F. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan terdiri dari 5 lima bab yang terdiri dari sub- sub yang dirinci sebagai berikut:
Bab Pertama, merupakan bagian pendahuluan yang memuat latar
belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, review studi terdahulu, metode penelitian, dan sistematika
penulisan.
Bab Kedua, membahas tentang teori positivisme, teori hukum
progresif, dan teori penegakan hukum.
Bab Ketiga, membahas tentang pengertian dan dasar hukum cerai
talak, konsep fikih tentang cerai talak, dan cerai talak di Pengadilan Agama.
Bab Keempat, berisi data statistik perkara cerai talak, posisi kitab
fikih terhadap dalam putusan perkara cerai talak tahun 2010, pendekatan teori hukum dalam putusan cerai talak dan analisis penulis.
Bab Kelima, adalah penutup yang berisi kesimpulan dan saran-saran.
BAB II TINJAUAN TEORI HUKUM DALAM PUTUSAN
PENGADILAN AGAMA
A. Teori Hukum Positivisme
Kamus Besar Bahasa Indonesia mendefinisikan positivisme sebagai aliran filsafat yang beranggapan bahwa pengetahuan itu semata-mata berdasarkan
pengalaman dan ilmu yang pasti.
1
Positivisme adalah sebuah posisi filosofis yang menegaskan bahwa pengetahuan ilmiah yang berasal dari observasi terhadap data
dari pengalaman dan bukan dari spekulasi yang berusaha untuk “melihat ke balik” fakta-fakta yang diobservasi untuk mengetahui sebab utama, makna
ataupun esensi.
2
Hukum tidak bisa dilepaskan dari sejarah manusia, maka sudah sangat jelas bahwa perkembangan dan perubahan hukum tidak lepas daari dinamika
sosial dengan segala kepentingan yang sesungguhnya berada dibelakang hukum. Hukum itu sendiri
tidak bisa dielakkan selalu berkembang, namun perkembangannya tidak bisa dipastikan berkembang kearah-arah tertentu.
Masyarakat berubah, hukum juga harus berubah. Jika masyarakat Indonesia
1
Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, cet. III, edisi III, Jakarta: Balai Pustaka, 2005, h. 890.
2
Roger Cotterrell, Sosiologi Hukum, Bandung: Nusa Media, 2012, h. 12.