Stabilisasi Harga Kebijakan Pembangunan Pertanian

untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan oleh pemerintah, barang yang dibeli akan dijual dengan harga dumping di luar negeri. Ditinjau dari sisi teori ekonomi, keuntungan dan keruugian yang diperoleh dari kebijakan tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Adanya kenaikan harga sebesar Ps, menyebabkan terdapat tambahan surplus produsen sebesar ABD sedangkan surplus konsumen berkurang sebesar AB, sehingga perolehan tambahan kesejahteraan sebenarnya dari kebijakan price support ini hanya sebesar D. Disisi lain masyarakat melalui anggaran negara yang dibiayai oleh rakyat mengeluarkan biaya sebesar Q 2 -Q 1 PS, sehingga dengan adanya kebijakan dukungan harga ini sebenarnya terjadi kerugian berupa hilangnya kesejahteraan dead weight loss sebesar D- Q 2 -Q 1 Ps.

3.3.2. Stabilisasi Harga

Suatu kebijakan pemerintah yang juga sering digunakan, salah satunya adalah melakukan intervensi dengan menetapkan harga suatu produk pertanian agar berada di atas harga pasar dan menetapkan input pertanian supaya berada dibawah harga pasar. Kebijakan penetapan harga minimum produk pertanian ini dimaksudkan untuk meningkatkan pendapatan petani sedangkan penetapan harga maksimum juga dimaksudkan untuk menurunkan biaya produksi dengan menurunkan salah satu biaya input. Sebagai contoh adalah kebijakan pemerintah melalui penetapan harga dasar gabah atau menetapkan harga eceran tertinggi suatu input produksi pertanian pupuk. Kebijakan yang pertama dikenal dengan kebijkan harga minimum sedangkan yang ke dua dikenal dengan kebijakan harga maksimum. Gambar 7. Kebijakan Pemerintah dengan Penetapan Harga Minimum Kebijakan harga minimum merupakan upaya pemerintah untuk menetapkan harga suatu produk dengan harga di atas harga pasar. Penetapan harga yang tinggi tersebut diharapkan dapat meningkakan pendapatan petani sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan keluarganya dan masyarakat secara keseluruhan. Benarkah asumsi ini bila ditelaah dari sisi teori ekonomi, apakah masyarakat diuntungkan ataukah dirugikan jika pemerintah melakukan intervensi terhadap harga pasar keseimbangan. Pada Gambar 7, bila pemerintah menaikkan harga dari Po ke P 1 maka produsen hanya menjual produk pertanian sebesar Q 1 maka kerugian bersih dari kesejahteraan yang berkurang sebesar segitiga B dan C. Penetapan pemerintah harga minimum sebesar P 1 menyebabkan produsen akan menjual sebanyak Q 3 sedangkan konsumen hanya membeli sebesar Q 1 . Jika hal ini yang terjadi maka dengan harga jual yang lebih tinggi produsen diuntungkan dengan tambahan Price Q 1 Q P P 1 S D Quantity Q 3 A C B E surplus produsen sebesar segiempat A, dan turunnya jumlah penjualan dari Q 3 ke Q 1 menyebabkan berkurangnya surplus produsen sebesar segitiga C, sebaliknya di sisi konsumen dengan adanya kebijakan ini dirugikan dengan berkurangnya surplus konsumen sebesar segi empat A dan segitiga B, sehingga secara keseluruhan jika produsen hanya memproduksi sampai dengan Q 1 kesejahteraan masyarakat berkurang sebesar B+C. Gambar 8. Kebijakan Pemerintah dengan Penetapan Harga Maksimum Jika antisipasi yang dilakukan produsen berdasarkan harga tersebut maka produsen akan berproduksi dengan jumlah sebesar Q 3 , perubahan surplus produsen yang terjadi adalah A-C-E, sedangkan konsumen dirugikan dengan berkurangnya surplus konsumen sebesar segiempat A dan segitiga B. Kebijakan harga maksimum merupakan suatu penetapan pemerintah terhadap suatu barang dengan harga dibawah harga pasar.Dalam praktek sehari- hari dikenal dengan harga eceran tertinggi HET. Kebijakan ini dimaksudkan Price Q 1 Q P P 1 C B S D A Quantity untuk menekan biaya suatu input produksi agar biaya produksi usaha pertanian tidak terlalu mahal, misal dengan menetapkan harga eceran tertinggi dari pupuk atau input produksi lainnya dan diharapkan dengan adanya kebijakan ini dapat menurunkan biaya produksi pertanian dan menjual hasil produksinya dengan harga yang tinggi sehingga keuntungan yang diperoleh meningkat dan karena keuntungan meningkat dapat menaikkan pendapatan masyarakat petani, yang pada akhirnya dapat menambah tingkat kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan. Untuk mengetahui perubahan kesejahteraan yang terjadi, terhadap kebijakan ini perlu dilakukan telaah secara teori ekonomi bagaimana pengaruhnya terhadap kesejahteraan masyarakat secara keseluruhan, produsen dan konsumen. Apabila pemerintah menetapkan harga suatu produk sebesar P 1 dari semula P , maka produsen akan mengurangi produksi dari Q menjadi Q 1 maka kesejahteraan disisi konsumen akan bertambah sebesar segiempat A dan berkurang sebesar segitiga B, sedangkan dari sisi produsen akan kehilangan kesejahteraan sebesar segi empat A dan segitiga C, sedangkan secara keseluruhan kesejahteraan yang berkurang akibat adanya kebijakan ini adalah sebesar segitiga B dan C.

3.3.3. Kebijakan Tarif dan Kuota