68 mencapai skor maksimal 4. Pada pertemuan ke-1 siklus II ada
sembilan butir amatan yang sudah terlihat maksimal, sehingga mencapai skor maksimal 4. Butir amatan metode pembelajaran
dengan pemberian penguatanreward yang belum mencapai skor maksimal, yaitu kemandirian siswa dalam belajar dan mengerjakan
soal latihan. Berdasarkan observasi yang dilakukan selama pelaksanaan
tindakan siklus II, dapat diketahui beberapa hambatan yang dialami selama proses pembelajaran matematika dengan pemberian
penguatanreward. Hambatan-hambatan di dalam pembelajaran pada siklus II
adalah sebagai berikut. 1 Siswa belum sepenuhnya mandiri dalam mnegerjakan
soal. 2 Kondisi diskusi masih belum terkontrol baik.
6 9
2. Hasil Belajar Siswa
Berikut Hasil Belajar siswa pada postes siklus II Tabel.8 Daftar Hasil Belajar Postes Siklus II
No. Kode
Siswa Nilai
Nilai Siklus I
Pertemuan 1
Pertemuan 2
Pertemuan 3
1 MR
70 80
75 75
2 TA
70 80
75 75
3 FAS
80 80
75 78,33
4 RAM
90 80
90 86,67
5 ES
70 80
75 75
6 RJ
80 90
95 88,33
7 MS
90 90
100 93,33
8 HCBD
80 90
80 83,33
9 FA
70 80
75 75
10 RBAP
80 80
80 80
11 ADK
70 80
75 75
12 EL
80 70
80 76,67
13 AP
90 80
85 85
14 MAA
70 70
85 75
15 MJ
80 80
85 81,67
16 NP
80 90
90 86,67
17 NR
80 80
90 83,33
18 NY
80 70
90 80
19 IS
90 80
90 86,67
20 ASAK
80 80
75 78,33
21 KAM
90 100
100 96,67
22 RNS
80 90
100 90
23 FAH
70 80
80 76,67
24 MY
80 70
80 76,67
25 SL
70 80
80 76,67
26 OVP
80 80
80 80
27 ZNH
80 80
85 81,67
28 FY
70 80
85 78,33
29 ES
80 70
80 76,67
30 AAA
80 80
85 81,67
Jumlah Nilai
2610 2650
2790,00 81.31
Nilai Tertinggi
90 100
100 96.67
Nilai Terendah
70 70
75 75
Berdasarkan tabel di atas diperoleh rata-rata nilai pada siklus I yaitu: MX =
∑X = 2683.33 = 81.31 N
33 Berdasarkan rata-rata nilai pada siklus II dapat diamati bahwa
ada peningkatan hasil belajar pada siklus II dibanding hasil belajar pada tindakan siklus I. Adapun pencapaian hasil belajar setelah