.1395 0.1365 0.1270 0.1298 0.1246 0.1102 0.1668 0.1227 0.1171 0.1147 0.1292 9 0.1064 0.0932 0.0957 0.0998 0.0666 0.0882 0.0838 0.0820 0.0763 0.0780 0.0748 0.0661 0.1002 0.0737 0.0703 0.0688 0.0775 10 0.2866 0.2511 0.2580 0.2689 0.1798 0.2376 0.2262 0.2212 0.2060 0.2106 0.2021 0.1787 0.2702 0.1991 0.1898 0.1862 0.2097 11 0.2743 0.2403 0.2469 0.2574 0.1721 0.2274 0.2165 0.2117 0.1972 0.2015 0.1934 0.1710 0.2586 0.1905 0.1817 0.1782 0.2007 12 0.3128 0.2735 0.2811 0.2927 0.1955 0.2589 0.2456 0.2402 0.2234 0.2283 0.2188 0.1937 0.2942 0.2157 0.2059 0.2012 0.2267 OWN 0.0829 0.0307 0.1544 0.0074 0.0090 0.0510 0.0354 0.0786 0.0071 0.0668 0.2323 0.0363 0.0981 0.0630 0.0136 0.1034 0.0123 PROD 3.1982 2.8389 2.7953 3.0658 2.0430 2.6651 2.5436 2.4441 2.3397 2.3322 2.0666 1.9978 2.9895 2.2024 2.1489 2.0118 2.3696 TOTAL 6.2723 5.4874 5.6403 5.8769 3.9248 5.1938 4.9338 4.8259 4.4904 4.5898 4.3998 3.8923 5.9046 4.3352 4.1377 4.0487 4.5601 143 Sementara sisanya sebanyak 0.9804 rupiah tersebar ke permintaan output pada sektor-sektor lainnya Sekarang untuk open loop multiplier OLM, apabila kita lihat pada angka total OLM, bisa dikatakan semua sektor pertanian mempunyai dampak terhadap blok lain di luar blok produksi relatif sama besar. Semua sektor menghasilkan angka OLM di atas 1 dengan kisaran antara 1.3840 paling rendah yakni untuk industri gula, dan 1.9709 paling tinggi yaitu untuk komoditi padi. Angka OLM sebesar 1.9709 pada komoditi padi mempunyai arti bahwa bila ada injeksi sebesar 1 milyar rupiah untuk produksi komoditi padi maka setelah dampak kenaikan produksi tersebut disebar dalam blok produksi, akan dipancarkan lebih lanjut ke dalam blok faktor produksi yang menghasilkan penambahan permintaan input sebesar 0.9602 milyar rupiah dan blok institusi yang dapat menciptakan pertambahan pendapatan sebesar 1.0107 milyar rupiah. Dalam blok faktor produksi, satu-satunya input yang paling banyak menyerap dampak kenaikan produksi padi adalah tenaga kerja pertanian di desa yakni sebesar 0.7454 milyar rupiah. Sedangkan pada blok institusi, yang paling besar merasakannya adalah petani sebesar 0.5524 milyar rupiah. Terakhir mengenai closed loop multiplier CLM, angka CLM ini dapat ditelusuri bagaimana injeksi pada sektor pertanian akan berpengaruh pada sektor- sektor lain pada blok faktor produksi dan institusi, kemudian berpengaruh pada blok kegiatan produksi dan akhirnya berpengaruh kembali pada sektor-sektor dalam blok faktor produksi dan institusi. Satu putaran dari blok faktor produksi atau institusi, dan kembali ke blok faktor produksi atau institusi ini disebut pengaruh closed loop. Disini kelihatan jelas secara keseluruhan ada 6 sektor pertanian yang memberi pengaruh closed loop terbesar dalam perekonomian yakni sektor padi yang mempunyai angka CLM sebesar 6.2723, subsektor industri penggilingan padi 27 sebesar 5.046, subsektor tebu 16 sebesar 5.8769, subsektor pertanian tanaman pangan lainnya 15 sebesar 5.6403, subsektor jagung 14 sebesar 5.4874, dan subsektor pertanian perkebunan lainnya 18 sebesar 5.1938. Jika kita fokuskan perhatian pada angka CLM subsektor padi 13 sebesar 6.2723, ini artinya bila dilakukan injeksi pada subsektor padi sebesar 1 milyar rupiah, maka setelah melalui keseluruhan sistem dalam blok produksi, total permintaan input pada blok faktor produksi dan total pertambahan pendapatan rumahtangga pada blok institusi adalah sebesar 6.2723 milyar rupiah. Dimana permintaan input yang diciptakan subsektor padi pada blok faktor produksi lebih besar mengarah kepada permintaan tenaga kerja pertanian di desa dan modal, masing-masing sebanyak 0.9886 milyar rupiah dan 0.6667 milyar rupiah. Adapun pada blok institusi, satu-satunya institusi yang merasakan kenaikan pendapatan paling tinggi adalah pengusaha tani yang berubah pendapatannya sebesar 0.8484 milyar rupiah untuk setiap injeksi sebanyak 1 milyar rupiah di subsektor padi.

6.4. Jalur Struktural Sektor Pertanian ke Rumahtangga