Autokorelasi Uji Normalitas Uji Asumsi Klasik

Dari tabel 4.7 diketahui nilai signifikansi menunjukan angka diatas 5 yang berarti tidak terjadi heterokedastisitas pada data-data yang digunakan untuk mengetimasi model. Dengan demikian asumsi tidak terjadi heterokedastisitas terpenuhi.

4.4.3 Autokorelasi

Autokorelasi dapat didefinisikan sebagai “korelasi antara data observasi yang diurutkan berdasarkan urut waktu data time series atau data yang diambil pada waktu tertentu data cross-sectional” Gujarati, 1991:201. Untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi dapat dilihat pada tabel Durbin Watson. Kaidah keputusan dapat dijelaskan sebagai berikut : 1. Jika d lebih kecil daripada d L atau lebih besar daripada 4-d L , maka hipotesis nol ditolak yang berarti terdapat autokorelasi. 2. Jika d terletak antara d U dan 4-d U , maka hipotesis nol diterima yang berarti tidak ada autokorelasi. 3. Jika nilai d terletak antara d L dan d U atau antara 4-d L dan 4-d U maka uji Durbin-Watson tidak menghasilkan kesimpulan yang pasti, untuk nilai-nilai ini tidak dapat disimpulkan ada tidaknya autokorelasi di antara faktor-faktor penganggu. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala autokorelasi dalam model penelitian maka perlu dilihat nilai DW tabel. Diketahui jumlah variabel bebas adalah 2 k=2 dan banyaknya data adalah n=178 Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber sehingga diperoleh nilai DW tabel adalah sebesar d L = 1,634 dan d U = 1,715 Gambar 4.2 Kurva Statistik Durbin Watson Daerah Daerah Daerah Daerah Kritis Ketidak- Terima Ho Ketidak- Kritis pastian pastian Tolak Tidak ada Tolak Ho autokorelasi Ho 0 d L = 1,634 d U = 1,715 4-d U = 2,285 4-d L = 2,366 d 1,678 Sumber : Lampiran 12, data diolah Berdasarkan hasil analisis, maka dalam model regresi ini tidak terjadi gejala autokorelasi karena nilai DW tes yang diperoleh adalah sebesar 1,678 berada pada daerah ke tidakpastian.

4.4.4 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji dan mengetahui apakah hasil analisis dari data yang diperoleh dari hasil pengumpulan data akan mengikuti distribusi normal atau tidak. Uji normalitas sebaran menggunakan uji normalitas Kolmogorov Smirnov Test. Berdasarkan hasil perhitungan uji kolmogorov smirnov terhadap residual regresi dengan menggunakan program SPSS diperoleh hasil sebagai berikut : Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Tabel 4.8 Hasil Uji Normalitas Model One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test 178 8.36 1.142 .213 .213 -.169 2.847 .078 N Mean Std. Deviation Normal Parameters a,b Absolute Positive Negative Most Extreme Differences Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. 2-tailed y=kinerja karyawan Test distribution is Normal. a. Calculated from data. b. Berdasarkan nilai uji Kolmogorov – Smirnov di dapatkan nilai Z = 2,847 dengan signifikansi 0,078 diatas 5 yang artinya bahwa data-data yang tersebar dalam penelitian ini adalah berdistribusi normal. Gambar 4.3 10 9 8 7 6 Observed Value 1 -1 -2 E xpect ed Norm al Normal Q-Q Plot of y=kinerja karyawan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber Grafik 4.1. diatas menunjukan bahwa titik-titik data terkumpul di sekitar garis lurus. Ini berarti data-data yang diuji dalam penelitian ini berdistribusi normal, sehingga asumsi normalitas terpenuhi.

4.5 Hasil Pengujian Hipotesis