autentik digunakan oleh guru untuk memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan.
Menurut Haris Iskandar 2013: 9, penilaian autentik merupakan pendekatan dan instrumen penilaian yang memberikan kesempatan
luas kepada peserta didik untuk menerapkan pengetahuan, keterampilan dan sikap yang sudah dimilikinya dalam bentuk tugas-
tugas. Jenis penilaian autentik antara lain penilaian kinerja, penilaian portofolio dan penilaian projek, termasuk penilaian diri peserta didik.
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan memiliki karakteristik yang
berbeda antara yang satu dengan yang lain. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri dan penilaian antar peserta didik adalah
lembar pengamatan berupa daftar cek
checklist
atau skala penilaian yang disertai rubrik. Rubrik berisi kriteria yang menunjukkan indikator
esensial paling penting yang dapat menggambarkan capaian kompetensi peserta didik.
5. Pembelajaran Ekonomi Sesuai Kurikulum 2013
a. Pengertian Pembelajaran
Konsep pembelajaran yang dirumuskan dalam pasal 1 butir 20 Undang-undang nomor 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas mengatakan
bahwa “Pembelajaran adalah proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar”. Menurut
E. Mulyasa 2014: 125 , “Pembelajaran pada hakikatnya adalah proses
interaksi antara peserta didik dengan lingkungan, sehingga terjadi perubahan perilaku ke ar
ah yang lebih baik”. Dalam interaksi tersebut banyak sekali faktor yang mempengaruhinya, baik faktor internal
maupun faktor eksternal yang datang dari lingkungan. Pembelajaran merupakan suatu proses yang mengandung
serangkaian perbuatan guru dan peserta didik atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif tertentu.
Pembelajaran merupakan proses untuk membantu peserta didik agar dapat belajar dengan baik. Proses pembelajaran dialami sepanjang
hayat oleh seorang manusia serta berlaku dimanapun dan kapanpun. Dapat ditarik kesimpulan bahwa pembelajaran adalah usaha
sadar dari seorang guru untuk membuat peserta didik belajar, yaitu dengan terjadinya perubahan tingkah laku pada diri peserta didik yang
belajar. Perubahan itu didapatkannya dengan memperoleh kemampuan baru yang berlaku dalam waktu yang relatif lama dan adanya usaha.
Tugas guru paling utama dalam pembelajaran adalah mengkondisikan lingkungan agar menunjang terjadinya perubahan perilaku dari peserta
didik. Pembelajaran dalam menyukseskan implementasi kurikulum 2013 merupakan keseluruhan proses belajar, pembentukan kompetensi
dan karakter peserta didik yang direncanakan. Sesuai dengan Permendikbud No. 81 A tentang Implementasi
Kurikulum, kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran. Dua modus pembelajaran tersebut yaitu proses
pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Dalam pembelajaran langsung, pembelajaran ini menyangkut
Kompetensi Dasar yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya dikembangkan secara bersama dalam suatu proses pembelajaran dan
menjadi wahana untuk mengembangkan Kompetensi Dasar pada KI-1 dan KI-2. Sedangkan pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan
pembelajaran yang
menyangkut Kompetensi
Dasar yang
dikembangkan dari KI-1 dan KI-2. Menurut E.Mulyasa 2014: 108, secara khusus pembelajaran
berbasis kompetensi dalam Kurikulum 2013 harus ditujukan untuk: 1.
Memperkenalkan kehidupan kepada peserta didik sesuai dengan konsep
learning to know, learning to do, learning to be
dan
learning to life together.
2. Menumbuhkan kesadaran peserta didik tentang pentingnya belajar
dalam kehidupan, yang harus direncanakan dan dikelola secara sistematis.
3. Memberikan kemudahan belajar
facilitate of learning
kepada peserta didik, agar mereka dapat belajar dengan tenang dan
menyenangkan. 4.
Menumbuhkan proses pembelajaran yang kondusif bagi tumbuh kembangnya potensi peserta didik, melalui penanaman berbagai
kompetensi dasar.
b. Pembelajaran Ekonomi